STRATEGI RUSIA DALAM MENJAMIN KEAMANAN E

STRATEGI RUSIA DALAM MENJAMIN KEAMANAN ENERGI PASCA
GANGGUAN DISTRIBUSI GAS ALAM KE UNI EROPA MELALUI
UKRAINA TAHUN 2009
Agustine Astri Rizandy
105120403121003
Mahasiswi Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Malang
agustineastri.rizandy@gmail.com
ABSTRAKSI
Dalam hubungan internasional, negara-bangsa layaknya manusia juga
memerlukan energi untuk keberlangsungan hidup suatu negara. Energi yang
tersebar tidak merata di bumi menjadikan strategi pemenuhan kebutuhan energi
pada setiap negara tidaklah sama. Hal tersebut seraya menggambarkan hubungan
Rusia dan Uni Eropa dalam sektor energi. Sejak hubungan energi terlibat
dikeduanya, telah terjadi beberapa kali gangguan distribusi energi, salah satunya
adalah yang terjadi di tahun 2009. Gangguan distribusi ini menyebabkan tidak
tersalurkannya gas alam yang seharusnya ditujukan ke negara-negara Uni Eropa
karena terdapat masalah antara Rusia dengan Ukraina yang merupakan negara
transit dalam mendistribusikan gas alam dari Rusia ke Uni Eropa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi suatu
negara pengekspor yaitu Rusia yang memiliki cadangan sekaligus penghasil gas

alam terbesar di dunia menjamin keamanan energinya. Dengan menggunakan
konsep keamanan energi (energy security) oleh Mason Willrich maka terdapat dua
sudut pandang suatu negara dalam melakukan keamanan energi, yaitu dari sudut
pandang pengimpor dan pengekspor.
Kata Kunci: Energy Security, Rusia, Uni Eropa, Gas Alam
ABSTRACT
. In International Relations, nation-state as well as human also need energy to
fulfill its own. Energy which distributed unequally in each area generating the
way of states in doing so is unsimilar as well. This depicts the energy relations
among Russia and European Union. It has been risen up when the disruption of
natural happened. As long in their relations, the disruption of natural gas
happened several times, one of them and the worst is in 2009.
The disruption of natural generated the distribution of natural gas been hindered.
It is cause by the issue among Russian and Ukraine as the transit country to
distribute natural gas to Europe. This generated some loss to the both country,
including Russia as the exporter.
This research describes how a state in ensuring its energy security, especially
Russia as the one who has the biggest reserves and made her into the biggest
producer as well. By using energy security concept from by Mason Willrich, it
distinguished two perspectives in enhancing energy security, which are from the

importer and exporter one that contributes to the development of energy issues.
Keywords: Energy Security, Russia, European Union, Natural gas

1

PENDAHULUAN
Dalam hubungan internasional, energi merupakan suatu pokok bahasan
yang terdapat pada ranah keamanan, politik dan ekonomi. Isu energi menjadi
sangat penting karena sumber daya energi di dunia terbatas sementara permintaan
akan energi tersebut meningkat oleh kebutuhan masyarakat dunia yang ditandai
dengan lajunya pertumbuhan masyarakat serta perkembangan teknologi yang
meningkat pula.
Tidak hanya memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara,
karakteristik energi yang disebutkan diatas seluruhnya merupakan sumber daya
alam fosil yang tidak dapat diperbaharui sehingga memiliki jumlah yang terbatas.
Oleh karenanya, setiap negara berupaya untuk menjamin ketersediaan dan
pasokan energi yang dimiliki, baik akan dimanfaatkan untuk konsumsi dalam
negeri atau menjadi komoditas ekspor-impor. Salah satu contoh negara penghasil
dan pengekspor energi terbesar di dunia adalah Rusia.
Pada bulan Januari tahun 2009 telah terjadi gangguan dalam distribusi gas

alam Rusia ke Uni Eropa yang melalui Ukraina. Gangguan tersebut terjadi karena
keterlambatan Ukraina dalam membayar hutang gas alam ditambah dengan
ketidaksepakatan mengenai harga gas alam untuk tahun 2009.1
Akibat dari gangguan distribusi tersebut, Rusia mengalami kerugian
sebesar $2 Milyar akibat dari tidak terkirimnya gas ke Uni Eropa selama beberapa
minggu. Namun angka 2 Milyar tersebut setara dengan jumlah hutang Ukraina
pada Rusia yang merupakan salah satu penyebab gangguan distribusi ke Uni
Eropa terganggu. Angka 2 Milyar ini memiliki presentase sebesar 3,3 % dari
kontribusi gas alam terhadap GDP Rusia di tahun 2008.2
Kemudian dampak yang dialami Rusia tidak berhenti sampai disitu, namun
juga menimbulkan dampak negatif mengenai reputasi Rusia sebagai negara
penyedia suplai yang dapat dipercaya.3 Lantas hal tersebut ditanggapi oleh Uni
Eropa sebagai pihak yang dirugikan dengan memperkuat pasar energi internal
untuk mengembangkan aliran gas dan sumber diversifikasi gas (termasuk
pembangunan terminal LNG (Liquified Natural Gas) yang tidak melibatkan
Rusia).4
Berangkat dari pemaparan tersebut, maka signifikansi dari penelitian ini
adalah untuk mendapatkan pemahaman mengenai strategi Rusia dalam menjamin
keamanan energi yang diakibatkan karena adanya ketidakamanan energi Rusia
berupa gangguan distribusi gas alam di Ukraina pada tahun 2009.


1

2

3

4

Miriam Elder. (2009). Behind the Russia-Ukraine Gas Conflict. Diakses dari: Bloomberg
Business: http://www.businessweek.com/globalbiz/content/jan2009/gb2009013_045451.htm
(Akses 22 Oktober 2014)
Hasil kalkulasi penulis dari angka kerugian $2 Milyar dengan GDP Rusia di Tahun 2008.
Sumber: The World Bank. (2014). World Development Indicators. Diakses dari: Data Bank:
http://databank.worldbank.org/data/views/reports/tableview.aspx (Akses 29 Januari 2015)
Bruno Waterfield. (15 Januari 2009). Russia no longer 'reliable' energy supplier . Diakses dari:
The Telegraph: http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/russia/4246952/Russiano-longer-reliable-energy-supplier.html (Akses 30 Januari 2015)
Manfred Hafner. (Desember 2012). Russian Strategy on Infrastructure and Gas Flows to
Europe. Polinares. Hal. 5


2

Rumusan Masalah
Bagaimana Strategi Rusia dalam Menjamin Keamanan Energi Pasca Gangguan
Distribusi Gas Alam ke Uni Eropa yang melalui Ukraina Tahun 2009?
KEAMANAN ENERGI NEGARA PENGEKSPOR: KONSEP & STRATEGI
Keamanan energi sejatinya adalah perpanjangan dari keamanan nasional
sebuah negara yang berfokus pada energi. energi yang tersebar tidak merata
membuat adanya negara yang membutuhkan energi lalu mengimpor dan ada
negara yang yang mengekspor energi dan dijadikan sebagai sumber pendapatan
demi keberlangsungan ekonomi negara tersebut. Tulisan ini menggunakan konsep
keamanan energi oleh Mason Willrich. Dalam bukunya Energy and World
Politics tahun 1975, Willrich memaparkan bahwa keamanan Negara Pengekspor
secara mendasar adalah kedaulatan atas sumber energi negara, atau lebih luas
ditambah dengan akses pasar ke luar negeri dan secara lebih luas lagi ditambah
dengan keamanan atas pendapatan yang didapatkan dari ekspor energi tersebut.5
Konsep Keamanan Energi Negara Pengekspor
Pemaparan sub-konsep keamanan energi ditujukan untuk mengetahui
keamanan energi dari sudut pandang pengeskpor yang akan dijadikan landasan
strategi untuk menjamin keamanan energi. Pertama, sovereignty over natural

