PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SIMULASI ANIMASI PADA MATAKULIAH CHASIS OTOMOTIF.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

MENGGUNAKAN SIMULASI ANIMASI PADA

MATAKULIAH CHASIS OTOMOTIF

T E S I S

Diajukan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

ANDI BAHAR

8126121004

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

M E D A N


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

ANDI BAHAR, 8126121004. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif, Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif yang berkualitas, mudah dipelajari dan dipahami mahasiswa serta dapat digunakan untuk pembelajaran individual.

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan desain pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan tahun ajaran 2015/2016. Pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis untuk memenuhi karakteristik mahasiswa dalam belajar dengan enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subyek uji coba terdiri dari 2 ahli materi matakuliah chasis otomotif, 2 ahli desain pembelajaran, 2 ahli media, 3 mahasiswa untuk uji coba perorangan, 9 mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 26 mahasiswa untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara keseluruhan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah chasis otomotif untuk mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dengan persentase rata-rata sebesar 90,65% , nilai 5 pada skala Likert dan berada pada kriteria “sangat baik”, (2) uji ahli materi matakuliah chasis otomotif berada pada kriteria sangat baik (93,33%), (3) uji ahli desain pembelajaran berada pada kriteria sangat baik (87,40%), (4) uji ahli media berada pada kriteria sangat baik (91,65%), (5) uji coba perorangan termasuk pada kriteria sangat baik (88,87%), (6) uji coba kelompok kecil berada pada kriteria sangat baik (90,38%), dan (7) uji coba lapangan berada pada kriteria sangat baik (93,24%).


(5)

ii ABSTRACT

ANDI BAHAR, 8126121004. Interactive Learning Media Development Using Simulated Animations On Subject Automotive Chassis, thesis: Graduate School of the State University of Medan, 2016.

The purpose of this research is to produce an interactive learning media use animated simulation on subject of quality automotive chassis, easily learned and understood the students and can be used for individual learning.

The research is the research of the development of the product development model using the Borg and Gall combined with design development learning Dick and Carey. This research was conducted in the course of technical education mechanical engineering Automotive Engineering Faculty of State University of Medan school year 2015/2016. This is a learning product development model are arranged in systematic order with hard-wired to meet the characteristics of students in learning with six stages, namely: the study of literature, planning or design development, product development, validation, testing, revisions, the final product. The subject of the test consists of 2 expert material subject automotive chassis, 2 expert instructional design, 2 expert media, 3 students for individual trials, 9 students for small group trials, and 26 students for field trials. Data about the quality of product development is collected with the now. The collected data were analyzed by descriptive qualitative analysis techniques.

The results showed that (1) the overall interactive learning media developed deserves to be used as a medium of instruction in automotive chassis subject for student Automotive Engineering Education Study Program of Mechanical Engineering Faculty of State University of Medan with average percentage of 90.65%, a value of 5 on the scale Likert and resides on the criteria of "very good", (2) testing of automotive chassis subject matter expert is on the criteria very well (93,33%) , (3) test expert instructional design is on the criteria very well (87,40%), (4) test of media experts are on the criteria very well (91,65%), (5) the individual trials included in the criteria very well (88,87%), (6) small group trials are on the criteria very well (90,38%), and (7) field trials are on the criteria very well (93,24%).

Keywords: Learning, Interactive Media, Animation, Simulation, Automotive Chassis


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif” sebagai syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan.

Proses penulisan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Abd. Muin Sibuea, M.Pd dan Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. sebagai pembimbing yang dengan sabar dan tulus dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan tesis ini.

2. Prof. Dr. Abd. Hamid K., M.Pd. dan Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., serta Dr. R. Mursid, M.Pd., sebagai nara sumber yang dengan tulus memberikan masukan untuk penyempurnaan penulisan tesis ini.

3. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., sebagai Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat di jajaran Civitas Akademika Universitas Negeri Medan.

4. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur, staf administrasi, Ketua dan Sekretaris Program Studi yang banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.


(7)

iv

5. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

6. Tim Validasi Prof. Dr. Adbul Hasan Saragih, M.Pd., Dr. Dina Ampera, M.Si., Dr. Baharudin, M.Pd., Dr. Sugiharto, M.Si., dan Dr. Eka Daryanto, M.T., serta Drs. Khoiri, M.Pd., atas komentar dan saranya untuk penyempurnaan produk media.

7. Dekan Fakultas Teknik beserta jajaran Wakil Dekan dan staf administrasi yang banyak memberikan bantuan dalam penulisan tesis ini.

8. Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan Drs. Hidir Efendi, M.Pd,. beserta para ketua prodi khususnya ketua prodi Pendidikan Teknik Otomotif serta staf dan para kolega dosen pengajar di lingkungan Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan yang selama ini memberikan dukungan yang ikhlas dan tulus kepada penulis.

9. Teristimewa kepada Prof. Dr. Abd. Hamid K., M.Pd., selaku orang tua saya dengan begitu banyak memberikan dukungan baik moril maupun material dalam proses penyelesaian Studi saya.

10. Nur Basuki, S.Pd., M.Pd., M.Pd.T., atas bantuannya yang tulus dan ikhlas dalam penyelesaian tesis ini, serta anggota Teknisi Lab. Pendidikan Teknik Otomotif Gunawan Syah Putra, A.Md., dan Juanda, ST., serta jajaran karyawan Sejahtera Service atas dukungan moril dan material dalam penyelesaian studi saya.

11. Jajaran Staf Ahli dan staf administrasi kantor Wakil Rektor I Universitas Negeri Medan atas bantuan dan dukungannya dalam penulisan tesis ini.


(8)

v

12. Tersayang istri saya Yunita Widayati dan anak-anak tercinta atas dukungan moral dan kasih sayangnya setiap saat dalam penyelesaian program Magister saya.

