ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PG KEBON AGUNG MALANG

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PG KEBON AGUNG
MALANG
Oleh: NANING NOVIANA ( 05610212 )
Management
Dibuat: 2009-04-03 , dengan 7 file(s).

Keywords: Balanced scorecard , kinerja perusahaan
ABSTRAKSI
Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan PG Kebon Agung Malang
dengan Analisis Kinerja Perusahaan PG Kebon Agung Malang ”. Tujuanjudul
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan PG Kebon Agung
Malang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bahwa kinerja perusahaan
PG Kebon Agung Malang sehat.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat perspektif dalam balanced
scorecard, meliputi; finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran
dan pertumbuhan. Adapun tolak ukur untuk menentukan bahwa kinerja perusahaan
sehat atau tidaknya adalah dengan menggunakan metode time series yaitu dengan cara
membandingkan rasio-rasio yang telah diperoleh sekarang dengan rasio tahun lalu
secara berurutan pada perusahaan yang sama dari tahun 2005 hingga 2007.
Hasil perhitungan dengan analisis perspektif finansial perusahaan dapat diketahui
bahwa semua indikator pengukuran kinerja ini menujukkan kinerja yang sehat.

Perspektif pelanggan dapat diketahui bahwa sebagian besar indikator pengukuran
kinerja ini menunjukkan kinerja yang sehat. Perspektif proses bisnis internal dapat
diketahui bahwa sebagian besar indikator pengukuran kinerja ini menunjukkan kinerja
yang sehat. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat diketahui bahwa
sebagian besar indikator pengukuran kinerja ini menunjukkan kinerja yang
sehat.Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis empat perspektif tersebut, sesuai
dengan tolak ukur yang digunakan, maka disimpulkan bahwa secara umum kinerja
perusahaan PG Kebon Agung Malang sehat. Ini berarti hipotesis diterima.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis dapat mengimplikasikan pada beberapa
pihak yang berkepentingan, yaitu; sebaiknya pihak manajemen perusahaan mampu
untuk mempertahankannya; pemerintah kabupaten Malang sebaiknya menetapkan
kebijakan yang mampu mendorong tercapainya swasembada gula, khususnya di
Malang melalui penambahan alokasi dana untuk perluasan areal perkebunan tebu dan
pembibitan benih tebu unggul, pemasok (petani tebu) sebaiknya tetap melakukan
pemasokan tebu; peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan kerjasama yang lebih baik
dengan pihak manajemen perusahaan dalam penetapan indikator dari empat perspektif
pengukuran yang ada karena perusahaan belum menerapkan pengukuran kinerja
dengan balanced scorecard, sehingga antara ukuran hasil dan pendorong belum
mampu memperoleh hasil yang maksimal.
ABSTRACT

This research was a case study at PG Kebon Agung company of Malang titled
"Company Performance Analysis of PG Kebon Agung Malang”. The research aimed
to find out PG Kebon Agung company performance. Hypothesis in this research
stated that PG Kebon Agung Company was in health condition.
Analysis used in this research were four perspective in balanced scorecard consisted
of financial, customer, internal business process, learning and developing.
Measurement tool to state whether a company health or not was by using time series

method, that was comparing ratios owed by the previous year’s ratio in serial way in
the same company from 2005 to 2007.
Measurement which was done by financial perspectiva análisis showed that all
performance indicador measurement were health. Internal business process
perspective showed that most of performance measurement indicators were health.
Learning and development perspective showed that most of performance
measurement indicators were health. According to the measurement from the our
perspective, fit with the measurement tools, there could be concluded that in general,
PG Kebon Agung Malang was health. It means that hypothesis was accepted.
According to the conclusion, the writer implied it on several relate parties. For
company management should be able to defend it; Malang residence government
should able to state policy which was able to force sugar independency, especially in

Malang through fund allocation for sugar cane garden areal and primary sugar cane
seed, sugar cane farmer would be better to keep sugar cane distribution; the next
researcher should be able to do better cooperation with the company management in
applying indicators from four measurement since the company still haven’t applied
the performance measurement by balanced scorecard which caused the result and
supporting factor were still un-optimal.