5
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hubungan perubahan sudut interinsisal terhadap perubahan overbite pada maloklusi Angle Klas II divisi 1 sesudah perawatan ortodontik dengan teknik
Begg? 2. Bagaimanakah hubungan perubahan sudut interinsisal terhadap perubahan overjet
pada maloklusi Angle Klas II divisi 1 sesudah perawatan ortodontik dengan teknik Begg?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui hubungan antara perubahan sudut interinsisal terhadap perubahan overbite
pada maloklusi Angle Klas II divisi 1 sesudah perawatan ortodontik dengan teknik Begg
2. Mengetahui hubungan antara perubahan sudut interinsisal terhadap perubahan overjet pada maloklusi Angle Klas II divisi 1 sesudah perawatan ortodontik dengan teknik
Begg
D. Manfaat
1. Menambah informasi mengenai hubungan antara perubahan sudut interinsisal terhadap perubahan overbite dan overjet pada maloklusi Angle Klas II divisi 1 sesudah perawatan
ortodontik dengan teknik Begg 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan perawatan dan penilaian prognosis
untuk mewujudkan hasil perawatan yang ingin dicapai.
6
E. Keaslian Penelitian
Penelitian hubungan insisivus atas dan bawah terhadap overbite serta overjet sudah dilakukan beberapa ahli sebelumnya.
Hellekant dkk.1989 meneliti perubahan overbite dan overjet pada perawatan maloklusi Angle Klas II divisi 1 dengan membandingkan dua kelompok sampel yang
dirawat menggunakan alat ortodontik cekat teknik Edgewise yaitu kelompok dengan pencabutan gigi dan kelompok tanpa pencabutan gigi. Penelitian menunjukkan tidak
terdapat perbedaan perubahan overbite dan overjet antara kedua kelompok tersebut. Ceylan dkk., 2002 meneliti perubahan posisi dan inklinasi insisivus atas-bawah
serta relasi keduanya terhadap tulang pendukungnya, pada sampel usia pertumbuhan. Penelitian membuktikan bahwa pertambahan umur akan diikuti peningkatan sudut
interinsisal dan overbite tanpa peningkatan overjet . Farida 2002 meneliti hubungan pengaruh perubahan sudut interinsisal dengan
perubahan tinggi wajah anterior pada perawatan maloklusi Angle Klas II divisi 1 menggunakan alat ortodontik cekat teknik Begg. Hasil penelitian menunjukkan tidak
terdapat hubungan perubahan sudut interinsisal dengan perubahan tinggi wajah anterior. Sangcharearn dan Ho 2007, meneliti pengaruh inklinasi insisivus terhadap overbite
dan overjet pada perawatan kamuflase maloklusi Klas II dengan simulasi menggunakan typodont. MMPA dengan nilai tetap konstan, jika inklinasi insisivus atas-bawah besar
maka overjet serta overbite menjadi besar dan jika inklinasi insisivus atas-bawah normal maka overjet serta overbite menjadi normal.
Sepengetahuan penulis, penelitian tentang hubungan antara perubahan sudut interinsisal terhadap perubahan overbite dan overjet pada maloklusi Angle Klas II divisi 1 sesudah
7 perawatan teknik Begg belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan
subjek orang Indonesia yang dirawat menggunakan teknik Begg di klinik PPDGS-1 bagian Ortodonsia, Fakultas kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Subjek
berusia 18-35 tahun untuk menghindari pengaruh faktor pertumbuhan dan pengaruh degenerasi jaringan pendukung gigi.
II. TINJAUAN PUSTAKA