2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 2012??
2004
Pencanangan Guru sebagai Profesi
4 Desember 2004
1.Terbitnya Undang- Undang nomor 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2.Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Pelaksanaan Sertifikasi Guru
untuk Kuota Tahun 2006 dan
2007
1. Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 74
tahun 2008 tentang Guru
2. Pembayaran Tunjangan Profesi Pendidik bagi
guru-guru yang sudah disertifikasi.
1. Terbitnya PP no 41 th 2009 tentang Tunjangan Profesi
Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan Profesor
2. Terbitnya PerMenneg PAN dan RB nomor 16 tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya
1. Terbitnya Permendiknas nomor 27 tahun 2010 tentang program
induksi bagi guru pemula
2. Terbitnya Permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk
teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya
Terbitnya Peraturan Bersama Mendiknas,
Men PANRB, Mendagri, Menkeu,
dan Menag tentang Penataan dan
Pemerataan guru PNS
2015: MILESTONE BARU : KUOTA NASIONAL, SISTEM SELEKSI
MAHASISWA CALON GURU, REKONSTRUKSI PENDIDIKAN GURU,
REKRUITMEN CALON GURU, SISTEM DISRIBUSI DAN SISTEM PEMBINAAN
PROFESI TERPADU
DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DOMAIN PEMKABPEMKO Diperlukan Standar Minimal
Yang Berlaku Untuk Semua Kab Kota
4
1. KUALIFIKASI
2. KOMPETENSI
3. KINERJA
4. KENAIKAN PANGKAT
5. KARIR
6. PKBG
7. HARLINDUNG
8. TUNJANGAN
KINERJA GURU PROFESONAL
BELUM OPTIMAL
3
PERENCANAAN KEBUTUHAN,
REKRUITMEN, DISTRIBUSI
KUANTITAS DAN KUALITAS
GURU KURANG TETAPI LEBIH ??
2
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN
AKADEMIK, PROFESI GURU dan
PENATAAN LPTK
STANDARISASI LULUSAN LPTK MASIH
TERKENDALA ?
1
KUOTA NASIONAL, STANDAR DAN POLA
REKRUTMEN MAHASISWA CALON
GURU DEMAND DRIVEN
INTELEKTUAL, MINAT, BAKAT, SIKAP, dan
PHISIK STANDARISASI
INPUT DAN KUOTA NASIONAL
BELUM ADA ??
87
UJI KOMPETENSI
N ˂ “M N ≥ “M
DIKLAT PENGEMBANGAN
N ˂ “M N ≥ “M
GURU PROFESIONAL
1. KENAIKAN PANGKAT
JABATAN
2. PROMOSI
3. TUNJANGAN PROFESI
PK
INTERNALLY EKSTERNALLY
DRIVEN
DIKLAT DASAR
DIKLAT LANJUTAN
DIKLAT MANDIRI MENDIDIK DIRI
SENDIRI
Pembinaan karier dan kepangkatan
Memastikan guru melaksanakan tugas
profesional
Menjamin bahwa guru memberi layanan
pendidikan yang berkualitas
KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN
INDIKATOR UTAMA
No. INDIKATOR
1. Disiplin Guru
waktu, nilai, kehadiran, ethos kerja
2.
Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran
Kapasitas transformasi ilmu ke siswa
3. Keteladanan Guru
berbicara, bersikap dan berperilaku
4. Motivasi Belajar
Siswa
DAMPAK INDIKATOR
1. Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes
Standar Lainnya 2.
Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional
3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran
Alumni. 4.
Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa
Isu Strategis : 1. SOP
2. Alat Ukur 3. Permendikbud
SM : Standar Minimal PKB : Pembinaan Keprofesian
Berkelanjutan
PK : Penilaian Kinerja
2005 2016
SERTIFIKASI GURU DALAM
JABATAN PPG DALAM
JABATAN PPG PRA-
JABATAN Telah berhasil
menaikkan minat lulusan Pendidikan
Menengah menjadi guru 69,4 peserta SBMPTN
2013 memilih menjadi Guru meski belum
signifikan meningkatkan kinerja profesional guru
Dibutukan komitmen nasional berupa sistem
yang mampu mendorong kinerja
profesional guru berupa penguatan impelmentasi
sistemik dari UKG, PKG, PKB, Pangkat dan Karir
Guru dengan TPG.
B ENCHMARK dengan
B ERBAGAI
N EGARA
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara
1 rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan 2 kesesuaian kecukupan,
keluasan kedalaman materi, 3 revolusi pembelajaran dan 4 reformasi penilaian.......
90
6
91
No Rasionalitas
1
Perubahan proses pembelajaran
[dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan
proses penilaian [dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan
penambahan jam pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini
banyak negara menambah jam pelajaran
[KIPP Knowledge Is Power Program dan MELT Massachusetts Extended Learning Time di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain
menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat,
tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
Sumber : Kemdikbud, 2012.
