PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN NON- DIRECTIVE KONSELING TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU NEGATIF BERPACARAN SMA NEGERI 1 HINAI TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU NEGATIF BERPACARAN SMA NEGERI 1 HINAI

TAHUN AJARAN 2015/2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

EMITA

NIM. 1122151005

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DATA PRIBADI

Nama : EMITA

Tempat/Tanggal Lahir : Sukadamai 30 Nopember 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Irianto

Pekerjaan : Bertani

Nama Ibu : Sunarti

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jl. Tanjung Beringin Pasar 4.5 Kec. Hinai

` Kab. Langkat

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri No. 053985 Lulus 2006

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 2 Hinai Lulus 2009

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Stabat Lulus 2012

Perguruan Tinggi : S1 PPB/BK UNIMED Lulus 2016

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah PPL-T Di SMA Negeri 1 Babalan Langkat 2 Tahun 2015

2. Pernah melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Hinai Langkat 2 Tahun 2016

Hormat Saya,

EMITA


(7)

ABSTRAK

Emita : 1122151005. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Individual Dengan Pendekatan Non- Directive Konseling Terhadap Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran SMA Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.2016.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA N. 1 Hinai TahunAjaran 2015/2016?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA N. 1 Hinai TahunAjaran 2015/2016 . Subjek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Hinai Kab.Langkat Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan One Group Pre-test dan Post-test Eksperiment Design, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji wilcoxon atau uji j yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA N. 1 Hinai TahunAjaran 2015/2016?

Hal ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif =10 dan negatif = 0. Jadi Jhitung > Jtabel yaitu 4 > 0. Data test awal (Pre-test) diperoleh

rata-rata 62,5 sedangkan setelah pemberian layanan konseling individu dengan menggunakan pendekatan non-directive konseling (Post-test) diperoleh rata-rata 89,2, artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling individual pendekatan non-directive lebih tinggi dari pada sebelum mendapat layanan konseling individual pendekatan non-directive (89,2 > 62,5), setelah dilakukan layanan konseling individual pendekatan non-directive terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran di kelas X SMA Negeri 1 Hinai Kab.Langkat Tahun Ajaran 2015/2016 terjadi perubahan sebesar 42,7%. Ini berarti hipotesis yang berbunyi ada pengaruh konseling individual pendekatan non-directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa di kelas X SMA Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2015/2016 di terima.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah konseling individual pendekatan non-directive konseling dapat mengubah perilaku negatif siswa daam berpacaran di kelas X.2 SMA Negeri 1 Hinai T.A 2015/2016 .

Kata kunci : Konseling Individual, Pendekatan non-directive, Perilaku Negatif Berpacaran.


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Atas berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu sehingga skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Layanan

Konseling Individual Dengan Pendekatan Non-Directive Konseling Terhadap Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran Di SMA Negeri 1 Hinai T.A

2015/2016”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW,

keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:


(9)

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan beserta Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS. selaku Wakil Dekan Bidang Umum & Keuangan, Serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Serta Ibu Dra. Nur’arjani, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan serta Staf Administrasi BK Ibu Rukaiah Proklamasari Hasibuan S.Pd.

4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi.

5. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS, S.Psi, Ibu Dr. Nur’aini, MS, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas

Negeri Medan yang telah menyumbangkan ilmu kepada penulis yang tentunya sangat berguna untuk masa depan penulis.


(10)

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam urusan

surat-menyurat.

8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai

Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.

9. Pihak SMA Negeri 1 Hinai Ibu Erni Ernalis S.Pd, M.Pd yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut , serta seluruh Bapak/ Ibu Guru yang mengajar di sekolah tersebut.

10. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Irianto dan Ibunda Sunarti. Melalui mereka-lah saya temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan dukungan baik itu moril maupun materil. Bapak dan Ibu adalah pahlawan dan penyejuk hati saya. Dan motivator terbesar untuk membangkitkan semangat penulis dalam menyelesaikan studi ini. Untuk Abang dan Kakaku tersayang Andi Prayitno, Supriadi, Yenni Sahfitri, Yudha, Ira dan Fitri Terima kasih atas doa, dan dukungannya selama ini.

11.Untuk para sepupu-sepupuku tersayang M.Wahidin, Rasya, Raffi yang selalu memberikan semangat, dan dukungannya untukku.

12.Untuk seluruh teman- teman kos 18 terima kasih telah banyak membantu untuk skripsi saya ini terutama Suci Ramayani, Siti Kholiza R. Nurhani Ritonga, Dewi Astuti R. Nurhayati Hasibuan, dan Rizka Oktaviati dan amy

13.Teristimewa untuk sahabat- sahabatku Warda Jamila Daulay, Juliniar Ningsih, Aminatun Zuriah, Tri Shendy Pramita, Nur Fadillah, Amellia ,


(11)

Diaw, Icha dan Lia Novita Sari serta Simi Andriani Sihombing,Erlina, Sisca, Dinda dan Rizky Yusrina yang telah banyak membantu penulis dan Untuk teman-teman sekelas, BK Ekstensi’12 dan Reguler’12 terima kasih telah mendukung penulis.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan , Juni 2016 Penulis

Emita


(12)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Batasan Masalah ... 6

1.4Rumusan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitian ... 7

1.6Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Perilaku Negatif Berpacaran ... 9

1. Perilaku ... 9

2. Pacaran ... 14

a. Pengertian Pacaran ... 14

b. Fungsi Pacaran ... 16

c. Jenis- jenis Cinta... 19

d. Karakteristik Pacaran ... 20

e. Perilaku Gaya Pacaran ... 21

f. Faktor- faktor yang mempengaruhi gaya Pacaran ... 22

g. Dampak Pacaran ... 24

2.1.2 Konseling Individual ... 25

1. Pengertian Konseling Individual ... 25

2. Tujuan Konseling Individual ... 27

3. Azas- Azas Dalam Konseling Individual ... 29

4. Tahap- tahap Dalam Konseling Individual ... 38

2.1.3 Non- Direktive Konseling ... 41

1. Pengertian Non- directive Konseling ... 41

2. Ciri- Ciri Non- directive Konseling ... 42

3. Tujuan Non- directive Konseling ... 44

4. Teknik- teknik Non- directive Konseling ... 45

5. Langkah-langkah Non- directive Konseling ... 47

2.1.4 Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Individual Terhadap Perubahan Peilaku Negatif Berpacaran ... 48


(13)

2.3. Hipotesis ... 52

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 53

3.2 Desain Penelitian ... 53

3.3 Subjek Penelitian ... 54

3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 55

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.5.1 Validitas ... 58

3.5.2 Reliabilitas ... 59

3.6 Teknik Analisis data ... 59

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 62

4.1.1 Deskripsi Keadaan SMA Negeri 1 Hinai ... 62

4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 63

4.3 Hasil Uji Coba Instrumen ... 64

4.3.1 Hasil Uji Validitas ... 64

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 66

4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 66

4.5.1 Hasil Data Pre-Test ... 67

4.5.2 Hasil Data Post- Test ... 67

4.5.3 Hasil Perbandingan Data Pre-Test Post- Test... 68

4.6 Uji Hipotesis ... 71

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian... 72

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 79


(14)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

2.1 Jenis- Jenis Cinta ... 20

3.1 Pemberian Skor Angket ... 56

3.2 Kisi- Kisi Angket ... 57

3.3 Angket Sesudah Valid ... 59

3.4 Varians Butir Angket ... 60

3.5 Rancangan Waktu Penelitian ... 64

4.1 Kisi – kisi angket tidak valid ... 68

4.2 Hasil Pre-Test ... 70

4.3 Hasil Post- Test ... 70


(15)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman 2.1 Skema Fungsi Pacaran ... 19 2.2 Tahapan Proses Konseling ... 40


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1 Angket Pre- Test ... 79

2 Tabel Nilai r Product Moment ... 85

3 Sebaran Uji Coba Angket ... 87

4 Perhitungan Validitas Angket ... 88

5 Perhitungan Reliabilitas Angket ... 92

6 Angket Sesudah Valid ... 95

7 Hasil Pre- Test ... 99

8 Tabulasi Data Penelitian ... 100

9 Perhitungan Kategori Masalah Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran Sebelum Diberikan Layanan ... 102

10 Perhitungan Rata-rata & Standar Deviasi Pre-Test ... 105

11 Hasil Post- Test ... 107

12 Perhitungan Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran Sesudah Diberikan Layanan Konseling Individu ... 108