13. Termulia orang tua saya dan seluruh keluarga yang senantiasa mendoakan dan mengharapkan keberhasilan saya.

14. Semua pihak yang penulis tidak sempat sebutkan satu per satu yang begitu berjasa dalam penulisan Tesis ini.

Semoga segala bimbingan, arahan, komentar dan saran, dukungan, doa, dan bantuan yang tulus dan ikhlas dari semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Tesis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis masih mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tulisan ini.

Medan, Maret 2016 Penulis,


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR A. Deskripsi Teoritis ...,... 11

1. Hakikat Teknologi Pembelajaran ... 11

2. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Chasis Otomotif ... 15

3. Hakikat Model dan Prosedur Pengembangan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif ... ... 23

a. Tahap Pengembang Media ... 27

b. Karakteristik Mahasiswa ... 35


(10)

vii

d. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 41

4. Fungsi Media dalam Pembelajaran Chasis Otomotif ... 46

a. Sistem Dalam Pembelajaran ... 46

b. Sistem Pembelajaran dengan Media Belajar ... 49

c. Pembelajaran dengan Media Komputer ... 50

d. Pembelajaran Konvensional ... 57

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 59

C. Kerangka Berpikir ... 60

D. Hipotesis ... 62

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 63

B. Metode Penelitian ... 63

C. Model Pengembangan ... 64

D. Prosedur Pengembangan ... 66

E. Tahap Uji Coba Produk ... 72

1. Desain Uji Coba ... 72

2. Subjek Uji Coba ... 72

3. Pelaksanaan Uji Coba ... 73

4. Jenis Data ... 74

5. Instrumen Penelitian ... 75

6. Teknik Analisa Data ... 79

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 80

1. Deskripsi Produk Awal ... 80


(11)

viii

a. Data Hasil Uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Materi, Ahli Desain

Pembelajaran, dan Ahli Media ... 87

b. Data Hasil Uji Coba Tahap II; Uji Coba Perorangan ... 101

c. Data Hasil Uji Coba Tahap III; Uji Coba Kelompok Kecil ... 104

d. Data Hasil Uji Coba Tahap IV; Uji Coba Lapangan ... 108

3. Analisis Data ... 113

a. Analisis Data Hasil Validasi Produk Awal ... 113

b. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 119

c. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 120

d. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan ... 121

4. Revisi Produk ... 123

a. Revisi Pertama ... 123

b. Revisi Kedua ... 125

c. Revisi Ketiga ... 125

d. Revisi Keempat ... 125

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 126

C. Keterbatasan Penelitian ... 130

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 131

B. Implikasi ... 133

C. Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA ... 137


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Materi

Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi Pembelajaran ... 76 Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain

Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi ... 77 Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran

dan Kualitas Teknis/Tampilan ... 78 Tabel 4. Kriteria Penilaian ... 79 Tabel 5. Data Analisis Kebutuhan ... 82 Tabel 6. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Materi Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 88

Tabel 7. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Materi Tentang Kualitas Strategi Pembelajaran ... 89

Tabel 8. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Materi Tentang Kualitas Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 89

Tabel 9. Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas

Materi Pembelajaran ... 90

Tabel 10. Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas

Strategi Pembelajaran ... 90

Tabel 11. Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas

Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 91

Tabel 12. Rangkuman Data Saran Perbaikan dari Hasil Kajian Terhadap

Media Pembelajaran Interaktif pada Matakuliah Chasis

Otomotif oleh Ahli Materi ... 91

Tabel 13. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Desain Pembelajaran Tentang Kualitas Desain Pembelajaran .... 93

Tabel 14. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Desain Pembelajaran Tentang Kualitas Desain Informasi ... 94

Tabel 15. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Desain Pembelajaran Tentang Kualitas Interaksi ... 95

Tabel 16. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli


(13)

xii

Tabel 17. Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Kualitas Desain Pembelajaran ... 96

Tabel 18. Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Kualitas Desain Informasi ... 96

Tabel 19. Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap

Kualitas Interaksi ... 97

Tabel 20. Rangkuman Data Saran Perbaikan dari Hasil Kajian Terhadap

Media Pembelajaran Interaktif pada Matakuliah Chasis

Otomotif oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 97

Tabel 21. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Media Tentang Kualitas pemrograman ... 98

Tabel 22. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Media Tentang Kualitas Teknis atau Tampilan ... 99

Tabel 23. Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Kualitas

Pemrograman ... 99

Tabel 24. Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Kualitas

Teknis atau Tampilan ... 100

Tabel 25. Rangkuman Data Saran Perbaikan dari Hasil Kajian Terhadap

Media Pembelajaran Interaktif pada Matakuliah Chasis

Otomotif oleh Ahli Media ... 101

Tabel 26. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan

Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Perorangan di Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan Tek.Mesin

FT Unimed Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 102

Tabel 27. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan

Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Perorangan di Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan Tek.Mesin

FT Unimed Tentang Kualitas Teknis atau Tampilan ... 103

Tabel 28. Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Perorangan Mahasiswa Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan

Tek.Mesin FT Unimed ... 103

Tabel 29. Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis atau

Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Perorangan Mahasiswa Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan


(14)

xiii

Tabel 30. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan

Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Kelompok Kecil di Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan

Tek.Mesin FT Unimed Tentang Kualitas Materi Pembelajaran.. 105

Tabel 31. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan

Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Kelompok Kecil di Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan

Tek.Mesin FT Unimed Tentang Kualitas Teknis atau Tampilan. 106

Tabel 32. Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Kelompok Kecil Mahasiswa Prodi P.Tek.Otomotif

Jurusan Tek.Mesin FT Unimed ... 107

Tabel 33. Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis atau

Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Kelompok Kecil Mahasiswa Prodi P.Tek.Otomotif

