Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tanaman Kacang Merah

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah satunya adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya. Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah adalah bahan makanan yang baik untuk menurunkan kolesterol. Selain dapat menurunkan kolesterol, kacang merah juga baik untuk mencegah tingginya gula darah karena memiliki kandungan serat yang tinggi. Dalam 100 gram kacang merah kering, dapat menghasilkan 4 gram serat terdiri dari serat larut dalam air dan serat yang tidak larut air. Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus vulgaris L. Kacang merah berbentuk biji. Secara sederhana, apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan perkecambahan. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam berupa gen dan hormon, sedangkan faktor luarnya berupa suhu, cahaya matahari, kelembapan, dan nutrisi. Faktor- faktor tersebut sangat berperan penting bagi tumbuhan. Misalnya, cahaya matahari. Dengan bantuan cahaya matahari, tumbuhan dapat hidup dengan baik. Selain itu, cahaya matahari juga sangat membantu dalam proses pertumbuhan, perkecambahan, dan fotosintesis. Namun kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada perkecambahan dan pertumbuhan tanaman kacang merah jika perendaman bijinya dilakukan dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu, penulis memilih topik yang berjudul “Pengaruh Media Air Perendaman Terhadap Kecepatan Perkecambahan Tanaman Kacang Merah“.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu : Bagaimana kecepatan perkecambahan antara biji kacang merah yang direndam di air PAM dengan biji kacang merah yang direndam di air kelapa muda ?

1.3 Tujuan Penelitian

1 Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kecepatan perkecambahan antara kacang merah yang direndam di air PAM dengan kacang merah yang direndam di air kelapa muda.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa Penelitian ini digunakan sebagai pembelajaran dalam penulisan dan penyusunan karya ilmiah yang benar, yang merupakan salah satu materi pembelajaran yang dapat berguna di jenjang pendidikan lebih tinggi dan untuk menanamkan nilai-nilai ilmiah terhadap siswa. 2. Bagi Sekolah Dari penelitian yang penulis lakukan ini, diharapkan agar hasilnya dapat digunakan sebagai bahan refrensi dan pemberdayaan perpustakaan, yang nantinya sebagai bahan acuan di dalam penelitian-penelitian lebih lanjut bagi siswa selanjutnya. 3. Bagi Pelajaran Biologi Dapat digunakan sebagai literatur dalam pelajaran biologi di masing-masing sekolah, untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap perkecambahan tanaman, dalam hal ini tanaman kacang merah. BAB II LANDASAN TEORI 2

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau orgnisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran berat, volume, atau jumlah yang sifatnya tetap dan irreversible tidak dapat balik ke kondisi semula. Jadi pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. Perkembangan dapat di artikan sebagai proses yang menyertai pertumbuhan. Secara sederhana perkembangan merupakan proses perubahan menjadi dewasa. Berbeda dari pertumbuhan, perkembangan merupakan suatu konsep kualitatif. Dalam proses tersebut terjadi diferensiasi sel perubahan struktur dan fungsi sel, histogenesis pembentukan jaringan, Organogenesis pembentukan organ, dan gametogenesis pembentukan sel – sel kelamin. Terdapat dua macam pertumbuhan, yaitu :

1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi di titik tumbuh apikal. Letak

titik tumbuh apikal adalah didekat ujung akar dan ujung batang tanaman. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu : a. Daerah pembelahan sel daerah meristematik Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri. b. Daerah pemanjangan sel daerah elongasi Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik. c. Daerah diferensiasi daerah maturasi Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut xilem dan floem.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. 3 Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, Gymnospermae tumbuhan berbiji terbuka dan menyebabkan membesarnya ukuran diameter tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam dan faktor luar. a. Faktor Internal faktor dalam  Gen Gen juga merupakan faktor yang sangat berperan dalam pertumbuhan tumbuhan. Gen bersifat menurun. Tumbuhan yang memiliki gen baik akan menghasilkan keturunan yang baik, begitu juga sebaliknya.  Hormon Hormon sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut Fitohormon. Macam-macam hormon pada tumbuhan yaitu : hormon auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam traumalin, dan asam absisat. b. Faktor Eksternal faktor luar  Makanan nutrisi Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel.  Air Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji.  Suhu Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada suhu optimum. Umumnya suhu optimum bagi tumbuhan adalah 22 o C-37 o C.  Cahaya Cahaya merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan. Hal itu karena cahaya, terutama cahaya matahari, merupakan faktor yang sangat penting untuk melakukan fotosintesis. Intensitas pencahayaan yang berbeda akan menghasilkan macam tumbuhan yang berbeda.  Kelembapan Kelembapan merupakan keadaan saat udara telah jenuh terhadap uap air. Kelembapan memang sangat baik untuk proses perkecambahan tumbuhan. Namun apabila kelembapan terlalu 4 tinggi, jaringan akar tumbuhan akan mengalami kerusakan karena terendam air dan akibatnya terjadi pembusukan pada akar.  Media Air Perendaman Media air perendaman adalah media air yang digunakan dalam proses perendaman biji kacang untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing tanaman.  pH Derajat keasaman pH air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. pH yang terlalu asam bersifat racun bagi tanaman dapat menghambat perkecambahan. Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Bila pH lebih rendah dari 4,0 pada umumnya terjadi kenaikan Al 3+ dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama akar- akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadia terhambat .

2.2 Tanaman Kacang Merah

Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiosspermae Kelas : Dicotyledonae Sub kelas : Calyciflorae Ordo : Rosales Leguminales Famili : Leguminosae Papilionaceae Sub famili : Papilionoideae Genus : Phaseolus Spesies : Phaseolus vulgaris L. Tanaman kacang merah ini biasanya tumbuh melilit pada batang bambu. Daunnya majemuk, beranak daun tiga, dan berbentuk jorong. Perbungaan tandan di ketiak dengan panjang hingga 15 cm, dengan banyak buku dan bunga. Sayap bunga berwarna putih kekuningan atau ungu sedangkan lunasnya berwarna putih atau kadang-kadang berwarna lain. Polongnya lonjong, pipih, berkulit keras bila sudah tua,dan pada umumnya melengkung dengan bentuk mengait pada bagian atasnya, berisi 4-5 biji. Bentuk, ukuran dan warna biji beragam, ada yang berbentuk mengginjal, membelah ketupat atau membundar. Warna biji ada yang seragam atau loreng, coklat, merah, hitam atau ungu. 5 Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah. Kacang merah dapat ditanam pada berbagai jenis tanah dengan syarat struktur tanahnya gembur. Struktur tanah yang gembur dapat mempermudah akar tanaman menjalar mencari sumber hara yang terkandung dalam tanah. Kacang merah ada yang berupa tanaman semak yang tegak dan ada yang merambat. Kacang merah dapat mencapai tinggi sekitar 3,5 - 4,5 meter, tumbuhnya memerlukan penyangga. Pengembangbiakan kacang merah dapat dilakukan dengan bijinya. Kacang merah akan dapat tumbuh baik di daerah basah atau dingin pada ketinggian 1400-2000 meter dari permukaan laut dan dipanen 6 bulan setelah penanaman.

2.3 Air Kelapa Muda