BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III. 1. Metode dan Teknik Penelitian III. 1. 1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain.
Penelitian ini menggunakan paradigma positivis yang memiliki tujuan penelitian berupa ekplanasi, prediksi dan kontrol dimana posisi peneliti berada di
luar objek yang diteliti dan bersifat netral. Dikatagorikan ke dalam penelitian analisis isi kuantitatif.
Menurut Wimmer dan Dominick 2000 : 136-138 ada beberapa manfaat dari analisis isi, yaitu:
1. Menggambarkan isi komunikasi
Yaitu mengungkapkan kecenderungan yang ada pada isi komunikasi, baik melalui cetak maupun elektronik.
2. Menguji hipotesis tentang karakteristik pesan.
3. Membandingkan isi media dengan dunia nyata.
Yaitu melakukan pengujian terhadap isi media dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan yang nyata.
4. Memperkirakan gambaran media terhadap kelompok-kelompok tertentu di
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
5. Mendukung studi efek media massa.Yaitu penggunaan analisis isi ini
seringkali digunakan sebagai sarana untuk memulai riset efek media massa.
Penelitian ini dikhususkan pada analisis isi tentang bentuk reduksi moral pada sebuah tayangan reality show ”Termehek-mehek”. Analisis isi didefinisikan
oleh Kerlinger sebagai teknik penelitian untuk melukiskan isi komunikasi yang nyata, objektif, sistematis dan kuantitatif.
Objektifitas dicapai dengan menggunakan katagorisasi analisis yang didefinisikan secara tepat sehingga orang yang berlainan akan dapat
menggunakannya untuk menganalisis hal yang sama dengan hasil yang sama juga. Sistematik berarti analisis dirancang untuk memperoleh data yang relevan dengan
masalah atau hipotesis penelitian. Sedangkan kuantitatif berarti mencatat nilai- nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai isi yang didefinisikan.
Satu hal lagi, dalam penelitian ini karena berkaitan dengan moral maka penulis menambahkan beberapa metode penelitian yaitu:
1. Penulis menggunakan nilai-nilai keagamaan dalam menentukan
katagorisasi reduksi moral. Sehubungan dengan agama yang peneliti anut adalah agama Islam maka batasan moral yang digunakan dalam penelitian
ini adalah batasan yang sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Seperti: Menghormati orang yang lebih tua sama artinya dengan memuliakan Allah
SWT. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebagian tanda memuliakan Allah, yaitu menghormati orang muslim yang sudah putih
rambutnya.” HR. Abu Daud. Dan dalam majalah “Islami” terbitan 3
Universitas Sumatera Utara
April 2009, yang dikatakan orang yang lebih tua adalah orang yang lebih tua dalam umur, pengalaman, pengetahuan, jabatan, atau pengaruh.
2. Penulis dalam menentukan katagorisasi juga berdasarkan budaya
ketimuran yang dijalankan di kehidupan bermasyarakat Indonesia pada umumnya, seperti yang dikatakan Benjamin Lee Whorf dan Edward Sapir
bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku, karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif kita, karena bahasa-bahasa di dunia sangat
berbeda-beda dalam karakteristik semantik dan strukturnya maka orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara
memandang dan berpikir tentang dunia. Akibatnya orang yang menggunakan bahasa yang berbeda akan melihat dunia secara berbeda
pula. Begitu juga dengan bangsa Indonesia yang pastinya memiliki perbedaan budaya dengan bangsa lain di dunia ini, di Indonesia dikenal
adanya norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat meskipun mungkin setiap orang memahami norma secara berbeda-beda namun
intinya tetap sama yaitu membuat manusia menjadi manusia yang lebih baik.
