Struktur Organisasi Fungsi dan Tugas

- 3 - 10. Meningkatkan standar mutu kurikulum pendidikan yang terkini, berbudaya, agamis dan anti narkoba dalam rangka membentuk SDM berkarakter unggul; 11. Meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dalam mengembangkan proses belajar mengajar berbasis multikultural dan nilai-nilai budaya luhur; 12. Mendorong kegiatan olahraga andalan daerah yang disertai peningkatan kualitas dan kuantitas sarana olahraga serta peningkatan peran pemuda dalam pembangunan; 13. Meningkatkan iklim usaha yang mendukung Yogyakarta sebagai pusat pendidikan dan kewirausahaan; 14. Meningkatkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan semua pihak; 15. Memfasilitasi model pelatihan keterampilan dan keahlian kepada pemuda; 16. Meningkatkan sarana dan prasarana daerah dalam pelayanan publik;

I.1 Struktur Organisasi

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja DinasBadanKantor Rumah SakitBiro Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut: - 4 -

I.2 Fungsi dan Tugas

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 47 Tahun 2010 menyatakan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta melaksanakan kewenangan dekonsentrasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Dikpora DIY mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan pengendalian pendidikan, pemuda dan olahraga; b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga; - 5 - c. Pelaksanaan kewenangan daerah yang berkaitan dengan pembiayaan, kurikulum, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pengendalian mutu pendidikan, pemuda dan olah raga; d. Pelaksanaan koordinasi perijinan di bidang pendidikan; e. Pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya; f. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan bidang pendidikan, pemuda dan olah raga kabupatenkota; g. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga; h. Pelaksanaan evaluasi pendidikan. Pada saat ini telah terjadi perubahan dalam paradigma manajemen pemerintahan dan perubahan dalam lingkungan pemerintahan baik intern maupun global. Dalam paradigma baru ini rakyat ditempatkan pada posisi utama dalam mengukur keberhasilan pelayanan pada birokrasi. Perubahan tersebut diawali dengan terjadinya reformasi yang telah mengembalikan kesadaran rakyat akan keharusan diwujudkannya pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel, bersih dan bebas dari KKN serta diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah. Secara garis besar kondisi umum yang terkait dengan masalah pendidikan yaitu : 1. Kualitas SDM yang ada masih banyak yang belum dapat memenuhi tuntutan persaingan global. 2. Mayoritas kondisi ekonomi masyarakat mengalami keterbatasan dalam mempersiapkan diri menjadi SDM yang kompeten dan kompetitif. 3. Kualitas pendidikan belum kompetitif dalam persaingan global. 4. Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan. 5. Persaingan yang ketat antar lembaga pendidikan dalam memperoleh siswamahasiswawarga belajar, kadang-kadang berjalan di luar kontrol pemerintahmasyarakat yang berakibat merugikan masyarakat. - 6 - 6. Peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan masih rendah. 7. Pusat-pusat bacaan dan perpustakaan umum di DIY sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan siswa dan mahasiswa . 8. Masih rendahnya minat masyarakat untuk membaca, menulis, dan meneliti, terlebih lagi untuk menuju ke arah life long learning community. Permasalahan tersebut menjadi tugas bersama antara pemerintah, peran swasta dunia usahaindustri dan masyarakat yang merupakan tiga pilar pelaksana pembangunan pendidikan. Pemerintah sebagai penanggungjawab atas terjamin- nya mutu pendidikan adalah pemerintahan yang ada di pusat dan daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari pemerintah daerah dan 5 pemerintah kabupatenkota merupakan salah satu pilar pelaksana pembangunan bidang pendidikan yang saling bersinergi untuk bersama-sama menjalin hubungan harmonis dalam melaksanakan urusan pendidikan, terlebih di era otonomi daerah bahwa masalah pendidikan termasuk yang diserahkan kewenangannya kepada kabupatenkota sehingga peran pemerintah daerahprovinsi lebih banyak bersifat regulasi, koordinasi dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab I pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran kepada peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan wajib pendidikan dan urusan wajib pemuda dan olahraga. Kedua urusan tersebut merupakan urusan prioritas utama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam membangun wilayahnya. Pembangunan tersebut dilakukan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap untuk memberikan jaminan - 7 - layanan lulusan yang berkualitas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh penyelenggara pendidikan baik melalui jalur formal, nonformal dan informal yang terdiri dari jenis pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi serta pendidikan vokasi.

I.3 Keadaan Pegawai