Karakteristik Konsumen Kerangka Pemikiran

commit to user

D. Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen dibagi menjadi 4, yaitu : 1 Usia, usia ditentukan dalam hitungan tahun 2 Jenis Kelamin, ada dua kategori pria dan wanita 3 Tingkat pendidikan, berdasarkan ijasah terakhir 4 Pekerjaan

D. Kerangka Pemikiran

Kepuasan konsumen merupakan perbandingan antara kenyataan yang dirasakan konsumen dengan apa yang diharapkan konsumen. Apabila yang dirasakan konsumen melebihi dari apa yang diharapkan, berarti konsumen telah terpenuhi kepuasannya. Bila konsumen telah merasa puas, biasanya akan melakukan pembelian ulang atay merekomendasikan kepada pihak lain terhadap produk atau jasa tersebut bila dikemudian hari muncul kebutuhan yang sama. Kepuasan konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas pelayanan. Sedangkan kualitas pelayanan terdiri dari 5 Dimensi yaitu bukti fisik, keandalan, daya tanggap. jaminan, empati. Dari kelima dimensi kualitas jasa tersebut merupakan penentu untuk mengukur seberapa besar tingkat kualitas jasa yang diberikan PT. PLN Persero APJ Surakarta untuk konsumennya. Dari kelima dimensi jasa tersebut akan memperoleh tanggapan dari konsumen yang tercermin dari tingkat kinerja dan tingkat harapan dimana tingkat kinerja menunlukkan seberapa besar kinerja PT. PLN Persero APJ Surakarta dalam memberikan pelayanan commit to user secara nyata kepada konsumennya, sedangkan tingkat harapan merupakan hal yang diperlukan konsumen bagi konsumen untuk mengetahui seberapa penting kualitas jasa tersebut.Dan perbandingan antara kesesuaian pelayanan yang diberikan kepada PT. PLN Persero APJ Surakarta terhadap harapan yang diinginkan konsumen listriknya. Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka pemikiran seperti pada Gambar II.2. Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Dimensi Kualitas Jasa : Bukti Fisik Keandalan Daya Tanggap Jamninan Empati Tanggapan Konsumen Tingkat Kinerja Tingkat Harapan Tingkat Kepuasan Konsumen commit to user

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan

Kelistrikan di Indonesia di mulai pada abad ke-19. Pada saat beberapa perusahaan Belanda mulai didirikan, antara lain pabrik gula dan pabrik teh. Pada tahun 1901, Belanda yang dahulu sering disebut VOC mendirikan sebuah perusahaan listrik dengan nama N. V. Soloche Electricet Mij S.E.M. untuk keperluan sendiri. Listrik untuk pemanfaatan umum mulai ada dengan nama N. V. Negn yang semula bergerak di bidang gas, dan kini memperluas usahanya di bidang kelistrikan untuk umum, namun hal ini hanya berjalan kurang lebih sampai tahun 1942. Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia ke-II, seluruh aktivitas perusahaan-perusahaan di Indonesia dikuasai dan dikendalikan oleh Jepang, perusahaan listrik pada saat itu pun diambil alih oleh Jepang beserta personil di dalamnya. Kekuasaan Jepang di Indonesia tidak bertahan lama seperti pada saat Belanda menguasai Indonesia, dikarenakan Jepang menyerah kepada sekutu bulan Agustus 1945, hal ini juga berpengaruh pada pengambilalihan kembali perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang. 36