3. 4. Faktor Penyebab Bencana Peranan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) dalam Penanggulangan Bencana Banjir di Kota Medan

fisik saja, tetapi juga perlu diperhatikan juga rehabilitasi psikis yang terjadi seperti ketakutan, trauma atau depresi.

II. 3. 4. Faktor Penyebab Bencana

menurut Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana jika dilihat dari faktor penyebabnya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Bencana Alam bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Pasal 1 ayat 2 2. Bencana Non-Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam yang antara lain gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Pasal 1 ayat 3 3. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror. Pasal 1 ayat 4 Secara umum diketahui bahwa banjir dapat disebabkan oleh faktor alam dan faktor non-alam, secara faktor alam banjir dapat terjadi akibat berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu banjir juga dapat terjadi akibat faktor non-alam atau ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat pemukiman di daerah bantaran sungai, Universitas Sumatera Utara di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya, pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya. Jika dilihat dari tempo kejadiannya, ancaman dapat terjadi secara mendadak, berangsur atau musiman. Misalnya ancaman yang terjadi secara mendadak adalah gempa bumi, tsunami, dan banjir bandang. Sedangkan ancaman yang berlangsung secara perlaha-lahan atau berangsur adalah banjir genangan, rayapan, kekeringan dan ancaman yang terjadi pada musiman adalah banjir di musim hujan, kekeringan di musim kemarau dan suhu dingin. Bencana sering diklasifikasikan sesuai kecepatan peristiwa secara tiba- tiba atau perlahan-lahan atau sesuai penyebabnya secara alami atau karena ulah manusia. Pada intinya peristiwa bencana dapat disebabkan oleh perbuatan manusia dan peristiwa alam. Berikut adalah Model terjadinya bencana, yakni: Gambar II. 2. Faktor Terjadinya Bencana Sumber : arikuncahyani.wordpress.com, 2011 Di dalam model ini dapat kita lihat bahwa ada dua tekanan yang saling berhadapan, ancaman dan kerentanan ini yang dapat menyebabkan bencana. Universitas Sumatera Utara Kerentanan dalam pengertian gambar diatas adalah segala sesuatu yang melekat secara inheren ada pada diri orang per-orang, dan komunitas yang tidak tahan terhadap kemungkinan perubahan lingkungan. Kerentanan memiliki akar yang sangat dalam, mulai dari idiologi politik dan ekonomi. Upaya pencegahan terhadap munculnya dampak adalah perlakuan utama, untuk mencegah terjadinya bencana banjir maka perlu mendorong usaha masyarakat dan sebaliknya mencegah penebangan. Walaupun pencegahan sudah dilakukan, sementara peluang adanya kejadian masih ada, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

II. 3. 5. Upaya Penanggulangan Bencana