Dan salah satu norma yang dipakai dalam penelitian ini adalah moral. Norma moral merupakan norma yang berkaitan dengan sikap dan perilaku
manusia sebagai manusia, norma moral menjadi tolak ukur untuk menilai tindakan seseorang itu baik atau buruk. Norma ini tidak menilai manusia dari satu
segi saja, melainkan dari segi manusia sebagai manusia. Dengan kata lain norma moral melihat manusia secara menyeluruh, dari seluruh kepribadiannya. Disini
terlihat secara jelas, penilaiannya lebih mendasar karena menekankan sikap
Universitas Sumatera Utara
manusia dalam menghadapi tugasnya, menghargai kehidupan manusia, dan menampilkan dirinya sebagai manusia dalam profesi yang diembannya. Dalam hal
ini dapat ditentukan baik buruknya seseorang dalam kapasitasnya sebagai manusia.
Dari penentuan katagori analisis yang dijelaskan diatas maka penulis melakukan pra-penelitian berupa pengamatan terlebih dahulu pada tayangan
“Termehek-mehek” mulai dari pertama kali muncul sampai sebelum penelitian ini dilakukan. Hal ini dilakukan agar penulis dapat melihat perbuatan dan perkataan
yang masuk ke dalam katagori yang dalam penentuan katagorinya telah dipilih oleh penulis, dan nantinya hasil pengamatan akan dijadikan pegangan untuk
menentukan katagorisasi bentuk-bentuk reduksi moral dalam penelitian yang sebenarnya yaitu pada tayangan reality show “Termehek-mehek” tanggal 02, 03,
09 dan 10 Mei 2009. Adapun bentuk-bentuk reduksi moral yang penulis sering temukan ketika pra-penelitian adalah:
Tidak menghormati orang tua seperti dengan cara mengacungkan jari
telunjuk untuk menunjuk kearah wajah orang yang diajak bicara sementara orang yang diajak bicara adalah tantenya.
Banyaknya perkataan-perkataan yang kotor dan kasar, seperti makian.
Berbohong misalnya kepada orang yang mencari informasi orang yang
dicari tentang orang yang sedang dicari tersebut.
Mengganggu ketertiban umum, seperti: di salah satu episode dimana Termehek-mehek syuting di stasiun kereta api untuk mencari orang dan
secara tidak langsung hal itu mengganggu jalannya aktifitas yang sedang berlangsung di stasiun tersebut dan hal ini dilarang oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Karena berdasarkan Undang-undang Ketertiban Umum yang dikatakan dengan Ketertiban Umum adalah suatu keadaan di mana Pemerintah dan
Rakyat dapat melakukan kegiatan secara tertib, teratur, nyaman, dan tenteram. Dengan demikian perkataan dan perbuatan yang melanggar
ketertiban umum adalah segala perkataan dan perbuatan yang bisa
mengganggu ketertiban, keteraturan, dan kenyamanan serta ketenteraman
pemerintah ataupun rakyat dalam melakukan suatu kegiatan.
Melakukan tindak kekerasan fisik, seperti memukul, menjambak, dan menampar.
• Membeberkan aib orang atau sekelompok orang atau diri sendiri kepada
pihak yang tidak bersangkutan karena dalam hal ini reality show “Termehek-mehek” ditayangkan lewat media.
Ini adalah bentuk-bentuk reduksi moral baik berupa perbuatan maupun perkataan secara verbal ataupun non verbal yang telah penulis temukan dalam
pra-penelitian, yang hanya merupakan pengamatan dari sisi penulis pribadi tanpa sistematika penelitian sebenarnya. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian
ini untuk melihat bentuk-bentuk reduksi moral yang ditayangkan dalam tayangan reality show “Termehek-mehek” dengan sistematika penelitian yang sebenarnya.
III. 1. 2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang dipakai berdasarkan tempat adalah: 1.
Penelitian Kepustakaan Library Research yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik dari
perpustakaan ataupun tempat lain. Literatur yang digunakan juga bukan
Universitas Sumatera Utara
hanya buku tetapi juga bahan-bahan dokumentasi yang lain yang menyangkut penelitian seperti majalah, koran dan lain-lain. Penelitian
seperti ini sering juga disebut dengan penelitian dokumentasi documentary research.
