Proses berpikir TT dalam memahami segiempat adalah sebagai berikut.

b. Proses berpikir TT dalam memahami segiempat adalah sebagai berikut.

1) Dalam menjawab pertanyaan peneliti, TT masih sulit mengidentifikasi bangun berdasarkan penampakan secara utuh dalam media tiga dimensi (tingkat 0, deskriptor 1). Media tersebut dapat dipegang oleh TT.

2) TT tidak menggambar, melukis, ataupun menjiplak bangun karena keterbatasan dalam penglihatan dan TT tidak bisa menggunakan alat bantu menggambar.

3) TT mampu memberi nama atau memberi label bangun dan menggunakan nama dan label bangun secara baku (tingkat 0, deskriptor 3).

4) Pada deskriptor selanjutnya, siswa belum bisa membandingkan dan mensortir bangun dengan benar berdasarkan penampakan bentuknya yang utuh (tingkat 0, deskriptor 4).

5) TT mendeskripsikan bangun berdasarkan penampakannya secara utuh (tingkat 0, deskriptor 5).

6) TT belum bisa menyelesaikan soal rutin dengan benar dan tidak menggunakan sifat-sifat yang diterapkan secara umum (tingkat 0, deskriptor 6).

7) TT mengidentifikasi bagian-bagian bangun (tingkat 0, deskriptor 7) sepeti sisi, sudut, dan diagonal. Dalam membandingkan panjang dua buah sisi, TT tidak memiliki alat khusus seperti penggaris Braille sehingga TT tidak bisa mengukur panjang suatu garis.

8) TT mampu mengingat dan menggunakan beberapa perbendaharaan kata yang sesuai untuk komponen dari hubungan-hubungan (tingkat 1, deskriptor 2). Dari paparan di atas sesuai deskriptor tingkat berpikir Van Hiele, dapat diketahui bahwa TT berada pada tingkat pravisualisasi. Dari tujuh deskriptor Van Hiele pada tingkat 0, TT memenuhi tiga deskriptor. Deskriptor yang tidak terpenuhi adalah deskriptor 1, 2, 4, dan 6.

c. Analisis Tes Tingkat Berpikir Geometri LV Berikut akan dipaparkan analisis tes tingkat berpikir geometri LV yang telah dikerjakan LV. LV menyelesaikan tes tersebut dalam waktu 20 menit. LV akan diklasifikasikan pada tingkat ke-n, (n = 0, 1, 2) jika minimal 3 dari 5 butir soal dijawab dengan benar (pada tingkat ke-n) dan setiap tingkat sebelumnya (untuk n = 1, 2). Jika tidak memenuhi kriteria c. Analisis Tes Tingkat Berpikir Geometri LV Berikut akan dipaparkan analisis tes tingkat berpikir geometri LV yang telah dikerjakan LV. LV menyelesaikan tes tersebut dalam waktu 20 menit. LV akan diklasifikasikan pada tingkat ke-n, (n = 0, 1, 2) jika minimal 3 dari 5 butir soal dijawab dengan benar (pada tingkat ke-n) dan setiap tingkat sebelumnya (untuk n = 1, 2). Jika tidak memenuhi kriteria

5. Karena tidak memenuhi kriteria tersebut maka LV diklasifikasikan ke dalam tingkat pravisualisasi. Dari soal pada tingkat 0, soal yang dijawab dengan benar adalah soal nomor 1. Diberikan bangun datar, segitiga, persegi, persegi panjang. LV diminta memilih bangun-bangun yang merupakan persegi panjang dan LV menjawab dengan benar. Data yang diperoleh peneliti dari LV masih belum konsisten. Pada tes-tes awal yang menggunakan metode wawancara dan think aloud , peneliti menganalisis bahwa LV berada dalam tingkat visualisasi sesuai deskriptor Van Hiele, tetapi pada tes tingkat perkembangan berpikir geometri LV terklasifikasikan dalam tingkat pravisualisasi. Dengan adanya kejadian tersebut, peneliti akan memberi LV tes lagi yaitu tes tingkat perkembangan geometri namun tidak menggunakan pilihan ganda melainkan essay yang akan dijawab LV secara lisan.

