SEJARAH PEMUKIMAN KAMPUNG SUNGGAL.

(1)

SEJARAH PEMUKIMAN KAMPUNG SUNGGAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DINA INDAH SETIAWAN 3121121004

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Dina Indah Setiawan. Nim 3121121004. Sejarah Pemukiman Kampung Sunggal.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui terbentuknya pemukiman kampung Sunggal dan perkbembangan pemukiman kampong sunggal. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode sejarah dengan teknik Heuristik, dengan pendekatan penelitian lapangan (field research) dan metode studi pustaka (library research). Data diperoleh dari beberapa literatur dan dari hasil wawancara dengan masyarakat lama kampung Sunggal yang mengetahui tentang sejarah kampung Sunggal. Selain itu data juga diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian, peneliti dapat mengetahui mengenai latar belakang terbentuknya kampung Sunggal yaitu berhubungan dengan migrasi orang-orang Karo dari dataran tinggi ke dataran rendah Sumatera Timur. Yang membuka kampung Sunggal adalah keturunan Sesser bermarga Surbakti. Pada awalnya kampung Sunggal merupakan kampung dari komunitas Karo. Seiring perkembangan budaya Melayu dan agama Islam atau proses Melayunisasi pada waktu itu, maka kampung Sunggal kemudian menjadi kampung Melayu. Dari keseluruhan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terbentuknya kampung Sunggal oleh suku Karo dalam masa perpindahan orang-orang Karo di abad ke-16. Perkembangan kampung Sunggal kemudian terjadi seiring pertambahan jumlah penduduk yang dapat dilihat dalam kehidupan sosial, budaya, agama, dan ekonomi penduduknya.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah Tuhan Yang Maha Esa karena atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Skripsi ini disusun dengan judul “Sejarah Pemukiman Kampung Sunggal”.

Penulis sangat berterimakasih kepada kedua orangtua penulis, Ibu Titin Triani dan Bapak Yapit Setiawan yang selama ini membimbing, mendoakan dan memenuhi semua kebutuhan selama penulis menempuh perkuliahan. Terimakasih kepada seluruh keluarga yang turut membantu, memberikan nasehat dan selalu mendukung perkuliahan penulis, terutama Almh. Nenek Mariati, Om Elvin, Bu Iyus, Bu Pipit, Bu Mimi, Bang Inal, Wak Ida, Bude Sri. Terimakasih juga kepada adik penulis, Khairunnisa Setiawan yang selalu membantu penulis menyelesaikan skripsi, dan kakak Yuniarti.

Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakults Ilmu Sosial. 3. Bapak dan Ibu pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.


(7)

iii

4. Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan Ibu Lister Eva Simangunsong, S.Pd, M.A, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

5. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, MA selaku dosen penguji penulis yang banyak memberikan saran dan masukan untuk skripsi ini.

7. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan penguji penulis yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

8. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku dosen penguji ahli yang banyak memberikan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi. 9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah yang sudah

memberikan banyak ilmu selama perkuliahan dan staf administrasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

10.Bapak/ Ibu pegawai di Balitbang Kota Medan, di Kecamatan Medan Sunggal, dan di Kelurahan Sunggal atas segala bantuan dalam mengurus administrasi dan data selama peneliti melakukan penelitian.

11.Semua informan dalam penelitian ini, Atok Barmawi, Ibu Aja Yusra, Atok Bukhori, Datuk Amansyah, dan Ibu Rahman yang sudah banyak memberikan informasi yang sangat membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.


(8)

iv

12.Terkhusus untuk sahabat penulis selama perkuliahan, Indah Permata Sari, Winda Tri Astuti, Siti Indah Lestari, dan Yuliana Ulfa yang selalu saling membantu dan mendukung selama masa-masa perkuliahan.

13.Seluruh teman di kelas B Reguler 2012, Peristiwani, Naura Nur Utami, Nensy, Rafikha, Bincar, Jepri, M. Syahreza, Rahmat, Mesmiati, Novi, Metha, dan lainnya. Terimakasih untuk kebersamaan selama perkuliahan.

14.Seluruh teman PPLT SMP N 2 Tanjung Pura, Agnes, Cahaya, Mega, Bancin, Ulan, Bang Abdi, dan lain-lain yang memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.

Dalam menulis skripsi ini penulis sudah berusaha seoptimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik, namun sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kelemahan. Oleh karena itu, masukan berupa saran serta kritik yang bersifat membangun penulsi harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Januari 2017 Penulis

Dina Indah Setiawan NIM. 3121121004


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.2 Kerangka Teori... 10

2.2.1 Teori Akulturasi ... 10

2.2.2 Teori Asimilasi ... 11

2.2.3 Teori Perubahan Sosial ... 12

2.3 Kerangka Konseptual ... 13

2.3.1 Pemukiman ... 13

2.4 Kerangka Berpikir ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

3.1 Metode Penelitian... 16

3.2 Lokasi Penelitian ... 16

3.3 Sumber Data ... 16

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 17


(10)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 18

4.1.1 Keadaan Geografis Lokasi Penelitian ... 18

4.1.2 Keadaan Demografis ... 21

1. Kependudukan... 21

2. Sosial ... 24

3. Budaya ... 30

4.2 Sejarah Pemukiman Kampung Sunggal ... 31

4.2.1 Terbentuknya Kampung Sunggal ... 31

4.2.2 Kampung Sunggal dan Perang Sunggal ... 42

4.2.3 Akulturasi, Asimilasi, dan Perkembangan Penduduk ... 45

4.2.4 Peninggalan Bersejarah di Kampung Sunggal ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan Penelitian ... 71

5.2 Saran ... 72


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumatera Timur merupakan wilayah Siak yang harus dilindungi Belanda, berdasarkan Traktat Siak (1858). Sumatera Timur sejak abad ke-17 berpusat pemerintahan di Deli. Ketika itu Deli terbagi atas kerajaan-kerajaan kecil suku Karo yang disebut Urung, antara lain: Hamparan Perak, Sukapiring, Petumbak Senembah, dan Sunggal. Di antaranya yang terkuat adalah Datuk Sunggal bermarga Surbakti. Datuk Sunggal merupakan salah satu Orang Besar Kerajaan Deli dan Wazir yang berhak mengangkat dan menurunkan seorang Sultan. Kampung Sunggal adalah bagian dari Kedatukan Sunggal yang berasal dari suku Karo Jawi atau Karo yang turun gunung. Terbentuknya pemukiman di Sunggal berhubungan dengan perpindahan orang-orang Karo ke dataran rendah Sumatera Timur. Jadi, Sunggal merupakan kampung yang didiami penduduk Karo, bahkan sebelum Belanda masuk ke wilayah Sumatera Timur.

Sunggal sebagai kawasan pemukiman pada mulanya hanya merupakan satu kampung yang dihuni oleh komunitas Karo. Sejalan dengan perkembangan pemukiman, Sunggal menjadi satu kawasan yang luas sehingga dalam administrasi pemerintahan Sunggal menjadi bagian yang terlingkup di dua pemerintahan Kabupaten/ Kota. Ada sunggal yang masuk kawasan pemerintahan Kota Medan, ada yang masuk pemerintahan Kabupaten Deli Serdang. Demikian juga dalam struktur Kecamatan, ada yang masuk Kota


(12)

2

Medan (Kecamatan Medan Sunggal) ada pula yang masuk Kabupaten Deli Serdang (Kecamatan Sunggal). Kampung Sunggal dalam penelitian ini adalah yang masuk dalam Kecamatan Medan Sunggal.

Kampung Sunggal menjadi salah satu kampung yang menarik di wilayah Sunggal ini karena menyimpan kisah sejarah didalamnya. Kampung Sunggal berhubungan dengan perang Sunggal yang terjadi antara pejuang Sunggal dan Belanda di akhir abad ke-19. Sinar dalam Prisma (1980) menjelaskan perang Sunggal sebagai perjuangan rakyat dalam sebuah kampung kecil yang bernama Sunggal di Sumatera Utara, dan didalam tulisannya kampung Sunggal sendiri disebut sebanyak delapan kali.

