commit to user
35
a. Perbandingan realisasi dengan anggaran
b. Perbandingan tahun sekarang dengan tahun lalu
c. Efektifitas PAD
d. Efisiensi PAD
e. Keserasian belanja
f. Likuiditas
g. Solvabilitas
h. Leverage
i. Kemandirian
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Data
a. Perbandingan realisasi dengan anggaran
Perbandingan ini untuk mengukur realisasi pos-pos APBD yang meliputi: 1
Realisasi pendapatan Pada pos pendapatan harus dicermati bahwa target pendapatan harus
lebih besar atau minim sama dengan realisasi tahun sebelumnya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, seyogyanya realisasi
pendapatan tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
commit to user
36
2 Realisasi belanja
Realisasi belanja tidak diperkenankan melebiihi plafonnya 100. Harus dicermati bahwa persentase tingkat penyerapan dana idealnya
selaras dengan tingkat penyelesaian kegiatannya. 3
Surplus defisit Pemerintah daerah yang mengalami defisit belum tentu kinerjanya
lebih dari pemerintah daerah yang surplus. Surplus defisit hakikatnya bukan merupakan anggaran, tetapi perhitungan yang menunjukkan
selisih dari anggaran pendapatan dan anggaran belanja. Dengan demikian, tidak ada larangan atau bukan hal yang salah apabila
realisasi defisit melebihi 100 dari yang direncanakan, selama jumlah pembiayaan netonya dapat menutup realisasi defisit.
4 Realisasi pembiayaan
Anggaran pengeluaran pembiayaan sifatnya seperti belanja di mana jumlah yang dianggarkan merupakan pagu yang tidak boleh dilewati.
Sedangkan anggaran penerimaan pembiayaan sifatnya seperti pendapatan di mana jumlah yang dianggarkan adalah target yang boleh
dilampaui, sepanjang tidak ada peraturan khusus yang melanggarnya. Perbandingan tersebut pada dasarnya untuk mengetahui keberhasilan
pencapaian target pendapatan dan mengevaluasi ketaatan dalam pelaksanaan belanja dan pembiayaan.
commit to user
37
b. Perbandingan tahun sekarang dengan tahun lalu
Perndingan ini
dimaksudkan untuk
mengukur pertumbuhan
kenaikanpenurunan pos-pos laporan keuangan dalam 2 tahun anggaran yang berurutan. Perbandingan Tahun Anggaran 2008 terhadap Tahun
Anggaran 2007 komparatif vertikal. Dapat juga perbandingan pos-pos dilakukan antara satu pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lain
untuk tahun anggaran yang sama komparatif horizontal. c.
Likuiditas Perhitungan
likuiditas digunakan
untuk mengukur
kemampuan pemerintah daerah dalam membayar utang kewajiban jangka
pendeknya. Rasio ini diukur dengan rasio lancar dan rasio kas. d.
Solvabilitas Perhitungan solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
pemerintah daerah dalam membayar semua utangnya yang akan jatuh tempo. Rasio ini diukur dengan rasio utang terhadap aktiva atau rasio
utang terhadap ekuitas dana. e.
Leverage Perhitungan leverage digunakan untuk mengukur perbandingan antara
ekuitas dana kekayaan bersih pemerintah daerah dengan total utang. f.
Kemandirian Perbandingan ini digunakan untuk mengukur tingkat kemandirian
pemerintah daerah dalam hal pendanaan aktivitasnya. Rasio ini diukur
commit to user
38
dengan membandingkan jmlah PAD terhadap jumlah DAU ditambah jumlah pinjaman selain utang PFK dan utang pajak PPnPPh. Di
samping itu, tingkat kemandirian dapat dibaca sebagai indikator tingkat partisipasi masyarakat lokal terhadap pembangunan daerah, indikator
perkembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakatnya. Apabila perbandingan sumber pembiayaan dari PAD terhadap DAU
semakin besar, maka tingkat kemandirian yang semakin meningkat pula.
2. Pembahasan