Kerangka Teori Pendekatan Masalah

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Dalam pengendalian persediaan bahan baku hal yang harus dipahami adalah bahwa bahan baku merupakan salah satu faktor yang dapat memperlancar proses produksi. Kegiatan ini tidak hanya terbatas pada tingkat dan komposisi persediaan, tapi termasuk juga pengaturan tentang pelaksanaan bahan baku yang diperlukan, sesuai dengan yang dibutuhkan dengan biaya yang minimum.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel data pembelian dan pemakaian bahan baku selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2009- 2011. Selama 3 tahun itu diamati kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku. Kebijakan tersebut meliputi kuantitas pemesanan, frekuensi pemesanan, biaya pemesanan dan safety stock. Pola pembelian perusahaan akan mempengaruhi besarnya persediaan pengaman pada saat pemakaian bahan baku kayu putih diwaktu tunggu.

Setelah itu, dapat dilakukan perhitungan biaya persediaan yang berkenaan dengan kebijakan persediaan bahan baku yang dijalankan, kemudian dilakukan analisis terhadap data pembelian dan pemakaian bahan baku selama 3 tahun tersebut dengan analisis EPQ. Analisis ABC merupakan analisis dimana di suatu perusahaan terdapat berbagai macam jenis barang dalam persediaan yang tingkat prioritas. Metode ABC digunakan untuk mengetahui jenis barang mana yang perlu mendapat prioritas berdasarkan tingkat kepentingannya. Metode ABC tidak cocok digunakan untuk KPMKP Krai.

perusahaan yang bahan bakunya didapatkan dengan membeli bahan baku, dimana bahan baku tersebut belum pasti ketersediaannya. Metode EPQ digunakan untuk menganalisis persediaan di KPMKP Krai karena EPQ ini diterapkan untuk perusahaan yang membutuhkan persediaan secara terus menerus atau terbentuk sepanjang suatu periode waktu dan ketersediaan bahan baku sudah pasti ada. EPQ ini merupakan pengembangan dari metode EOQ yang memiliki konsep dasar yang sama, yaitu untuk meminimumkan biaya penyimpanan dengan menaikkan produktivitas yang akan menghasilkan kuantitas dan frekuensi pemesanan ekonomis berarti penghematan biaya persediaan.

Hasil dari analisis EPQ ini kemudian dapat dibandingkan dengan kebijakan persediaan bahan baku yang selama ini telah diterapkan dalam perusahaan. Dari hasil perbandingan ini dapat diketahui apakah pengendalian persediaan bahan baku perusahaan yang diterapkan selama ini sudah optimal dan efisien atau belum. Perusahaan dikatakan efisien apabila total biaya persediaan kayu putih yang diperoleh dari analisis EPQ lebih besar dari pada total biaya persediaan kayu putih yang berdasarkan kebijakan pengendalian yang selama ini dilakukan perusahaan.

Setelah itu dilakukan penjadwalan masa tanam dan masa petik agar intensitas produksi selalu terjaga dan dapat dilakukan perbaikan terhadap kinerja KPMKP dengan menerapkan metode just in time, karena metode JIT ini merupakan sistem yang membuat produk yang dibutuhkan saat ini saja, tidak ada sisa maupun persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku juga tidak ada, perusahaan hanya memesan atau membeli barang sesuai dengan kebutuhan sekarang saja. Selain itu, dilakukan pengamatan terhadap data curah hujan pada wilayah hutan kayu putih agar benar-benar mengetahui bagaimana kondisi iklim yang cocok untuk bertanam kayu putih. Hal tersebut dilakukan, mengingat Setelah itu dilakukan penjadwalan masa tanam dan masa petik agar intensitas produksi selalu terjaga dan dapat dilakukan perbaikan terhadap kinerja KPMKP dengan menerapkan metode just in time, karena metode JIT ini merupakan sistem yang membuat produk yang dibutuhkan saat ini saja, tidak ada sisa maupun persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku juga tidak ada, perusahaan hanya memesan atau membeli barang sesuai dengan kebutuhan sekarang saja. Selain itu, dilakukan pengamatan terhadap data curah hujan pada wilayah hutan kayu putih agar benar-benar mengetahui bagaimana kondisi iklim yang cocok untuk bertanam kayu putih. Hal tersebut dilakukan, mengingat

30 tahun. Sesuai dengan uraian di atas maka dapat digambarkan kerangka teori pendekatan masalah sebagai beruikut:

Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Perencanaan dan pengendalian produksi

Pengendalian persediaan bahan baku

Metode

EPQ