Perkembangan pemukiman dapat didorong dengan daya pikir dan kemampuan masyarakat yang ada di dalamnya dalam mengatur dan mengelola pemukiman itu. Perkembangan pemukiman tercermin dalam kehidupan masyarakatnya. Melihat defenisi perkembangan adalah proses perubahan terutama dalam arti kualitatif, maka perkembangan pemukiman berarti perkembangan kualitas pemukiman sebagai lingkungan hidup dan perkembangan kualitas kehidupan manusia yang tinggal di dalamnya pula.

Perkembangan kawasan Sunggal menjadi sangat variatif, sehingga menarik untuk ditelaah atau dikaji. Namun dalam penelitian ini kajian hanya difokuskan pada Sunggal sebagai pemukiman awal masyarakat. Pemukiman pada hakekatnya ialah tempat hidup bagi masyarakat dalam mempertahankan identitasnya. Pemukiman yang diciptakan dan


(13)

3

dikembangkan oleh masyarakat dapat menjadikan kehidupan penuh dengan tantangan yang pada gilirannya menimbulkan rasa aman dan nyaman, menjamin kesehatan, meningkatkan keakraban, hubungan sosial dan pergaulan yang bermutu maupun sebaliknya. Pemukiman menjadi pusat aktivitas masyarakat.

Wacana pemukiman bukan hanya menjadi masalah bagi kawasan perkotaan, melainkan juga masalah bagi suatu kampung atau desa. Seperti dalam Laporan Nasional Dalam Rangka Habitat 1975, salah satu masalah pokok yang diidentifikasikan ialah masalah Pemukiman Desa dalam kaitannya dengan daya dukung sistem ekologi pedesaan. Pemukiman desa sendiri konsentrasi manusianya lebih rendah dan sebagian besar sumber penghidupannya langsung berasal dari alam seperti pertanian, peternakan, dan sebagainya. Istilah kampung sebenarnya menunjukkan daerah pedesaan yang masih mempunyai ciri-ciri tradisional yang kuat dengan penduduk yang homogen dan biasanya berorientasi agraris.

Selain itu seperti kondisi tanah lainnya di Sumatera Timur, Sunggal memiliki tanah yang subur. Kesuburan tanah di wilayah Sunggal memungkinkan penduduk pemukiman kampung Sunggal untuk mencukupi kebutuhan hidupnya misalnya dengan bertani atau berkebun. Seperti yang sudah disebutkan bahwa istilah kampung sebenarnya menunjukkan daerah pedesaan yang selain berorientasi agraris, juga berpenduduk homogen. Corak kehidupan di kampung Sunggal pada mulanya dapat dikatakan masih


(14)

4

homogen, seperti dalam hal matapencaharian, suku yang mendiami kampung, agama dan sebagainya.

Biasanya kajian tentang Sunggal selalu dikaitkan dengan Perang Sunggal. Menurut peneliti perlu kiranya dikaji tentang keberadaan Sunggal dari perspektif lain misalnya pertumbuhan dan perkembangan Sunggal sebagai pemukiman etnis Karo, dari perspektif sosial-budaya. Mengingat begitu pentingnya pembahasan tentang pemukiman, khususnya latar belakang sejarah suatu pemukiman, perkembangan pemukiman dan kehidupan masyarakat di dalam pemukiman tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mencoba menelaah “Sejarah Pemukiman Kampung Sunggal.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dengan fokus kajian Sunggal sebagai pemukiman awal masyarakat, dapat diidentifikasikan beberapa pokok pikiran antara lain:

1. Terbentuknya pemukiman kampung Sunggal 2. Perkembangan pemukiman kampung Sunggal

1.3 Rumusan Masalah

Dengan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya antara lain:

1. Bagaimana terbentuknya pemukiman kampung Sunggal ? 2. Bagaimana perkembangan pemukiman kampung Sunggal ?


(15)

5 1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui terbentuknya pemukiman kampung Sunggal 2. Untuk mengetahui perkembangan pemukiman kampung Sunggal

