Pada gambar 3.11, serat a membawa kanal-kanal panjang gelombang
a1
,
a2
, . . . ,
aM
dan serat b membawa kanal-kanal panjang gelombang
b1
,
b2
, . . . ,
bM
. Bahwa N adalah jumlah masukan serat dan M adalah jumlah panjang gelombang yang berbeda, ini adalah total kanal panjang gelombang N M. Kanal
panjang gelombang N M yang dilewati array pertama dari power splitter. Ada N power splitter untuk seluruh N masukan serat. Seluruh kanal panjang gelombang
yang berbeda muncul pada keluaran dari power splitter ke power splitting. Panjang gelombang
a1
,
a2
, . . . ,
aM
kemudian diberi ke array yang lain pada M power splitter. Ada sejumlah N M power splitter pada array kedua. Keluaran
array kedua dari power splitter diberikan ke gate dari GC-SOA, yang memungkinkan hanya panjang gelombang khusus yang dapat lewat. Combiner
pada serat keluaran yang pertama, seperti combiner
1
, menerima masukan dari
a1
,
b1
, . . . , 1. Keluaran dari combiner N M diberikan ke filter N M dan
wavelength converter. Array kedua dari N combiner, menggabungkan seluruh kanal panjang gelombang yang di cross-connect dan keluarannya ke N serat
keluaran. Kanal panjang gelombang yang diinginkan dari serat keluaran di demultiplexing oleh WDM demultiplexer dan diterima oleh sebuah penerima
deteksi langsung.
3.5.2 Analisis Sistem
Besarnya crosstalk yang terjadi pada suatu optical cross connect ditentukan dengan menghitung perbedaan daya output antara perhitungan tanpa
crosstalk satu kanal pada input dengan perhitungan yang melibatkan crosstalk semua kanal yang mungkin pada input atau diasumsikan beban trafik penuh
Universitas Sumatera Utara
sehingga menghasilkan crosstalk maksimal [8]. Perhitungan hanya dilakukan untuk masukan bit “satu” pada input dan pola getar diasumsikan maksimum untuk
menghitung kondisi terburuk. Dengan kata lain, perhitungan crosstalk adalah perbedaan antara “satu” tanpa crosstalk dan “satu” dengan crosstalk. Konsep ini
diilustrasikan pada gambar 3.12 Crosstalk dihitung pada satu kanal panjang gelombang tertentu, kanal ini
disebut kanal yang diamati. Pada bagian ini akan dibahas persamaan-persamaan untuk menganalisis crosstalk pada OXC. Pada persamaan-persamaan berikut,
adalah daya masukan dari sebuah kanal, adalah sebagai daya keluaran kanal
panjang gelombang dengan penambahan kontribusi crosstalk dengan seluruh kanal panjang gelombang membawa bit 1. T
f
adalah faktor transmisi filter, adalah rasio pemadaman,
adalah gate crosstalk, N adalah jumlah masukan serat dalam OXC, dan M adalah jumlah panjang gelombang per masukan serat.
. adalah daya sinyal pada serat dengan panjang gelombang yang lain i.
adalah daya sinyal pada serat yang lain j yang membawa panjang gelombang dalam pembahasan, i.
Gambar 3.12 Defenisi crosstalk
Universitas Sumatera Utara
Diasumsikan bahwa seluruh kanal panjang gelombang termasuk membawa bit 1.
pada beberapa serat keluaran hanya dari daya keluaran,
terkait sebagian daya sebelum masuk ke GC-SOA. Ini juga mengasumsikan bahwa GC-SOA di lengkapi dengan gain dari N waktu untuk mengimbangi daya
optik keluaran. adalah parameter yang mengukur ketidaksempurnaan gate
dalam gain dan dinyatakan dengan, =
; dimana Pgate adalah daya keluaran dari gate GC-SOA.
adalah referensi daya keluaran dari gate GC-SOA.
adalah berasal dari filter suppression dari kanal panjang gelombang,
. Dalam OXC dengan wavelength converter, ada satu gate dalam state ON
untuk semua grup dari N gate. Karena itu ada NM gate pada state ON pada beberapa waktu untuk sebuah jumlah dari NM
2
gate. Perhitungan dilakukan untuk situasi terburuk, dimana OXC menangani trafik padat dan juga amplitude
diasumsikan maximum. Rasio pemadaman didefenisikan sebagai, Rgate=PoffPon. Pin didefenisikan sebagai daya masukan melalui tiap-tiap gate.
Daya keluaran dengan crosstalk kanal panjang gelombang io dinyatakan dengan persamaan 3.13 diasumsikan bahwa semua kanal membawa bit 1.
didefenisikan sebagai N waktu dari Pin karena ada satu gate di state ON untuk setiap grup dari gate.
adalah daya keluaran dari kanal panjang gelombang io ketika OXC hanya membawa kanal panjang gelombang io,
seperti ketika tidak ada crosstalk. didapat dari,
+
2
.
Universitas Sumatera Utara
3.13
Sejak kanal panjang gelombang io akan membawa bit 1 atau bit 0 pada beberapa waktu singkat, persamaan 3.13 telah dimodifikasi. Jika kanal panjang
gelombang io membawa bit 0, kemudian persamaan 3.13 diturunkan ke persamaan 3.14 [3].
3.14
ketika kanal panjang gelombang io membawa bit 0 dapat dituliskan sebagai,
. Rumus untuk crosstalk relative didapat dari :
Universitas Sumatera Utara
Cross talk = 3.15
Untuk mengkonversikan crosstalk ke satuan dB, digunakan persamaan 3.16 [3]:
Crosstalk dB = 10 logCross talk 3.16
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS CROSSTALK PADA OPTICAL CROSS CONNECT
MENGGUNAKAN WAVELENGTH CONVERTER
4.1 Umum
Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis nilai crosstalk pada suatu
optical cross connect menggunakan wavelength converter. Adapun topologi OXC yang dianalisis adalah topologi OXC yang didasarkan pada kombinasi space dan
wavelength switch, seperti yang telah dibahas pada Bab III. Pada bab ini akan dianalisis crosstalk terhadap jumlah panjang gelombang per serat, jumlah serat
masukan dan daya input.
4.2 Analisis Crosstalk pada Optical Cross Connect Menggunakan