C hile
Aus tralia
Is rael
Belgium F
r. 3
N et
herlands It
aly Spain
M ex
ic o
F ranc
e
C anada
Ireland Lux
em bourg
Port ugal
England Ic
eland
Belgium F
l. T
urk ey
OEC D
av erage
Aus tria
D enm
ark J
apan
Slov ak
R epublic
Germ any
Greec e
N orw
ay Poland
H ungary
Indo nes
ia
Sw eden2
Korea
C z
ec h
R epublic
1
Slov enia
R us
s ian
F ederation
F inland
Es tonia
1 000 2 000
3 000 4 000
5 000 6 000
7 000 8 000
9 000 10 000
T ot
al num
ber of
int ended
ins truc
tion hours
Ages 12 to 14 Ages 9 to 11
Ages 7 to 8
1. Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. Ages 12-14 covers ages 12-13 only. Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes www.oecd.orgedueag2012.
= 15
92
• RPP : mengintegrasikan ASK pada pembelajaran ?
Kompetensi, indikator, tujuan? • Bagaimana indikator sikap diturunkan ?
• Bagaimana menilainya ? • BK : pe ge a a pote si se ara holistik UU
Sisdiknas Psl 1 : dimulai dari pengetahuan dan keterampilan dan berujung pada sikap ??
• Sikap : tingkat keberterimaan : bagaimana
implementasi kurikulum ini : penyederhanaan mata pelajaran : IPA dan IPS tidak ada ? Kognitif,
afektif dan psikomotor ? Sikap dari pengetahuan?
UNS:
• Kur yang ditulis, yang dilaksanakan, yang
diserap, dan yang dinilai konsistensi
implementasi • Hasil riset :
– hasil kur 1994, para guru belum pernah membaca dokumen kurikulum secara lengkap
– Sebagian besar guru hanya membaca standar isi karena itu KK 2013 mewajibkan guru dilatih
– Apakah KTSP berbasis kompetensi ?
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Irela n
d It
a ly1
Den m
a rk
Israe l
Can a
d a
Gree ce
L u
xe m
b o
u rg2
S p
a in
B e
lg ium F
r.1 P
o la
n d
Hun g
a ry
Norw a
y Fr
a n
ce Turke
y
A rge
n tin
a 3
S lova
k Re p
u b
lic
OE CD
a ve
rag e
4 Chile
Russia n
Fe d
e ratio
n M
e xico
E sto
n ia
Ice la
n d
B e
lg ium F
l. G
e rma
n y
A u
stri a
K o
re a
Finla n
d
In d
o n
e sia
E n
g lan
d S
love n
ia P
o rt
u g
a l
Ja p
a n
Reading, writing and literature Mathematics
Science Modern foreign languages
Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics World Education Indicators Programme. See Annex 3
for notes www.oecd.orgedueag2012.
Bahasa 13=4 jam, Matematika 13=4 jam
IPA 12=4 jam
Rata-rata OECD adalah Bahasa 16, Matematika 13, IPA 12. Dengan 38 jam pelajaran
perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5 jam, IPA 4,6 jam
95
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics World Education Indicators Programme. Table D1.2a. See Annex 3 for
notes www.oecd.orgedueag2012.
Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam
96
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Net h
e rl
a n
d s1
Irela n
d M
e xico
Fr a
n ce
Hun g
a ry
Russia n
Fe d
e ratio
n
Den m
a rk
Can a
d a
L u
xe m
b o
u rg2
A u
stri a
S p
a in
Gree ce
Norw a
y
OE CD
a ve
rag e
3 It
a ly
S lo
va k Re
p u
b lic
B e
lg ium F
l. 3
Israe l
E ston
ia Finla
n d
P o
rt u
g a
l
Arge nt
ina 4
P o
la n
d 5
K o
re a
Turke y
Ja p
a n
S love
n ia
Ge rm
a n
y Ice
la n
d Chile
In d
o n
e sia5
E n
g lan
d 1
Reading, writing and literature Mathematics
Science Modern foreign languages
Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics World Education Indicators Programme. Table D1.2b. See Annex 3 for
notes www.oecd.orgedueag2012.
Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam
Bahasa. = 15 = 5 jam Matematika : 15 = 5 jam
IPA : 12 = 4 jam
97
Source: TIMSS 2011 International Science Report.
All Science 20 Topics
Biology 7 Topics
Chemistry 4 Topics
Physics 5 Topics
Earth Science 4 Topics
Iran 91
82 98
98 91
Turkey 89
93 99
97 63
Saudi Arabia 88
86 91
85 92
Thailand 74
69 92
67 72
Chinese Taipei 68
92 98
59 5
Indonesia 67
73 82
79 27
Singapore 65
63 80
83 31
Malaysia 63
61 80
72 38
Morocco 57
56 59
55 62
Japan 57
35 86
76 41
Korea, Rep.Of 54
38 42
79 64
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini
sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham
98
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
All Mathematics
19 Topics Number
5 Topics Algebra
5 Topics Geometry
6 Topics Data and
Chance 3 Topics
Turkey 94
100 92
89 98
Korea, Rep.Of 92
100 91
92 81
Saudi Arabia 92
99 85
93 88
Japan 91
99 92
93 75
Singapore 88
99 94
75 83
Malaysia 84
98 73
93 63
Iran 80
100 74
81 58
Chinese Taipei 79
99 97
84 4
Thailand 77
98 62
80 65
Indonesia 69
97 84
61 12
Morocco 62
97 61
46 35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
99
Domain Topics
Number
1. Computing , estimating, or approximating