Hasil Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara perubahan sudut interinsisal dengan perubahan overbite dan overjet sesudah perawatan ortodontik menggunakan alat cekat teknik Begg pada kasus maloklusi Angle Klas II divisi 1. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ortodonsia Program Pendidikan Doklter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada sefalogram lateral sebelum dan sesudah perawatan aktif dari pasien yang telah dirawat ortodontik. Tabel 1 menunjukkan hasil penelitian yang merupakan nilai rerata dan simpangan baku perubahan hasil pengukuran sudut interinsisal, overbite dan overjet. Tabel 1. Nilai rerata dan simpangan baku perubahan hasil pengukuran sudut interinsisal dalam derajat, overbite dan overjet dalam milimeter sesudah perawatan. Rerata perubahan sudut interinsisal 24,53 ˚, nilai positip menunjukkan bahwa sudut interinsisal bertambah besar setelah perawatan. Rerata perubahan overbite sesudah perawatan sebesar -1,33 mm, sedangkan rerata perubahan overjet sesudah perawatan sebesar -2,20 mm. Nilai negatip menunjukkan bahwa overbite dan overjet berkurang setelah perawatan tabel 1. Variabel N x ± SB Perubahan Sudut Interinsisal 15 24,53 ± 13,45 Perubahan Overbite 15 -1,33 ± 0,69 Perubahan Overjet 15 -2,20 ± 1,27 Keterangan : SB : Simpangan Baku x : Rerata N : Jumlah Sampel 29 Sebelum dilakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas variabel pengaruh dan variabel terpengaruh dengan menggunakan metode Shapiro-Wilk. Tabel 2. Uji normalitas Shapiro-Wilk Hasil uji normalitas perubahan sudut interinsisal sebagai variabel pengaruh mempunyai nilai tingkat kemaknaan 0,154, sedangkan variabel terpengaruh yaitu perubahan overbite mempunyai nilai tingkat kemaknaan 0,089 dan perubahan overjet mempunyai nilai tingkat kemaknaan 0,131. Variabel pengaruh dan variabel terpengaruh menunjukkan bahwa semua variabel terdistribusi normal karena nilai p 0,05 tabel 2. Variabel yang telah terdistribusi normal kemudian diuji dengan korelasi product moment Pearson untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, arah dan keeratan hubungan antara perubahan sudut interinsisal dan perubahan overjet, perubahan sudut interinsisal dan perubahan overbite. Tabel 3. Hasil analisis korelasi product moment Pearson antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Hasil analisis korelasi product moment Pearson tabel 3. menunjukkan nilai tingkat kemaknaan p perubahan sudut interinsisal dan perubahan overbite adalah 0,360, sedangkan Variabel N Statistik Sig p Sudut interinsisal 15 0,914 0,154 Overbite 15 0,898 0,089 Overjet 15 0,909 0,131 Variabel N Koefisien Korelasi r Sig p Perubahan sudut interinsisal 15 0,254 0,360 Perubahan overbite 15 Perubahan sudut interinsisal 15 - 0,505 0,055 Perubahan overjet 15 30 tingkat kemaknaan perubahan sudut interinsisal dan perubahan overjet adalah 0,055. Kedua pasang variabel mempunyai hubungan tidak bermakna karena nilai p 0,05. Hasil analisis korelasi product moment Pearson yang tidak bermakna menyebabkan variabel tidak diuji lebih lanjut dengan analisis regresi.

B. Pembahasan