13
2. Pembuahan Telur melalui Pengurutan Stripping
Alternatif lain pembuahan fertilisasi buatan yaitu dengan melakukan pengurutan stripping. Setelah hormon disuntikan dan induk siap memijah, disaat yang tepat dilakukan pengurutan telur
dan sperma untuk dicampurkan dalam suatu wadah agar terjadi pembuahan secara buatan didalam baskom.
Cara pengurutan ini lebih canggih dan hasil benihnya lebih banyak karena segalanya lebih terkontrol. Namun, proses ini memerlukan teknisi pelaksana yang mempunyai keterampilan lebih
baik.
Beberapa keuntungan cara pengurutan ini antara lain seperti berikut. a
Jumlah telur yang dihasilkan dapat dihitung secara persis lebih ilmiah b
Jumlah telur yang dibuahi oleh sperma derajat fertilisasi lebih banyak. c
Dapat dilakukan pengaturan waktu, misalnya waktu pengurutan, waktu mendapatkan burayak, dan pengaturan waktu lainnya.
Telur dalam wadah yang dibuahi lalu diteteskan didalam hapa dengan diairi air bersih terus menerus sampai 2 minggu lamanya dengan diberi pakan zooplankton dan serbuk pakan yang
mencukupi. a.
Cara pengeluaran telur
Setelah disuntik dengan hormon Ovaprim atau hormon dari hipofisa, induk jantan maupun induk betina dipisahkan, masing-masing diletakan di dalam hapa yang telah dipasng dikolam
yang airnya jernih dan tenang. Sekitar 10 jam setelah disuntik, diperkirakan telur sudah dapat diurut. Namun, sebelumnya induk lele tersebut perlu diperiksa dahulu sudah siap diurut atau
belum. Cara memeriksanya antara lain.
1 Induk lele ditangkap menggunakan serok. Badannya dipegang dan kepalanya ditutupi
dengan handuk basah, lalu perutnya diurut sedikit kearah dubur. 2
Apabila beberapa butir telur dapat keluar maka induk betina itu sudah siap untuk diurut. Pengurutan dilanjutkan untuk mengeluarkan seluruh telurnya. Dengan hati-hati tetapi
cukup kuat, perut ikan diurut mulai dari sirip dada kearah dubur. Telur yang keluar ditampung dalam sebuah baskom yang bersih dan kering.
3 Apabila telur belum dapat keluar saat diurut maka induk lele tersebut dikembalikan
kedalam hapa penampungan lagi. Selanjutnya, perlu diperiksa lagi setiap 10-15 menit, barang kali telur sudah siap dikeluarkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses pengurutan telur adalah sebagai berikut: 1
Kain yang digunakan untuk menutup kepala ikan pada waktu diurut harus halus dan bersih. Penggunaan kain ini dimaksudkan supaya lele tidak meronta waktu diurut.
2 Wadah atau baskom untuk menampung telur harus benar-benar kering dan bersih
karena kotoran dapat mempengaruhi proses pembuahan.
b. Cara mengeluarkan sperma
Sperma lele dumbo tidak dapat dikeluarkan dengan cara pengurutan, melainkan harus dibedah, jadi induk jantan harus dimatikan. Berikut ini adalah cara mengeluarkan sperma:
14 1
Induk jantan dibedah perutnya lalu seluruh kantong sperma diambil. 2
Kantung sperma dipotong dengan gunting yang bersih, kemudian dicampur dengan 100- 200 ml larutan garam fisiologis larutan NaCL 7. Kantung sperma tersebut dijepit
dengan pinset atau dengan jari tangan yang bersih, lalu diremas-remas agar sel-sel sperma keluar kedalam larutan NaCl tersebut. Tidak ada ketentuan khusus tentang
banyaknya larutan garam fisiologis yang digunakan untuk mencampur sperma. Namun, umumnya setengah gelas 100 ml cukup untuk kantung sperma dari seekor lele jantan.
Hal yang perlu diketahui bahwa manfaat larutan garam 7 adalah 1 untuk mengencerkan sperma agar telur yang akan terbuahi semakin banyak dan 2 untuk
memperpanjang umur sperma setelah keluar dari kantung sperma. Jika didalam air tanpa garam NaCl, sperma lele hanya tahan hidup sekitar 3 menit, sedangkan didalam larutan
garam tersebut, dapat hidup sampai 60 menit.
c. Cara melakukan pembuahan
Setelah telur dan sperma berhasil dikeluarkan, segera dilakukan pembuahan buatan. Caranya adalah sebagai berikut :
1 Telur ditampung dalam baskom. Sperma didalam cawan tadi dituangkan kedalam telur
lalu diaduk menggunakan bulu ayam yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan sebelumnya.
2 Campurkan telur dan sperma tersebut lalu diaduk selama 2-3 detik, lalu dituangi air
bersih air sumur atau air dari mata air sebanyak 1-2 liter, penuangan air dilakukan secara perlahan-lahan sambil terus diaduk selama 2 menit. Menurut pengalaman, saat ini
semua telur telah terbuahi oleh sperma. 3
Telur dicuci atau dibilas dengan air bersih lebih banyak lagi agar sperma yang tersisa dapat terbuang karena sperma adalah protein yang mudah membusuk yang dapat
berakibat buruk bagi telur. 4
Selanjutnya, telur yang telah terbuahi itu ditebarkan dalam suatu tempat penetasan yang berbentuk nampan dari kain kelambu atau dari kain jaring yang diapungkan didalam bak
berisi air bersih dengan aliran air jernih perlahan-lahan. 5
Telur akan menetas dalam waktu 36-40 jam pada suhu air 26-28
o
C. telur yang tidak terbuahi akan mati dan warnanya berubah menjadi putih dan akhirnya ditumbuhi jamur.
Oleh karena itu, telur yang telah berwarna putih harus segera dibuang.
H. Pendederan