3.4.1 Crosstalk pada Optical Router Konfigurasi Seri
Gambar 3.9 menggambarkan sebuah diagram blok dari router seri 1xN tiga tingkat. Crosstalk akan dihitung untuk setiap tingkat, untuk kemungkinan
keadaan lintasan terburuk. Daya sinyal pada output port 2 pada tingkat pertama dinyatakan dengan
[7]: P
12
= P · 1 + X
ctr1
+ X
ctn1
3.1 dimana, P
adalah daya sinyal input, dan X
ctr1
dan X
ctn1
adalah residual crosstalk dan interchannel crosstalk dari router 1 pada port 2.
Demikian juga pada output tingkat kedua dan ketiga, daya sinyal dinyatakan dengan [7] :
P
24
= P
12
· 1 + X
ctr2
+ X
ctn2
3.2 P
38
= P
24
· 1 + X
ctr3
+ X
ctn3
3.3
Gambar 3.9 Konfigurasi router seri Daya sinyal P
k
pada output tingkat ke k dinyatakan dengan[7] :
Universitas Sumatera Utara
P
k
= P
k-1
[1 + X
ctr,k
+ X
ctn,k
] = P
[1 + X
ctr,1
+ X
ctn,1
][1 + X
ctr,1
+ X
ctn,1
]…… · [1 + X
ctr,k
+ X
ctn,k
] 3.4 Untuk konfigurasi seri, crosstalk normalisasi pada tiap tingkat dinyatakan
dengan[7] :
3.5
Di sini, diasumsikan nilai X
ctn,k
dan X
ctr,k
adalah sama untuk masing-masing router dan ditentukan oleh parameter komponen. Total crosstalk router adalah X
T
= X
ctr
+ X
ctn
. Dengan mensubstitusikan ke P
k
pada persamaan 3.5, diperoleh :
3.6
Dari persamaan 3.6 terlihat bahwa crosstalk X
ct
hanya bergantung pada ukuran jaringan k, X
ctr
dan X
ctn
, tetapi tidak bergantung pada daya sinyal input.
3.4.2 Crosstalk pada Optical Router Konfigurasi Paralel Optical router juga dapat dikonfigurasikan secara paralel. Gambar 3.10
menunjukkan sebuah diagram blok dari konfigurasi router paralel 2x2, terdiri dari dua buah router 1x2 A dan B dan dua buah buffer.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Konfigurasi router parallel Buffer optik digunakan untuk mengeliminasi tabrakan pada output. Data
dapat disimpan di buffer atau dilewatkan saja tanpa tundaan. Ketika dua paket optik diterima secara simultan pada input dan butuh dirutekan secara simultan
pada port output yang sama melalui elemen switching, hanya satu yang dapat keluar pada port output pada suatu waktu dan yang lainnya disimpan di buffer.
Pada contoh ini diasumsikan bahwa paket dari router A diswitch terlebih dahulu, sedangkan paket dari router B disimpan di buffer untuk mencegah tabrakan pada t
output port 2. Daya sinyal pada output port 2 router A dan router B dinyatakan dengan[7] :
P
a
= P · [01 + X
ctr,a
+ X
ctn,a
] 3.7 P
b
= P · [10 + X
ctr,b
+ X
ctn,b
] 3.8 dan output dari konfigurasi router paralel pada port 2 dapat dinyatakan dengan[7]:
P2 = P
a
+ P
b
= P · [01 + X
ctr,a
+ X
ctn,a
] + P · [10 + X
ctr,b
+ X
ctn,b
] = P
· 1 + X
ctr,a
+ X
ctn,a
+ X
ctr,b
+ X
ctn,b
3.9
Universitas Sumatera Utara
Untuk penyederhanaan, diasumsikan bahwa X
ctr
dan X
ctn
dari router A dan B adalah sama. Daya sinyal pada output port 2 dinyatakan dengan :
P2 = P · 1 + 2 X
T
3.10 Dengan cara yang sama, output dari n router paralel dapat dinyatakan dengan :
P2 = P · 1 + n X
T
3.11 Crosstalk normalisasi dari konfigurasi paralel dinyatakan dengan[7] :
3.12
3.5 Crosstalk pada Optical Cross Connect