laporan bulanan atau laporan-laporan lain yang berkaitan dengan tenaga outsourcing
customer service “setiap saat” diperlukan PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah. Kenapa harus dengan kata “setiap saat” dan tidak di
tentukan secara pasti dalam perjanjian”.
4. Pasal 7 tentang Hak PIHAK PERTAMA
Yaitu bahwa “PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berhak
untuk memperoleh tenaga outsourcing customer service yang baik sesuai dengan syarat dan
ketentuan dari perjanjian ini. Pernyataan Pasal ini memuat mengenai Hak dari PIHAK
PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, akan tetapi dalam Pasal lain
berisi Pasal-pasal tentang kewajiban PIHAK KEDUA PT. Adita Farasjaya”.
5. Pasal 9 tentang Perubahan Jenis Pekerjaan
a. Pasal 9 ayat 1 : PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah“setiap
saat” dan “sewaktu-waktu” bila diperlukan berhak untuk merubah jenis pekerjaan.
Kenapa harus di sebutkan dengan “setiap saat” dan “sewaktu-waktu” dan tidak secara
pasti di tentukan kapan waktu dan berlakunya dalam perjanjian.
b. Pasal 9 ayat 2 ; PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
berhak setiap saat dan sewaktu-waktu mengalihkan posisi kerja tenaga outsoucing
customer service jika di anggap sesuai dengan kemampuanya, dan
memberitahukan kepada PIHAK KEDUA PT. Adita Farasjaya tanpa dikenakan
tambahan biaya apapun. Tidak ada kejelasan yang dimaksudkan dalam Pasal
ini.
6. Pasal 15 tentang Audit
Mengenai tindakan Audit ini maka tidak pada tempatnya PIHAK PERTAMA PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk mengaudit PIHAK KEDUA PT. Adita Farasjaya
karena PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah hanya
sebagai Perusahaan pemberi kerja dan bukan
badan yang berwenang untuk melakuakan tindakan audit yang dimaksud.
7. Pasal 16 tentang Jangka Waktu Perjanjian
Dalam Pasal 16 ayat 3 di nyatakan bahwa ; Dalam hal terjadinya pengakhiran perjanjian,
PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan dari Pasal 1226 dan Pasal 1267 KUH
Perdata. Pasal 16 ayat 4 dinyatakan bahwa :
Dalam hal perjanjian ini berakhir baik karena permintaan salah satu pihak sebagaimana di
maksud dalam ayat 3 atau karena habisnya masa berlakunya perjanjian ini, tidak akan
mempengaruhi hak dan kewajiban masing – masing Pihak yang masih harus di selesaikan,
sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini. Dalam pengakhiran perjanjian, di sini
meskipun syarat Badan Hukum tercantum tidak otomatis berlaku tetapi tetap harus melakukan
permintaan pada Hakim akan tetapi dalam prakteknya sering tidak di lakukan.
8. Pasal 17 tentang Penyelesaian Perselisihan