KUNJUNGAN LAPANG
ACARA VIII KUNJUNGAN LAPANG
Oleh :
Nama
: Ahmad Syarif H
NIM
: A1L012055
Rombongan : B1 PJ Asisten
: Ibnu Kosim
Sutri utami KEMENTERIANPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa telah diberi berbagai teori mengenai benih pada perkuliahan serta membaca dari berbagai sumber pustaka, akan tetapi kenyataan yang dijumpai di lapang mungkin terdapat perbedaan. Hal ini disebabkan berbagai faktor diantaranya kemajuan teknologi di Negara, tanaman yang berbeda, keahlian dari pekerja, dan lain-lain. Oleh karena itu mahasiswa menuju ke lapang agar memperoleh gambaran yang nyata.
Benih merupakan salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman memegang peranan yang sangat penting baik dalam memperbanyak tanaman maupun dalam mendapatkan produk hasil pertanian. Benih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh petani. Oleh karena itu, benih harus selalu dijaga kualitasnya sejak diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan hingga sampai di tangan petani untuk proses penanaman. Untuk menjaga kualitas benih tersebut, maka peranan pengujian kemurnian benih menjadi sangat penting dan harus dilakukan terhadap benih baik ditingkat produsen benih, pedagang benih maupun pada tingkat petani.
Kegiatan seperti produksi benih, penyimpanan benih, produksi benih di lapangan serta pemasaran benih tidak didapatkan dilapangan mlainkan diperoleh melalui praktikum lapang ke perusahaan produsen benih. Oleh
karena itu, dalam rangkaian acara praktikum teknologi dan produksi benih ini dilaksanakan praktikum lapang ke salah satu produsen benih nasional yaitu East West Seed yang lokasinya berada di Purwakarta propinsi Jawa Barat. Praktikum lapang ini mengambil lokasi di perusahaan benih East West Seed, Purwakarta, Jawa Barat karena hubungan komunikasi telah terjalin baik dan beberapa alumni Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman juga banyak yang bekerja disana. Selain itu beberapa kegiatan riset dan penelitian mahasiswa ataupun dosen banyak menggunakan benih yang diproduksi oleh East West Seed, terutama benih padi. Selain itu East West Seed adalah salah satu produsen benih nasional yang tersebar di ASIA. Oleh karena itu diharapkan kunjungan lapang ini memberikan ilmu serta informasi bagi mahasiswa tentang produksi benih
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi benih di PT. East-West Seed Purwakarta.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sertifikasi benih merupakan suatu kegiatan yang termasuk dalam suatu program produksi benih unggul atau yang berkualitas tinggi dari varietas-varietas genetis unggul yang selalu harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan karena sertifikasi benih telah menunjukkan suatu perlindungan bagi keberadaan suatu benih dengan persyaratan-persyaratan keunggulannya. (Kartasapoetra, 1986).
Para produsen benih tanaman agar produk-produk benihnya dapat dinyatakan sebagai produk unggul dan mendapat sertifikat harus mengajukan permohonan sertifikat terlebih dahulu paling lambat 1 bulan sebelum tanam. Permohonan tersebut dilakukan dengan mengisi formulir yang sudah tersedia dengan dilampiri label benih yang digunakan serta denah lokasi lahan, kemudian dikiimkan ke BPSB setempat (Kartasapoetra, 1992). Menurut Sutopo (2002), syarat-syarat yang harus dipenuh oleh penangkar benih adalah sebagai berikut :
1. Penangkar benih memiliki hak atas tanah dimana benih akan diproduksi. Hanya satu varietas yang boleh ditanam pada satu areal sertifikasi.
2. Tanaman yang ditanam sebelumnya pada tanah tersebut diketahui dan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan pada standar khusus.
3. Penangkar benih dan mampu memelihara atau mengatur tanah tempat produksi benih.
4. Penangkar benih memiliki fasilitas pengolahan dan penyimpanan sendiri atau
secara kontrak dengan perusahaan pengolahan atau penyimpanan benih.
