Channel Spacing Dense Wavelength Division Multiplexing DWDM

Pada gambar di atas dapat dilihat, empat buah informasi masukan, masing – masing dengan panjang gelombang λ 1 , λ 2 , λ 3 , λ 4 dimultipleksing dengan multiplexer DWDM 4 kanal dan selanjutnya ditransmisikan melalui sebuah serat tunggal. Setelah melewati jarak tertentu 100 km, sinyal tersebut dikuatkan dengan amplifier EDFA karena telah mengalami pelemahan akibat rugi – rugi yang dialami selama pentransmisian. Setelah mengalami penguatan, sinyal tersebut diteruskan hingga ke ujung penerima. Di ujung penerima, sinyal informasi tersebut didemultiplekskan hingga kembali menjadi seperti sinyal informasi masukan λ 1 , λ 2 , λ 3 , λ 4 .

2.2.4 Channel Spacing

Channel spacing menentukan performansi dari sistem DWDM. Standar channel spacing dari ITU adalah 50 GHz sampai 100 GHz 100 GHz akhir-akhir ini sering digunakan. Spacing jarak ini membuat kanal dapat dipakai dengan memperhatikan batasan-batasan fiber amplifier. Channel spacing bergantung pada komponen sistem yang dipakai. Channel spacing merupakan sistem frekuensi minimum yang memisahkan 2 sinyal yang dimultipleksikan, atau biasa disebut sebagai perbedaan panjang gelombang di antara 2 sinyal yang ditransmisikan. Optical amplifier dan kemampuan receiver untuk membedakan sinyal menjadi penentu dari spacing pada 2 gelombang yang berdekatan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Karakteristik tipikal optik kanal DWDM Gambar 2.4 menunjukkan karakteristik tipikal optikal kanal WDM. Pada gambar di atas, total channel isolation merupakan isolasi dari kanal secara keseluruhan. Channel passband menunjukkan rentang band dari kanal yang dapat dilewatkan. Center wavelength adalah pusat panjang gelombang. Adjacent channel isolation adalah isolasi dari kanal yang berdekatan. Passband ripple merupakan fluktuasi atau atau toleransi band yang dapat dilewatkan. Pada perkembangan selanjutnya, sistem DWDM berusaha untuk menambah kanal yang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas data informasi. Salah satunya adalah dengan memperkecil channel spacing tanpa adanya suatu interferensi dari pada sinyal pada satu serat optik tersebut. Dengan demikian, hal ini sangat bergantung pada komponen sistem yang digunakan. Salah satu contohnya adalah pada demultiplexer DWDM yang harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah bahwa Demux harus stabil pada setiap waktu dan pada berbagai suhu, harus memiliki penguatan yang relatif besar pada suatu daerah frekuensi tertentu dan dapat tetap memisahkan sinyal informasi sehingga tidak terjadi interferensi antar sinyal. Jarak antar kanal merupakan jarak antara dua panjang gelombang yang dialokasikan sebagai referensi. Semakin sempit jarak antar kanal, maka akan semakin besar jumlah panjang gelombang yang dapat ditampung. Jarak antar Universitas Sumatera Utara kanal yang paling umum digunakan oleh para pemasok DWDM saat ini adalah 0,2 nm sd 1,2 nm. Deskripsi jarak antar kanal adalah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.5 . Gambar 2.5 Jarak antar kanal pada DWDM Pada sistem DWDM laser yang digunakan adalah yang menggunakan teknologi tinggi dengan toleransi panjang gelombang sekitar 0,1 nm presisi dan sangat sempit dan mengakibatkan temperatur tinggi sehingga membutuhkan sistem pendingin[1]. Universitas Sumatera Utara

BAB III CROSSTALK PADA OPTICAL CROSS CONNECT MENGGUNAKAN