33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana dalam penelitian ini semua data disajikan dalam angka, mulai dari pengumpulan
data, menganalisis data serta penyajian dari hasil penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian jenis
ex-post facto
karena penelitian ini mengungkapkan data atau kejadian yang ada tanpa mengubah atau
memanipulasi variabel maupun sampel yang diteliti. Penelitian
ex-post facto
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bermaksud mengungkap pengaruh antara
variabel bebas yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan Profesionalitas guru terhadap kinerja guru.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Tepus yang beralamat di Krakal, Pule Gundes, Tepus. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April
sampai dengan bulan Juni 2016.
C. Subyek Penelitian
Penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai sampel yang sering disebut penelitian populasi. Subyek penelitian ialah seluruh guru SMK
Negeri 1 Tepus dengan jumlah 38 guru.
34
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua variabel yang berkaitan dengan permasalahan yang ada, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Kedua
variabel tersebut ialah sebagai berikut: 1.
Variabel bebas, yaitu kepemimpinan kepala sekolah X1 dan Profesionalitas guru X2
2. Variabel terikat, yaitu kinerja guru Y
Adapun hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Hubungan Variabel Bebas dan Terikat Keterangan:
X
1
: Kepemimpinan Kepala Sekolah X
2
: Profesionalitas Guru Y
: Kinerja Guru : Pengaruh variabel bebas atau independen kepemimpinan kepala
sekolah dan Profesionalitas guru secara parsial terhadap variabel terikat atau dependen kinerja guru
X2 X1
Y
35
: Pengaruh variabel bebas atau independen kepemimpinan kepala sekolah dan Profesionalitas guru secara bersama-sama terhadap
variabel terikat atau dependen kinerja guru
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi dan mengkoordinasi warga sekolah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan dikerjakan secara bersama-sama. Kepemimpinan kepala sekolah akan menentukan kualitas pendidikan,
karena kepemimpinan kepala sekolah menjadi penentu kebijakan pada situasi apapun. Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah harus memenuhi
kriteria atau indikator dalam kepemimpinannya. Indikator kepemimpinan kepala sekolah harus dikuasai kepala
sekolah agar kualitas pendidikan dapat sesuai denagn tujuan. Begitu pula dengan indikator-indikator yang ada pada setiap aspek, masing-masing
indikator perlu dikuasai satu per satu. Apabila indikator sudah dikuasai seorang kepala sekolah, maka akan berdampak baik bagi sekolah masing-
masing pada khusunya dan pendidikan pada umumnya.Indikator kepemimpinan kepala sekolah tidak hanya terbatas pada tugas memimpin,
namun juga hal lain yang berkaitan dengan interaksi terhadap warga sekolah dan seisinya. Indikator kepemimpinan kepala sekolah adalah
kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi