Format Data Spasial KONSEP DAN DEFINISI

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian | Kementerian Pertanian RI 9 1 Data Vektor Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama, titik dan nodes titik perpotongan antara dua buah garis. Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikanmenggambarkan fitur titik, area dan garis. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadastral. Kelemahan data vektor adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual. Gambar 2.7. Data Vektor 2 Data Raster Data raster pixel adalah data yang dihasilkan dari foto udara maupun foto satelit. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel picture element. Pada data raster, resolusi definisi visual tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra atau foto. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti vegetasi, dan lainnya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih kecil dalam hal ukuran file, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam 10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian | Kementerian Pertanian RI komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis. Contoh data raster disajikan pada gambar dibawah. Gambar 2.8. Data Raster Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian | Kementerian Pertanian RI 11

BAB III ORGANISASI PELAKSANA SURVEI

3.1. Pelaksana Survei

Pelaksana survei Pengukuran Updating Peta Lahan Baku Sawah Menggunakan GPS terdiri dari: 1. Tim Pengukur Adalah tim yang terdiri dari beberapa petugas kecamatan yang ditunjuk dan dikoordinir oleh Mantri TaniPPL. 2. Tim Kabupaten Adalah petugas kabupaten yang bertanggung jawab terhadap kegiatan Pengukuran Updating Peta Lahan Baku Sawah Menggunakan GPS di wilayahnya dan melakukan pengumpulan, pengolahan, pemetaan data updating lahan sawah. 3. Tim Provinsi Adalah petugas provinsi yang bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan pengawasan pelaksanaan survei secara keseluruhan. 4. Tim Pusat Adalah petugas pusat yang bertanggung jawab terhadap pengembangan metode, pelatihan dan pengolahan data.

3.2. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Tim Pengukur  Mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh instruktur.  Melakukan identifikasi lahan di wilayahnya guna mengetahui batas-batas wilayah yang akan diukur.  Melakukan kegiatan pengukuran dengan receiver GPS di wilayah kerjanya dengan berpedoman kepada buku panduan yang ada.  Menyerahkan data hasil ukur beserta peralatan GPS dalam kondisi baik dan lengkap kepada pengawas kabupaten.  Melakukan koordinasi dengan aparat desa atau pihak terkait lainnya terutama dalam menetapkan batas wilayah administratif desa.  Melakukan koordinasi dengan tim kabupaten atas segala permasalahan yang timbul pada pelaksanaan survei. 12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian | Kementerian Pertanian RI 2. Tim Kabupaten  Mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh instruktur.  Melakukan rekruitment tim pengukur dan menunjuk Mantri TaniPPL sebagai koordinator tim pengukur.  Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengukuran yang berada di wilayah kerjanya.  Melakukan download data dari receiver GPS dengan cara mengunjungi tim pengukur sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.  Melakukan verifikasi dan kompilasi hasil ukur tingkat kecamatan.  Melakukan pengolahan dan pemetaan data updating lahan sawah.  Melakukan koordinasi dengan tim provinsi atas segala permasalahan yang timbul pada pelaksanaan survei.  Melakukan validasi data pengukuran yang dilakukan oleh tim pengukur. 3. Tim Provinsi  Mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh instruktur  Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengukuran yang berada di wilayah kerjanya.  Mengkoordinasikan pelaksanaan survei secara keseluruhan bersama tim kabupaten di wilayahnya.  Melakukan kompilasi dan pengolahan data updating lahan sawah dari tingkat kabupaten  Melakukan koordinasi dengan tim pusat atas segala permasalahan yang timbul pada pelaksanaan survei. 4. Tim Pusat  Menyusun buku panduan, melakukan pelatihan untuk mensosialisasikan penggunaan GPS dan pengolahan data updating lahan sawah dengan software ArcGIS serta menyamakan pengertian akan konsep pengukuran updating lahan sawah.  Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan survei secara keseluruhan.  Memberikan arahan atas permasalahan yang timbul pada pelaksanaan survei.  Melakukan kompilasi dan pengolahan data updating lahan sawah dari provinsi.