2. Penelitian Lapangan Field Research adalah kegiatan penelitian di
lingkungan masyarakat tertentu baik lembaga- lembaga kemasyaraktan maupun lembaga pemerintahan.
Berdasarkan pemakaian hasil yang diperoleh: 1.
Penelitian murni basic research adalah penelitian yang diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan secara
teoritis. 2.
Penelitian terapan applied research
adalah penelitian yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan,
berupa usaha menemukan dasar-dasar dan langkah perbaikan bagi suatu aspek kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki.
Berdasarkan tujuan penelitian: 1.
Penelitian eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah-masalah baru. Masalah baru tersebut kemudian dibahas dan
diselidiki secara cermat melalui kegiatan penelitian lanjutan.
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian
development yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
III. 2. Metode Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala nominal, yaitu skala yang berisi gejala yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah atau secara katagorik.
Penggolongan itu dapat dilakukan antara lain dalam bentuk jenis atau keadaan yang dapat bervariasi menurut jumlah atau frekuensinya.
III. 2. 1. Kerangka Konsep
Konsep adalah gambaran secara tepat tentang fenomena yang hendak di teliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak tentang suatu kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi
pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 2006 : 33.
Sedangkan kerangka konsep adalah sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan
dicapai Nawawi, 1995 : 40. Kerangka konsep pada penelitian ini adalah:
a. Tayangan reality show “Termehek-mehek” di Trans TV.
b. Katagorisasi reduksi moral, berdasarkan perbuatan dan perkataan baik
verbal ataupun non verbal yang bukan merupakan cerminan nilai-nilai agama dan norma moral. Seperti:
• Tidak menghormati orang tua
• Berbohong.
Universitas Sumatera Utara
• Mengganggu ketertiban umum.
• Melakukan tindak kekerasan
- Kekerasan Fisik
- Kekerasan Psikis
• Membeberkan aib seseorang
c. Analisis isi media, berdasarkan:
Pelaku dan tempat penggambaran reduksi moral. Televisi merupakan media audio dan visual. Hal ini sangat membantu
dalam proses penelitian menggunakan analisis isi. Analisis isi hanya akan melakukan analisis terhadap pesan-pesan yang tampak saja, karena itulah pesan
yang dianalisis adalah tayangan yang mengacu kepada katagorisasi perkataan atau perbuatan yang tidak mencerminkan nilai-nilai agama dan norma moral yang
ditayangkan baik secara verbal maupun non verbal.
III. 2. 2. Operasionalisasi Konsep
Operasionalisasi konsep berguna untuk memudahkan kerangka konsep dalam operasionalisasi. Adapun operasionalisasi konsep dalam penelitian ini
adalah: •
Tidak menghormati orangtua 1.
Memotong pembicaraan orangtua 2.
Menunjuk dengan jari ke arah orangtua ketika berbicara 3.
Melakukan tindak kekerasan kepada orangtua •
Berbohong. 1.
Berbohong mengenai seseorang
Universitas Sumatera Utara
2. Berbohong mengenai sekelompok orang
• Mengganggu ketertiban umum.
1. Keributan
2. Kegaduhan
• Melakukan tindak kekerasan
- Kekerasan Fisik ;
1. Menampar
2. Mendorong
3. Menyakar
4. Menendang
5. Mencekik
- Kekerasan Psikis ;
1. Berkata dengan nada merendahkan.
2. Berkata dengan nada yang keras
3. Mengucapkan kata-kata kotor
• Membeberkan aib
1. Membeberkan aib diri sendiri
2. Membeberkan aib seseorang
3. Membeberkan aib sekelompok orang
III. 2. 3. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara- cara untuk mengukur konsep-konsep. Definisi reduksi moral secara umum yang
digunakan dalam penelitian ini adalah semua bentuk perbuatan dan perkataan baik
Universitas Sumatera Utara
verbal ataupun non verbal yang dilakukan oleh seseorang ataupun sekelompok orang yang menggambarkan menurunnya reduksi moral orang yang melakukan
perbuatan dan tindakan tersebut.