5. Penangkar benih setuju untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Dinas Pengawasan dan Sertifikasi Benih dan terikat pada peraturan serta ketentuan yang berlaku.
Jenis baru yang bersifat unggul yang ditemukan seleksionis sebelum disebarluaskan kepada para petani masih perlu diperbanyak sambil diuji kemantapannya secara bertingkat.biji yang masih sedikit yang dihasilkan breeder/seleksionis ini disebut nucleus seed. biji-biji nucleus seed masih murni baik secara genetis maupun physic,jumlahnya sangat terbatas dihasilkan di stasiun percobaan dimana seleksionis berada. bila nucleus seed ditanam menghasilkan benih yang disebut breeder’s stock seed. Breeder’s stock seed di produksi dibawah pengamatan dan pengawasan seleksionis di stasiun percobaan dimana dihasilkan, mempunyai kemurnian yang tinggi dan bersifat unggul baik secara genetic maupun physic.breeder’s stock seed biasanya disebarkan kedinas-dinas
pertanian untuk diperbanyak. biji yang dihasilkan dari tanaman breeder stock seed disebut : foundation seed atau benih dasar, benih dasar selain yang dihasilkan dinas- dinas pertanian juga balai penelitian yang menanam breeder’s stock seed dan nucleus seed.kemurnian benih dasar bermutu tinggi. hasilnya disebut registered seed.
Registeret seed biji dihasilkan dari tiga biji terdahulu ditangkarkan oleh para petani penangkar benih,petani maju yang dipercaya untuk memperbanyak.mereka menanam dan memperbanyak dibawah petunjuk dan supervisi dari staf ahli perbenihan yang telah ditunjuk oleh pemerintah/dinas tertentu yang bergerak dibidang perbenihan.jika peraturan pertanaman memenuhi Registeret seed biji dihasilkan dari tiga biji terdahulu ditangkarkan oleh para petani penangkar benih,petani maju yang dipercaya untuk memperbanyak.mereka menanam dan memperbanyak dibawah petunjuk dan supervisi dari staf ahli perbenihan yang telah ditunjuk oleh pemerintah/dinas tertentu yang bergerak dibidang perbenihan.jika peraturan pertanaman memenuhi
Certified seed yaitu benih yang dihasilkan oleh badan-badan tertentu untuk diperdagangkan dan tidak perlu berasal dari nucleus seed maupun breeder’s seed,tetapi cukup memnuhi syarat genetis maupun pyisik. certified seed dapat diproduksi oleh petani sendiri tetapi harus dengan rekomendasi dari dinas tertentu untuk disebut certified seed yang diperdagangkan. Dibeberapa negara dan negara maju benih yang dijual adalah benih- benih yang telah mengalami “penangkaran” seperti diatas,dan diberi label yang memberi keterangan singkat tentang benih tersebut.dalam label disebtkan tentang: jenis, varietas, klas (misal foundation seed atau yang lain),sumber (pemerintah/ badan tertentu), alamat, % perkecambahan, kemurnian,kadar air dan berat 1000 biji (teknologi benih, 2009).
Benih diproses sedemikian rupa sehingga benar-benar terjamin kualitasnya dan kemudian diajukan ke BPSB untuk kebenaran kualitasnya dan diberi sertifikat. Adanya kemajuan teknologi menyebabkan proses tersebut dapat berlangsung dengan cepat. Benih yang dikeluarkan terjamin kepastian kualitasnya karena adanya pengujian terhadap kualitas benih yang meliputi mutu genetis, fisik, dan fisiologis (Sutopo, 2002).
Dalam perdagangan benih-benih bersertifikat akan dilindungi undang- undang artinya terdapat beberapa pembatas (ketentuan, peraturan, perundang- undangan) dalam perdagangan benih tersebut. Organisasi yang rapih dan teratur sangat diperlukan dalam pemasaran benih dalam bentuk yang kompleks (Kartasapoetra, 1992).
