Hasil Belajar Biologi pada Ranah Afektif

Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS 67 Siswa juga dilatih untuk membuat kata kunci selama proses diskusi pada fase Namai. Aktivitas tersebut dilakukan agar siswa terbiasa untuk menemukan kata kunci yang mengingatkan mereka pada materi yang mereka pelajari. Langkah lain yang digunakan untuk melatih kekuatan ingatan adalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada saat fase Ulangi sebagai bentuk pengulangan materi. Pengulangan materi perlu dilakukan sebagai evaluasi singkat sejauhmana siswa mendapat pengetahuan, selain itu Kusno dan Purwanto 2011 menyatakan bahwa pengulangan mampu memperkuat koneksi saraf dan memperkuat retensi, sehingga daya ingat siswa menjadi lebih baik. Aspek membiasakan mencatat diimplementasikan pada kelas eksperimen dengan memberikan metode mencatat baru bagi siswa yaitu mind map. Metode ini mendukung penguasaan kognitif bagi siswa yang ditunjukan dengan 96,91 siswa merasa lebih cepat memahami konsep pada pokok bahasan ekosistem dengan membuat mind map. Hal tersebut disebabkan mind map membantu mendeterminasi pengetahuan siswa serta mengingat kembali recalling pengetahuan awal yang telah dimiliki dengan konsep baru yang didapatkan pada pembelajaran Evrekli, et al., 2009. Kecepatan recalling dapat dilakukan karena mind map menggunakan kemampuan otak yang cenderung mengenal visual untuk mendapat hasil yang maksimal Buzan, 2005. Kecepatan untuk memahami konsep sebagai produk dari mind map pada kelompok eksperimen mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada ranah kognitif, keadaan tersebut sejalan dengan penelitian Indriani 2008 yang menyatakan bahwa mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Diskusi dan presentasi pada QL mampu meningkatkan komunikasi siswa, sehingga siswa tidak hanya mencatat namun juga berbagi pengetahuan dengan siswa lain. Siswandi 2006 menyatakan bahwa kemampuan berkomunikasi dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, serta kemampuan memperluas wawasan dan menanggapi permasalahan. Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kontrol masih menggunakan metode mencatat tradisional sehingga kemampuan otak yang cenderung mengenal visual kurang terakomodasi. Pembelajaran pada kelompok kontrol juga kurang memberikan pengulangan materi kepada siswa sehingga informasi dan pemahaman yang didapatkan siswa kurang maksimal. Keadaan tersebut membuat hasil belajar kognitif pada kelompok kontrol kurang mampu dicapai secara maksimal.

2. Hasil Belajar Biologi pada Ranah Afektif

Hasil belajar ranah afektif diukur menggunakan angket yang menunjukan nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa pada ranah afektif pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Hasil tersebut dimungkinkan karena QLmenyajikan pembelajaran yang penuh dengan motivasi dan penghargaan dari awal sampai akhir pembelajaran sehingga suasana belajar lebih motivatif dan menyenangkan. QL mengharuskan guru untuk membangun hubungan baik dengan siswa sehingga guru mendapatkan ijin untuk melakukan pembelajaran bersama dengan siswa DePorter, et al., 2002. Hasil perhitungan angket afektif siswa menunjukan bahwa seluruh siswa menyenangi cara mengajar guru pada kelompok eksperimen yang menerapkan QL sehingga siswa lebih sehingga karakter menghargai dan menyenangi pembelajaran dapat ditumbuhkan dengan optimal. Hasil perhitungan angket afektif siswa pada kelompok kontrol menunjukan bahwa 53,13 siswa tidak menyukai cara mengajar guru pada kelas kontrol. Keadaan tersebut menjadikan pembelajaran pada kelas kontrol kurang menyenangkan bagi siswa, sehingga karakter siswa untuk menghargai pembelajaran belum mampu dikembangkan dengan maksimal. Pembelajaran yang kurang menyenangkan membuat siswa cenderung lebih pasif, jenuh dan masa bodoh Santoso, 2006. Kejenuhan siswa pada kelas kontrol ditunjukan dengan hasil perhitungan angket afektif yang menunjukan 53,13 siswa sering merasa mengantuk saat proses pembelajaran berlangsung dan 56,25 siswa merasa tidak bersemangat saat pembelajaran. Keadaan yang terjadi pada kelompok kontrol tersebut menunjukan bahwa karakter menghargai dan menyenangi pembelajaran sulit dikembangkan karena siswa kurang tertarik pada pembelajaran. Kondisi lain yang ditemui dalam pembelajaran ditunjukan melalui hasil perhitungan angket afektif siswa yang menyebutkan bahwa 71 siswa pada kelompok eksperimen dan 21,88 siswa pada kelompok kontrol tidak suka berbicara dengan teman tentang hal lain di luar pokok bahasan ekosistem saat diskusi. Keadaan tersebut menunjukan bahwa penerapan QL pada kelompok eksperimen lebih mampu 68 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Bangsa mengembangkan karakter patuh pada siswa bila dibandingkan dengan pembelajaran pada kelompok kontrol. Hasil perhitungan angket afektif siswa juga menunjukan bahwa 68,75 siswa kelompok eksperimen senang mempresentasikan hasil diskusi, sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 37,5 siswa yang senang mempresentasikan hasil diskusi. Hal tersebut menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen yang menerapkan QL lebih mampu menumbuhkan keberanian dan keterampilan berkomunikasi siswa dari pada kelompok kontrol.

3. Hasil Belajar Biologi pada Ranah Psikomotorik

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25