Tabel 1: Definisi Operasionalisasi Konsep NO
KONSEP DEFINISI
1 Tidak menghormati orangtua
Tindakan yang tidak menghormati orang yang lebih tua baik secara umur maupun
secara pengalaman yang dilakukan oleh sesorang yang lebih muda dari orang
orangtua tersebut. Seperti memotong pembicaraan orangtua yang sedang
berbicara baik berbicara kepada kita atau dengan orang lain yang berada disekitar
kita, menunjuk-nunjuk ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, berbicara
dengan nada yang keras dan melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun psikis.
2 2
Berbohong Segala tindakan yang dilakukan seseorang
untuk menutupi sesuatu baik itu informasi tentang seseorang ataupun sekelompok
orang yang diketahuinya dengan berpura- pura tidak mengetahui informasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3 Mengganggu ketertiban
umum Segala perkataan dan perbuatan yang bisa
mengganggu ketertiban, keteraturan, dan
kenyamanan serta ketenteraman pemerintah ataupun rakyat dalam melakukan suatu
kegiatan. Seperti membuat keributan dan kegaduhan yang dapat mengganggu
jalannya kegiatan yang sedang berlangsung di suatu tempat.
4 Melakukan tindak kekerasan
Melakukan segala kegiatan yang bersifat keras, atau melakukan perbuatan seseorang
sekelompok orang yang menyebabkan cedera matinya orang lain atau
menyebabkan kerusakan fisik barang orang lain. Selain itu kekerasan juga diartikan
sebagai paksaan. Kekerasan yang dilakukan bisa berupa kekerasan fisik maupun
kekerasan psikis. 5
Membeberkan aib Suatu kegiatan yang membeberkan sesuatu
yang dianggap sebagai aib yang tidak pantas untuk diceritakan kepada orang lain
yang tidak berhubungan dengan aib tersebut. Pembeberan aib ini berkaitan
dengan aib seseorang atau sekelompok
Universitas Sumatera Utara
orang.
III. 2. 4. Penentuan Katagorisasi
Yang dimaksud dengan reduksi moral dalam penelitian ini adalah semua bentuk perbuatan dan perkataan baik verbal ataupun non verbal yang dilakukan
oleh seseorang ataupun sekelompok orang yang menggambarkan menurunnya reduksi moral orang yang melakukan perbuatan dan tindakan tersebut. Berikut
ini adalah penjelasan katagori reduksi moral yang digunakan dalam penelitian reduksi moral pada tayangan “Termehek-mehek” ini.
1. Tidak Menghormati Orangtua
Tidak menghormati orangtua dikatagorikan menjadi: -
Memotong pembicaraan orangtua, definisi ; ketika ada orangtua yang sedang berbicara kepada kita ataupun orang yang berada di sekitar kita
lalu kita memotong pembicaraan orangtua yang sedang berbicara tersebut.
- Menunjuk kearah orangtua ketika sedang berbicara, definisi ;
menunjuk-nunjuk dengan jari kearah orangtua ketika sedang berbicara dengan orangtua tersebut.
- Melakukan tindak kekerasan kepada orangtua, definisi ; melakukan
tindakan keras yang bisa mengakibatkan orangtua tersebut terluka atau cedera atau bergeser dari tempat berdirinya karena pukulan, cakaran,
tendangan, tamparan, cekikan, dan dorongan ataupu melakukan tindakan kekerasan yang berbentuk psikis seperti : Berkata dengan
Universitas Sumatera Utara
nada merendahkan, berkata dengan nada yang keras, mengucapkan kata-kata kotor.
2. Berbohong
Berbohong dikatagorikan menjadi: -
Berbohong mengenai seseorang, definisi ; Segala tindakan yang dilakukan seseorang untuk menutupi sesuatu baik itu informasi tentang
seseorang yang diketahuinya dengan berpura-pura tidak mengetahui informasi tersebut.
- Berbohong mengenai sekelompok orang, definisi ; Segala tindakan
yang dilakukan seseorang untuk menutupi sesuatu baik itu informasi tentang sekelompok orang yang diketahuinya dengan berpura-pura
tidak mengetahui informasi tersebut. 3.
Mengganggu ketertiban umum Mengganggu ketertiban umum dikatagorikan menjadi:
- Keributan, definisi ; membuat suara keras yang berlebihan bukan di
tempatnya yang membuat orang teralihkan baik pandangan maupun kegiatan dari orang yang mendengarnya.
- Kegaduhan, definisi ; membuat suasana gaduh yang berlebihan bukan
di tempatnya yang membuat orang teralihkan baik pandangan maupun kegiatan dari orang yang mendengarnya.
4. Melakukan tindak kekerasan
Melakukan tindak kekerasan dibagi menjadi dua yaitu kekerasan fisik dan kekerasan psikis.
Kekerasan fisik dikatagorikan menjadi:
Universitas Sumatera Utara
- Menampar, definisi ; memukul dengan telapak tangan.
- Mendorong, definisi ; menolak dari bagian depan ataupun belakang.
- Menyakar, definisi ; meraup wajah dengan tangan.
- Menendang, definisi ; menyepak dengan kaki
- Mencekik, definisi ; memegang atau mencengkram leher.
Kekerasan psikis dikatagorikan menjadi: -
Berkata dengan nada merendahkan, definisi ; mengucapkan kata-kata dengan bermaksud merendahkan.
- Berkata dengan nada yang keras, definisi ; mengucapkan kata-kata
dengan nada yang sangat keras lebih dari biasanya orang-orang mengucapkan kata-kata yang dimaksud.
- Mengucapkan kata-kata kotor, definisi ; mengucapkan kata-kata yang
masuk kedalam katagori kata yang tidak pantas dan tidak sopan untuk diucapkan.
5. Membeberkan aib
Membeberkan aib dikatagorikan menjadi: -
Membeberkan aib diri sendiri, definisi ; memberitahukan aib diri sendiri kepada pihak lain.
- Membeberkan aib seseorang, definisi ; memberitahukan aib seseorang
kepada pihak lain. -
Membeberkan aib sekelompok orang, definisi ; memberitahukan aib sekelompok orang kepada pihak lain.
Universitas Sumatera Utara
III. 3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah penyangan program acara sinetron di stasiun televisi Trans TV. Hal ini berkaitan dengan posisi rating acara “Termehek-mehek”
yang tayang di Trans TV merupakan acara reality show yang mampu menjadi rating pertama di Indonesia.
Objek penelitian adalah tayangan yang mengandung reduksi moral pada tayangan reality show ”Termehek-mehek” di Trans TV.
III. 4. Deskripsi Tayangan yang Mengandung Reduksi Moral
Media massa terutama televisi sebenarnya tidak boleh mentransmisikan segala bentuk tayangan yang mengandung nilai negatif bagi penonton baik
kekerasan ataupun tayangan yang bisa mengurangi reduksi moral apalagi sampai merusak moral orang yang menontonnya. Hal ini terkait dengan fungsi kontrol
sosial media massa. Fungsi kontrol sosial bukan hanya dalam bentuk mengekspos segala sesuatu, tetapi juga dalam bentuk tidak menginformasikan sesuatu yang
memiliki nilai negatif bagi orang yang mengkonsumsinya. Salah satunya tayangan reality show yang penuh dengan emosionalitas
yang membuncah-buncah atau acara yang memberikan ruang bagi individu- individu untuk berkonflik tentang masalah pribadi mereka di media televisi itu
bukanlah informasi, juga bukan pendidikan apalagi hiburan menurut fungsi isi media yang sebenarnya.
