Pasal 7 tentang Hak PIHAK PERTAMA Pasal 9 tentang Perubahan Jenis Pekerjaan Pasal 15 tentang Audit Pasal 16 tentang Jangka Waktu Perjanjian

laporan bulanan atau laporan-laporan lain yang berkaitan dengan tenaga outsourcing customer service “setiap saat” diperlukan PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Kenapa harus dengan kata “setiap saat” dan tidak di tentukan secara pasti dalam perjanjian”.

4. Pasal 7 tentang Hak PIHAK PERTAMA

Yaitu bahwa “PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berhak untuk memperoleh tenaga outsourcing customer service yang baik sesuai dengan syarat dan ketentuan dari perjanjian ini. Pernyataan Pasal ini memuat mengenai Hak dari PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, akan tetapi dalam Pasal lain berisi Pasal-pasal tentang kewajiban PIHAK KEDUA PT. Adita Farasjaya”.

5. Pasal 9 tentang Perubahan Jenis Pekerjaan

a. Pasal 9 ayat 1 : PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah“setiap saat” dan “sewaktu-waktu” bila diperlukan berhak untuk merubah jenis pekerjaan. Kenapa harus di sebutkan dengan “setiap saat” dan “sewaktu-waktu” dan tidak secara pasti di tentukan kapan waktu dan berlakunya dalam perjanjian. b. Pasal 9 ayat 2 ; PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berhak setiap saat dan sewaktu-waktu mengalihkan posisi kerja tenaga outsoucing customer service jika di anggap sesuai dengan kemampuanya, dan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA PT. Adita Farasjaya tanpa dikenakan tambahan biaya apapun. Tidak ada kejelasan yang dimaksudkan dalam Pasal ini.

6. Pasal 15 tentang Audit

Mengenai tindakan Audit ini maka tidak pada tempatnya PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk mengaudit PIHAK KEDUA PT. Adita Farasjaya karena PIHAK PERTAMA PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah hanya sebagai Perusahaan pemberi kerja dan bukan badan yang berwenang untuk melakuakan tindakan audit yang dimaksud.

7. Pasal 16 tentang Jangka Waktu Perjanjian

Dalam Pasal 16 ayat 3 di nyatakan bahwa ; Dalam hal terjadinya pengakhiran perjanjian, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan dari Pasal 1226 dan Pasal 1267 KUH Perdata. Pasal 16 ayat 4 dinyatakan bahwa : Dalam hal perjanjian ini berakhir baik karena permintaan salah satu pihak sebagaimana di maksud dalam ayat 3 atau karena habisnya masa berlakunya perjanjian ini, tidak akan mempengaruhi hak dan kewajiban masing – masing Pihak yang masih harus di selesaikan, sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini. Dalam pengakhiran perjanjian, di sini meskipun syarat Badan Hukum tercantum tidak otomatis berlaku tetapi tetap harus melakukan permintaan pada Hakim akan tetapi dalam prakteknya sering tidak di lakukan.

8. Pasal 17 tentang Penyelesaian Perselisihan