Jurusan Tek.Mesin FT Unimed ... 108

Tabel 34. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Matakuliah Chasis Otomotif Pada Uji Coba

Kelompok Kecil ... 108

Tabel 35. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan

Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Lapangan di Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan Tek.Mesin FT Unimed Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 109

Tabel 36. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan

Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Lapangan di Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan Tek.Mesin FT Unimed Tentang Kualitas Teknis atau Tampilan ... 110

Tabel 37. Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi

Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Lapangan Mahasiswa Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan

Tek.Mesin FT Unimed ... 111

Tabel 38. Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis atau

Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi pada Matakuliah Chasis Otomotif untuk Uji Coba Lapangan Mahasiswa Prodi P.Tek.Otomotif Jurusan

Tek.Mesin FT Unimed ... 112

Tabel 39. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif Oleh Ahli Materi ... 113


(15)

xiv

Tabel 40. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 116

Tabel 41. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif Oleh Ahli Media ... 118

Tabel 42. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif Pada Uji Coba Perorangan ... 119

Tabel 43. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif Pada Uji Coba Kelompok Kecil .... 120

Tabel 44. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi Animasi Pada Matakuliah Chasis Otomotif Pada Uji Coba Lapangan ... 121

Tabel 45. Data Hasil Revisi dari 2 pokok bahasan berdasarkan masukan

ahli materi ... 123

Tabel 46. Data Hasil Revisi Berdasarkan Masukan Ahli Desain

Pembelajaran ... 124

Tabel 47. Data Hasil Revisi Berdasarkan Masukan Ahli Media ... 124

Tabel 48. Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap

Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Simulasi


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana pengembangan berbagai aspek kehidupan manusi. Proses pembelajaran di lembaga pendidikan formal pada umumnya bersifat konvensional, begitupun di lingkungan Universitas Negeri Medan (Unimed). Pembelajaran konvensional masih kurang memperhatikan perbedaan individual. Oleh karena itu dalam mempersiapkan materi pembelajaran yang dipelajari mahasiswa dipersiapkan secara homogen. Setiap mahasiswa diharapkan serta dituntut untuk belajar dengan kecepatan yang sama. Kelas yang sesungguhnya bersifat heterogen diperlakukan sebagaimana kelas yang homogen. Perlakuan ini akan mengakibatkan kesulitan bagi sebagian mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran, yang selanjutnya dapat mengakibatkan kegagalan belajar mahasiswa, sehingga hasil dan prestasi belajar bisa rendah.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Unimed saja, tapi di sebagian besar Universitas di Indonesia juga masih menggunakan pembelajaran konvensional dalam proses belajar mengajarnya. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa sekelas secara bersama-sama. Dalam proses pembelajaran sering kita harus menggunakan media untuk mempermudah menjelaskan materi pembelajaran yang disampaikan. Permasalahan yang sering muncul berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran yaitu ketersediaan dan pemanfaatan. Kaitannya dengan ketersediaan media, masih sangat kurang sehingga dosen menggunakan media secara minimal.


(17)

2

Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu sederhana yang masih tetap digunakan seperti papan tulis/white board dan kapur/spidol. Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio, video/film,), dan media elektronik (komputer, internet) masih belum secara intensif dimanfaatkan.

Pemanfaatan media cetak merupakan cara yang paling sering digunakan oleh dosen, karena mudah untuk dikembangkan maupun dicari dari berbagai sumber. Akan tetapi kebanyakan media cetak sangat tergantung pada verbal symbols (kata-kata) yang bersifat sangat abstrak, sehingga menuntut kemampuan

abstraksi yang sangat tinggi dari pebelajar, hal ini sering menyulitkan mahasiswa. Karenanya pemanfaatan media ini perlu kreativitas dosen selain dari pertimbangan instruksional yang matang. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dosen dituntut membuat terobosan pembelajaran untuk mendorong mahasiswa dapat belajar secara optimal baik belajar mandiri maupun pembelajaran di kelas. Untuk melengkapi komponen belajar dan pembelajaran di kelas, sudah seharusnya dosen bisa memanfaatkan media atau alat bantu yang mampu merangsang pembelajaran secara efektif dan efisien.

Kenyataan yang sering terlihat khususnya di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unimed adalah, masih banyak dosen menggunakan media

pembelajaran “seadanya” tanpa pertimbangan pembelajaran (instructional

consideration). Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan media interaktif di

program studi (Prodi) Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unimed yang datanya dijaring melalui penelusuran angket yang


(18)

3

diedarkan pada 15 dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unimed menunjukkan bahwa 93% dari dosen-dosen membutuhkan media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Dari hasil wawancara dengan dosen pengampu matakuliah Chasis Otomotif menunjukkan bahwa proses perkuliahan matakuliah ini selama ini dilakukan dengan cara ceramah, praktek, powerpoint sederhana (tanpa adanya animasi-animasi yang dapat meningkatkan daya hayal dan kreatif mahasiswa dalam mempelajari topik matakuliah chasis otomotif yang diajarkan) dan buku teks sebagai media pembelajaran. Tim dosen mengaku kesulitan memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk matakuliah chasis otomotif di prodi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unimed sehingga kegiatan perkuliahan kurang efektif dan mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Dari angket yang disebar kepada 36 orang mahasiswa yang diambil sebagai sampel, 97% mahasiswa menyatakan membutuhkan media pembelajaran interaktif yang dapat mereka jadikan sebagai sarana pembelajaran secara individual.