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan penelitian ini memberikan manfaat:

1. Sebagai informasi dan pengetahuan bagi peneliti mengenai sejarah lokal, khususnya sejarah kampung Sunggal.

2. Untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca baik kalangan intelektual muda, khususnya mahasiswa UNIMED maupun masyarakat umum tentang sejarah pemukiman kampung Sunggal. 3. Sebagai sumber informasi untuk penelitian lanjutan dengan

permasalahan yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. 4. Menambah perbendaharaan karya ilmiah Universitas Negeri Medan

khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah. 5. Diharapkan dapat menjadi media pembelajaran di sekolah-sekolah,

khususnya pada mata pelajaran sejarah.

6. Sebagai informasi dan dokumentasi bagi masyarakat setempat tentang sejarah kampung mereka.


(16)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan Penelitian

Dalam penelitian mengenai sejarah pemukiman kampung Sunggal ini diperoleh kesimpulan antara lain bahwa:

1. Terbentuknya kampung Sunggal seiring dengan perpindahan orang Karo dari dataran tinggi ke wilayah dataran rendah Sumatera Timur. Kampung Sunggal bermula dari dibukanya sebuah kampung di dataran rendah oleh keluarga Datuk bermarga Surbakti.Kampung Sunggal oleh karena itu dihuni oleh komunitas Karo hingga mulai masuknya pengaruh Melayu atau Islam. 2. Sehingga sejak lama masyarakat kampung Sunggal mengalami perbauran

kebudayaan antara penduduk Karo dan Melayu. Penduduk Sunggal selain punya hubungan kekerabatan dengan Karo juga berbudaya Melayu.

3. Saat Belanda membuka perkebunan di Deli, terjadilah Perang Sunggal. Kampung Sunggal sempat dijadikan benteng pertahanan oleh Belanda. Perkembangan perkebunan Belanda mendorong pertambahan penduduk terutama dari masuknya orang Jawa dan Cina kuli perkebunan.

4. Berbaurnya masyarakat dari berbagai etnis di kampung Sunggal mendorong proses perubahan sosial budaya yang berdampak pada perkembangan pemukiman. Pemukiman yang awalnya sedikit penduduk dan fasilitasnya kemudian menjadi ramai penduduk dan semakin banyak pula fasilitas pendukung kebutuhan masyarakat.


(17)

72

5. Proses perbauran penduduk dengan latar belakang etnis yang berbeda dipermudah dengan penggunaan bahasa yang sama, lamanya waktu bermukim dan juga melalui perkawinan antaretnis. Sehingga sekarang dapat kita jumpai masyarakat Melayu Sunggal yang bermarga Karo.

6. Dikampung Sunggal terdapat peninggalan bersejarah yaituperkuburan keluarga datuk, perkuburan penduduk, serta masjid datuk Badiuzzaman.

1.2Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut 1. Bagi masyarakat setempat diharapkan hasil penelitian mengenai sejarah pemukiman kampung Sunggal ini dapat menjadi memori kolektif sebagai bukti menghargai sejarah kampungnya yang dibuka oleh datuk bermarga Surbakti. Diharapkan juga agar masyarakat mau melestarikan kisah sejarah dan peninggalan bersejarah yang ada di kampung Sunggal.

2. Kampung Sunggal sekarang menjadi bagian dari Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal. Diharapkan pemerintah dapat menyediakan lebih banyak data mengenai sejarah pemukiman kampung Sunggal kedepannya. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tambahan dalam penelitian dengan permasalahan yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.


(18)

73

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung. 2007. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Badan Pusat Statistik Kota Medan. 2001. Kecamatan Medan Sunggal dalam angka Tahun 2000. Medan

Budihardjo, Eko (ed.). 2009. Perumahan Dan Pemukiman Di Indonesia. Bandung: Penerbit P.T Alumni.

Burke, Peter. 2001. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gottschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta:

UI Press.