resources (kedaulatan atas sumber daya alam). Mengadopsi dari buku Energy and
World Politics oleh Mason Willrich, kedaulatan atas energi dijadikan sebagai
landasan paling mendasar dalam keamanan energi negara pengeskpor dikarenakan
energi merupakan elemen dasar dalam roda perekonomian sehingga berkaitan
pula dengan keamanan nasional negara.6 Dalam contoh yang dipaparkan Willrich,
kedaulatan tersebut berupa terbebasnya sektor energi dari campur tangan asing
sehingga pengelolaan energi merupakan hasil dari keputusan nasional, bukan
dikte pihak asing.7 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keamanan energi
negara pengekspor dapat dikatakan aman jika negara memegang penuh atas
kedaulatan sumber daya alam yang dimilikinya.
Kedua,guaranteed access to foreign market (jaminan akses ke pasar luar
negeri), dalam konteks ekspor-impor, maka pasar yang dimaksud adalah pasar
energi luar negeri/pasar internasional. Mengutip dari pernyataan Willrich: “An
exporting country’s interests in guaranteed access to foreign market is the
reciprocical of an importer’s interest in acces to energy resources.”8 Sehingga
hal ini dapat meningkatkan kemungkinan adanya negosiasi antara eksporter dan
importer yang menguntungkan satu sama lain.
Ketiga, yakni financial security for the investments made with exports
earnings (jaminan atas keamanan finansiil untuk investasi dari pendapatan
ekspor). Mendapatkan pendapatan dari sumber energi yang diekspor merupakan

tujuan umum setiap negara pengekspor agar roda perekonomian tetap berjalan.
Selain dari pemaparan dua sub-konsep diatas Willrich menambahkan bahwa
perlunya menjamin sumber pendapatan yang diperoleh Negara pengekspor
5
6
7
8

Mason Willrich (1975). Hal. 94
Mason Willrich (1975). Hal. 65
Mason Willrich (1975). Hal. 95
Mason Willrich (1975). Hal. 101

3

lantaran nilai atas energi yang diperoleh dari pendapatan ekspor karena energi
yang telah diekstrak menjadi suatu komoditas ekspor rawan ketidakstabilan harga
yang dapat menyebabkan inflasi, sehingga perlu adanya investasi untuk
keberlangsungan energi tersebut.
Pemaparan konsep keamanan energi dari negara pengekspor yang

dipaparkan diatas pada dasarnya menunjukkan bahwa keamanan energi dilakukan
oleh negara pengekspor karena eratnya kaitan antara energi dengan keamanan
nasional negara. Hal ini ditambah dengan sistem di dunia yang tidak terdapat
pemerintahan yang supranasional, sehingga keamanan nasional memerlukan
tindakan yang bebas dan kekuatan tawar menawar dengan negara lain. 9 Hal ini
dapat dipahami sebagai strategi yang dilakukan suatu negara tak terkecuali negara
pengekspor untuk menjamin keamanan energi.
Strategi Keamanan Energi Negara Pengekspor
Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan negara pengekspor untuk
menjamin keamanan energi, yakni dengan:
1. Membuat Negara Pengimpor Bergantung Secara Fundamental Pada
Energi Negara Pengekspor
Dalam tulisannya, Willrich menyatakan bahwa dalam membuat
negara pengimpor bergantung pada negara pengekspor maka negara
pengekspor harus berada pada posisi yang tidak lazim (unusual
strength.10 Unusual strength merupakan posisi dimana negara
pengekspor memiliki kekuatan yang tidak lazim atas komoditas energi
yang dimilikinya dan ditandai dengan posisi dominan negara pada jenis
energi tertentu. Pada konsep keamanan energi yang dipaparkan Willrich
mencontohkan Arab Saudi yang dominan dan sangat kuat atas

kepemilikan minyak serta Amerika Serikat atas pengayaan uranium.11
Dari contoh yang diberikan, Arab Saudi dikatakan dominan atas minyak
adalah karena Arab Saudi pada tahun 1973 merupakan negara dengan
kepemilikan serta produksi terbesar namun dengan tingkat konsumsi
yang sangat rendah (produksi 21,3 juta barel & konsumsi 1,1 juta barel
perhari; kepemilikan 316 milyar barel tahun 1973. Dengan contoh yang
diberikan Willrich menunjukkan bahwa Arab Saudi dapat melakukan
embargo minyak kepada negara-negara yang mendukung eksistensi
Israel dan menggalakkan nasionalisasi atas minyak yang dimiliki.12
Sehingga untuk mengidentifikasi apakah suatu negara
pengekspor berada pada posisi yang unusual strength atas energi yang
dimiliki dapat dilihat pada jumlah kepemilikan serta jumlah produksi
energi terbesar namun jumlah konsumsi yang rendah, sehingga negara
tersebut merupakan negara surplus energi dan bagaimana negara
pengekspor menjadikan konoditas dominan tersebut menjadi kekuatan
politik yang dapat membuat negara pengimpor bergantung pada energi
negara pengekspor tersebut.

