Ego dlm refleksi ttg aktus bepikir: dlm cogito ada lebih luas: intuisi berarti menangkap scr lgsg sesuatu intuisi dr barang-barang: yg sensitif kesanggupan intuisi bbrp kebenaran: melihat scr lgsg kebenaran pengalaman praktis: sintesis dr banyak pengalama

 Thomas Aquinas:  melihat suatu relasi antara kesanggupan penglihatan dan objeknya  intuisi: melihat dg mata  scr analogis: fungsi dr indra-indra yg lain dn kesanggupan yg lain intelek, imaginasi, kesadaran  ciri khas intuisi bukan jelasnya versi descartes, tetapi kehadiran suatu objek terhadap subjek; ada sesuatu terhadap saya  Jenis-jenis intuisi: 1. inderawi plg asli: sesuatu yg ada yg lain dr subjek, dikenal scr lgsg

2. Ego dlm refleksi ttg aktus bepikir: dlm cogito ada

suatu intuisi intelektual dr ego; kita menangkap hanya adanya ego bukan sifatnya, kodratnya

3. lebih luas: intuisi berarti menangkap scr lgsg sesuatu

yg konkrit

4. intuisi dr barang-barang: yg sensitif kesanggupan

inderawi, mengenal objek material scr material, bisa intelektif mengenal esensi lewat abstaksi

5. intuisi bbrp kebenaran: melihat scr lgsg kebenaran

putusan S+P  Pengamalan: jenis-jenisnya 1. intuisi dr barang-barang yg ada: a. intuisi sensitif: hub. indra obj material; pengalaman ekstern b. kesadaran: pengalaman ttg diri sendiri; pengalaman intern

2. pengalaman praktis: sintesis dr banyak pengalaman

dlm bidang tertentu; dr segi ilmu lebih rendah scr teoritis, tetapi lebih tinggi dr segi praktis; ilmu itu universal, tetapi abstrak; pengalaman tdk universal tetapi realitas 10 eksperimen-eksperimen dlm bidang ilmu eksperimental

2. KEBENARAN

 batasan umum: adaequatio rei et intelektus adaequare: meratakan, menyamakan, menyamai; adaequatio: keselarasan; jd keselarasan atau kesesuaian antara hal dg akal budi  pengertian-pengertian yg salah 1. idealis: kebenaran = persesuaian antara putusan dan hukum 2 imanen dr akal budi; atau pertalian antara pikiran dg dirinya sendiri; bisa repot mimpi dpt koheren tapi tdk benar krn tdk sesuai dg real

2. Pengertian Sosiologis: kebenaran adalah

persetujuan antara mns-mns atau satu kepercayaan kolektif; ini tak menjamin, hanya kelompok tertentu saja ygmengakui, yg lain mungkin tdk

3. Pengertian Pragmatis: kebenaran adalah berguna,

yg memajukan kegiatan, yg menolong perkembangan kepribadian kita,yg menyukseskan william james dlm pragmatism; ini repot: sukses bisa dlm hal yg buruk; meyamakan antara sukses dg kebenaran itu bisa membinasakan arti dr kebenaran sukses bagi saya mungkin kerugian bagi orang lain Hubungan Persesuaian  kesalahan-kesalahan 1. kebenaran bukan suatu benda meskipun diungkapkan melalui suatu kata benda; kebenaran itu ada dlm intelek sejauh intelek sesuai dg adanya; kebenaran itu menygkut barang-barang scr sekunder saja sejauh barang itu mempunyai hubungan dg intelek sebagai prinsip mereka; bedakan antara kebenaran logis dlm intelek dan ontologis dlm benda, realitas 2. kebenaran bukan suatu hubungan kemiripan atau keserupaan antara intelek dan objeknya; misalnya: 11 3. persesuaian atau adaequatio tdk berarti suatu pengetahuan yg lengkap atau sempurna; dlm arti bhw aktus mengenal mns mampu mengenal objeknya sehabis-habisnya; pengetahuan manusiawi tak pernah lengkap tetapi pengetahuan itu benar ada persesuaian antara pengetahuan dan objeknya Res dan Intellectus  res itu suatu yg berdiri di luar budi kita  res menekankan aspek adanya, eksistensi, esse dr sesuatu; jd ens, adanya, existentia, bukan essentia  esse itu dasar terdlm dr benda-benda dan juga dr mengenal  kita pertama mengenal sesuatu yg ada, dan kemudian baru bertanya apa itu, apa sifat dr yg ada itu dan tdk ada  intellectus  1. mengenal sensitif intelektual dr essensi dan kebenaran; mengenal berarti menangkap menghubungkan sesuatu spt obj itu benar 2 ada shg scr tegas tdk ada kesalahan pd taraf mengenal essensi. 2. kebenaran scr formal ada dlm putusan S-P; dasarnya eksistensi dan adaequatio. 3. dlm mengadakan putusan intelek mengenal bukan hanya res tetapi juga kebenaran, persesuaiannya dg res; putusan menygkut refleksi: kopulatif dan eksistensial Adanya dan sifat-sifat kebenaran 1. adanya kebenaran: jelas sekali y akal budi mampu u mencapainya 2. sifat 2 kebenaran: satu, tak terbagitdk kurang-lebih, tetap tdk berubah 12  tak dpt dibagi: tak ada derajat kebenaran dr suatu putusan dlm arti formal  tdk berubah: dlm arti formal, essensi-essensinya.

3. KEPASTIAN