Perkembangan perbenihan di Indonesia sekarang telah mengalami kemajuan. Berbagai macam benih tanaman tertentu telah memiliki sertifikat dari Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih BPSB. Selain dilakukan oleh pihak Dinas Pertanian, pihak swasta pun turut andil dalam melakukan usaha atau industry perbenihan.
Program pengembangan pembenihan yang teratur diarahkan pada dua bidang yaitu pengadaan dan pengaturan penyaluran benih bermutu tinggi yang murni sifat genetiknya dan tepat waktu sampai ke tangan petani dalam jumlah yang cukup. Yang kedua adalah pengontrolan dan peningkatan mutu serta kemurnian hasil. Pengadaan benih terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu tinggi dan memenuhi kebutuhan konsumsi (Kamil, 1979).
Dalam sertifikasi benih yang perlu dilaksanakan adalah pemeriksaan lapang, pemeriksaan gudang dan perlatan, pengawasan terhadap benih yang sedang diolah atau disimpan, pemeriksaan laboratorium, pengujian di laboratorium (uji kadar air, kemurnian, dan daya tumbuh benih), pemasangan label dan penyegelan benih bersertifikat. (Sutopo,2002).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu data primer dan data sekunder. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis dan kamera.
B. Prosedur Kerja
1. Dilakukan perjalanan menuju PT East West Seed cap panah merah di Purwakarta.
2. Dilakukan diskusi mengenai PT East West Seed cap panah merah di Purwakarta yang dipimpin oleh pimpinan PT East West Seed cap panah merah di Purwakarta.
3. Dilakukan perjalanan menuju tempat demo plot.
4. Diberikan penjelasan terkait produk yang dihasilkan dari PT East West Seed cap panah merah di Purwakarta.
5. Dilakukan kegiatan berkeliling area pabrik untuk mengetahui secara umum teknis produksi benih PT East West Seed cap panah merah di Purwakarta.
6. Diberikan penjelasan secara umum kepada para mahasiswa mengenai alat – alat produksi dan cara kerja dalam pembuatan benih terbaik.
7. Dilakukan pencatatan penjelasan dan keterangan – keterangan yang penting mengenai PT East West Seed cap panah merah di Purwakarta.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Demonstrasi Plot (menunjukan)
a. Grup A (tomat, terong, kangkung dan selada)
1. Kangkung:
a) Serimpi = daun sempit, biji hitam dan masa panen 25 hari
b) Hapsari = biji hitam dan masa penen 25 hari
c) Salina = berbiji putih dan lebih ganjah dengan usia panen 21- 24 hari
d) KK485 = rasa enak, biji putih dan panen pada usia 21- 24 hari.
2. Terong:
a) Laguna = tahan bakteri layu
b) Mustang = daya hasil tinggi
c) Yumid = tahan bakteri layu
d) Kania = rasa enak
e) Jeno = budat
f) Largo = buah panjang dan memiliki rasa yang enak
3. Tomat Dataran tinggi:
a) Karunia = lanjaran pendek
b) Menara = seragam dan buah keras
c) Marta = buah besar dan toleran virus
d) Agatha = toleran virus dan warna buahnya merata
4. Tomat dataran rendah:
a) Rewako = asam, gurih, tahan bakteri layu dan tahan virus Gemini (cocok untuk dibuat sambel)
b) Betavila = buah besar dan tahan virus Gemini
c) Tantyna = tahan virus Gemini
d) Timoti = ganjah (masa panen 55 hari) dan warna rata
e) Servo = ketahanan lebih lama
b. Breeding B (cabai) Cabai rawit: dewata 45 (masa panen 65 hari, ketinggian tanamnya
50 – 100 dpl, santika, pelita, bara, panex dan pilar. Tanaman cabai memiliki senyawa capsain yang menyebabkan cabai memiliki rasa pedas. Cabai yang dilihat dilapangan memiliki proses fisiologi yang disebut dengan antosianin yang dapat dilihat dengan adanya bintik- bintik pada cabai.
