Latar Belakang Tujuan PENDAHULUAN

2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian | Kementerian Pertanian RI 3. Menjadi acuan untuk melaksanakan updating peta lahan bagi petugas pengelola data.

1.3. Sasaran

Sasaran yang diharapkan dari buku Panduan Updating Peta Lahan Baku Sawah Menggunakan GPS adalah: 1. Dipahaminya konsep tentang peta lahan baku sawah; 2. Dipahaminya tahapan-tahapan kegiatan updating peta lahan baku sawah menggunakan GPS; 3. Dijadikan acuan dalam pelaksanaan updating peta lahan bagi petugas pengelola data. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian | Kementerian Pertanian RI 3

BAB II KONSEP DAN DEFINISI

2.1. Lahan Sawah

Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang galengan, saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut. Lahan sawah yang dimaksud disini adalah lahan sawah yang termasuk juga lahan yang terdaftar di Pajak Hasil Bumi, Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun palawija. Berdasarkan pengairannya lahan sawah dibedakan menjadi : a Lahan Sawah Berpengairan Irigasi. Yaitu lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem irigasi, baik yang bangunan penyadap dan jaringan-jaringannya diatur dan dikuasai dinas pengairan PU maupun dikelola sendiri oleh masyarakat. Lahan sawah irigasi terdiri atas : 1 Lahan sawah irigasi teknis. 2 Lahan sawah irigasi setengah teknis. 3 Lahan sawah irigasi sederhana. 4 Lahan sawah irigasi desanon PU. b Lahan Sawah Tak Berpengairan Non Irigasi Lahan sawah non irigasi adalah lahan sawah yang tidak memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantung pada air alam seperti : air hujan, pasang surutnya air sungailaut, dan air rembesan. Lahan sawah non irigasi meliputi : 1 Lahan sawah tadah hujan. 2 Lahan sawah pasang surut. 3 Lebak, polder dan sawah lainnya.