Hajar, Ibnu. 2015. Tuan Rumah dan Pendatang Relasi Etnik dan Multikultur di Kota Medan. Medan: Unimed Press

Ikhsan, Edy. 2015. Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Jomo, Frans W. 1986. Membangun Masyarakat. Bandung: Penerbit Alumni Kalo, Syafruddin. 2005. Kapita Selekta Hukum Pertanahan: Studi Tanah

Perkebunan di Sumatera Timur. Medan: USU Press

Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Rineka Cipta

Kuswartojo, T., dkk. Tanpa tahun. Perumahan Dan Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan.

McKinnon, E. 2013. Kota Cina. Medan : Unimed Press.

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut. Jakarta : Keputakaan Populer Gramedia

Putro, Brahma. 1981. Karo Dari Jaman Ke Jaman. Medan: Yayasan Massa

Reid, Anthony. 2011. Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Sihaloho, Linus. dkk. 1985. Perkampungan di Kota Sebagai Wujud Adaptasi Sosial. Depdikbud

Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang


(19)

74

1994. Jatidiri Melayu. Medan: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Seni Budaya Melayu-M.A.B.M.I

1980. “Perang Besar dalam Kampung Kecil, Riwayat Perjuangan Rakyat

Sunggal”, dalam Prisma No. 8 Th. IX. Jakarta: LP3ES.

1996. Perang Sunggal (1872-1895). Medan : Perwira.

2011. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: Sinar Budaya Group.

Soeprapto. 1976. “Masalah Tanah dalam Hubungannya dengan Pemukiman”, dalam Prisma No. 6 Th. V. Jakarta: LP3ES

Sumber lain:


(1)

homogen, seperti dalam hal matapencaharian, suku yang mendiami kampung, agama dan sebagainya.

Biasanya kajian tentang Sunggal selalu dikaitkan dengan Perang Sunggal. Menurut peneliti perlu kiranya dikaji tentang keberadaan Sunggal dari perspektif lain misalnya pertumbuhan dan perkembangan Sunggal sebagai pemukiman etnis Karo, dari perspektif sosial-budaya. Mengingat begitu pentingnya pembahasan tentang pemukiman, khususnya latar belakang sejarah suatu pemukiman, perkembangan pemukiman dan kehidupan masyarakat di dalam pemukiman tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mencoba menelaah “Sejarah Pemukiman Kampung Sunggal.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dengan fokus kajian Sunggal sebagai pemukiman awal masyarakat, dapat diidentifikasikan beberapa pokok pikiran antara lain:

1. Terbentuknya pemukiman kampung Sunggal 2. Perkembangan pemukiman kampung Sunggal

1.3 Rumusan Masalah

Dengan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya antara lain:


(2)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui terbentuknya pemukiman kampung Sunggal 2. Untuk mengetahui perkembangan pemukiman kampung Sunggal

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan penelitian ini memberikan manfaat:

1. Sebagai informasi dan pengetahuan bagi peneliti mengenai sejarah lokal, khususnya sejarah kampung Sunggal.

2. Untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca baik kalangan intelektual muda, khususnya mahasiswa UNIMED maupun masyarakat umum tentang sejarah pemukiman kampung Sunggal. 3. Sebagai sumber informasi untuk penelitian lanjutan dengan

permasalahan yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. 4. Menambah perbendaharaan karya ilmiah Universitas Negeri Medan

khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah. 5. Diharapkan dapat menjadi media pembelajaran di sekolah-sekolah,

khususnya pada mata pelajaran sejarah.

6. Sebagai informasi dan dokumentasi bagi masyarakat setempat tentang sejarah kampung mereka.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan Penelitian

Dalam penelitian mengenai sejarah pemukiman kampung Sunggal ini diperoleh kesimpulan antara lain bahwa:

1. Terbentuknya kampung Sunggal seiring dengan perpindahan orang Karo dari dataran tinggi ke wilayah dataran rendah Sumatera Timur. Kampung Sunggal bermula dari dibukanya sebuah kampung di dataran rendah oleh keluarga Datuk bermarga Surbakti.Kampung Sunggal oleh karena itu dihuni oleh komunitas Karo hingga mulai masuknya pengaruh Melayu atau Islam. 2. Sehingga sejak lama masyarakat kampung Sunggal mengalami perbauran

kebudayaan antara penduduk Karo dan Melayu. Penduduk Sunggal selain punya hubungan kekerabatan dengan Karo juga berbudaya Melayu.

