4
dengan proses pembelajaran. Tugas-tugas lain yang dilakukan oleh guru ialah wali kelas, pembina OSIS, pembimbing kegiatan ekstrakulikuler, dan guru
piket. Semua tugas tersebut masih dikeluhkan oleh beberapa guru karena untuk mengajar saja sudah menguras tenaga dan pikiran. Proses pembelajaran
pun juga kurang efektif karena guru tidak memiliki cukup waktu mengembangkan metode dan media pembelajran yang lebih interkatif. Oleh
sebab itu, setelah penyelenggaraan Penilaian Kinerja Guru masih ada evaluasi mengenai kinerja guru dari pihak pengawas PKG. Evaluasi tersebut dilakukan
untuk memberi koreksi dan saran pada kinerja guru secara keseluruhan dan secara khusus yaitu pada penggunaan media pembelajaran. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa kinerja guru belum optimal. Berdasarkan wawancara dengan dua siswa kelas XII SMK Negeri 1
Tepus pada bulan April 2016, metode dan media pembelajaran yang digunakan guru SMK Negeri 1 Tepus dianggap kurang variatif. Metode
pembelajaran yang digunakan hanya terbatas pada metode ceramah dan media pembelajaran yang digunakan terlalu mengandalkan modul. Oleh
sebab itu, proses pembelajaran kurang menarik. Metode dan media pembelajaran yang kurang menarik telah membuat siswa merasa bosan.
Realita ini menunjukkan bahwa profesionalitas atau kemampuan guru dalam menjalankan profesinya masih kurang.
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Profesionalitas Guru Terhadap Kin erja Guru SMK Negeri 1 Tepus.”
5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1.
Kurang terjalinnya komunikasi interpersonal antara guru dengan kepala sekolah
2. Beban kerja guru semakin bertambah, karena jam mengajar terlalu banyak
dan masih ada beberapa tugas tambahan. 3.
Kinerja guru belum optimal. 4.
Profesionalitas guru dalam menjalankan profesinya masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan, tenaga, dan biaya, maka penelitian ini maka
penelitian ini dibatasi pada kinerja guru belum optimal.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
a. Berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru SMK Negeri 1 Tepus? b.
Berapa besar pengaruh profesionalitas guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tepus?
c. Berapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalitas
guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tepus?
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru
SMK Negeri 1 Tepus. b.
Mengetahui pengaruh profesionalitas guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tepus.
c. Mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalitas
guru terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Tepus.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penelitian sejenis dan pengembangan studi kepemimpinan
kepala sekolah dan profesionalitas guru. 2.
Manfaat praktis a.
Bagi Kepala Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan kepala sekolah
dalam memimpin warga sekolah dan pendorong perbaikan profesionalitas guru.
b. Bagi peneliti
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan serta dapat menjadi wahana pengembangan ide-ide ilmiah dan
7
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kepemimpinan kepala sekolah dan profesionalitas guru.
c. Bagi SMK Negeri 1 Tepus
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam kepemimpinan kepala sekolah dan perbaikan profesionalitas guru, sehingga dapat
meningkatkan kinerja guru. d.
Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Menambah referensi perpustakaan sehingga dapat digunakan sebagai
bahan-bahan bagi mahasiswa Pendidikan Adminstrasi Perkantoran khususnya dan pihak yang berkepentingan untuk bahan penelitian
sejenis.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah
a. Pemimpin
Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kecakapan dalam mempengaruhi anggota organisasi. Kecakapan yang dimiliki oleh
pemimpin dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama. Oleh sebab itu, pemimpin memiliki tanggung jawab
besaruntuk mempengaruhi kualitas kerja ataupun prestasi anggota organisasi demi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Hasibuan 2011: 43 “Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan
bawahannya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaaannya dalam mencapai tujuan.” Selanjutnya, menurut Ki Hajar Dewantara yang dikutip oleh Hasibuan
2011: 43: Seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang
mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Penjelasan dari beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah:
1
Ing ngarsa sung tuladha
: seorang pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya yang menjadikan dirinya pola
anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya. 2
Ing madya mangun karsa
: seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada
orang-orang yang dibimbingnya. 3
Tut wuri handayani: seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya berani berjalan di
depan dan sanggup bertanggung jawab.