Pengaruh negatif dari masalah-masalah privasi dan ekslusif itu semestinya jangan sampai ditularkan kepada masyarakat luas karena bagaimanapun prilaku
itu hanyalah dilakukan oleh minoritas tetapi karena publikasi yang intensif dan
Universitas Sumatera Utara
dengan kuantitas dan kualitas yang banyak bisa membuat hal ini terkesan sebagai prilaku massal yang nantinya akan sangat membahayakan moral generasi penerus
bangsa. Hal ini dikarenakan akan muncul suatu opini kalau hal-hal tersebut diatas sebagai sesuatu yang lumrah untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
KH Abdullah Gymnastiar Aa’ Gym pernah menyampaikan tausiah bahwa keterpurakan bangsa di berbagai bidang saat ini sebetulnya bersumber dari
moral. Sebenarnya tidak ada krisis ekonomi jika ekonomnya bermoral, tidak ada krisis politik jika politikusnya bermoral demikian juga tidak ada krisis budaya jika
budayawannya bermoral.Analisa, 21 Juli 2009:21 Sebenarnya bukan hanya reality show saja yang menayangkan tayangan
yang mengandung gambaran reduksi moral, tapi sinetron yang tayang hampir setiap hari yang mengandung kebencian, iri, dengki, cemburu, sombong, makian,
bahkan sampai-sampai tidak mengakui orang tuanya hanya demi harta. Seperti sinetron “Melati untuk Marvel” yang tayang di SCTV, dimana digambarkan
seorang perempuan rela melakukan apapun untuk mendapatkan lelaki pujaannya seperti menyewa pembunuh bayaran untuk menyingkirkan wanita yang jadi pacar
pujaannya dan sebenarnya ini terlalu berlebihan karena belum tentu dalam kehidupan sehari-hari ada perempuan yang hampir gila menghalalkan segala cara
demi seorang lelaki. Reduksi moral secara sadar atau tidak sadar ada dalam tayangan video
klip, kita bisa mengetahuinya dengan membandingkan video klip tahun 80-an seperti Rumpies dalam video klip “Nurlela” dengan video klip sekarang yang
cenderung lebih berani seperti dari tarian erotis yang terdapat pada video klip
Universitas Sumatera Utara
Aura Kasih “Mari Bercinta” yang dari judul saja hal ini menggambarkan betapa semakin lama semakin berkurangnya nilai moral dari waktu kewaktu.
III. 5. Cara Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memilki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 1995 : 141.
Populasi penelitian ini adalah keseluruhan tayangan reality show “Termehek-mehek” pada bulan Mei 2009. Hal tersebut diambil dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Cara pengambilan sampel dengan teknik purposive digunakan dalam situasi khusus atau penelitian yang
menggunakan sampel khusus. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive dikarenakan dua alasan Eriyanto, 1999 : 110, pertama, untuk menyeleksi kasus
yang bertujuan mendapatkan informasi khusus. Kedua, karena sampel sangat spesifik yang disebabkan tema yang spesifik pula. Maka tayangan reality show
“Termehek-mehek” yang tayang di Trans TV diperoleh dengan pertimbangan tayangan ini memilki rating nomor satu untuk tayangan diluar sinetron dalam
skala nasional. Selain itu penelitian juga terbatas pada tanggal 02, 03, 09 dan 10 Mei 2009 yang merupakan tayangan yang menurut penulis sesuai dengan
penelitian yaitu tayangan yang menggambarkan reduksi moral.