Latar belakang lahirnya konsep pembelajaran individual menurut Haryanto (1996) berasal dari konsepsi Duane yang menyatakan bahwa tidak ada dua orang mahasiswa yang memiliki tingkat atau taraf prestasi belajar yang sama dalam pencapaiannya, dengan menggunakan cara yang sama, memecahkan masalah dengan cara yang sama, memiliki pola minat yang sama, dimotivasi untuk mencapai prestasi belajar pada taraf yang sama, siap untuk belajar dalam waktu yang sama dan memiliki kemampuan yang sama untuk belajar. Mahasiswa memiliki perbedaan karakteristik yang bervariasi dalam belajarnya. Anak sejak


(19)

4

dilahirkan memiliki sejumlah potensi namun dalam perkembangan dan pertumbuhannya, tidak semua potensi dapat berkembang dengan baik. Selanjutnya dikatakan bahwa anak memiliki kepribadian yang unik yang terbentuk oleh perpaduan faktor keturunan (heredity), faktor lingkungan

(environment) dan faktor diri (self). Pembelajaran individual (individual instruction) diharapkan menjadi sarana yang dapat memberikan kesempatan

kepada mahasiswa agar dapat belajar sesuai kecepatan belajar, kemampuan dan caranya sendiri dalam belajar. Pembelajaran individual juga menekankan pada pentingnya perhatian, bantuan, dan perlakuan khusus kepada mahasiswa secara individual yang berbeda minat, kemampuan, kebutuhan, serta kecepatan belajarnya.

Anggapan sebagian besar mahasiswa tentang matakuliah Chasi Otomotif termasuk matakuliah yang sulit dipahami dan tidak menarik. Hal ini kemungkinan disebabkan mahasiswa kesulitan dalam memahami proses kerja komponen-komponen dari sistim yang ada saat sedang beroperasi. Dalam mempelajari chasis otomotif selain dituntut kemampuan mengenal komponen yang ada juga harus mengetahui tugas dan fungsi dari tiap komponen pada saat sedang beroperasi termasuk mengenal beban yang terjadi. Pengenalan dari tugas dan fungsi komponen merupakan tahapan penting dalam menentukan kerusakan kendaraan bagi seorang calon mekanik.

Penggunaan media pembelajaran untuk matakuliah chasis otomotif menggunakan simulasi animasi sangat cocok untuk pembelajaran individual karena dapat digunakan secara interaktif oleh mahasiswa sebagai pebelajar. Penggunaan media ini tentunya memerlukan perangkat komputer dalam


(20)

5

pengoperasiannya sebagai sarana yang baik dalam membantu proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan komputer mempunyai berbagai kemampuan sebagai berikut: cepat, andal, dan tepat dalam komputasi, penyelesaian persamaan secara non analitis, simulasi dari proses-proses dan eksperimen, penyelesaian masalah secara grafis, program-program interaktif.

Belajar secara individual membutuhkan disiplin belajar yang tinggi, mempunyai kemauan yang kuat untuk belajar mencapai sukses, memiliki motivasi untuk berprestasi dan adanya persaingan antar mahasiswa untuk mencapai tingkat prestasi yang optimal. Oleh karena itu mahasiswa yang sudah terbiasa mengikuti pelajaran secara konvensional akan mengalami kesulitan apabila mereka diarahkan untuk belajar secara mandiri. Pembelajaran individual memiliki kelebihan seperti adanya perlakuan khusus kepada mahasiswa secara individual, yang berbeda minat, kemampuan, kebutuhan, serta kecepatan belajarnya.

Pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif sebaiknya tidak lagi memandang bahwa penggunaan media hanya sebagai alat bantu bagi dosen atau guru dalam mengajar, akan tetapi media sudah selayaknya dipandang sebagai alat penyalur pesan. Dalam hal-hal tertentu media pembelajaran interaktif dengan simulasi animasi pada matakuliah chasi otomotif ini dapat menjadi penyaji dan penyalur pesan dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik tanpa kehadiran dosen. Media pembelajaran interaktif dengan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif dapat digunakan baik oleh dosen, guru maupun mahasiswa.

Kemampuan berinteraksi dengan mahasiswa pada penggunaan media pembelajaran interaktif dengan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif


(21)

6

merupakan ciri yang paling menarik. Interaksi antara komputer dengan mahasiswa dilakukan secara individual, sehingga apa yang dialami oleh seorang mahasiswa akan berbeda dengan apa yang dialami oleh mahasiswa lain. Kondisi seperti ini memungkinkan interaksi dengan sejumlah besar mahasiswa dapat berlangsung pada saat yang sama, berbeda dengan interaksi antara dosen dan mahasiswa yang hanya terjadi secara bergantian sehingga memerlukan waktu lebih lama.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh dosen atau guru untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan penggunaan media. Keberadaan media pembelajaran chasis otomotif ini dipandang sebagai suatu alternatif untuk mempercepat kemajuan belajar mahasiswa. Para mahasiswa dapat mengikuti program pembelajaran sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat mengetahui hasil belajar sendiri serta menekankan penguasaan materi perkuliahan secara optimal (mastery learning) sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Pengembangan media pembelajaran interaktif dengan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif merupakan suatu terobosan dalam teknologi pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar mahasiswa. Dengan demikian maka diperlukan pengembangan media pembelajaran interaktif dengan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif di prodi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Fakultas Teknik Unimed. Pengembangan media interaktif ini diharapkan dapat membantu dosen dalam menjelaskan berbagai bahasan materi kuliah secara efektif dan efisien, sehingga dosen tidak lagi hanya bergantung pada buku pelajaran maupun diktat serta modul yang ada. Mahasiswa


(22)