c. Breeding C
1) Semangka
a) Anabel = kulit hijau, tahanpecah dan berbiji
b) Punggawa = adaptis luas dan berbiji
c) Raginda = tahan disimpan lama, toleran pecah dan berbiji
d) Passa = berbuah banyak dan rasa manis
e) Palguna = super manis dan tahan pecah
f) Garnis = tahan pecah
2) Melon 2) Melon
b) Diora = kulit kuning, tanpa ethrel (senyawa yang digunakan untuk menyeragamkan pemasakan buah) dan memiliki rasa manis
c) Amanta = daging lembut dan rasa manis
d) Aramis = daging tebal dan tahan simpan
e) Uranus = manis dan renyah
f) Meta orange = manis dan renyah
g) ME 208 = manis dan renyah
h) Madusta = tahan virus Gemini dan daging orange
2. Lab (pengujian benih)
a. Green house (pengujian daya kecambah)
1) Pengujian dilakukan untuk mengetahui plot tersebut layak jual atau tidak, pengujian yang dilakukan antara lain:
a) Kadar air
b) Kemurnian fisik
c) Bobot 1000 butir
d) Kesehatan benih
e) Kecambah benih
f) Kemurnian genetik
2) Media yang digunakan telah teruji. Adapun kriteriapengujian untuk media pasir yang digunakan antara lain:
a) Bebas racun
b) pH netral
Menggunakan pasir didalam pengujian daya kecambah ini karena pasir memiliki nutrisi yang sangat terbatas. Sehingga apabila benih tumbuh dalam media pasir ini, maka dimedia tanah yang kaya nutrisipertumbuhannya pasti baik.
3) Kekurangan dari pengujian dengan media pasir ini adalah tidak bisa melihat pertumbuhan akar dan tidak bisa melihat titik tumbuh dari akar tersebut.
4) Kelebihannya pertumbuhan lebih cepat dan juga seragam, karena proses imbibisi berlangsung di semua arah dan serempak terhadap bagia benih yang diuji.
5) Pengujian daya kecambah dilakukan 10 hari, dan ditambah jumlah harinya apabila hendak melihat variable lain yang diamati seperti bentuk daun. Sedangkan untuk pembibitan maka media ditambahkan.
6) Penyiraman dilakukan sehari 3 kali, dan pasir yang akan disiapkanuntuk pengujian daya kecambah harus disiram dalam air terlebih dahulu
7) Apabila benih tidak tumbuh dengan pengujian media pasir. Benih tidak langsung dinyatakan tidak layak disebar, tetapi diuji lagi dengan uji lainnya di lab, seperti uji kertas. Karena benih yang tidak tumbuh tersebut bisa saja karena media atau faktor lingkungan.
b. Leb pengujian
1) Daya kecambah, dilakukan pengujiandaya kecambah di lab dengan cara: 1) Daya kecambah, dilakukan pengujiandaya kecambah di lab dengan cara:
b) Uji antar kertas, digunakan untuk biji berukuran besar
c) Uji pasir
d) Pleted paper (kertas lipat) Dilakukan dengan menambahkan air pada media, untuk imbibisi benih. Terdapat beberapa aturan, sepertisuhu 20
C untuk lotus, suhu 25
C untuk semangka dan adapula dengan suhu yang berganti- ganti. Pengujian dilakukan sesuai dengan aturan ISTA. Alasan digunakannya kertas karena kertas mampu menyerap air,
dilakukan pula pengujian untuk menguji kertas dalam penyerapan air, tingkat racun kertas.
2) Kadar air Sesuai dengan hokum Melinten bahwa kadar air benih sesuai dengan umur benih tersebut. Standar kadar air untuk beinh adalah 7 %, sementara untuk kacang Panjang kadar airnya 14 %.