13 Perhitungan Rata-rata & Standar Deviasi Post-Test ... 109

14 Uji Hipotesis ... 111

15 Perhitungan Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran ... 115

16 Rencana Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling ( RPLBK ) Layanan Konseling Individual ... 116


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Remaja mengalami perkembangan begitu pesat, baik secara fisik maupun psikologis. Perkembangan secara fisik ditandai dengan semakin matangnya organ -organ tubuh termasuk organ reproduksi. Sedangakan secara psikologis perkembangan ini nampak pada kematangan pribadi dan kemandirian, Ciri khas kematangan psikologis ini ditandai dengan ketertarikan terhadap lawan jenis yang biasanya muncul dalam bentuk (misalnya) lebih senang bergaul dengan lawan jenis dan sampai pada perilaku yang sudah menjadi konsumsi umum, yaitu berpacaran.

Menurut Santrock (dalam Dariyo 2004: 105) Masa pacaran dianggap sebagai masa pendekatan antarindividu dari kedua lawan jenis, yaitu ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing- masing individu. Bila berlanjut, masa pacaran dianggap sebagai masa persiapan individu untuk dapat memasuki masa pertunangan atau masa pernikahan.

Pacaran itu sendiri sebenarnya adalah suatu proses alami yang dilalui remaja, Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yaitu 10 – 19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Periode peralihan dan masa anak ke masa dewasa disebut masa remaja. Widyastuti, 2009 (dalam http://jurnal.unimus.ac.id,kamis 04/2/2016,20:30:05).


(18)

Ada dua definisi berpacaran yang dikemukakan oleh setiawan perkembangan remaja mengenai berpacaran. Pacaran adalah sebagai awal tindakan atau wujud kasih sayang yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan karena daya tarik atau kesamaan hobi (Setiawan, 2009: 21).

Pacaran merupakan awal bagi remaja untuk belajar bekerja sama serta menghormati hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan (Setiawan, 2008:3). Dengan kata lain pacaran adalah proses pengenalan awal antara laki-laki dan perempuan yang dilandasi rasa senang, cinta, perhatian dengan melibatkan perasaan untuk suatu tujuan, yaitu menemukan cara berelasi dan pertemanan yang lebih akrab.

Berpacaran dapat memberikan kontribusi positif maupun negatif bagi remaja yang berpacaran. Hasil positif yang didapatkan oleh remaja yang berpacaran adalah ketika mereka dihadapkan oleh suatu konflik, maka jalan untuk menyelesaikan konflik adalah dengan pengendalian diri diantara mereka. Pengendalian diri tersebut diantaranya yaitu kesabaran dan berpikir positif. Sedangkan kontribusi negatif yang muncul akibat berpacaran adalah menjadi malas belajar, berani melawan orang tua demi pacar, terjadinya aktivitas-aktivitas seksual seperti berpelukan, berciuman.

Perilaku negatif pacaran yang sering dilakukan remaja adalah ciuman, mengapload foto bersama pacar di media sosial dengan bangga, foto selfi dengan pacar di fublikasikan dengan teman sebaya dan meninggalkan jam pelajaran sekolah untuk berpacaran. Pengaruh lingkungan, media informasi dan film adalah salah satu yang menyebabkan perilaku tersebut menjadi kebiasaan yang


(19)

dilakukan oleh remaja ketika pacaran. Di sejumlah sekolah aksi tidak terpuji itu masih terus terjadi, bahkan cendrung siswa baru mengikuti tingkah laku kakak kelasnya yang tidak baik di dalam sekolah tersebut.

Tindakan perilaku negatif berpacaran terjadi di SMA Negeri 1 Hinai tidak lain juga dialami oleh sekolah lain. Perilaku yang sering terjadi di sekolah ini mengapload foto di media sosial. Dalam situasi ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling SMA Negeri 1 Hinai dan diperoleh informasi dari siswa yang ada di sekolah tersebut serta dari media sosial. banyak siswa yang berpacaran yang tidak sewajarnya, banyak siswa akibat pacaran prestasi belajarnya menurun.