Selanjutnya peneliti melakukan tes tingkat perkembangan berpikir geometri dengan metode essay. LV diberikan soal dengan huruf Braille lalu LV menjawab secara lisan. Dari tes tersebut, LV mampu menjawab benar hanya dua soal sehingga masih kurang dari jawaban minimal yang harus dipenuhi pada tingkat visualisasi sehingga LV terklasifikasi dalam tingkat pravisualisasi.

Pada tes-tes awal yang menunjukkan proses berpikir LV, LV dapat diklasifikasikan dalam tingkat 0 visualisasi (tactual) karena LV memenuhi enam deskriptor Van Hiele, yang tidak terpenuhi hanya deskriptor 2 yang menyatakan siswa menggambar, melukis, atau menjiplak. LV adalah siswa yang menderita low vision, LV bisa melihat dengan sangat sedikit sekali. Pada saat tes-tes awal yang menggunakan metode wawancara dan think aloud LV bisa membandingkan sebuah bangun datar dengan bangun datar lainnya dengan meraba dan sedikit melihat jika media bangun datar tersebut diletakkan tepat di bawah matanya sehingga jarak antara media dengan mata sangatlah dekat. Dengan keadaannya yang low vision, tes-tes pertama tidak terlalu sulit bagi LV. Tetapi pada tes selanjutnya yaitu tes tingkat perkembangan berpikir geometri, LV tidak hanya dihadapkan dengan media yang timbul tetapi juga dengan tulisan braille. Kemungkinan LV merasa kurang leluasa dalam mengobservasi bangun datar yang terdapat dalam soal. Selain itu, menurut pengamatan peneliti, jika LV dihadapkan dengan dua persegi panjang tetapi beda posisi, salah satu persegi panjang diletakkan dalam posisi miring, LV mengatakan bahwa bangun datar tersebut bukanlah persegi panjang. Setelah tes diulang, Pada tes-tes awal yang menunjukkan proses berpikir LV, LV dapat diklasifikasikan dalam tingkat 0 visualisasi (tactual) karena LV memenuhi enam deskriptor Van Hiele, yang tidak terpenuhi hanya deskriptor 2 yang menyatakan siswa menggambar, melukis, atau menjiplak. LV adalah siswa yang menderita low vision, LV bisa melihat dengan sangat sedikit sekali. Pada saat tes-tes awal yang menggunakan metode wawancara dan think aloud LV bisa membandingkan sebuah bangun datar dengan bangun datar lainnya dengan meraba dan sedikit melihat jika media bangun datar tersebut diletakkan tepat di bawah matanya sehingga jarak antara media dengan mata sangatlah dekat. Dengan keadaannya yang low vision, tes-tes pertama tidak terlalu sulit bagi LV. Tetapi pada tes selanjutnya yaitu tes tingkat perkembangan berpikir geometri, LV tidak hanya dihadapkan dengan media yang timbul tetapi juga dengan tulisan braille. Kemungkinan LV merasa kurang leluasa dalam mengobservasi bangun datar yang terdapat dalam soal. Selain itu, menurut pengamatan peneliti, jika LV dihadapkan dengan dua persegi panjang tetapi beda posisi, salah satu persegi panjang diletakkan dalam posisi miring, LV mengatakan bahwa bangun datar tersebut bukanlah persegi panjang. Setelah tes diulang,

d. Analisis Tes Tingkat Berpikir Geometri TT Berikut akan dipaparkan analisis tes tingkat berpikir geometri TT yang telah dikerjakan. TT menyelesaikan soal tersebut dalam waktu 31 menit. TT akan diklasifikasikan pada tingkat ke-n, (n = 0, 1, 2) jika minimal 3 dari 5 butir soal dijawab dengan benar (pada tingkat ke-n) dan setiap tingkat sebelumnya (untuk n = 1, 2). Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, maka siswa diklasifikasikan ke dalam tingkat pravisualisasi. Dari soal nomor 1 sampai nomor 5, TT berhasil menjawab benar hanya satu soal, dari nomor 6 sampai 10 TT berhasil menjawab satu soal benar dan dari nomor 10 sampai 15 TT tidak menjawab benar satu soalpun. TT akan dikatakan berada pada tingkat 0 jika dia berhasil menjawab benar minimal tiga soal. Karena tidak memenuhi kriteria tersebut maka TT diklasifikasikan ke dalam tingkat pravisualisasi. Karena data yang diperoleh peneliti terhadap TT telah konsisten maka TT berada dalam tingkat pravisualisasi.