7

sebagai penerima materi perkuliahan, akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif untuk matakuliah chasis otomotif di prodi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Fakultas Teknik Unimed dengan menggunakan Macromedia Flash Professional 8.0. dan berbagai macam software

pendukung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji, diteliti dalam bentuk penelitian pengembangan media pembelajaran Interaktif dengan Simulasi Animasi pada matakuliah Chasis Otomotif antara lain : (1). Materi matakuliah Chasis Otomotif masih banyak disajikan dalam bentuk media cetak berupa buku sebagai sumber utamanya, sehingga perlu penyusunan media belajar Chasis Otomotif pada materi sistem kemudi, (2). Belum adanya media pembelajaran yang dapat menarik perhatian mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran matakuliah Chasis Otomotif sehingga mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami teori-teori maupun praktik yang terkandung dalam matakuliah tersebut. Media pembelajaran berupa multimedia interaktif dapat memvisualisasikan teori maupun praktik dalam pemahaman chasis otomotif sehingga relatif baik apabila diterapkan dalam proses pembelajaran. (3). Kurangnya variasi media dan teknologi pembelajaran. (4). Masih digunakannya pembelajaran konvensional oleh sebagian besar dosen pengampu matakuliah rumpun Otomotif sehingga perbedaan individual pada masing-masing mahasiswa


(23)

8

kurang diperhatikan, sedangkan dengan pembelajaran individual mahasiswa akan dapat belajar mandiri.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang teridentifikasi di atas begitu luas, karena alasan waktu dan biaya maka penelitian ini akan dibatasi pada pengembangan media pembelajaran Interaktif dengan Simulasi Animasi pada matakuliah Chasis Otomotif untuk mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Fakultas Teknik Unimed. Ruang lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut: (1) Materi kuliah yang akan dikembangkan hanya satu materi pokok, yakni: sistem kemudi, dengan pengukuran kemampuan pebelajar hanya pada kawasan kognitif, (2) Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media pembelajaran interaktif yang hanya meliputi pengujian program dan bukan untuk menguji teori sehingga didapat suatu konsep media yang sesuai dengan kebutuhan serta mudah dalam proses penggunaannya yang aplikasinya dibuat dengan Macromedia Flash Professional 8.0 dan beberapa Software,dan

(3) Analisis kebutuhan hanya dilakukan di prodi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unimed.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah media pembelajaran Interaktif yang dikembangkan dengan menggunakan Simulasi Animasi layak digunakan pada matakuliah chasis otomotif ? “.


(24)

9

E. Tujuan Penelitian

“Menghasilkan media pembelajaran Interaktif menggunakan Simulasi Animasi pada matakuliah chasis otomotif yang berkualitas, mudah dipelajari dan dipahami mahasiswa serta dapat digunakan untuk pembelajaran individual”.

F. Manfaat Penelitian

Pengembangan media pembelajaran Interaktif dengan Simulasi Animasi jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, lebih banyak memiliki keunggulan. Perbedaan antara media yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi komputer dengan media yang lain adalah tingkat interaksi dengan mahasiswa. Dengan menggunakan komputer maka pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan lebih menyenangkan karena mahasiswa dapat mengulang materi yang belum dikuasai dan komputer tidak akan merasa jenuh, selalu siap digunakan, selain itu mahasiswa tidak merasa malu untuk mempelajari berulang-ulang tentang materi yang belum dikuasainya.

Secara rinci manfaat penelitian pengembangan median pembelajaran interaktif menggunakan Simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif adalah: 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai pengayaan media pembelajaran dan menjadi perangkat bantu alternatif dalam pembelajaran matakuliah chasis otomotif.

b. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif khususnya di program studi


(25)

10

Pendidikan Teknik Otomotif dalam upaya penyesuaian perkembangan teknologi informasi dan teknologi.

c. Diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran bagi mahasiswa untuk

mampu bersaing di dunia kerja di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekaitan dengan pengembangan ilmu teknologi pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Membuat matakuliah chasis otomotif menjadi lebih menarik dan

mengarahkan perhatian mahasiswa untuk berkonsentrasi kepada isi materi.

b. Memberi kemudahan bagi mahasiswa untuk memahami materi

pembelajaran karena media interaktif ini bisa menjelaskan komponen dan proses kerja yang ada pada materi perkuliahan.

c. Memfasilitasi mahasiswa untuk memungkinkan belajar mandiri sesuai dengan kemampuan.

d. Dapat meningkatkan kreativitas dosen dalam mengembangkan kualitas pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran berbasis multimedia interaktif.

e. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti untuk mendesain dan mengembangkan

produk-produk pembelajaran untuk memecahkan masalah-masalah bagi mahasiswa juga untuk memanfaatkan, mengatur, dan mengevaluasi dalam ranah kawasan teknologi pembelajaran.


(26)

131 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan dengan merujuk pada rumusan tujuan serta pembahasan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi yang diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada penelitian ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada matakuliah chasis otomotif untuk mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Persentase rata-rata sebesar 90,65% , nilai 5 pada skala Likert dan berada pada kriteria “sangat baik”.

2. Hasil validasi ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif yang

dikembangkan dengan menggunakan beberapa program dan Macromedia

Flash Professioanl 8.0 secara keseluruhan termasuk dalam kategori

“Sangat Baik”, dengan rincian ; (a) kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 95,00%, (b) kualitas strategi pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 92,00%, dan (c) kualitas sistem penyampaian pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 90,00%.


(27)

132

3. Hasil validasi ahli desain pembelajaran terhadap media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif yang dikembangkan dengan menggunakan beberapa program dan

Macromedia Flash Professional 8.0 menunjukkan bahwa secara

keseluruhan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”, dengan rincian; (a) kualitas desain pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 87,50%, (b) kualitas desain informasi dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 88,80%, (c) kualitas desain interaksi dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 90,00%, (d) kualitas desain presentasi dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 83,30%. 4. Hasil validasi ahli media terhadap media pembelajaran interaktif

menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif yang

dikembangkan dengan beberapa program dan Macromedia Flash

Professioanal 8.0 menunjukkan bahwa secara keseluruhan termasuk dalam

kategori “sangat baik”, dengan rincian; (a) pemrograman dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 91,30%, (b) kualitas teknis/tampilan dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 92,00%.

5. Menurut tanggapan mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Medin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan pada uji coba perorangan dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif

yang dikembangkan dengan beberapa program dan Macromedia Flash

Professional 8.0 termasuk kategori “sangat baik” dimana aspek materi

pembelajaran dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 89,17% dan kualitas teknis tampilan sebesar 88,57%.


(28)

133

6. Menurut tanggapan mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Medin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan pada uji coba kelompok kecil dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dengan beberapa program dan

Macromedia Flash Professional 8.0 termasuk kategori sangat baik

dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 90,28% dan kualitas teknis tampilan sebesar 90,48%.

7. Menurut tanggapan mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Medin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan pada uji coba lapangan dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang

dikembangkan dengan beberapa program dan Macromedia Flash

Professional 8.0 termasuk kategori sangat baik dimana aspek materi

pembelajaran dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 93,17% dan kualitas teknis tampilan sebesar 93,30%.

B. Implikasi

Salah satu upaya agar proses pembelajaran dapat berhasil baik, maka diperlukan media sebagai salah satu sumber belajar. Dengan menggunakan media, dosen dapat memperkaya dan memperdalam proses pembelajaran. Pembelajaran sekarang ini berkembang tidak terbatas hanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh dosen, tetapi mencakup semua kegiatan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap proses belajar manusia, yaitu berupa pesan, orang, alat, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan yang merupakan sumber belajar dan memungkinkan


(29)

134

Keuntungan penggunaan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis adalah dapat digunakan dalam pembelajaran individual, interaktif, menghendaki lebih sedikit kehadiran dosen, materi mudah diadaptasi serta materi mudah diperbaharui dan ditambah. Pengembangan media pembelajaran menggunakan simulasi animasi ini dapat memungkinkan mahasiswa menjadi aktif dan kreatif dalam pembelajaran, dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, dapat meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran dan masih banyak keuntungan lain.

Penggunaan musik background sound dalam media pembelajaran juga

sangat berpengaruh terhadap belajar mahasiswa. De Porter, et. all, (2001: 73) mengatakan bahwa peranan musik dalam pembelajaran adalah sangat kuat. Musik

berpengaruh pada dosen dan pebelajar. Musik background sound dapat digunakan

untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental pebelajar dan mendukung lingkungan belaja. Musik membantu pebelajar bekerja giat dan mengingat lebih banyak dan juga dapat merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini digunakan dosen dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1) media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi matakuliah chasis otomotif akan mempermudah dalam proses pembelajaran matakuliah chasis otomotif bagi mahasiswa, dimana media pembelajaran interaktif chasis otomotif ini dilengkapi


(30)

135

dengan gambar, gambar animasi dan video dan tutorial yang nyata sehingga mempermudah dan meningkatkan daya hayal mahasiswa dalam proses belajar khususnya materi kemudi manual dan kemudi power steering, (2) media pembelajaran interaktif ini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen dimana media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dengan demikian media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi dosen dalam penyampaian materi perkuliahan chasis otomotif dan bidang ilmu lain dengan pertimbangan dimana mahasiswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula, (3) penerapan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi memerlukan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga mahasiswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, tentunya bila menerapkan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi secara maksimal, (4) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha dalam mendalami materi kuliah chasis otomotif yang diberikan. Pada saat mahasiswa mengalami masalah dalam pendalaman materi, mahasiswa dapat memahami materi dengan lebih jelas dan mudah dengan melihat gambar animasi dan video yang telah disediakan, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan lebih efektif.


(31)

136 C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, maka saran yang dapat diajukan adalah:

a. Media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif hendaknya dimiliki oleh dosen pengampuh matakuliah dan pada saat pembahasan materi sistem kemudi mahasiswa diwajibkan membawa laptop karena penggunaan media ini memerlukan komputer.

b. Kenyataannya di lapangan hingga saat ini proses pembelajaran matakuliah chasis otomotif masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks dan power point maka disarankan agar media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi mulai saat ini sudah harus digunakan dengan alasan media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi mahasiswa.

c. Hendaknya sarana dan prasarana untuk mendukung matakuliah produksi media yang berorientasi produk di program studi Teknologi Pendidikan dipercanggih dan perlu penambahaan materi terkait dengan software agar produksi media bisa lebih bagus dan aplikatif terutama untuk keperluan penelitian.

d. Penelitian lebih lanjut masih dapat dilakukan dengan menambah konten materi, variasi animasi, variasi penggunaan software dan sampel yang


(32)

137

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1977). Definisi teknologi pendidikan (satuan tugas definisi & terminologi AECT). Jakarta. Rajawali.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (1997). Media pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Basuki, Nur. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Matakuliah Menggambar Teknik. Tesis. Medan. Unimed. Budiningsih, Asri . (2003). Desain pesan pembelajaran. Yogyakarta : Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Borg, W. &V Gall, M.D. (1983). Educational research. An introduction (4nd ed). New York & London: Longman.

Bernadib, Sutari Imam. (1995). Pengantar ilmu pendidikan sistematis. Yogyakarta: Andi Offset.

Degeng, I Nyoman Sudana. (1989). Ilmu pengajaran taksonomi variabel. Jakarta : PPLPTK, DEPDIKBUD.

Depdiknas. 2008. Hasil Belajar.http://www.geocities.com. Diakses 21 Oktober 2015 Dick, W. dan Cary, L. (2005). The systematic design of instruction. United States of

America: Scott Foresman and Company.

Djamarah dan Zein. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gagne, Robert M and Briggs, Leslie J. (1979). Principles of Instructional Design

(2nd Ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.

Hacbart, Steven. (1996). The educational technology hand book. New Jersey. Educational Technology Publications, Inc.

Haryanto . (1996). Pembelajaran individu. Yogyakarta : FIP. IKIP Yogyakarta. Heinich, Robert, et. Al. (1996) Instructional media and technologies for learning (5th

ed). New Jersey : A Simon & Schuster Company Engelewood Cliffs.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan. (2005). Standar nasional pendidikan

(SNP). Bandung: Fokusmedia.

Hornby. A.S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, Oxford USA: Oxford University Pres.


(33)

138

Hakim, Lukmanul. (2003). Teknik jitu menguasai macromedia flash MX 2004. Jakarta: Elex Media Komputindo.

IKAPI DKI dan BSNP. (2006). Sosialisasi teknis standar mutu isi dan grafika dalam

penilaian buku teks pelajaran 2006.

IKAPI DKI Jakarta dan BSNP. (2006). Makalah sosialisasi teknis standar mutu isi

dan grafika dalam penilaian buku teks pelajaran 2006. Jakarta: BSNP.

Kemp. (1994). Design effective instruction. New York: Macmillan College Publishing Company.

Kumpulan Abstrak Seminar Nasional Kimia XVII .(2005). Pembelajaran kimia

berbasis kompetensi. Yogyakarta: Jurusan Kimia. FMIPA Universitas

Gadjah Mada.

Lambert, (1992). Why interactive multimedia based computer aided learning

(IMMCAL). Diambil tanggal 15 Desember 2015, dari

http://www.ascilite.org.au/asetarchives/confs/iims/1992/lambert-t.html. Mukminan. (2004). Desain pembelajaran. Yogyakarta: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta.

Mansur, Muslich. 2008. KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara.

Nolker,. Helmut and Schoenfeldt, Eberhard. 1988. berufsbildung: Unterricht, Curriculum, Platung ( Pendidikan Kejuruan: Pengajaran, Kurikulum,

Perencanaan). Penerjemah: Agus Setiadi. Jakarta: P.T. Gramedia.

Rob Phillips, (1997). Interaktive multimedia. Boston : Kogan

Romiszowski. (1988). The selection and use of instructional media. United States: Nichols Publishing.

Russel, JD. (1974). Modular instruction. Amerika: Burgess Publishing Company. Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Santoso, Singgih. 2008. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik 16 . Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sato, G.T. dan Hartanto, N.S. 2004. Menggambar Mesin Menurut standar ISO. Jakarta: PT Pradnya paramita.

Seells dan Richey. !996). Instructional technology (Mahasiswa S2 IKIP Malang Terjemahan). IKIP Malang.

Slameto, 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : Rhineka Cipta.


(34)

139

Sleeman, Philip. J. (1979). Instructional media and technology. New York: Long man Inc.

Sadiman, Arif dkk. (1986). Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya . Jakarta : Pustekkom Dikbud.

Suparman M, Atwi. (2001). Desain instruksional. Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Departemen Pendidikan Tinggi. (2001).

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta.

Sukardjo. (2000). Kecenderungan baru (trend) teknologi pembelajaran kimia. Makalah disajikan pada Seminar Regional di Jurdik Kimia UNY.

Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thoha, M. Chabib. (1991). Teknik evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Vembriarto. (1975). Pengantar pengajaran modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.

Waddington , D.J. (1984). Teaching school chemistry . Paris : Unesco.

Waldopo. (2002). Penelitian dan pengembangan, pendekatan dalam mengembangkan

produk-produk di bidang pendidikan pembelajaran. Jurnal Teknodik.

Desember 2002. Jakarta: Pustekkom.


(1)

134

Keuntungan penggunaan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis adalah dapat digunakan dalam pembelajaran individual, interaktif, menghendaki lebih sedikit kehadiran dosen, materi mudah diadaptasi serta materi mudah diperbaharui dan ditambah. Pengembangan media pembelajaran menggunakan simulasi animasi ini dapat memungkinkan mahasiswa menjadi aktif dan kreatif dalam pembelajaran, dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran, dapat meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran dan masih banyak keuntungan lain.

Penggunaan musik background sound dalam media pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap belajar mahasiswa. De Porter, et. all, (2001: 73) mengatakan bahwa peranan musik dalam pembelajaran adalah sangat kuat. Musik berpengaruh pada dosen dan pebelajar. Musik background sound dapat digunakan untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental pebelajar dan mendukung lingkungan belaja. Musik membantu pebelajar bekerja giat dan mengingat lebih banyak dan juga dapat merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini digunakan dosen dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1) media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi matakuliah chasis otomotif akan mempermudah dalam proses pembelajaran matakuliah chasis otomotif bagi mahasiswa, dimana media pembelajaran interaktif chasis otomotif ini dilengkapi


(2)

135

dengan gambar, gambar animasi dan video dan tutorial yang nyata sehingga mempermudah dan meningkatkan daya hayal mahasiswa dalam proses belajar khususnya materi kemudi manual dan kemudi power steering, (2) media pembelajaran interaktif ini sangat memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen dimana media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dengan demikian media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi dosen dalam penyampaian materi perkuliahan chasis otomotif dan bidang ilmu lain dengan pertimbangan dimana mahasiswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula, (3) penerapan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi memerlukan kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga mahasiswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, tentunya bila menerapkan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi secara maksimal, (4) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha dalam mendalami materi kuliah chasis otomotif yang diberikan. Pada saat mahasiswa mengalami masalah dalam pendalaman materi, mahasiswa dapat memahami materi dengan lebih jelas dan mudah dengan melihat gambar animasi dan video yang telah disediakan, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan lebih efektif.


(3)

136 C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, maka saran yang dapat diajukan adalah:

a. Media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif hendaknya dimiliki oleh dosen pengampuh matakuliah dan pada saat pembahasan materi sistem kemudi mahasiswa diwajibkan membawa laptop karena penggunaan media ini memerlukan komputer.

b. Kenyataannya di lapangan hingga saat ini proses pembelajaran matakuliah chasis otomotif masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks dan power point maka disarankan agar media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi mulai saat ini sudah harus digunakan dengan alasan media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi mahasiswa.

c. Hendaknya sarana dan prasarana untuk mendukung matakuliah produksi media yang berorientasi produk di program studi Teknologi Pendidikan dipercanggih dan perlu penambahaan materi terkait dengan software agar produksi media bisa lebih bagus dan aplikatif terutama untuk keperluan penelitian.

d. Penelitian lebih lanjut masih dapat dilakukan dengan menambah konten materi, variasi animasi, variasi penggunaan software dan sampel yang lebih representatif.


(4)

137

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1977). Definisi teknologi pendidikan (satuan tugas definisi & terminologi AECT). Jakarta. Rajawali.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (1997). Media pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Basuki, Nur. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada Matakuliah Menggambar Teknik. Tesis. Medan. Unimed. Budiningsih, Asri . (2003). Desain pesan pembelajaran. Yogyakarta : Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Borg, W. &V Gall, M.D. (1983). Educational research. An introduction (4nd ed). New York & London: Longman.

Bernadib, Sutari Imam. (1995). Pengantar ilmu pendidikan sistematis. Yogyakarta: Andi Offset.

Degeng, I Nyoman Sudana. (1989). Ilmu pengajaran taksonomi variabel. Jakarta : PPLPTK, DEPDIKBUD.

Depdiknas. 2008. Hasil Belajar.http://www.geocities.com. Diakses 21 Oktober 2015 Dick, W. dan Cary, L. (2005). The systematic design of instruction. United States of

America: Scott Foresman and Company.

Djamarah dan Zein. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gagne, Robert M and Briggs, Leslie J. (1979). Principles of Instructional Design (2nd Ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.

Hacbart, Steven. (1996). The educational technology hand book. New Jersey. Educational Technology Publications, Inc.

Haryanto . (1996). Pembelajaran individu. Yogyakarta : FIP. IKIP Yogyakarta. Heinich, Robert, et. Al. (1996) Instructional media and technologies for learning (5th

ed). New Jersey : A Simon & Schuster Company Engelewood Cliffs. Himpunan Peraturan Perundang-undangan. (2005). Standar nasional pendidikan

(SNP). Bandung: Fokusmedia.

Hornby. A.S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, Oxford USA: Oxford University Pres.


(5)

138

Hakim, Lukmanul. (2003). Teknik jitu menguasai macromedia flash MX 2004. Jakarta: Elex Media Komputindo.

IKAPI DKI dan BSNP. (2006). Sosialisasi teknis standar mutu isi dan grafika dalam penilaian buku teks pelajaran 2006.

IKAPI DKI Jakarta dan BSNP. (2006). Makalah sosialisasi teknis standar mutu isi dan grafika dalam penilaian buku teks pelajaran 2006. Jakarta: BSNP. Kemp. (1994). Design effective instruction. New York: Macmillan College

Publishing Company.

Kumpulan Abstrak Seminar Nasional Kimia XVII .(2005). Pembelajaran kimia berbasis kompetensi. Yogyakarta: Jurusan Kimia. FMIPA Universitas Gadjah Mada.

Lambert, (1992). Why interactive multimedia based computer aided learning (IMMCAL). Diambil tanggal 15 Desember 2015, dari http://www.ascilite.org.au/asetarchives/confs/iims/1992/lambert-t.html. Mukminan. (2004). Desain pembelajaran. Yogyakarta: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta.

Mansur, Muslich. 2008. KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara.

Nolker,. Helmut and Schoenfeldt, Eberhard. 1988. berufsbildung: Unterricht, Curriculum, Platung ( Pendidikan Kejuruan: Pengajaran, Kurikulum, Perencanaan). Penerjemah: Agus Setiadi. Jakarta: P.T. Gramedia. Rob Phillips, (1997). Interaktive multimedia. Boston : Kogan

Romiszowski. (1988). The selection and use of instructional media. United States: Nichols Publishing.

Russel, JD. (1974). Modular instruction. Amerika: Burgess Publishing Company. Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Santoso, Singgih. 2008. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik 16 . Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sato, G.T. dan Hartanto, N.S. 2004. Menggambar Mesin Menurut standar ISO. Jakarta: PT Pradnya paramita.

Seells dan Richey. !996). Instructional technology (Mahasiswa S2 IKIP Malang Terjemahan). IKIP Malang.

Slameto, 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : Rhineka Cipta.


(6)

139

Sleeman, Philip. J. (1979). Instructional media and technology. New York: Long man Inc.

Sadiman, Arif dkk. (1986). Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya . Jakarta : Pustekkom Dikbud.

Suparman M, Atwi. (2001). Desain instruksional. Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidkan Tinggi, Departemen Pendidikan Tinggi. (2001).

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta.

Sukardjo. (2000). Kecenderungan baru (trend) teknologi pembelajaran kimia. Makalah disajikan pada Seminar Regional di Jurdik Kimia UNY.

Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thoha, M. Chabib. (1991). Teknik evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Vembriarto. (1975). Pengantar pengajaran modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.

Waddington , D.J. (1984). Teaching school chemistry . Paris : Unesco.

Waldopo. (2002). Penelitian dan pengembangan, pendekatan dalam mengembangkan produk-produk di bidang pendidikan pembelajaran. Jurnal Teknodik. Desember 2002. Jakarta: Pustekkom.