Agar siswa dapat memahami pacaran yang tidak menggangu belajar, Pacaran juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu pacaran sehat dan pacaran tak sehat, pacaran sehat Pacaran sehat adalah pertemanan yang saling mendukung, menghargai, menghormati, mempengaruhi dalam tindakan positif, memberikan

semangat, dan saling menguntungkan. Menurut Dr Iwan, 2010

(http://jurnal.unimus.ac.id,kamis04/2/2016,20.30) Pacaran merupakan Masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yang ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing-masing individu. Pacaran mempunyai dua jenis yaitu pacaran sehat dan pacaran tidak sehat. Pacaran sehat meliputi pacaran sehat secara fisik, psikis, dan sosial. Pacaran tidak sehat meliputi kissing,necking, petting dan intercourse.

Banyak faktor yang berhubungan dengan perilaku gaya pacaran pada remaja antara lain jenis kelamin, pengetahuan, sikap, jenis sekolah, media ponografi/ sosial, pengaruh teman sebaya, peran orang tua, dan peran guru sangatlah penting.


(20)

Menurut (Kemenes,2010) dampak yang menonjol dikalangan remaja akibat gaya pacaran yang berisiko adalah masalah kehamilan yang tak dinginkan dan terinfeksi penyakit menular seperti HIV/ AIDS.

Menurut Prayitno ( 2009:105) konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Selama ini, Sekolah SMA Negeri 1 Hinai telah melakukan tindak lanjut kepada siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran di sekolah namun tindak lanjut tersebut belum berjalan dengan baik, melalui layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive counseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran. Semuanya dilakukan dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir atau bahkan membuat pacaran itu sebagai memotivasi untuk belajar bukan malah pacaran berperilaku yang tidak baik di dalam sekolah. Mengingat pentingnya upaya untuk mengubah periaku negatif berpacaran di kalangan remaja, maka perlu adanya solusi yang efektif untuk menanggulanginya.

Didalam penelitian ini, pendekatan non- directive counseling begitu perlu dibahas karena dapat bermanfaat untuk membantu klien atau siswa dalam menciptakan suasana yang damai, tenang dan membuat pacaran yang sehat yang seharusnya di lakukan di sekolah dan siswa yang ingin mengungkapkan masalahnya tanpa harus merasa dipaksa dengan kesediaannya menyatakan kesulitannya atau beban yang di alaminnya kepada pembimbing ketika ia di putuskan pacarnya beban yang di alami sangatlah berat ia terima sehingga prestasi belajarnnya menurun, jadi setiap individu mempunyai kemampuan yang


(21)

besar untuk menyesuaikan diri serta memiliki dorongan yang kuat untuk berdiri sendiri. Oleh sebab itu pendekatan non- direktive counseling cenderung bersifat berfokus kepada siswa dimana fasilitator berusaha untuk melihat dunia sebagaimana siswa melihatnya. Hal ini akan menciptakan suasana komunikasi yang empati dimana pengendalian diri siswa dapat di pupuk dan di kembangkan.

Guru juga berperan sebagai orang tua, dimana ia menerima semua perasaan dan pemikiran, bahkan dari siswa yang memilki pendapat keliru. Disini guru secara tidak langsung berkomunikasi dengan siswa bahwa semua pendapat dan perasaan bisa diterima. Oleh sebab itu peneliti mengambil salah satu solusi yang dapat di lakukan ialah melalui layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive counseling .

Dalam pelaksanaanya peneliti berperan sebagai fasilitator, serta membantu siswa untuk tidak berperilaku negatif dalam berpacaran, dapat menempatkan diri dimana ia berada. Layanan konseling individual dengan pendekatan Non- directive counseling juga bertujuan untuk menyesuaikan antara ideal self dan actual self. Maka dari itu, layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling ini sangatlah cocok bila digunakan untuk mengubah perilaku negatif berpacaran siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, penulis menganggap penting untuk mengadakan penelitian dengan judul ’’ Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Individual Dengan Pendekatan Non- Directive Konseling Terhadap Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran Di SMA Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2015/ 2016.’’


(22)

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, banyak siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran. Oleh sebab itu maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Banyaknya siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran

b. Kurang sadarnya siswa saat meninggalkan jam pelajaran sekolah untuk berpacaran sangat tidak baik untuk nilainya

c. Siswa berfoto selfi diapload di media sosial dengan perasaan bangga. d. Tidak sadarnya siswa bahwa perilaku berpacaran itu tidak selamanya baik

untuk kepribadiannya.

e. Minimnya layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive

konseling siswa yang dilakukan guru BK disekolah untuk mengubah perilaku negatif berpacaran siswa.

