ANALISIS STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 1. ANALISIS

172 F. ANALISIS STRUKTUR DAN KONSTRUKSI F.1. ANALISIS UPPER STRUCTURE ATAP Analisis upper structure merupakan analisis untuk menentukan struktur atap yang tepat bagi bangunan agar bangunan mendapatkan sistem struktur yang tepat untuk menopang bangunan yang kuat dan berdiri dengan kokoh. Dasar Pertimbangan - Bentuk dan tampilan massa bangunan - Bentang ruang-ruang dalam bangunan sebagai pertimbangan jenis atap - Jumlah lantai sebagai pertimbangan pemilihan struktur pondasi Tabel V. 17. Analisis Upper Structure No Alternatif Upper Structure Kelebihan 1 Truss Frame  Banyak digunakan pada bangunan bentang lebar  Element estetika  Mencerminkan kecanggihan teknologi dan kebebasan ruang 2 Rangka Baja Ringan  Kemampuan mewadahi fungsi bangunan dengan bentang lebar.  Tahan terhadap rayap, karat dan api.  Bersifat ramah terhadap lingkungan.  Struktur kuat, aman dan ekonomis dalam pemasangan.  Bentuk atap dapat divariasikan. 3 Space Frame  Bahan ringan  Sistem pembuatan fabrikasi, ukurannya seragam dan presisi  Hemat tenaga kerja  Hemat material struktur  Membantu pembentukan estetika 4 Struktur Beton Bertulang  Digunakan pada bangunan bentang lebar  Kemungkinan variasi bentuk atap cukup luas  Mempunyai usia yang cukup panjang 173 dan tidak diperlukan perawatan bahan  Pondasi harus kuat karena menopang beban yang besar Sumber : Analisis Primastuti 14 Maret 2016 F.2. ANALISIS SUPER STRUCTURE Merupakan struktur bagian tengah, sebagai penyalur beban dari atap menuju pondasi bangunan, yang sekaligus melindungi ruang serta kegiatan di dalamnya dari angin, matahari, dan hujan. a. Dasar pertimbangan - Kekuatan dan kekakuan struktur, mampu menahan beban dari atap untuk disalurkan ke pondasi dan tanah. - Efisiensi, yaitu efisiensi dalam penyaluran beban pelaksanaan, penggunaan bahan dan pembiayaan. - Ekonomis, nilai ekonomis struktur ditinjau dari pembiayaan bahan, ekonomis penggunaan ruang dan ekonomis dalam pemeliharaan. - Estetis, sistem struktur yang digunakan tidak mengurangi keindahan pada penampilan interior dan eksterior bangunan. - Memungkinkan buka-bukaan yang cukup banyak. Alternatif struktur badan yang dapat digunakan adalah struktur rigid frame dengan rangka dinding menggunakan kolom dan balok sebagai pemikul beban. Pada umumnya penggunaan kolom pada bangunan menggunakan bahan dari beton dan baja. Gambar V. 27. Rigid Frame Sumber : Primastuti 2016 174 b. Pada perencanaan ini, alternatif jenis selimut bangunan yang akan dipakai antara lain : - Dinding beton : dinding beton memiliki memiliki daya serap panas yang rendah, sehingga jarang digunakan kecuali pada bangunan dengan fungsi tertentu. Pada bangunan yang menyimpan alat-alat peraga membutuhkan ruang-ruang khusus menggunakan dinding beton dengan permainan kisi-kisi dan ketinggian ruang. - Dinding bata : dinding bata memiliki kemampuan menyerap panas yang cukup, tergantung penataannya. Semakin tebal dinding maka daya serap bangunan semakin bagus, begitu pula sebaliknya. - Dinding kayu : dinding kayu merupakan isolator panas yang baik sehingga mampu menghalangi panas yang masuk ke dalam ruang. - Partisi : partisi merupakan selimut bangunan yang biasanya digunakan untuk bangunan semipermanen. Bahan dan bentuknya bermacam- macam, mulai dari bahan fabrikasi sampai dengan buatan tangan. Pusat Buku akan menggunakan gabungan struktur rangka kolom dan balok sebagai pemikul beban bagi bangunan yang direncanakan baik menggunakan beton maupun kayu dimana menyesuaikan kebutuhan pada tiap-tiap massa dalam Pusat Buku dengan selimut bangunan yakni beton, bata, kayu dan partisi pada dinding. Pada bangunan Pusat Buku juga menggunakan struktur kantilever pada bagian ceruk-ceruk yang ada pada fasade. Balok kantilever adalah balok yang salah satu ujungnya terdapat tumpuan jepit dan ujung lain menggantung bebas. Balok kantilever yang menahan beban gravitasi menerima momen negatif pada keseluruhan panjang balok tersebut. 175 Gambar V. 28. Kantilever Sumber : https:myspace.comdroumbasmixesreinforced-concrete-details-library-163246 - http:architecturelinked.comprofilesbloglist?month=06year=2010promoted=1 14 Maret 2016, 09.45 F.3. ANALISIS SUB STRUCTURE a. Pondasi Foot Plate dan Pondasi Batu Kali Merupakan pondasi yang dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat persegi dan memiliki sistem penyaluran beban yang merata ke tanah bangunan. Pondasi foot plate di terapkan di bangunan 2 lantai atau lebih, dimana kaki-kaki beton dengan kelebaran tertentu di posisikan di bagian-bagian struktur utama, dimana struktur utama ini yang menahan beban vertikal yang kemudian disalurkan ke bagian bawah atau tanah keras, di ikat menjadi satu kesatuan penyalur beban dengan sloof beton. Gambar V. 29. Konstruksi Pondasi Foot Plat Sumber : http:bangun-rumah.compondasi-rumah 14 Maret 2016, 09.15 176 b. Pondasi Tiang Pancang Tiang pancang digunakan apabila keadaan tanah bangunan khususnya untuk pekerjaan pondasi sangat tidak menguntungkan, yang disebabkan oleh keadaan muka air tanah yang sangat tinggi dan lapisan tanah yang memiliki daya dukung yang beragam. Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi. Gambar V. 30. Pondasi Tiang Pancang Sumber : http:bangun-rumah.compondasi-rumah 14 Maret 2016, 09.15 G. ANALISIS UTILITAS BANGUNAN G.1. ANALISIS SISTEM PENCAHAYAAN