Universitas Sumatera Utara
III. 6. Unit Analisis Data
Unit analisis penelitian ini adalah item per-adegan baik audio maupun visual yang merupakan gambaran dari reduksi moral yang terdapat pada tayangan
reality show “Termehek-mehek” dan akan diteliti. Bentuk reduksi moral adalah segala bentuk adegan baik verbal dan nonverbal yang terdapat pada tayangan
reality show “Termehek-mehek” yang ditayangkan oleh Trans TV pada tanggal 02, 03, 09 dan 10 Mei 2009.
III. 7. Tahap Pengumpulan Data
1. Penelitian ini menggunakan teknik field research berupa observasi,
dimana data dikumpulkan atau didokumentasikan dengan merekam tayangan reality show “Termehek-mehek” yang telah ditentukan dengan
menggunakan video recorder. Data yang dikumpulkan berupa rekaman reality show “Termehek-mehek” yang tayang pada tanggal 02 dan 03 Mei
2009 serta 09 dan 10 Mei 2009. 2.
Alat pengumpulan data yang dipakai adalah catatan berkala lembar koding, yaitu pencatatan gejala secara berurutan dalam waktu tertentu
yang telah ditetapkan. 3.
Kemudian hasil rekaman tersebut dicatat dan dikode dengan menggunakan lembar koding untuk memasukkan frekuensi data-data yang telah
dikumpulkan sesuai dengan katagori yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses ini dilakukan pertama kali oleh peneliti utama.
Universitas Sumatera Utara
4. Lalu dipilihlah pengkoding 2 yang akan melakukan uji reliabilitas
terhadap katagorisasi yang telah dibuat seperti yang telah dilakukan oleh peneliti utama.
Setelah terkumpul data dalam bentuk koding, berikutnya dilakukan proses perhitungan dan analisis.
III. 8. Rencana dan Metode Analisis Data
1. Data yang telah dikumpulkan akan diuraikan dengan menggunakan lembar
koding catatan berkala yang berisi tema tayangan reality show “Termehek-mehek”, waktu tayang, dan bentuk reduksi moral yang
muncul. 2.
Melakukan pengkodingan baik oleh peneliti utama dan selanjutnya diikuti dengan melakukan reliabilitas oleh pengkoding 2.
3. Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur katagorisasi dapat dipercaya atau diandalkan bila dipakai lebih dari satu kali untuk mengukur gejala yang sama.
Perhitungan uji reliabilitas katagorisasi akan dilakukan dengan menggunakan rumus yag dikemukakan oleh R. Hostly Wimmer Dominick,
1997: 128 dalam Bungin, 2004 : 160, yaitu: Reliabilitas
: Jumlah total unit yang dikode
Jumlah Unit dalam Katagori yang Sama
atau: C.R
= 2M
Universitas Sumatera Utara
N1 + N2 Keterangan:
C.R = Coefficient Realiability
M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh dua pengkode
N1, N2 = Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkode dan
peneliti. Walau belum ada standar penelitian yang absolut, ambang penerimaan
yang secara luas dipakai 60. Jika kesesuaian diantara pengkoding tidak mencapai 60, maka katagori perlu dibuat lebih spesifik lagi Chadwick, 1992 :
282. 4.
Analisis data menunjukkan kegiatan pengorganisasian data ke dalam susunan tertentu, ditabulasi sesuai dengan susunan data yang dibutuhkan
untuk menjawab masing-masing masalah. Penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal yang memuat hasil frekuensi dari
kemunculan seluruh sampel berdasarkan katagori-katagori unit analisis untuk kemudian dianalisis kembali. Hal ini disebutkan sebagai teknik
frekuensi Kripendorf, 1993 : 168-169. Data dalam penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan prosedur statistik berupa analisis
deskriptif. Analisis deskriptif akan menjelaskan data secara umum dengan menggunakan persentase, yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
5. Setelah itu dilakukan analisis tabel silang untuk mempertajam analisis isi
pesan.
Universitas Sumatera Utara
6. Data ini yang kemudian diinterpretasikan dalam bab pembahasan hasil
penelitian. 7.
Pembuatan kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN