Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Sharing Tentang Fotografi (Analisis Isi Akun Twitter Komunitas Fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang).

(1)

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA SHARING TENTANG FOTOGRAFI

(Analisis Isi Akun Twitter Komunitas Fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

Anggi Sagra Maura 08220319

Dosen Pembimbing : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si

2. Dr. Muslimin Machmud, MM, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG 2014


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan taufiknya, sehingga dapat menyelasaikan skripsi ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan kontribusi, manfaat dan informasi baru tentang fenomena fotografi, khususnya mengenai sharing tentang fotografi pada media sosial twitter.

Penelitian yang saya lakukan ini berjudul “Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Sharing Tentang Fotografi (Analisis Isi akun Twitter Komunitas Fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang). Menurut saya, penelitian ini sangat berguna bagi pengguna aktif media sosial twitter khususnya pecinta fotografi.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT sebagai amal shaeh, Amin. Secara khusus saya sampaikan kepada :

1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

2. Bapak Nasrullah, S.Sos M.Si, kepada beliau saya sampaikan banyak terima kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr. Muslimin Machmud, MM, M.Si, kepada beliau juga saya sampaikan banyak terima kasih atas pengorbanan dan waktu yang telah diberikan dalam proses bimbingan skripsi.


(4)

4. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang, tempat dimana kami saling berbagi, berdiskusi bersama. Serta sahabat-sahabat saya di kos yang selalu menebar canda dan tawa.

Akhirnya saya juga tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada dewan penguji selama sidang skripsi ini berlangsung, terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini. Saya tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin..

Malang, Juli 2014


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Kegunaan Penelitian... ... 8

E. Tinjauan Pustaka…... ... 9

1. Komunikasi Massa ... .. 9

2. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ... ..12

3. Audiens sebagai Kumpulan Penonton, Pembaca, Pendengar, Pemirsa ... ..18

4. Kekerasan Dalam Tayangan Televisi ... ..21

F. Definisi Konseptual ... 25

G. Kategorisasi ………... . 26

H. Metode Penelitian ... 29

1. Jenis Penelitian ... ..29

2. Ruang Lingkup Penelitian ... ..31

3. Unit Analisis ... ..31


(6)

5. Teknik Pengambilan Data ... ..32

6. Teknis Analisis Data ... ..32

7. Uji Realibilitas ... ..36

BAB II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum ANTV.. ... ..37

A. 1. Profil Perusahaan ANTV ... ..37

A. 2. Management ANTV ... ..38

A. 3. Program Acara ANTV ... ..40

A. 4. Program Acara Pesbukers ... ..43

BAB III. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Isi Kekerasan Verbal dan Non Verbal yang Muncul pada Tayangan Komedi Pesbukers di ANTV ... ..51

B. Frekuensi Kekerasan Verbal dan Non Verbal yang Muncul pada Tayangan Komedi Pesbukers di ANTV ... ..53

1. Kekerasan Verbal ... ..53

2. Kekerasan non Verbal ... ..59

C. Analisis Data ... ..61

1. Kekerasan Verbal dengan Umpatan ... ..61

2. Analisis Terhadap Kategori Kata Kasar dengan Hiperbol ... ..62

3. Analisis Terhadap Kategori Kata Kasar dengan Disfemisme ... ..63

4. Analisis Terhadap Kategori Kekerasan dengan Stigmatisasi ... ..63

5. Analisis Terhadap Kekerasan dengan Asosiasi pada Binatang ... ..64

D. Analisis Teoritis ... ..64

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan ... ..70

B. Saran ... ..71 DAFTAR PUSTAKA


(7)

Daftar Pustaka

Abrar, Ana Nadya. 2003. Teknologi Komunikasi; Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI.

Diki Andreas. 2010. Why Did The Chicken Browse The Social Media ?. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Effendi, M. (2010). Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 4 No. 1.

Fauzi, Ahmad. 2009. “All about Twitter: Bongkar Rahasia Sukses Men – Tweets”. Depok: Yureka!