3. Saat Belanda membuka perkebunan di Deli, terjadilah Perang Sunggal. Kampung Sunggal sempat dijadikan benteng pertahanan oleh Belanda. Perkembangan perkebunan Belanda mendorong pertambahan penduduk terutama dari masuknya orang Jawa dan Cina kuli perkebunan.

4. Berbaurnya masyarakat dari berbagai etnis di kampung Sunggal mendorong proses perubahan sosial budaya yang berdampak pada perkembangan pemukiman. Pemukiman yang awalnya sedikit penduduk dan fasilitasnya kemudian menjadi ramai penduduk dan semakin banyak pula fasilitas


(4)

5. Proses perbauran penduduk dengan latar belakang etnis yang berbeda dipermudah dengan penggunaan bahasa yang sama, lamanya waktu bermukim dan juga melalui perkawinan antaretnis. Sehingga sekarang dapat kita jumpai masyarakat Melayu Sunggal yang bermarga Karo.

6. Dikampung Sunggal terdapat peninggalan bersejarah yaituperkuburan keluarga datuk, perkuburan penduduk, serta masjid datuk Badiuzzaman.

1.2Saran

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut 1. Bagi masyarakat setempat diharapkan hasil penelitian mengenai sejarah pemukiman kampung Sunggal ini dapat menjadi memori kolektif sebagai bukti menghargai sejarah kampungnya yang dibuka oleh datuk bermarga Surbakti. Diharapkan juga agar masyarakat mau melestarikan kisah sejarah dan peninggalan bersejarah yang ada di kampung Sunggal.

2. Kampung Sunggal sekarang menjadi bagian dari Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal. Diharapkan pemerintah dapat menyediakan lebih banyak data mengenai sejarah pemukiman kampung Sunggal kedepannya. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tambahan dalam penelitian dengan permasalahan yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung. 2007. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Badan Pusat Statistik Kota Medan. 2001. Kecamatan Medan Sunggal dalam angka Tahun 2000. Medan

Budihardjo, Eko (ed.). 2009. Perumahan Dan Pemukiman Di Indonesia. Bandung: Penerbit P.T Alumni.

Burke, Peter. 2001. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gottschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta:

UI Press.

Hajar, Ibnu. 2015. Tuan Rumah dan Pendatang Relasi Etnik dan Multikultur di Kota Medan. Medan: Unimed Press

Ikhsan, Edy. 2015. Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Jomo, Frans W. 1986. Membangun Masyarakat. Bandung: Penerbit Alumni Kalo, Syafruddin. 2005. Kapita Selekta Hukum Pertanahan: Studi Tanah

Perkebunan di Sumatera Timur. Medan: USU Press

Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Rineka Cipta

Kuswartojo, T., dkk. Tanpa tahun. Perumahan Dan Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan.

McKinnon, E. 2013. Kota Cina. Medan : Unimed Press.

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut. Jakarta : Keputakaan Populer Gramedia

Putro, Brahma. 1981. Karo Dari Jaman Ke Jaman. Medan: Yayasan Massa

Reid, Anthony. 2011. Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Sihaloho, Linus. dkk. 1985. Perkampungan di Kota Sebagai Wujud Adaptasi Sosial. Depdikbud


(6)

1994. Jatidiri Melayu. Medan: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Seni Budaya Melayu-M.A.B.M.I

1980. “Perang Besar dalam Kampung Kecil, Riwayat Perjuangan Rakyat Sunggal”, dalam Prisma No. 8 Th. IX. Jakarta: LP3ES.

1996. Perang Sunggal (1872-1895). Medan : Perwira.

2011. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: Sinar Budaya Group.

Soeprapto. 1976. “Masalah Tanah dalam Hubungannya dengan Pemukiman”, dalam Prisma No. 6 Th. V. Jakarta: LP3ES

Sumber lain: