Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini. Peneliti melakukan analisis data hasil penelitian yang didasarkan pada teori B. F Skinner 1938 dan Cliff Turney 1983. 4 Menyusun laporan penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, sebagai cara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang relevan dengan penelitian. Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participan observation, wawancara mendalam in depth interview dan dokumentasi. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Chatherine Marshall, Gretchen B. Rossman dalam Sugiyono. 2013, hlm. 225 bahwa ‘the fundamental methods relied on by qualitative researchers for gathering information are, participation in the setting, direct obsevation, in-depth interviewing, dokumant review’. Bersadarkan tujuan penelitian ini maka peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang relevan dengan masalah penelitian, sehingga diharapkan data yang terkumpul dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan keabsahannya. Adapun berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti meliputi observasi dan wawancara. Penjelasan teknik tersebut secara rinci adalah sebagai berikut: a. Observasi Nasution Sugiyono, 2013, hlm. 226 menyatakan bahwa, ‘Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan’. Melalui observasi, peneliti dapat melihat secara langsung apa yang ditelitinya. Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan seseorang dengan menggunakan panca indera terhadap aktivitas atau kegiatan orang lain, untuk memperoleh data. Pengamatan tersebut dilakukan secara cermat dan berkesinambungan, supaya seluruh aspek yang hendak diamati dapat teramati dengan sistematis. Peneliti mengumpulkan data dengan mengamati seluruh aspek yang ingin diketahui dan diamati, tentang reinforcement yang digunakan guru dalam proses pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris berlangsung di kelas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisispatif secara pasif. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan oleh guru dan siswa, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, meneliti interaksi edukatif mereka, dan berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Hal ini dilakukan supaya peneliti memperoleh data sesuai dengan fenomena yang terjadi pada saat penelitian. Sebagaimana pendapat yang diutarakan oleh Susan Stainback 1988 dalam Sugiyono 2013, hlm. 227 bahwa, ‘in participant observation, the researcher observes what people do, listent to what they say, and participates in their activities’. Lebih rinci peneliti melakukan observasi partisispatif secara pasif passive partisipation dengan melakukan pengamatan di lokasi penelitian dan mengamati kegiatan dari subjek penelitaian, namun tidak ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan subjek penelitian. Dengan teknik ini, peneliti dapat memperoleh data dengan jelas sesuai fokus pada penelitian ini. Susan Sttainback, dalam Sugiyono, 2013, hlm. 227. Peneliti melakukan kegiatan observasi di kelas V SDN Citapen sebanyak empat kali. Kegiatan observasi ini disertai dengan perekaman. Observasi dan perekaman pertama dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014, kedua pada tanggal 30 April 2014, ketiga pada tanggal 7 Mei 2014, dan keempat pada tanggal 14 Mei 2014. Kegiatan observasi dan perekaman dilakukan untuk mendapatkan data tentang jenis-jenis reinforcement yang digunakan guru dan frekuensi penggunaan jadwal reinforcement guru selama pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris berlangsung. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi berupa data secara tertulis yang dapat diolah secara langsung oleh peneliti, sedangkan data yang diperoleh dari perekaman berupa data audio visual yang harus diolah kembali. Pengolahan data hasil perekaman tersebut dilakukan dengan cara peneliti mentranskripnya menjadi data dalam bahasa tulis. b. Wawancara Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan antara dua orang maupun lebih untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Peneliti mengajukan berbagai pertanyaan untuk dijawab oleh informan. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan informan yakni guru mata pelajaran bahasa Inggris. Berkaitan dengan hal tersebut, Esterberg Sugiyono, 2013, hlm. 233 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstuktur, semisterstuktur, dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru bahasa Inggris dan siswa kelas V. Wawancara dengan guru bahasa Inggris dilakukan sebanyak empat kali. Pertama, pada tanggal 19 April 2014, kedua tanggal 23 April 2014, ketiga tanggal 5 Mei 2014, dan wawancara keempat tanggal 14 Mei 2014. Peneliti mengunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara semi terstuktur semistructure untuk memperoleh data dari informan secara lebih mendalam. Langkah yang dilakukan yaitu terlebih dahulu peneliti telah mempersiapkan berbagai pertanyaan penelitian, dan pada saat wawancara berlangsung pertanyaan tersebut diajukan terhadap informan selanjutnya peneliti dapat mengeksplor pertanyaan secara lebih mendalam sesuai dengan fokus penelitian. Wawancara juga dilakukan untuk mengkonfirmasikan data temuan observasi kepada informan yang bersangkutan yakni guru mata pelajaran bahasa Inggris. Dengan kegiatan wawancara, peneliti juga memperoleh data secara lebih mendalam perihal jenis-jenis reinforcement beserta jadwal reinforcement yang biasa digunakan guru pada saat pembelajaran bahasa Inggris. Adapun wawancara dengan siswa kelas V dilakukan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran mambaca nyaring bahasa Inggris serta mengetahui respons siswa terhadap penguatan yang diberikan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam mengumpulkan data dari siswa, peneliti menggunakan teknik wawancara semitersruktur, seperti halnya ketika wawancara dengan guru bahasa Inggris. Peneliti sebelumnya telah merancang beberapa pertanyaan yang hendak diajukan kepada siswa. Adapun siswa yang berhasil diwawancarai oleh peneliti berjumlah 12 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Peneliti melakukan kegiatan wawancara di sela- sela waktu senggang siswa yakni ketika siswa tengah beristirahat. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas.

H. Teknik Analisis Data