Hamidi.2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi:Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Kurnia, S. S. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mulyana, Dedy. 2007, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mursito. (2006). Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar). Surakarta: Lindu Pustaka. Nurudin. (2009). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Newberry, Brian (2001)."Media Richness,Social Presence and Technology Supported CommunicationActivitiesinEducation".

http://www.learngen.org/resources/module/lgend101_norm1/200/210/211_ 3.html . Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Usman, Husain. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. PT Bumi Aksara

Yulius,Andre. 2009. “Twitter Facebook mah Kuno”. Jakarta.MediaKom. Penelitian Terdahulu :

Lestari,Ika,Dessy. 2011. Motivasi Penggunaan Twitter sebagai Media Sosial dalam Berkomunikasi

Sumber On-line :

http://focus.umm.ac.id/home.php?lang=id diakses 31Oktober 2013 jam 20.30 http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial diakses 27 Oktober 2013 jam 02.35

http://komunikasi.univpancasila.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=69&ite mid=

http://mobile.twitter.com/focus_umm http://nersgoeng.blogspot.com/2011_02_01_archive.html diakses 29 Oktober jam 20.10

http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/ http://www.kangmusa.com/2010/11/definisi-social-media.html


(8)

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70 % waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Komunikasi menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot adalah usaha untuk memperoleh makna (Mulyana, 2007: 76). Media dalam proses komunikasi mempunyai peran mensukseskan pesan yang dikirim komunikator kepada penerima (komunikan).

Saat ini mulai banyak orang menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi di dunia maya. Public figur seperti Katy Perri, Justin Bieber, bahkan Barrack Obama pun juga menggunakan media sosial untuk kepentingan tertentu, demikian yang terlihat dalam website socialbakers.com. Mereka menggunakan media sosial karena berbagai alasan. diantaranya untuk eksistensi diri, berhubungan dengan fans atau penggemar, atau malah berkampanye. Banyak juga yang menggunakan media sosial karena alasan hiburan. Tidak sedikit pula yang menggunakan media sosial untuk membentuk kelompok yang mempunyai hobi yang sama.

Penggunaan media sosial merupakan salah satu aspek dari kajian komunikasi yang meliputi: perilaku komunikator atau komunikan, efektivitas media atau pesan, penggunaan media, kemasan pesan, konteks komunikasi, situasi komunikasi,


(10)

kerangka rujukan (frame of reference) komunikator atau komunikan, bidang pengalaman (field of experience) komunikator atau komunikan, termasuk motivasi tindakan memilih media (Hamidi, 2010: 47)

Media sosial adalah sebuah media online, di mana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

(http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/)

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content". Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :

1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang, contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper 3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya 4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi


(11)

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial)

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan

terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi. Tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena suatu hal, maka tidak jika kita menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.

Seperti yang sudah disinggung di atas, salah satu media sosial yang populer di Indonesia adalah Twitter. Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang


(12)

disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut. Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs Twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat (SMS) yang tersedia di negara-negara tertentu. Situs ini berbasis di San Bruno, California dekat San Francisco, di mana situs ini pertama kali dibuat. Twitter juga memiliki server dan kantor di San Antonio, Texas dan Boston, Massachusetts.

Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Apa yang luar biasa dari Twitter sehingga layanan online itu menjadi fenomena sedemikian populer di dunia? Jawaban paling tepat mungkin karena kesederhanaan twitter sendiri. Twiiter sangat sederhana karena layanan itu hanya memungkinkan penggunanya menampilkan pesan berupa teks sepanjang maksimum 140 karakter di internet.

Karena twitter hanya mengizinkan para penggunanya menampilkan pesan singkat, maka twitter pun kerap disebut sebagai “SMS Internet”. Namun begitu, SMS ala twitter tentu sangat berbeda dibandingkan SMS tradisional. Pada SMS tradisional, seorang pengguna ponsel hanya dapat mengirimkan kabar melalui SMS kepada orang


(13)

– orang yang nomor ponselnya tercantum dalam daftar kontak. Artinya, pengguna tersebut hanya dapat mengirimkan pesan kepada orang – orang berjumlah terbatas.

Situasi tersebut berbeda dengan twitter. Sebab dengan twitter, pengguna bisa mengirimkan pesan singkat kepada orang – orang dengan jumlah nyaris tak terbatas. Hal itu dapat dilakukan karena pesan yang dikirimkan ke twitter ditampilkan di internet. Inilah kekuatan utama twitter (Fauzi, 2009: 5).

Tidak hanya itu, twitter pun dimanfaatkan sebagian orang untuk mengumpulkan orang yang satu visi dengan mereka. Orang yang berkumpul karena mempunyai visi yang sama, entah itu hobby atau kesukaan yang sama disebut komunitas. Mereka menggunakan twitter untuk bertemu atau mengajak orang baru untuk bergabung dalam komunitasnya.

Salah satu yang bisa dibilang aktif di dunia twitter adalah komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang. Sesuai dengan namanya, komunitas ini adalah kumpulan orang yang menyukai fotografi. Keberadaan Focus Universitas Muhammadiyah Malang bermula dari ketertarikan beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang terhadap fotografi dan kemudian mereka mencoba membuat sebuah wadah yang dapat menghimpun sekaligus menyatukan mahasiswa-mahasiswi yang mempunyai hobi yang sama dibidang fotografi. Komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang sudah melakukan banyak kegiatan di beberapa tempat di Malang. Twitter benar – benar diminati semua kalangan. Tidak terkecuali


(14)

untuk komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang yang menggunakan media sosial twitter untuk sharing tentang fotografi di dunia maya.

Terkadang kita menemukan sekelompok orang yang lebih memilih berkomunikasi melalui twitter dengan rekan – rekannya di dunia maya dibanding di dunia nyata sendiri. Hal ini menarik untuk diteliti karena pada dasarnya manusia memang butuh berkomunikasi.Tapi tak bisa dipungkiri jika komunikasi lewat dunia maya lebih memberikan kenyamanan bagi kita yang berkomunikasi, sehingga orang yang sudah terlanjur nyaman dengan dunia maya melupakan esensi sebenarnya dari komunikasi yaitu tatap muka. Namun seringkali kita terjebak dalam realitas permainan dunia maya. Kitapun tak jarang mengakui bahwa dunia maya lebih memberikan kenyamanan bagi kita yang berkomunikasi.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat terungkap bagaimana komunitas fotografi Focus UMM menggunakan media sosial twitter. Mengingat praktek komunikasi kian berkembang seiring munculnya teknologi – teknologi canggih seperti internet yang mendukung proses komunikasi itu sendiri. Penelitian ini juga diharapkan memberi kontribusi dalam melakukan pengujian (retest) terhadap teori yang digunakan (Hamidi, 2010: 48).


(15)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana twitter dijadikan media sharing tentang fotografi oleh komunitas Focus Universitas Muhammadiyah Malang?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana twitter dijadikan media sharing tentang fotografi oleh komunitas Focus Universitas Muhammadiyah Malang.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan serta wawasan dalam dunia akademik bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, ketika akan melaksanakan penelitian – penelitian selanjutnya terkait dengan penggunaan media sosial dalam aktivitas komunikasi yang mana keberadaannya kini cukup banyak diminati masyarakat kita yang notabene pengguna aktif media.


(16)

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi juga pengetahuan baru bagi mahasiswa tentang penggunaan twitter di kalangan komunitas yang mendominasi penggunaan twitter dalam kehidupan sehari – hari. Bagi dosen khususnya Ilmu Komunikasi penelitian ini dapat pula dijadikan referensi yang digunakan sebagai bahan pengajaran. Selain itu hasil penelitian dapat diharapkan memberikan suatu gambaran fenomena baru bagi perancang situs – situs komunitas.

E. Tinjauan Pustaka

E.1 Komunikasi Massa

1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media massa apa? Media massa yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini jelas media


(17)

massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. (Nurudin,2009: 3-4).

Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern saat ini, muncul satu perkembangan tentang media massa yakni ditemukannya internet. Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada, bentuk media dari definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa bisa ditambah dengan internet (Nurudin, 2009: 5).

Mursito menyampaikan beberapa karakteristik dari komunikasi massa, yaitu penyampaian pesan (melalui media massa) yang ditujukan ke khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar serta tidak mengenal batas geografis-kultural. Khalayak luas dan heterogen artinya “semua orang” yang tertepa oleh media (media eksplosure), dengan tidak membedakan usia, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, pendidikan, perbedaan kultur, dan sebagainya. Anonym artinya media tidak mengenal siapa saja yang diterpa oleh pesannya. Sedang tidak mengenal batas geografis berhubungan dengan kemampuan teknologi media, teknologi komunikasi, yang secara teoritis memang dapat mencapai wilayah yang terbatas (Mursito, 2006: 13).


(18)

2. Komunikasi Bermedia Internet

Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang

mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi pihak-pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas tempat mengakses informasi, densitas (kepekatan atau kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fumgsionalitas atau intelejen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensi adalah bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah medium (Kurnia, 2005: 135-136).

Secara akademis, komunikasi bermedia internet merupakan konsep dan area studi yang relatif masih baru dan belum banyak tersentuh. Beberapa eksplorasi tentang media internet memberikan kontribusi pada terminology komunikasi bermedia internet atau computer mediated communication. Pixy Ferris mendefinisikan komunikasi bermedia internet sebagai “interaksi secara interpersonal yang dihubungkan oleh computer, yang meliputi komunikasi asynchronous dan synchronous melalui fasilitas dalam internet”. Sementara itu,


(19)

terminologis aplikatifnya komunikasi bermedia internet adalah “penggunaan computer beserta fasilitas dan kemampuannya untuk didayagunakan sebagai alat penyampai pesan baik bersifat massa

ataupun pribadi” (Effendi, 2010: 130-142).

3. Teori –Teori Penggunaan Media

a. Teori Media Richness

Dijelaskan oleh beberapa peneliti (Trevino & Lengel dkk, 1987) sebagai kemampuan media untuk membawa informasi. Sitkin,Sutcliffe, dan Barrios-Choplin (1992, dalam Newberry, 2001) mengidentifikasi dua komponen kemampuan media untuk membawa informasi, yaitu kapasitas pendukung data dan kapasitas pendukung simbol. Kapasitas pendukung data yang dimaksud adalah kemampuan media untuk menyalurkan data. Contohnya Twitter yang mampu menyalurkan tweets dari para pengguna dengan cepat. Sedangkan kapasitas pendukung simbol adalah kemampuan media untuk membawa informasi dari informasi itu sendiri atau tentang individu yang berkomunikasi secara simbolik. Contohnya,di Facebook ada emoticon yang digunakan pengguna untuk mewakili ekspresinya ketika chatting dengan teman.


(20)

Newberry (2001) menyebutkan ada beberapa kriteria yang ditentukan untuk menilai kekayaan media, diantaranya adalah kemampuan media untuk memberikan umpan balik (feedback), memberikan isyarat yang mewakili bahasa tubuh, memungkinkan pesan untuk dibuat dan diolah sesuai penerima, dan menyalurkan perasaan atau emosi komunikator.

www.learngen.org/resources/module/lgend101_norm1/200/2100/211_ 3.html.

b. Teori Penggunaan dan Pemenuhan (Uses and Gratification Theory)

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan (Uses and Gratification Theory) adalah salah satu teori komunikasi yang

menitik-beratkan penelitian pada perilaku pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communication : Current Perspectives on Gratification Research.

Uses and Gratifications Theory menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khlayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang


(21)

aktif yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Riset yang dilakukan dengan pendekatan teori ini pertama kali dilakukan pada tahun 1940-an oleh Paul Lazarfeld yang meneliti alasan masyarakat terhadap acara radio berupa opera sabun dan kuis serta alasan mereka membaca berita di surat kabar. Kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka dapat memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membaca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan rutinitas keseharian.

Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi (pemetaan) motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons interactions (Ketertarikan orang-orang terhadap media) sebagai berikut:

Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi,


(22)

Personal identity, yaitu referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai,

Surveillance, yaitu bentuk-bentuk pencarian informasi.

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dikatakan tidak sempurna saat digunakan untuk menilai media yang telah digunakan secara ritual (kebiasaan). Namun teori ini tetap tepat untuk digunakan untuk menilai hal-hal spesifik tertentu yang menyangkut pemilihan pribadi saat menggunakan media. Teori ini juga merupakan kebalikan dari teori peluru. Dalam teori peluru media sangat aktif dan all powerfull, sementara audience berada di pihak yang pasif. Sedangkan

dalam teori uses and gratifications ditekankan bahwa audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. (Teori Komunikasi Massa : Teori Penggunaan dan Pemenuhan, dalam http://duniaku--duniamu.blogspot.com/2010/09/teori-komunikasi-masa-teori-penggunaan.html)

E.2 TWITTER

1. Pengertian Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang berbasis microblogging (Yulius, 2009: 10). Di twitter postingan yang lazim disebut tweets akan dibatasi maksimal 140 karakter (Diki, 2010: 51). Twitter


(23)

merupakan situs microblogging gratis yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Prinsip utama microblogging adalah pesan yang dapat disampaikan dibatasi oleh jumlah karakter tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter. Yang membedakan mikroblog dengan blog lainnya adalah mikroblog memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran blog sebenarnya. Akan tetapi tujuannya tetap sama yaitu pengguna menulis topik tertentu. Bila blog disebut citizen journalism dalam bentuk artikel, maka microblogging (twitter) adalah citizen journalism dalam bentuk pesan singkat (Yulius, 2009: 12)

2. Sejarah Twitter

Menurut Yulius (2009: 11) kata twitter berasal dari kata “tweet” yang diartikan sebagai kicauan burung. Burung berkicau tidak pernah panjang. Kicauan burung itu singkat namun kontinyu. Dengan konsep itulah twitter

dibuat. Orang yang mengirim statusnya ke publik disebut “tweeting”. Pesan

yang dikirim disebut “tweet”.

