4
iskemi; 9,9 kasus keracunan akut dan yang paling menarik adalah masalah DRPs sebanyak 8,8 Cipolle, et al.,1998.
Menurut Dina 2009 hasil penelitian mengenai identifikasi DRPs terhadap pasien COPD yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Sleman
Yogyakarta menunjukkan bahwa DRPs muncul sebesar 84,27 terhadap ketidak sesuaian terapi pada pasien, sedangkan DRPs pada obat salah sebesar 57,5
kasus. Penelitian ini dilakukan di RSUP H.Adan Malik Medan karena rumah
sakit ini merupakan rumah sakit kelas A . Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pusat rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatra
Utara, Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Riau. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian secara
retrospektif tentang identifikasi Drug Related Problems DRPs pada pasien COPD Chronic Obtructive Pulmonary Diseasedi Instalasi rawat inap RSUP H.
Adam Malik Medan. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian bagi pihak rumah sakit, khususnya professional kesehatan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
1.2 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang identifikasi DRPs pada pasien COPD di instalasi rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini obat-
obat yang tercatat dalam rekam medis pada pasienCOPDmerupakan variabel bebas independent variable dan DRPs kategori indikasi tanpa obat, obat tanpa
indikasi,obat salah,dosis obat kurang,dosis obat berlebih, reaksi obat merugikan,dan interaksi obat sebagai variabel terikat dependent variable.
Universitas Sumatera Utara
5
Hubungan kedua variabel tersebut digambarkan dalam kerangka pikir penelitian seperti ditunjukkan Gambar 1.1.
Variabel Bebas Variabel Terikat
Strand, et al., 1990
Gambar 1.1 Skema hubungan variabel bebas dan variabel terikat
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah DRPs kategori indikasi tanpa obat, obat tanpa
indikasi, obat salah, dosis obat kurang, dosis obat berlebih, reaksi obat merugikan, dan interaksi obat terjadi pada pasien COPD rawat inap di RSUP H.
Adam Malik Medan?
1.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka hipotesis penelitian ini adalah terjadi DRPs kategori indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, obat salah,
dosis obat kurang, dosis obat berlebih, reaksi obat merugikan, dan interaksi obat
pada pasien COPD rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan. 1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis penelitian di atas tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya angka dan persentase kejadian DRPs kategori indikasi tanpa
Obat-obat yang tercatat dalam
rekam medis DRPs Kategori
1.Identifikasi tanpa obat 2.Obat tanpa identifikasi
3.Obat salah 4.Dosis obat kurang
5.Dosis obat berlebih 6. Reaksi obat merugikan
7.Interaksi obat Identifikasi dan analisis
Universitas Sumatera Utara
6
obat, obat tanpa indikasi, obat salah, dosis obat kurang, dosis obat berlebih, reaksi obat merugikan, dan interaksi obat pada pasien COPD rawat inap di RSUP H.
Adam Malik Medan. 1.6 Manfaat Penelelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah a.
Untuk peneliti, dapat menambahkan pengetahuan peneliti tentang DRPs b.
Untuk rumah sakit, diharapkan dari hasil penelitian dapat digunakan untuk bahan evaluasi bagi pihak rumah sakit mengenai pelaksanaan pengobatan
COPD dalam praktik di rumah sakit tersebut.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA