sistem drainase yang ada. Pada banjir lokal, ketinggian genangan air antara 0,2-0,7m dan lama genangan antara 1-8 jam. Terdapat pada kawasan dataran
rendah. 3.
Banjir rob, yaitu banjir yang terjadi baik akibat aliran langsung air pasang atau air balik dari saluran drainase akibat terhambat oleh air pasang. Banjir
pasang merupakan banjir rutin akibat air pasang yang terjadi di kawasan Medan Belawan.
Banjir merupakan permasalahaan di setiap kota, termasuk Medan, dan dalam rangka pembangunan Kota Medan, pemerintah Propinsi Sumatera Utara
dan Pemerintah Kota Medan telah mengeluarkan berbagai kebijakan berkaitan dengan pembangunan Kota Medan, antara lain pembangunan pemukiman, gedung
pertokoan, perbaikan dan pembangunan sarana transportasi di seluruh Kota Medan. Masalah Banjir adalah salah satu masalah yang dihadapi dan berdampak
lagnsung kepada seluruh anggota masyarakat yang terkena banjir dan melanda daerah permukiman dan perumahan mereka
19
.
II. 4. 2. Ciri-ciri Banjir
Bencana banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai berikut. 1.
Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
2. Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
19
Haldun, Muhammad, Implikasi Normalisasi Sungai Sei Badera Terhadap Permukiman Masyarakat di Kecamatan Medan Marelan Thesis, Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara, 2008, Hal.11.
Universitas Sumatera Utara
3. Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan, dan
manusia. 4.
Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat- tempat yang rendah.
5. Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
6. Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
7. Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau
hilangnya orang. 8.
Banjir dapat menyebabkan kerugian yang besar baik secara moril maupun materil.
II. 4. 3. Jenis Banjir
Dari penyebab utama diatas dan berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai,
banjir danau dan banjir laut pasang. Banjir sungai terjadi karena air sungai meluap. Banjir danau terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
Banjir laut pasang terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi. Dilihat dari jenis penyebabnya Kota Medan merupakan wilayah yang
mempunyai kerentanan bencana banjir cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan karena kondisi wilayahnya yang banyak dibelah oleh aliran sungai, menjadi hilir
sungai yang mengalirkan air dari daerah pegunungan di Kabupaten Tanah Karo. Banjir yang sering terjadi di Kota Medan adalah banjir akibat meluapnya Sungai
Universitas Sumatera Utara
Deli sudah cukup akrab terutama di masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai DAS Deli khususnya.
II. 4. 4. Penyebab Utama Banjir
Hujan muson dapat mengakibatkan banjir besar di negara-negara yang terletak di dekat khatulistiwa seperti Bangladesh, karena panjangnya musim hujan
di sana. Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, diantaranya
melalaui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa
meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh. Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang
membentuk kawah seperti Thera atau Krakatau dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah
pesisir pantai. Selain hal-hal diatas, dapat dilihat di tabel penyebab dan pencegahan
terjadinya banjir adalah sebagai berikut.
Tabel II. 1. Penyebab dan Pencegahan Banjir
Penyebab Banjir Pencegahan Banjir
1. Curah hujan tinggi
2. Saluran air sungai tidak
mampu menampung sehingga air meluap
3. Penyumbatan alran air
4. Rusaknya hutan
5. Pembangunan pemukiman
1. Mengenali tempat
tinggal 2.
Tidak membuang sampah disaluran air
3. Menjaga kelestarian
hutan atau daerah resapan air
Universitas Sumatera Utara
di DAS 4.
Membersihkan saluran air
Sumber: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Badan Penanggulangan Bencana Daerah – Manajemen Penanggulangan Bencana, 2010.
Secara umum penyebab terjadinya bencana banjir adalah karena tingginya curah hujan sehingga saluran atau sungai tidak mampu menampung debit air yang
dihasilkan hujan tersebut. Kapasitas penampungan sungai maupun saluran tersebut dapat berubah atau mengecil akibat adanya sedimentasi, sumbatan
sampah, maupun longsoran dinding saluran. Hal lain yang menimbulkan besarnya aliran air hujan adalah adanya penggundulan hutan illegal logging, karena
daerah hutan yang seharusnya menjadi daerah resapan air kapasitasnya menjadi berkurang dan akan hilang sehingga air hujan dapat mengalir bebas tanpa
hambatan ke daerah di hilirnya. Berkurangnya daerah resapan di daerah permukiman juga merupakan pemicu terjadinya banjir. Air hujan yang seharusnya
dapat meresap ke dalam tanah atau terhambat aliran run off nya keseluruhannya akan mengalir langsung ke dalam saluran drainase sehingga beban saluran
melebihi kapasitasnya. Akibatnya terjadi luapan air ke daerah sekitarnya
20
.
II. 4. 5. Dampak Dari Banjir