Twitter dikembangkan pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey bersama dengan Evan Williams dan Biz Stone. Twitter.com merupakan situs microblogging sekaligus social networking yang sangat populer (Diki, 2010: 51). Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging di mana pengguna dapat memberikan informasi update (perbaruan) informasi tentang diri, bisnis dan lain sebagainya.


(24)

Sejak muncul pada tahun 2006, twitter memang merupakan fenomena dan dianggap sebagai sensasi global yang mampu menarik para selebriti seperti Stephen Fry, Ashton Kutcher, Demi Moore, Jonathan Ross dan Lily Allen (Yulius, 2009: 67, Dalam Lestari, Dessy, Ika. 2011. Motivasi Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang) .Catatan ini membuktikan bahwa keberadaan twitter memang sangat diminati oleh berbagai kalangan. Kelebihan twitter yang menjadikannya sebagai mikroblog terlaris saat ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut (http://febryhadinata.wordpress.com) :

a. Mudah untuk mencari berita terbaru, karena dibantu dengan fitur Trending Topics

b. Bentuknya yang sangat sederhana (140 karakter untuk tiap shoutout) membuat web ini lebih cepat di-load baik di mobile browser

ataupun desktop browser

c. Hashtag (#) dengan hashtag pengguna bisa membuat sebuah conversations sendiri ke beberapa orang sekaligus

d. Sistem following dan follower

Adapun yang dikemukakan Yulius (2009) mengenai kelebihan twitter yaitu:


(25)

b. Bertemu dengan orang – orang yang memiliki ketertarikan yang sama

c. Fitur bersifat tertutup (terbatas).

3. Istilah dalam Twitter

a. Tweet: Apa yang pengguna tulis (post) di Twitter, itu yang dinamakan Tweet. Dalam Bahasa Indonesia, Tweet memiliki terjemahan kicauan.

b. Mention: Fungsinya bisa untuk me-reply tweet teman pengguna, membuat link kepada nama yang dimaksud.

c. Direct Messages: Direct Message biasa disingkat DM. Pengiriman pesan pribadi yang tidak bisa dibaca oleh pengguna lainnya.

d. ReTweet: ReTweet biasa disingkat RT. ReTweet adalah mengulang apa yang di-tweet oleh orang lain, sehingga tweet tersebut akan terlihat oleh follower dan begitu seterusnya, maka dengan meng-RT sebuah tweet akan

menyebar kemana-mana.

e. Tweeps: Sebutan untuk pengguna twitter.

f. Hash Tags: karena twitter hanya menyediakan 140 karakter untuk tweet, maka akan sulit untuk menelusuri tweet yang bersambung, misalnya

membahas sebuah topik yang spesifik tentang Indonesia, maka digunakanlah Hash Tags, penggunaan dengan cara menambahkan karakter


(26)

(#) di kata Indonesia menjadi #Indonesia. Dan ketika di-search tweet tentang Indonesia akan ada di list hasil pencarian.

g. Trending Topics: Topik yang sedang ramai dibicarakan di twitter pada saat ini (real time).

h. Avatar: Gambar profil pengguna yang akan muncul di profil twitter pengguna.

E.3 Komunitas

Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas adalah sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi bersama, dan komunikasi berperan dan menjelaskan kebersamaan itu. Oleh karena itu, komunitas juga berbagi bentuk – bentuk komunikasi yang berkaitan dengan seni, agama dan bahasa, dan masing – masing bentuk tersebut mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap, perspektif, pandangan yang mengakar kuat dalam sejarah komunitas tersebut (Mulyana, 2007: 46).


(27)

Komunitas Virtual

Komunitas virtual adalah kelompok orang – orang yang terbiasa menggunakan multimedia untuk berkomunikasi. Karena terbiasa menggunakan multimedia, mereka terbiasa pula dengan virtual reality. Virtual reality sendiri adalah realitas sintesis, yang merujuk pada lingkungan yang “menyelubungi” atau “menghidupkan secara sensual”, yang diperoleh seorang individu dengan cara menghubungkan dirinya ke komputer. Dengan demikian, para individu yang menggunakan multimedia ada yang paham bahwa sesungguhnya mereka sering berhadapan dengan ilusi. Tetapi, di antara mereka ada yang tidak peduli. Tentu saja sikap ini tidak akan mendatangkan masalah bila mereka bisa membedakan ilusi dan dunia nyata.

Bisa saja muncul penilaian bahwa komunitas virtual bukan komunitas yang riil sesuai dengan konsep sosiologi, melainkan komunitas semu (pseudo community). Bukankah persyaratan sebuah komunitas adalah hubungan antar

indivdu dalam komunitas harus berdasarkan hubungan interpersonal? Bukankah hubungan antara individu dalam komunitas virtual dilakukan lewat komputer multimedia? Tetapi, interaksi antara individu dalam komunitas virtual ada dan riil. Para anggota komunitas virtual tidak pernah mempersoalkan semu atau tidak. Bagi mereka, yang penting adalah mereka eksis dan bisa memuaskan kebutuhan informasi mereka (Abrar, 2003: 112 - 113).


(28)

E.4 Focus UMM

Keberadaan Focus UMM bermula dari ketertarikan beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang terhadap fotografi dan kemudian mereka mencoba membuat sebuah wadah yang dapat menghimpun sekaligus menyatukan mahasiswa-mahasiswi yang mempunyai hobi yang sama dibidang fotografi. Berawal dari keinginan yang kuat itulah maka beberapa mahasiswa yang terdiri dari : Agus Wahyudi, M. Yazid, Nafis, Vivie, Sukamto, Ima, dan Wawan Wahyudianto, berhasil membentuk wadah yang pertama kali dikenal dengan nama Fotografi Club UMM Student (FOCUS) pada tanggal 22 November 1992. Nama Focus kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi. Focus UMM disahkan melalui surat keputusan Rektor NO. E.2.J/ 152/UMM/X/1995. Kedudukan Focus di Universitas adalah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Sampai saat ini Focus UMM sudah berusia 17 tahun, dan selama 17 tahun ini terus dan tak putus memainkan peranannya sebagai lembaga yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat kefotografian dan keorganisasian. Dalam kurun waktu 17 tahun, berikut ini adalah orang-orang yang pernah dan sedang memimpin Focus / Ketua Umum Focus UMM


(29)

1. Nafis (1992 -1995)

2. Dwi Wayana (1995 - 1996)

3. Masrukh (1996 - 1997)

4. Agus Suharto (1997 - 1998) 5. Adi Wiratmo (1998 - 1999) 6. AndiMansyur (1999 - 2000) 7.Bahtiar Dwi Susanto (2000 - 2001)

8. Mavina (2001 - 2002)

9.Nurul Huda (2002 - 2003)

10. Kusharjanto (2003 - 2004) 11. Dwi Harsono (2004 - 2005) 12. Syaiful Bahri (2005 - 2006) 13. M.Amir Murtadho (2006 - 2007) 14. Arif Yudi Susanto (2007 - 2008) 15. Sarifudin Siswanto (2008 - 2009) 16.Prima Satya Nugraha (2009 - 2010) 17.Dedik Suharmanto (2010 - 2011)

18.Gunawan (2011 - 2012)

19.Decky Mahar Lesmana (2012 - 2013)

20.Yasir Sani (2013 - 2014)


(30)

E.5 Penelitian Terdahulu

Studi penelitian terdahulu dilakukan peneliti untuk menjadi bahan acuan yang mampu memberikan rumusan asumsi dasar bagi pengembangan kajian. Peneliti mencari studi penelitian yang memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, dalam konteks subjek, metodologi maupun perspektif penelitian.

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang berjudul “Motivasi Penggunaan Twitter sebagai Media Sosial dalam Berkomunikasi (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)” oleh Dessy Ika Lestari, Universitas Muhammadiyah Malang, 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap juga mendeskripsikan, apa motivasi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang menggunakan Twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi. Hasil dari penelitian ini adalah :

 untuk menjalin komunikasi serta mempererat hubungan silahturahmi  melepaskan kejenuhan

 mendapatkan informasi dan sebagai sarana eksistensi diri


(31)

F.1 Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Sharing Tentang Fotografi

Penggunaan media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena terhadap arus informasi tentang fotografi di Indonesia, khususnya Focus UMM. Media sosial yang digunakan sebagai media sharing tentang fotografi Focus UMM adalah Twitter. Focus UMM memiliki akun Twitter resmi yaitu @focus_umm dengan followers lebih dari 1000. Adapun penggunaan twitter pada Focus UMM adalah sebagai berikut :

1. Tweet/status, kalimat yang ditulis pada twitter oleh Focus UMM yang ditujukan pada seluruh folowersnya

2. Mention/reply, respon/jawaban yang ditujukan kepada pengguna twitter yang dicantumkan akunnya dalam kalimat yang diposting oleh Focus UMM

3. Retweet, mengulang kalimat/status yang diposting oleh akun lain yang bertujuan agar seluruh followers dari Focus Umm dapat mengetahui dan membacanya

4. Share Foto, meng-upload/posting foto yang ditujukan pada seluruh followers Focus UMM untuk dilihat dan dikomentari


(32)

Gambar 1.1 Penggunaan Media Sosial Twitter pada Focus UMM Sumber: http://mobile.twitter.com/focus_umm/status


(33)

F.2 Media Sosial

Media sosial merupakan media di mana user dapat membuat konten dan aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar wawasan dengan user lain. Dan berikut ini merupakan beberapa daftar dari media sosial.

a. Online Forums (seperti Digitalpoint) b. Blogs (seperti Blogger)

c. Social Networking (seperti Twitter) d. Social Bookmarking (seperti Digg) e. Video Sharing (seperti Youtube) f. Photo Sharing (seperti Flickr) g. Streaming Sites (seperti Ustream) h. User Reviews (seperti Amazon) i. Crowdsourcing (seperti Wikipedia)


(34)

G. METODE PENELITIAN

G.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan (verstehen). Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.

Responden dalam metode kualitatif berkembang terus (snowball) secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan. Alat pengumpul data atau instrument penelitian dalam metode kualitatif ialah si peneliti sendiri. Jadi, peneliti merupakan key instrument dalam mengumpulkan data, si peneliti harus terjun sendiri ke lapangan secara aktif. Teknik pengumpulan data yang sering digunakan ialah observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik angket tidak digunakan dalam pengumpulan data (Husaini, 2009:78-79).

G.2 Tipe dan Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yang berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan suatu hal. Menggambarkan atau melukiskan dalam hal ini yaitu berupa gambar-gambar atau foto-foto yang didapat dari data lapangan atau peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan


(35)

gambar-gambar dan dapat pula berarti menjelaskannya dengan kata-kata. Keduanya dalam laporan penelitian dapat digunakan agar saling melengkapi (Husaini, 2009:129).

Dasar penelitian ini adalah analisis isi kualitatif. Analisis isi kualitatif digunakan oleh peneliti komunikasi untuk mengkaji konten makna yang ada pada objek-objek komunikasi, yaitu melakukan interpretif terhadap simbol-simbol,logo-logo dan brand yang digunakan di dalam bidang komunikasi. Sebagaimana dikatakan oleh (Kippendorff,1991,p.29), analisis isi kualitatif, membantu peneliti komunikasi untuk mengkaji keajegan isi komunikasi secara kualitatif, yaitu peneliti komunikasi memaknakan isi komunikasi, membaca simbol-simbol, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam komunikasi. (Analisis isi [content analysis] kualitatif dalam http://komunikasi.univpancasila.ac.id/index.php?option=com_content&view= article&id=69&itemid=)

G.3 Ruang lingkup penelitian

Peneliti membatasi ruang lingkup yang akan diteliti agar penelitian tetap pada objek (fokus penelitian) dari awal hingga akhir penelitian. Penelitian difokuskan pada penggunaan twitter sebagai media sharing tentang fotografi pada komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang.


(36)

G.4 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2014 dalam media sosial twitter. Lokasi penelitian ini dilakukan di mana saja pada saat peneliti mengoperasikan situs jejaring sosial twitter.

G.5 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek penelitian. Dalam pengertian yang lain, unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan focus/komponen yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Karena terkadang peneliti masih bingung membedakan antara objek penelitian, subyek penelitian dan sumber data. (http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-unit-analisis-dalam-penelitian.html)

Pada penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah tweet-tweet dari akun twitter komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang yaitu @focus_umm. Peneliti mengumpulkan data/per-tweet yang berisi tentang fotografi dan memposisikan berdasarkan kategorisasi yang telah dirumuskan.