3) Uji genetic Ditujukan untuk memastikan sifat gen dari suatu benih. Terdapat beberapa cara uji genetic yang dapat dilakukan. Diantaranya:
a) Grow Up, atau dengan mananam sampel pada suatu lahan. Waktu pengujiannya 3 sampai dengan 5 bulan tergantung dari jenis tanaman.
b) Electro Forencis, dilakukan dengan membaca sesuai dengan kandungan protein dari suatu benih.
c) Tes DNA
3. Pabrik
a. Benih didapat dari petani berupa benih kotor, maka perlu dipisahkan dari kotorannya. Pemisahan tersebut dilakukan dengan mesin. Diantarnay screen cleaner. Prinsip kerjanya memisahkan benih hampa yang berukuran lebih ringan dari benih.
1) Gran separator. Digunakan untuk memisahkan dari batu dan material berat yang keluar dari lorong 5 dan 6. Material ringan berada di nomor yang lebih rendah, karena adanya angin benda yang ringan akan tertiup keudara dan lama kelamaan akan turun kebawah di nomor urut yang lebih kecil
2) 3 screen, bagian atas untukmemisahkan kotoran besar, nomor 2 untuk benih- benih berukuran besar dan 3 untuk memisahkan benih kecil atau debu. Ditiupkannya angina untuk memisahkan benih dari benih hampa. Sedangkan untuk benih tomat, terlebih dahulu dihilangkan bulu halus pada tomatnya supaya benih tomat tersebut tidak saling menempel dan memiliki tampilan yang lebih bagus.
b. Pewarnaan
1) Saat pewarnaan diberikan pula perlakuan diberi pestisida, untuk menghindarkan benih dari Hama dan penyakit saat penanaman dilapangan.
2) Digunakan alat khusus untuk pewarnaan tersebut, dengan cara kerja sebagai berikut:
a) Material benih masuk dari atas
b) Dipompa beberapa liter dan dengan pewarna
c) Saat bercampur, benih berputar didalam alat sehingga benih menempel pada bagian dalam alat tersebut. Kemudian dari atasnya disemprotkan pewarna berupa cairan yang dapat mewarnai benih secara merata dan homogeny
d) Bermain pada kelembaban tanah
c. Packing (pembungkusan)
1) Benih berukuran 25 gr sampai 100 gr seperti cabai dan terong dibungkus dengan plastic. Sementara benih berukuran 200 gr sampai 500 gr seperti caisim pengemasannya dilakukan dengan menggunakan kaleng
2) Terdapat pula benih berukuran sedang seperti kacang panjang
3) Prinsip dalam peaking ini adalah menangkar benih. Adalah bagaimana benih supaya benih tersebut dapat digunakan dikalangan petani, dengan kendala seperti jarak, waktu dan lain- lain. Tetapi benih tersebut tetap baik.
B. Pembahasan
Perusahaan benih yang dikunjungi untuk praktikum teknologi benih kunjungan lapang tanggal 23 Juni 2014 adalah sebuah perusahaan yang terletak di kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yaitu PT East West Seed cap panah merah.
PT. East West Seed Indonesia adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan pemuliaan tanaman (Plant Breeding). PT. East West Seed Indonesia Didirikan pada tanggal 6 juni 1990 tepatnya di Desa Benteng, Kecamatan Campaka – Purwakarta, Jawa barat. Dan setahun kemudian tepatnya pada tanggal 6 juni 1991 PT. East West Seed Indonesia di resmikan oleh Menteri Pertanian Indonesia yang pada saat itu di jabat Ir.Wardoyo.
