Bab II Persyaratan dan Prosedur
1. Persyaratan dan Dokumen Pembukaan Program Studi
1.1. Persyaratan Pembukaan Program Studi
Persyaratan Pembukaan Program Studi mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara dari Perguruan Tinggi yang akan membuka
prodi beserta semua perubahan yang telah dilakukan khusus PTS; b.
Keputusan dari pihak yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi yang mengusulkan pembukaan prodi sebagai badan hukum khusus
PTS; c.
Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian Perguruan Tinggi yang akan menambah Prodi khusus PTS;
d. Persetujuan Pembukaan program studi dari badan penyelenggara khusus PTS;
e. Pertimbangan Senat mengenai penambahan program studi dari Perguruan Tinggi
Pengusul; f.
Akreditasi institusi perguruan tinggi minimum B Baik; g.
Usul penambahan program studi dari Pemimpin Perguruan Tinggi; h.
Rencana penambahan Program Studi telah dicantumkan dalam Rencana Strategis Perguruan Tinggi yang bersangkutan;
i. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi bila L2 Dikti telah ada. Kopertis khusus
PTS; j.
Referensi Bank khusus PTS; k.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang berada dalam satu kota atau berada didalam rumah sakit umum yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk pendidikan profesi
dokter gigi; l.
Kurikulum Program Studi disusun merujuk SN-Dikti; m.
Dosen paling sedikit berjumlah 11 sepuluh orang, dengan kualifikasi: 1.
paling rendah berijazah dan bersertifikat Spesialis dalam 7 bidang Spesialistik Kedokteran Gigi Bedah mulut, ilmu penyakit mulut, prostodonsia, periodonsia,
konservasi gigi, ortodontik, kedokteran gigi anak, radiologi kedokteran gigi dan 3 Magister ilmu material kedokteran gigi, biologi oral, dan ilmu kedokteran gigi
komunitas;
2. memiliki pengalaman praktek profesi paling sedikit 2 dua tahun yang
dibuktikan dengan surat izin praktek profesi atau spesialis; 3.
berusia paling tinggi 58 lima puluh delapan tahun dalam hal telah berstatus Pegawai Negeri Sipil, atau belum berusia 35 tahun dalam hal belum berstatus
Pegawai Negeri Sipil pada saat diterima sebagai dosen pada PTN yang akan membuka Program Studi untuk PTN;
4. berusia paling tinggi 58 lima puluh delapan tahun pada saat diterima sebagai
dosen pada PTS yang akan membuka Program Studi untuk PTS; 5.
bersedia bekerja penuh waktu sebagai dosen tetap selama 40 empat puluh jam per minggu;
6. belum memiliki Nomor Induk Dosen NasionalNomor Induk Dosen Khusus, atau
telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional Nomor Induk Dosen Khusus pada Program Studi lain di PTN yang akan menambah program studi melalui
mekanisme pindah home base. Perpindahan home base dapat diijinkan sejauh nisbah dosen dan mahasiswa pada program studi yang ditinggalkan tetap 1
satu : 10 sepuluh untuk akademik, 1 satu : 5 lima untuk pendidikan profesi,
7. bukan pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain; dan
8. bukan Pegawai Negeri SipilAparatur Sipil Negara bagi Dosen Program Studi
yang akan dibuka di PTS. n.
Tenaga kependidikan yang terdiri dari 4 orang Laboran D3 D4 untuk Laboraturium biologi oral laboratorium teknik kedokteran gigi, 1 orang pustakawan setara S1,
administrasi 8 orang setara S1.
1.2 Dokumen Pembukaan Program Studi Dokumen yang memuat persyaratan pembukaan Program Studi dibuat dengan format
pdf hasil copy scan atau hasil alihrupa berkas pengolah kata ke berkas pdf. Dokumen pdf harus dapat dibaca dengan jelas pada kondisi normal tanpa perbesaran. Dokumen yang
kabur atau tidak terbaca dapat menyebabkan tidak dievaluasinya dokumen tersebut. Dokumen yang harus diunggah ke laman: silemkerma.dikti.go.id terdiri atas:
a. Dokumen Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara dari Perguruan Tinggi yang
akan membuka prodi beserta semua perubahan yang telah dilakukan khusus PTS; b.
Dokumen Keputusan dari pihak yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi yang mengusulkan pembukaan prodi sebagai badan
hukum khusus untuk PTS; c.
Surat Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian Perguruan Tinggi atau Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi khusus PTS;
d. Surat usul penambahan Program Studi dari Pemimpin Perguruan Tinggi;
e. Surat persetujuan pembukaan program studi dari badan penyelenggara Khusus PTS;
f. Surat Persetujuan Senat mengenai penambahan Program Studi dari Perguruan Tinggi
Pengusul; g.
Dokumen Rencana Strategis Perguruan Tinggi yang mencantumkan rencana penambahan Program Studi;
h. Dokumen Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi L2 Dikti di wilayah
Perguruan Tinggi yang akan menambah Program Studi apabila L2 Dikti telah ada Kopertis Khusus Perguruan Tinggi Swasta.
i. Sertifikat akreditasi institusi minimum B
j. Proposal Pembukaan Program Studi yang berisi Instrumen Program Studi dari LAM
PTKES dan lampiran-lampirannya yang dimasukkan dalam proposal pembukaan tersebut satu instrumen akreditasi untuk setiap Program Studi yang akan
ditambahkan yang sudah diisi dan dilengkapi oleh Pemimpin Perguruan Tinggi;
k. Dokumen Referensi Bank khusus untuk PTS;
l. Surat Perjanjian Kerjasama Antara Fakultas KedokteranPT pengusul dengan Rumah
Sakit Gigi dan MulutRSGM dalam satu Kabupatenkota.
2. Prosedur