70 Spiral Berputar
Jalur spiral merupakan sebuah jalur tunggal yang menerus yang berawal dari sebuah titik pusat
bergerak melingkar, dan semakin lama senakin jauh dari titik pusatnya.
Grid Jalur grid terdiri dari dua buah jalur sejajar yang
berpotongan pada interval-interval reguler dan menciptakan area ruang berbentuk bujur sangkar
atau persegi panjang. Jaringan
Sebuah konfigurasi jaringan terdiri dari jalur- jalur yang menghubungkan titik-titik yang
terbentuk di dalam ruang. Komposit
Gabungan Sebuah bangunan umumya membentuk
kombinasi dari beberapa pola-pola sirkulasi.
Sumber : Ching, 2000
C.11.7. Interior
Interior merupakan ruang dalam pada bangunan maupun rumah tinggal. Setiap ruangan dalam bangunan merupakan interior. Interior
memiliki empat elemen pembentuk, yaitu Plafon, Lantai, Dinding dan Furniture.
a. Warna pada Elemen Interior
Warna merupakan cerminan ekspresi dan dapat berpengaruh terhadap suasana hati. Pewarnaan dapat berpengaruh terhadap
interior, pewarnaan pada plafon juga dapat memberi rasa ceria dan meningkatkan imajinasi.
Merupakan cerminan ekspresi dan dapat berpengaruh terhadap suasana hati. Warna sangat berpengaruh dalam ungkapan
suasana ruang, karena secara sadar maupun tidak sadar melalui penglihatan akan memberikan efek psikologis yang baik ataupun
kurang baik. Warna merupakan kualitas dari cahaya yang dipantulkan
yang dpat
meningkatkan cahaya
maupun meredupkannya, memperjelas bentuk, mengoreksi kesalahan,
71 memperindah objek, yang dapat memberi pengaruh pada manusia
yang tinggal dalamnya. Dari uraian diatas maka diambil warna-warna yang sesuai
dengan suasana ceria, agresif, meningkatkan kreativitas dan berani adalah : biru, hijau, kuning, merah, oranye, ungu, merah, putih.
Tabel II. 6. Kesan yang Dihasilkan dari Warna Elemen Interior
Warna Kesan
Merah Plafon: menekan, berat, memaksa
Dinding: agresif, menarik Lantai: tajam, sadar
Merah muda Plafon: lembut, intim, nyaman
Dinding: agresif, lemah, pasif Lantai: terlalu lembut
Coklat Plafon: menyesakkan, berat
Dinding: aman, meyakinkan Lantai: kokoh, stabil
Jingga Plafon: menggairahkan, menarik perhatian
Dinding: hangat, bercahaya Lantai: aktif, orientasi gerakan
Kuning Plafon: terang, bercahaya, menggairahkan
Dinding: hangat mengarah ke oranye, mengganggu jika terlalu terang
Lantai: meninggikan, mengasyikkan Hijau
Plafon: protektif Dinding: dingin, aman, lembut, pasif
Lantai: alami, lembut, relaks, dingin Biru
Plafon: meninggikan, dingin, nyata terang, berat dan menyesakkan gelap
Dinding: dingin dan jauh terang, mendorong dan mengecilkan gelap
Lantai: kemudahan pergerakkan terang, kuat gelap
72
Ungu Plafon: jarang digunakan untuk area dalam, kecuali
untuk area penting Dinding: dalam ruang yang luas sangat
mengganggu Lantai: secara psikologis tampak membingungkan
Abu-abu Plafon: membayangi
Dinding: netral, hampir membosankan Lantai: netral
Putih Plafon: kosong
Dinding: netral, kosong, steril, tidak bertenaga Lantai: menghalangi
Hitam Plafon: menyesakkan
Dinding: tidak menyenangkan, menggelapkan Lantai: maya, abstrak
Sumber: Mahnke, Frank. H, Mahnke, Rudolf H. 1993. Color and Light in Man Made Environment
. New York : Van Nostrand Reinhold. hal 11
b. Bentuk pada Elemen Interior