Perusahaan ini merupakan salahsatu cabang perusahaan benih milik swasta asing (Belanda). PT East West Seed Indonesia merupakan perusahaan benih pertama di Indonesia yang memproduksi, mengembangkan dan menjual benih sayuran tropis hibrida dengan merk dagang "CAP PANAH MERAH" . Sejak tahun 1990 hingga saat ini kami telah menghasilkan lebih dari seratus varietas yang diinginkan pasar. Dengan motto "Sahabat petani yang Paling Baik" kami selalu memberikan konsumen kami benih yang berkualitas dan berinovasi. Pemberian sertifikat ISO 9001:2000 dan LSSM memberikan kami kepercayaan lebih dari konsumen. ( www.eastwestindo.com , 2014)
PT East West Seed Indonesia ini mempunyai visi PT East West Seed Indonesia bertekad untuk mengokohkan diri sebagai perusahaan benih sayuran nomor satu yang peduli terhadap perkembangan pertanian Indonesia. Mempunyai misi yaitu Menyediakan produk dan pelayanan penuh inovasi yang akan meningkatkan pendapatan petani dan mendorong perkembangan dan kualitas industri petani sayuran. ( www.eastwestindo.com , 2014)
Nilai perusahaan PT East West Seed Indonesia yaitu Sahabat Petani yang paling baik artinya selalu dekat dengan petani, untuk membimbing, mendorong agar menjadi petani sukses dan memecahkan segala permasalahan bersama- sama. Bersedia mengunjungi mereka dengan ikhlas, apapun kondisinya. Karyawan yang Berbahagia artinya karyawan yang bersemangat menikmati perannya di perusahaan, kami selalu mengembangkan kemampuan dan kapasitas mereka. Tidak ada beban untuk bekerja keras, bekerja bersama dengan latar belakang yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif. Inovasi artinya secara terus menerus mencari teknologi baru, mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi keinginan pelanggan. Dengan menggunakan semua kemampuan yang ada, setiap orang selalu berusaha menemukan cara yang terbaik dalam menyediakan benih berkualitas tinggi untuk petani. ( www.eastwestindo.com , 2014)
Dalam rangka mendukung industry benih di Indonesia PT East West Seed Indonesia mempunya komitmen selalu mendukung perkembangan industri benih Indonesia. Meningkatkan kualitas dan kuantitas benih secara berkelanjutan melalui inovasi dan teknologi serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk Dalam rangka mendukung industry benih di Indonesia PT East West Seed Indonesia mempunya komitmen selalu mendukung perkembangan industri benih Indonesia. Meningkatkan kualitas dan kuantitas benih secara berkelanjutan melalui inovasi dan teknologi serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk
Jika kita menilik produk yang dihasilkan PT East West Seed Indonesia tentu sisitu tertera logo cap panah merah. Nama produk cap panah merah mempunya filosofi bahwa perusahaan ini menggunakan teknologi dari barat yang kaya akan inovasi dan tidak meninggalkan nilai-nilai ketimuran dalam menghasilkan beni bermutu. Keduanya digabung dan membentuk panah merah dengan titik tengah benih warna hijau yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan benih di Indonesia.
Filosofi dari merek dagang CAP PANAH MERAH adalah bahwa pada awal berdirinya PT. East West Seed Indonesia yaitu pada tahun 1990 merk yang sedang trend menggunakan kata- kata “cap”. Sedangkan panah merah merupakan simbol dari PT. East West Seed Internasional. East (timur) menggambarkan semangat orang timur (Asia) dan West (barat) menggambarkan pemikiran modern dari orang barat (Eropa). Sehingga PT. East West Seed Indonesia harus memiliki keduanya agar dapat bersaing di dunia modern dalam bidang pertanian khususnya produksi benih.
Analisis SWOT PT East West Seed Indonesia yang dapat kami simpulkan adalah sebagai berikut. PT East West Seed Indonesia memiliki kekuatan (strenght) yakni alat-alat pengolah benih yang canggih, inovasi produk yang terus menerus dilakukan, pemasaran benih yang dilakukan juga terjangkau dengan luas. Selain itu PT East West Seed Indonesia juga memiliki tempat penyimpanan benih yang memadai serta staf-staf ahli yang dimiliki. Kelemahan (weaknes) yang Analisis SWOT PT East West Seed Indonesia yang dapat kami simpulkan adalah sebagai berikut. PT East West Seed Indonesia memiliki kekuatan (strenght) yakni alat-alat pengolah benih yang canggih, inovasi produk yang terus menerus dilakukan, pemasaran benih yang dilakukan juga terjangkau dengan luas. Selain itu PT East West Seed Indonesia juga memiliki tempat penyimpanan benih yang memadai serta staf-staf ahli yang dimiliki. Kelemahan (weaknes) yang
Pada demonstrasi plot, terdapat beberapa varietas tanaman yang mempunyai keunggulan masing-masing diantaranya adalah :
1. Kangkung:
a. Serimpi = daun sempit, biji hitam dan masa panen 25 hari
b. Hapsari = biji hitam dan masa penen 25 hari
c. Salina = berbiji putih dan lebih ganjah dengan usia panen 21- 24 hari
d. KK485 = rasa enak, biji putih dan panen pada usia 21- 24 hari.
