2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau orgnisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran berat, volume, atau jumlah yang sifatnya tetap dan
irreversible tidak dapat balik ke kondisi semula. Jadi pertumbuhan merupakan suatu konsep
kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. Perkembangan dapat di artikan sebagai proses yang menyertai pertumbuhan. Secara
sederhana perkembangan merupakan proses perubahan menjadi dewasa. Berbeda dari pertumbuhan, perkembangan merupakan suatu konsep kualitatif. Dalam proses tersebut
terjadi diferensiasi sel perubahan struktur dan fungsi sel, histogenesis pembentukan jaringan, Organogenesis pembentukan organ, dan gametogenesis pembentukan sel – sel
kelamin. Terdapat dua macam pertumbuhan, yaitu :
1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi di titik tumbuh apikal. Letak
titik tumbuh apikal adalah didekat ujung akar dan ujung batang tanaman.
Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu :
a. Daerah pembelahan sel daerah meristematik
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar,
berdinding tipis, dan aktif membelah diri. b.
Daerah pemanjangan sel daerah elongasi Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh
kali dibandingkan sel-sel meristematik. c.
Daerah diferensiasi daerah maturasi Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di
daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur.
Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut xilem dan floem.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
3
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, Gymnospermae tumbuhan berbiji terbuka dan menyebabkan membesarnya ukuran diameter tumbuhan. Pertumbuhan
dan perkembangan itu sendiri di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam dan faktor luar.
a. Faktor Internal faktor dalam
Gen Gen juga merupakan faktor yang sangat berperan dalam
pertumbuhan tumbuhan. Gen bersifat menurun. Tumbuhan yang memiliki gen baik akan menghasilkan keturunan yang baik, begitu
juga sebaliknya.
Hormon Hormon sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut
Fitohormon. Macam-macam hormon pada tumbuhan yaitu :
hormon auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam traumalin, dan asam absisat.
b. Faktor Eksternal faktor luar
Makanan nutrisi Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk
menyintesis berbagai komponen sel.
Air Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji.
Suhu
Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada suhu optimum. Umumnya suhu optimum bagi tumbuhan adalah 22
o
C-37
o
C.
Cahaya Cahaya merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
pada pertumbuhan tumbuhan. Hal itu karena cahaya, terutama cahaya matahari, merupakan faktor yang sangat penting untuk
melakukan fotosintesis. Intensitas pencahayaan yang berbeda akan menghasilkan macam tumbuhan yang berbeda.
Kelembapan
Kelembapan merupakan keadaan saat udara telah jenuh terhadap uap air. Kelembapan memang sangat baik untuk proses
perkecambahan tumbuhan. Namun apabila kelembapan terlalu
4
tinggi, jaringan akar tumbuhan akan mengalami kerusakan karena terendam air dan akibatnya terjadi pembusukan pada akar.
Media Air Perendaman
Media air perendaman adalah media air yang digunakan dalam proses perendaman biji kacang untuk membandingkan
pertumbuhan kecambah masing-masing tanaman.
pH Derajat keasaman pH air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan suatu tanaman. pH yang terlalu asam bersifat racun bagi tanaman dapat menghambat perkecambahan.
Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan
tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah dari
4,0 pada umumnya terjadi kenaikan Al
3+
dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar-
akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadia terhambat .
2.2 Tanaman Kacang Merah