1.3Batasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, maka peneliti membatasi permasalahan yang diteliti yaitu Pengaruh Pemberian Layanaan Konseling Individual dengan Pendekatan Non- directive konseling terhadap Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran di SMA Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2015 / 2016.


(23)

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa di SMA Negeri 1 Hinai tahun ajaran 2015 / 2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non-directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA Negeri 1 Hinai tahun ajaran 2015 / 2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah khasan ilmu, khususnya dibidang konseling individual, mengenai pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non-directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa.


(24)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambahkan pengalaman dan keterampilan cara

mengubah perilaku negatif berpacaran siswa melalui layanan konseling individual dengan menggunakan pendekatan non- directive konseling.

b. Bagi siswa, dapat merubah perilakunya dan menghindarkan dirinya agar tidak berperilaku negatif dalam berpacaran.

c. Bagi sekolah, dapat dijadikan bahan masukan untuk memprogramkan layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling kepada siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran. d. Bagi jurusan, penelitian ini dapat menambah koleksi kajian tentang

layanan konseling individual dalam menghadapi siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan konseling individual pendekatan non-directive konseling mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku negatif siswa tentang berpacaran di kelas X.2 SMA Negeri 1 Hinai. Hasil perhitungan pada kelompok perlakuan diperoleh

Jhitung= 4, Dengan α = 0,05 dan n = 4, maka berdasarkan daftar, Jtabel =0. Dari data

tersebut terlihat bahwa Jhitung > Jtabel= ( 4 > 0 ), dengan rata- rata (89,2 > 62,5),

Setelah dilakukan layanan konseling individual pendekatan non-directive terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran di kelas X SMA Negeri 1 Hinai Kab.Langkat Tahun Ajaran 2015/2016 terjadi perubahan sebesar 26,7% atau 42,7%. maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah 1,667 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru BK agar mempertimbangkan dan lebih mengembangkan program

layanan konseling individual pendekatan non-directive konseling dalam perubahan perilaku negatif berpacaran siswa.


(26)

2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan–layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan–permasalahan sosial dan pribadinya.

3. Mengingat bahwa layanan konseling individu pendekatan non-directive konseling dapat mengubah perilaku negatif berpacaran siswa, maka diharapkan kepala sekolah dapat terus mendukung para guru terutama guru BK dalam hal menjalankan layanan konseling individual pendekatan non-directive konseling

4. Diharapkan sekolah berperan aktif dalam memfasilitasi kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah agar tujuan yang diharapkan lebih maksimal lagi.

5. Bagi siswa yang mendapatkan kategori angket sedang, agar dapat merubah perilaku negatif berpacaran secara bertahap- tahap supaya menjadi yang lebih baik lagi.

6. Bagi peneliti selanjutnya, semoga dapat menjadi bahan refrensi dan menambah wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya, serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang perubahan perilaku negatif berpacaran siswa disekolah.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Corey, Gerald. 2010. Teori dan Praktek Konseling & Psikoteraphy. Bandung : Refika Aditama.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Dona Qiem. 2015. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Berpacaran Pada Remaja Di Perumnas Sumatera Selatan Kabupaten OKI tahun 2015. Palembang: Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang

( Online ) dalam http: // Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma, Palembang, diakses pada 2015

Farozin & Fathiyah Nur Kartika. 2004. Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta.

Gusti, Sri Andayani. 2013. Penerapan Model Konseling Client Centered Teknik Self Understanding Untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas XC AP SMKN 1 Singaraja, 2013 (online) dalam http:/ejournal.JBIK. Vol 1 – 10, diakses pada April 2013.

Mulyati. ( 2012). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Gaya Pacaran Pada Siswa SMU X dan MAN Y Kabupaten Siolrap Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2012. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ( online ) dalam http: //Jurnal Ui, diakses pada Juli 2012

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Pujiati Sri & Soesanto Edy. 2010. Gambaran Perilaku Pacaran Remaja Di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan Rosjidi (Unimus) Semarang tahun 2010. Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang ( online ) dalam http: // jurnal. Unimus.ac.id, kamis 04/02/2016: 19:35


(28)

Santrock, JW. (2003 ). Adolescence Perkembangan Remaja ( Terjemahan ). Jakarta: Erlangga

Sarlito,Wirawan & Sarwono. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Willis, Sofyan S. 2010. Konseling Individu. Bandung: CV.Alfabeta.


(1)

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa di SMA Negeri 1 Hinai tahun ajaran 2015 / 2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non-directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA Negeri 1 Hinai tahun ajaran 2015 / 2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah khasan ilmu, khususnya dibidang konseling individual, mengenai pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non-directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa.


(2)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambahkan pengalaman dan keterampilan cara mengubah perilaku negatif berpacaran siswa melalui layanan konseling individual dengan menggunakan pendekatan non- directive konseling.

b. Bagi siswa, dapat merubah perilakunya dan menghindarkan dirinya agar tidak berperilaku negatif dalam berpacaran.

c. Bagi sekolah, dapat dijadikan bahan masukan untuk memprogramkan layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling kepada siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran. d. Bagi jurusan, penelitian ini dapat menambah koleksi kajian tentang

layanan konseling individual dalam menghadapi siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan konseling individual pendekatan non-directive konseling mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku negatif siswa tentang berpacaran di kelas X.2 SMA Negeri 1 Hinai. Hasil perhitungan pada kelompok perlakuan diperoleh Jhitung= 4, Dengan α = 0,05 dan n = 4, maka berdasarkan daftar, Jtabel =0. Dari data

tersebut terlihat bahwa Jhitung > Jtabel= ( 4 > 0 ), dengan rata- rata (89,2 > 62,5),

Setelah dilakukan layanan konseling individual pendekatan non-directive terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran di kelas X SMA Negeri 1 Hinai Kab.Langkat Tahun Ajaran 2015/2016 terjadi perubahan sebesar 26,7% atau 42,7%. maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah 1,667 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru BK agar mempertimbangkan dan lebih mengembangkan program layanan konseling individual pendekatan non-directive konseling dalam perubahan perilaku negatif berpacaran siswa.


(4)

2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan–layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan–permasalahan sosial dan pribadinya.

3. Mengingat bahwa layanan konseling individu pendekatan non-directive konseling dapat mengubah perilaku negatif berpacaran siswa, maka diharapkan kepala sekolah dapat terus mendukung para guru terutama guru BK dalam hal menjalankan layanan konseling individual pendekatan non-directive konseling

4. Diharapkan sekolah berperan aktif dalam memfasilitasi kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah agar tujuan yang diharapkan lebih maksimal lagi.

5. Bagi siswa yang mendapatkan kategori angket sedang, agar dapat merubah perilaku negatif berpacaran secara bertahap- tahap supaya menjadi yang lebih baik lagi.

6. Bagi peneliti selanjutnya, semoga dapat menjadi bahan refrensi dan menambah wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya, serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang perubahan perilaku negatif berpacaran siswa disekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Corey, Gerald. 2010. Teori dan Praktek Konseling & Psikoteraphy. Bandung : Refika Aditama.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Dona Qiem. 2015. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Berpacaran Pada Remaja Di Perumnas Sumatera Selatan Kabupaten OKI tahun 2015. Palembang: Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang

( Online ) dalam http: // Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma, Palembang, diakses pada 2015

Farozin & Fathiyah Nur Kartika. 2004. Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta.

Gusti, Sri Andayani. 2013. Penerapan Model Konseling Client Centered Teknik Self Understanding Untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas XC AP SMKN 1 Singaraja, 2013 (online) dalam http:/ejournal.JBIK. Vol 1 – 10, diakses pada April 2013.

Mulyati. ( 2012). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Gaya Pacaran Pada Siswa SMU X dan MAN Y Kabupaten Siolrap Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2012. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ( online ) dalam http: //Jurnal Ui, diakses pada Juli 2012

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Pujiati Sri & Soesanto Edy. 2010. Gambaran Perilaku Pacaran Remaja Di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan Rosjidi (Unimus) Semarang tahun 2010. Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang ( online ) dalam http: // jurnal. Unimus.ac.id, kamis 04/02/2016: 19:35


(6)

Santrock, JW. (2003 ). Adolescence Perkembangan Remaja ( Terjemahan ). Jakarta: Erlangga

Sarlito,Wirawan & Sarwono. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Willis, Sofyan S. 2010. Konseling Individu. Bandung: CV.Alfabeta.