2. Terong:
a. Laguna = tahan bakteri layu
b. Mustang = daya hasil tinggi
c. Yumid = tahan bakteri layu
d. Kania = rasa enak
e. Jeno = budat
f. Largo = buah panjang dan memiliki rasa yang enak
Pada proses packing, didapatkan beberapa data dintaranya adalah bahwa :
1. Benih berukuran 25 gr sampai 100 gr seperti cabai dan terong dibungkus dengan plastic. Sementara benih berukuran 200 gr sampai 500 gr seperti caisim pengemasannya dilakukan dengan menggunakan kaleng
2. Terdapat pula benih berukuran sedang seperti kacang panjang
3. Prinsip dalam packing ini adalah menangkar benih. Adalah bagaimana benih supaya benih tersebut dapat digunakan dikalangan petani,
Pada proses produksi benih, perlu dilakukan pengujian benih agar benih yang akan diproduksi tidak menimbulkan kerugian bagi lingkungan maupun kerugian materi bagi petani sebagai pembudidaya. Proses pengujian pada PT. East West Seed Indonesia dilakukan pada area screen hose dan laboratorium. Pada pengujian di screen house digunakan media pasir kali steril lolos ayakan 5 ml. Sedangkan pada laboratorium digunakan media uji diatas kertas, uji antar kertas, uji pasir dan uji kertas lipat. Pengujian pada screen house dan laboratorium relatif sama yaitu pengujian terhadap daya kecambah benih, kadar air benih, kemurnian fisik, bobot 1000 butir, kesehatan benih, uji lapangan, uji isoelectric, uji DNA dan kemurnian genetik.
V. KESIMPULAN
1. PT. East West Seed Indonesia terletak di Desa Benteng, Kecamatan Campaka –Purwakarta, Jawa barat.
2. Terdapat demonstrasi plot, screen house, laboratorium, processing dan packing area.
3. Terdapat berbagai benih tanaman sayuran dan buah yang di hasilkan oleh PT. East West Seed Indonesia diantaranya adalah cabai, kangkung, terong, tomat, semangka, melon, kacang panjang dan bawang bombay.
DAFTAR PUSTAKA
Kamil, J., 1984. Teknologi Benih. Angkasa Raya, Bandung. Kartasapoetra, dkk., 2003. Teknologi Benih, Pengolahan Benih dan Tuntunan
Praktikum. Rineka Cipta, Jakarta. Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press, Jakarta.
LAMPIRAN
ACC
ACC
ACC
ACC
ACC
FOTO ACARA VIII
1. Pengujian Perkecambahan Dengan Media Pasir
2. Demo Plot ( Gambar pertama menunjukan nama varietas dann gambar berikutnya foto tanaman, berturut-turut)
BIODATA
Nama
: Ahmad Syarif Hidayatullah
Alamat lengkap
Alamat Kos : Jalan Ahmad Jaelani RT 01 RW 04 Nomer 17 Kelurahan Karangwangkal
Kec. Puwokerto utara Alamat Asal : Desa Kauman RT 08 RW 04 Nomer 50 Kec. Wiradesa
Kab. Pekalongan Fakultas
: Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Jurusan
: S1 Agroteknologi
: @hidasya
Nomer HP
: 081542033352