(37)

G.5 Struktur Kategori

Kategorisasi

Informasi pembelajaran Sharing foto Penghubung antar komunitas Berisi tentang pemberitahuan yang berkaitan dengan kegiatan fotografi yang diadakan oleh komunitas fotografi Focus UMM Memberikan pengetahuan umum/khusus tentang ilmu fotografi Bertujuan agar foto-foto yang di-upload dapat dicermati serta memberikan motivasi pada pecinta fotografi Menandakan keberadaan pada komunitas fotografi lain

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian dengan tujuan memperoleh data. Data dalam penelitian ini didapat/diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi yang didapat/diperoleh berupa capture dari bentuk komunikasi yang dilakukan oleh komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang melalui media sosial twitter. Setelah pendokumentasian dilakukan, kemudian peneliti akan melakukan analisis terhadap data sesuai dengan dasar penelitian yang digunakan. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis – garis besar permasalahan yang akan diungkap. Teknik ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa keingintahuan dan wawasan peneliti.


(38)

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat dokumentasi, peneliti sudah melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2011:

246).

Gambar 1.2 Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman Sumber: Sugiyono, 2011: 247

a. Data Reduction (Reduksi data) berarti merangkum, memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2011: 247).

Data Data collection

Conclusions drawing/veryfyin Data


(39)

b. Data Display (penyajian data) dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2011, 249).

c. Conclusion Drawing/verification langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2011: 252 – 253).


(40)

(1)

gambar dan dapat pula berarti menjelaskannya dengan kata-kata. Keduanya dalam laporan penelitian dapat digunakan agar saling melengkapi (Husaini, 2009:129).

Dasar penelitian ini adalah analisis isi kualitatif. Analisis isi kualitatif digunakan oleh peneliti komunikasi untuk mengkaji konten makna yang ada pada objek-objek komunikasi, yaitu melakukan interpretif terhadap simbol-simbol,logo-logo dan brand yang digunakan di dalam bidang komunikasi. Sebagaimana dikatakan oleh (Kippendorff,1991,p.29), analisis isi kualitatif, membantu peneliti komunikasi untuk mengkaji keajegan isi komunikasi secara kualitatif, yaitu peneliti komunikasi memaknakan isi komunikasi, membaca simbol-simbol, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam komunikasi. (Analisis isi [content analysis] kualitatif dalam http://komunikasi.univpancasila.ac.id/index.php?option=com_content&view= article&id=69&itemid=)

G.3 Ruang lingkup penelitian

Peneliti membatasi ruang lingkup yang akan diteliti agar penelitian tetap pada objek (fokus penelitian) dari awal hingga akhir penelitian. Penelitian difokuskan pada penggunaan twitter sebagai media sharing tentang fotografi pada komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang.


(2)

G.4 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2014 dalam media sosial twitter. Lokasi penelitian ini dilakukan di mana saja pada saat peneliti mengoperasikan situs jejaring sosial twitter.

G.5 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek penelitian. Dalam pengertian yang lain, unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan focus/komponen yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Karena terkadang peneliti masih bingung membedakan antara objek penelitian, subyek penelitian dan sumber data. (http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-unit-analisis-dalam-penelitian.html)

Pada penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah tweet-tweet dari akun twitter komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang yaitu @focus_umm. Peneliti mengumpulkan data/per-tweet yang berisi tentang fotografi dan memposisikan berdasarkan kategorisasi yang telah dirumuskan.


(3)

G.5 Struktur Kategori

Kategorisasi

Informasi pembelajaran Sharing foto Penghubung antar komunitas Berisi tentang pemberitahuan yang berkaitan dengan kegiatan fotografi yang diadakan oleh komunitas fotografi Focus UMM Memberikan pengetahuan umum/khusus tentang ilmu fotografi Bertujuan agar foto-foto yang di-upload dapat dicermati serta memberikan motivasi pada pecinta fotografi Menandakan keberadaan pada komunitas fotografi lain

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian dengan tujuan memperoleh data. Data dalam penelitian ini didapat/diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi yang didapat/diperoleh berupa capture dari bentuk komunikasi yang dilakukan oleh komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang melalui media sosial twitter. Setelah pendokumentasian dilakukan, kemudian peneliti akan melakukan analisis terhadap data sesuai dengan dasar penelitian yang digunakan. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis – garis besar permasalahan yang akan diungkap. Teknik ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa keingintahuan


(4)

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat dokumentasi, peneliti sudah melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2011: 246).

Gambar 1.2 Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman Sumber: Sugiyono, 2011: 247

a. Data Reduction (Reduksi data) berarti merangkum, memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2011: 247).

Data Data collection

Conclusions drawing/veryfyin Data


(5)

b. Data Display (penyajian data) dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2011, 249).

c. Conclusion Drawing/verification langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2011: 252 – 253).


(6)