9
10

11
12

Mason Willrich (1975). Hal. 65
Mason Willrich (1975). Hal. 96
Mason Willrich (1975). Hal. 96
Mason Willrich (1975). Hal. 22

4

2.

Menyeimbangkan Interdependensi Ekspor-Impor Energi dengan
Negara Pengimpor
Sebagaimana hubungan interdependensi merupakan hubungan
yang bersifat timbal balik, maka hal ini dapat dipahami bahwa dalam
hubungan interdependensi memungkinkan adanya kondisi yang tidak
seimbang antara negara pengekspor dan pengimpor. Seperti yang
dicontohkan Willrich, bahwa terdapat beberapa negara eksporter yang
bergantung pada bantuan yang diberikan negara pengimpor

menyebabkan mereka tidak memiliki cara lain untuk mendapatkan
bantuan tersebut.13 Sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah
dengan memanfaatkan hubungan interdependensi yang telah terjalin
sehingga tetap dapat berjalan maksimal, menguntungkan dan sesuai
dengan kepentingan nasional negara.
Namun seiring dengan situasi energi global yang dinamis
Willrich juga mengindikasikan bahwa negara pengekspor juga dapat
membentuk hubungan interdependensi baru dengan mencari partner
negara pengimpor lain, yang dapat dipahami sebagai diversifikasi
negara pengimpor guna untuk mencari pasar lain yang potensial bagi
negara pengekspor untuk mengekspor energinya. Dengan pemaparan
mengenai strategi yang pertama, yaitu unusual strength positioning
maka terdapat korelasi dengan upaya diversifikasi pengimpor ini yaitu
jika negara pengekspor berada pada posisi yang tidak lazim atas
energinya (unusual strength) maka komoditas yang diekspor dapat
tetap bertahan dalam waktu yang lama dan berkontribusi pada
pendapatan negara yang merupakan orientasi utama negara
pengekspor. Sehingga hal yang perlu diidentifikasi adalah negara
pengimpor.yang potensial dijadikan sebagai partner baru.
PEMBAHASAN

Profil Energi Rusia sebagai Negara Pengekspor Gas Alam
Rusia memiliki luas wilayah yang membentang hingga 11 zona waktu
sehingga menjadikan Rusia memiliki jumlah energi yang berlimpah dan jenis
energi yang beraneka ragam. Dari sekian energi yang ada, pada tahun 2008 Rusia
memiliki cadangan gas alam sebesar 43,3 milyar m3 atau setara dengan 23,4%
dari total gas alam yang ada di dunia.14 Dengan cadangan gas alam sebesar itu
Rusia dapat memproduksi gas alam sebesar 602 juta m3 yang setara dengan 19,6%
dari total produksi gas alam di dunia pada tahun yang sama.15 Hal ini menjadikan
Rusia sebagai negara penghasil gas alam terbesar nomor satu dunia.
Sebagai negara pengekspor tentu memiliki tujuan pasar ekspornya. Dari
sekian jumlah tujuan pasar ekspor gas alam Rusia tersebut, Uni Eropa lah yang
13
14

15

Mason Willrich (1975). Hal. 120
British Petroleum, Statistical Review of World Petroleum (2000, 2001, 2009). Seperti dikutip
oleh David G. Tarr, The Crucial Role for Competition in the Russian Gas Market: Implications
for Russia and Europe. (28 Maret 2010). Hal. 3
David G. Tarr, (28 Maret 2010). Hal. 3

5

merupakan pasar ekspor gas alam terbesar Rusia. Beberapa negara Uni Eropa
yang bergantung penuh pada gas Alam Rusia dan diperkirakan jumlah tersebut
akan terus meningkat hingga tahun 2030 yang dikarenakan terdapat penurunan
produksi gas alam dari beberapa negara di Uni Eropa yang sebelumnya menyuplai
gas alam di Uni Eropa, seperti Inggris dan Norwegia.16
Untuk mengekspor gas alam ke negara-negara Uni Eropa, Rusia memiliki
perusahaan gas bernama Gazprom yang bertanggung jawab atas ekspor tersebut.
Gazprom sebelumnya merupakan perusahaan gas alam yang telah berdiri sejak era
Uni Soviet, namun dengan pecahnya Uni Soviet menjadikan Gazprom sebagai
perusahaan gas alam terbesar yang ditujukan sebagai instrumen khusus oleh
Pemerintahan Rusia dalam mengatur pendapatan ekspor gas alam serta menaungi
eksplorasi geologis, produksi, transportasi, penyimpanan, processing dan
penjualan gas.17 Gazprom merupakan perusahaan dengan lebih dari 50% saham
Di tahun 2009 Gazprom mengontrol 69,9% gas alam Rusia dan memproduksi
79,2% gas alam Rusia.18
Mengenai sektor gas alam, hubungan energi antara Rusia dan Uni Eropa
telah berlangsung sejak lama, yakni dimulai ketika masih pada zaman Uni Soviet
pada tahun 1967 dan semakin meningkat dari tahun ke tahun.19 Negara-negara
Uni Eropa merupakan pengimpor gas alam Rusia selama lebih dari 40 tahun.20
Hal ini menjadikan Uni Eropa sebagai partner dagang terbesar Rusia, sekaligus
menjadikan Rusia sebagai negara yang bergantung pula pada permintaan gas
alam, sejak energi sektor menjadi penggerak utama perkembangan ekonomi
Rusia.21
Untuk mengekspor gas alam ke Uni Eropa, infrastruktur yang digunakan
adalah pipa gas. Sebagai mitra dagang terbesar gas alam Rusia, maka banyak
pipa-pipa gas alam yang ditujukan ke Uni Eropa. Bubarnya Uni Soviet
menyebabkan pipa-pipa gas ini tidak hanya dimiliki oleh Rusia, namun juga
beberapa pecahan Uni Soviet lainnya, seperti Ukraina.
Kronologis Gangguan Distribusi Gas Alam ke Uni Eropa Tahun 2009
Pada tahun 2009, tepatnya di bulan januari telah terjadi gangguan distribusi
gas alam ke Uni Eropa yang melalui pipa Ukraina dimana kejadian ini
menyebabkan reputasi Rusia sebagai negara pengekspor yang terpercaya selama
40 tahun lebih menjadi dipertanyakan dan Uni Eropa yang mengalami krisis
energi terburuk.22 Gangguan distribusi gas alam ke Uni Eropa ini dikarenakan
penggunaan gas alam secara illegal atau yang disebut dengan pencurian gas alam
16
17

18

19

20

21

22

Jonathan Stern. (2008). Hal. 2
Gazprom. (2014). About Gazprom Marketing . Diakses dari: http://www.gazprom.com/about
(Akses 11 November 2014)
Gazprom. (2014). Gazprom in Figures 2009-2013 Factbook. Diunduh dari: Gazprom.com:
http://www.gazprom.com/f/posts/00/463337/gazprom-in-figures-2009-2013-en.pdf. Hal. 4
(Diunduh pada tanggal 10 November 2014)
Mert Bilgin. (2011). Energy Security and Russia’s Gas Strategy: The Symbiotic Relationship
between The State and Firms. Elsevier. Hal. 120
Gazprom.
(2014).
About
Gazprom
Marketing
Europe .
Diakses
dari:
http://www.gazprom.com/about/marketing/europe/(Akses 11 November 2014)
Alexey Gromov. (14 Desember 2011). Russian Gas Market Perspective. Energy Delta
Institute. Hal. 7
David Francis. (2009). The Delicate Balance: Gazprom and Russia’s Competing and
Complementary Roles in 21st Century International Relations. Washington, DC: UMI.

6

(gas theft) oleh Ukraina yang merupa negara transit antara Rusia dan Uni Eropa. 23
Akibat dari pencurian gas alam ini, jumlah suplai gas alam Rusia yang harusnya
didistribusikan ke negara-negara Uni Eropa menjadi berkurang dan terhenti
total.24
Dengan tidak ada kesepakatan tersebut, per tanggal 1 Januari 2009 Gazprom
menghentikan semua suplai gas alam ke Ukraina, namun tetap berkewajiban
untuk mendistribusikan suplai gas alam ke Uni Eropa yang melalui pipa Ukraina.
Hingga pada tanggal 3 januari Uni Eropa melaporkan adanya penurunan jumlah
gas yang mereka terima.25 Kemudian pada tanggal 4 januari 2009, Gazprom
menyatakan jumlah gas alam ke Uni Eropa berkurang 50 juta m3 daripada jumlah
yang seharusnya, terhitung sejak tanggal 1 januari. Berkurangnya jumlah gas alam
langsung Rusia tujukan kepada Ukraina selaku negara transit.
Hingga keesokan harinya yaitu tanggal 5 Januari Gazprom menyatakan
jumlah gas yang dicuri Ukraina bertambah menjadi 65,3 juta m3.26 Lalu hingga
hari ke-enam total keseluruhan gas yang dicuri oleh Ukraina adalah sebesar 86
juta m3.27 pencurian gas oleh Ukraina selama 6 hari ini membuat Rusia merugi
sebesar $1,2 M, dan jika masih berlanjut maka akan mengalami kerugian $120
juta dolar per harinya.28 Oleh karenanya pada tanggal 7 Januari Gazprom
menghentikan suplai gas alam ke Uni Eropa melalui pipa Ukraina karena hal ini
sesuai dengan kepatuhan Gazprom atas peraturan di Rusia.29 Tindakan Rusia
disini dapat dilihat sebagai bentuk ketidakamanan Rusia atas pencurian gas alam
oleh Ukraina. dikhawatirkan akan terjadi penambahan gas yang dicuri oleh
Ukraina tersebut.
Pada tanggal 13 januari 2009, selama hampir dua minggu gangguan ini
terjadi, Rusia mengumumkan bahwa gangguan ini merupakan force majeure yang
berdampak pada kontrak gas negara Uni Eropa.30 Force majeure merupakan
gangguan suplai yang dikarenakan ketidakmampuan negara pengekspor energi

23

24

25

26

27

28

29
30

RT.com. (3 January 2009). Europe braces itself over Ukrainian gas theft . Diakses dari
RT.com: http://rt.com/news/europe-braces-itself-over-ukrainian-gas-theft/ (Akses 23 Januari
2015)
Lea, R. (3 Januari 2009). Europe plunged into energy crisis as Russia cuts off gas supply via
Ukraine.
Retrieved from
Mail
Online:
http://www.dailymail.co.uk/news/article1106382/Europe-plunged-energy-crisis-Russia-cuts-gas-supply-Ukraine.html
(Akses
22
Januari 2015)
Gazprom News. (4 Januari 2009). 50 million cubic meters of gas not received by European
consumers over past 24 hours through fault of Ukraine. Diakses dari:
http://www.gazprom.com/press/news/ 2009/january/article67858/ (Akses 4 Maret 2015)
Gazprom Ukraine Facts. (5 Januari 2009). Gazprom reduces the volume of gas supply to the
Ukrainian gas transportation system. Diakses dari:
http://www.gazpromukrainefacts.com/gazproms-position/2009/gazprom-reduces-volume-gassupply-ukrainian-gas-transportation-system (Akses 13 Januari 2015)
Sputnik International. (20 Januari 2009). Ukraine has stolen 86 mln cu m of gas in 2009 .
Diaskes dari: http://sputniknews.com/world/20090107/119390033.html. (Akses 10 April
2015)
Ebel, E. Robert. (2009). The Geopolitics of Russian Energy: Looking Back, Looking Forward.
CSIS. Hal. 11
Gazprom Ukraine Facts. (5 Januari 2009). (Akses 16 Januari 2015).
Simon Pirani. (Februari 2009). Oxford. Hal. 32

7

menyuplai ke negara tujuan dikarenakan adanya kondisi eksternal yang
menyebabkan rute normal ekspor tidak dapat dilalui.31
Ketidakamanan Energi Rusia sebagai Negara Pengekspor sebagai Dampak
Pencurian Gas Alam oleh Ukraina
1) Melemahnya Kedaulatan Rusia atas Pipa Gas Alam akibat
Ketergantungan Tinggi pada Transit Gas Alam melalui Pipa Ukraina
Terkait sebagai symbol kedaulatan Rusia atas gas alamnya, maka hal-hal
yang mengancam kontrol Rusia atas GTS di Ukraina berarti mengancam
kedaulatan Rusia atas gas alamnya. Pasca gangguan distribusi gas alam ke Uni
Eropa melalui Ukraina, tepatnya pada tanggal 8 Januari 2009 Rusia melihat
bahwa pencurian gas alam yang dilakukan oleh Ukraina dikarenakan tidak
adanya peran Rusia atas GTS Ukraina, yakni kontrol transit.32 Dengan kejadian
yang terjadi ini maka Rusia mengusulkan untuk melakukan konsorsium
internasional dengan Uni Eropa dan Ukraina, namun Ukraina menolak untuk
melakukan privatisasi sektor gas alam dengan Rusia. 33 bahkan ada upaya
untuk melibatkan Rusia dalam memonitor gas meter di Ukraina pun ditolak
oleh Ukraina.34
Namun sikap yang berbeda ditunjukkan oleh Ukraina pada upaya Uni
Eropa dalam permasalahan transit dalam distribusi gas alam dengan
diadakannya Joint EU-Ukraine International Investment Conference on the
Modernization of Ukraine´s Gas Transit System pada tanggal 23 Maret 2009 di
Brussels, Belgia.35 Hal ini merupakan salah satu upaya yang ditempuh oleh Uni
Eropa sebagaimana yang ditetapkan pada inisiasi dari Komisi Eropa, yakni
Third Energy Package. Dalam regulasi ini berisi beberapa poin yang
menunjukkan bahwa infrastruktur gas alam tidak dapat dimiliki oleh negara
pengekspor, untuk menghindari integrasi vertikal (dari produksi, transportasi
hingga penjualan) dalam ekspor gas alam.36 Dengan adanya modernisasi
tersebut menyebabkan Rusia tidak aman karena tidak dilibatkan dalam
modernisasi tersebut. Hal ini dikarenakan 80% gas rusia melewati pipa yang
ada di Ukraina dan merupakan infrastruktur yg dibuat pada jaman uni soviet yg
terintegrasi dengan sistem gas Rusia, sehingga mutlak untuk melibatkan Rusia.

31

32

33

34
35

36

Paul Horsnell. (2000). Japanese Energy Security and Changing Global Energy Markets
Disruption: With An Emphasis on The Middle East. Japanese Energy Security and Changing
Global Energy Markets. Institute for public policy. Hal. 6
Chow, E. (2014, January 17). Crisis in Ukraine: What role does energy play? Retrieved from
U.S. Ukraine Business Council (USUBC): http://www.usubc.org/site/ukraine-in-thenews/ukraine-in-the-news-3-18-14-vol-i-issue-98
Brama.com. (April 2009). A Chance for the Ukrainian GTS-2009: between Geo-Politics,
Economy and Presidential Elections . Diakses dari http://www.brama.com/pipermail/aauscommunity-list/2009-April/000461.html
Gazprom News. (Akses 4 Januari 2009). (Akses 4 Maret 2015)
RT.com. (2009, Maret 24). Putin condemns EU deal on Ukraine gas pipelines . Diakses dari:
RT.com: http://rt.com/business/putin-condemns-eu-deal-on-ukraine-gas-pipelines/ (Akses 23
Januari 2015)
Christian Duch & Jeppe Just. (2012) The Political Struggle of the Nabucco Pipeline Project.
Hal. 75

8

Di sisi lain Ukraina menginginkan agar konsorsium modernisasi ini melibatkan
tidak hanya Rusia saja.37
Ukraina merupakan negara transit terbesar gas alam Rusia atas pipa-pipa
utama yang berada di wilayah Ukraina, yakni 143 dari 256 pipa gas yang ada.
terlebih jumlah kapasitas gas alam pipa ukraina tidak dapat digantikan dengan
kapasitas pipa pada negara transit lain, yang berakibat pada berkurangnya
suplai gas alam ke Uni Eropa lantaran digunakan oleh Ukraina tidak sesuai
kontrak dan tidak dilibatkannya dalam modernisasi pipa gas alam di Ukraina
dan berujung pada status Rusia yang dianggap oleh Uni Eropa yang merupakan
pengimpor terbesar gas alam Rusia sebagai negara pengekspor yang tidak
dapat dipercaya.38
2) Terganggunya Jaminan Akses Gas Alam Rusia ke Pasar Uni Eropa akibat
Pergantian Sistem Kontrak dan Sumber Suplai Gas Alam Uni Eropa
Dalam kasus ini Rusia sebagai negara pengekspor memberlakukan sistem
kontrak jangka panjang kepada Uni Eropa yang merupakan negara pengimpor
dengan menetapkan harga minimum dan skema indeks gas alam atau yang
dikenal dengan istilah “take or pay”. Take or Pay (ToP) memiliki arti bahwa
setiap negara pengimpor diwajibkan membeli gas alam sesuai dengan jumlah
pada kontrak yang disepakati, pembeli (negara transit) tidak dapat menjual gas
tersebut, maka pihak tersebut tetap harus membayar sesuai dengan volume
yang ditetapkan dalam kontrak.39 Sehingga dengan diterapkannya sistem ToP
ini Rusia dapat mengontrol permintaan suplai gas alam yang diimpor oleh
negara – negara Uni Eropa.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa dengan terjadinya gangguan
distribusi gas alam ini membuat Uni Eropa menggalakkan inisiasi TEP.
Dengan adanya TEP tersebut sistem penetapan harga yang digunakan adalah
sistem yang diberlakukan di tempat (on the spot prices) yang berimpikasi pada
pasca gannguan distribusi 2009 dimana Gazprom diminta oleh negara-negara
Uni Eropa untuk melakukan negosiasi ulang kontrak yang telah diterapkan
dengan Rusia.40 Hal ini tentu mempengaruhi kestabilan permintaan gas alam
Rusia dan perbedaan harga yang lebih rendah dari pada yang ditetapkan dalam
kontrak jangka panjang sehingga menyebabkan ketidakamanan energi Rusia
dalam akses ke Pasar Uni Eropa.
Willrich menambahkan untuk mempertimbangkan pula “security
interest” dari Rusia sebagai negara pengekspor.41 Sebagaimana konsep
keamanan energi merupakan perluasan dari satu sub-konsep dengan subkonsep lainnya, maka dalam kasus ini, security interest tersebut merujuk pada
upaya Uni Eropa dalam melakukan diversifikasi suplai gas alam berupa
meningkatkan fungsionalitas pasar internal energi, melakukan pencarian
sumber impor energi alternatif dari Negara lain (tidak hanya bergantung pada
37

38
39

40
41

Stefan Meister. (2009). EU-Russia relations after the Gas-conflict: What lessons we have
learned. Hal. 21
Manfred Hafner. (2012). Hal. 5
Anthony J Melling. (2010). Natural Gas Pricing and Its Future: Europe as the Battleground.
Hal. 131.
Tatiana Mitrova.(2014). Hal. 61
Mason Willrich. (1975). Hal. 101

9

satu negara saja) dan pembangunan jalur pipa dan transportasi baru.42 Salah
satu bentuk upaya yang dilakukan Eropa adalah menandatangani perjanjian
impor gas alam dari negara Azerbaijan dan Mesir dengan melibatkan Turki dan
Georgia sebagai negara transit yang bertujuan untuk mengurangi
ketergantungan impor gas pada Rusia dan sekaligus tidak melibatkan Ukraina
yaitu pipa Nabucco.43
3) Melemahnya Jaminan Investasi Pipa Gas Alam Rusia akibat Penurunan
Pendapatan Ekspor Gas Alam dari Uni Eropa
Pendapatan dari komoditas ekspor khususnya minyak dan gas alam
memberikan kontribusi penting bagi Rusia yang merupakan negara pengekspor
adalah berupa investasi pada sektor produksi dan pengelolaan gas alam.
Pendapatan investasi dari pendapatan sektor energi merupakan perluasan dari
keamanan akses ke pasar luar negeri sehingga jaminan akan investasi dari
pendapatan ekspor gas alam menjadi penting bagi Rusia dikarenakan gas alam
merupakan energi yang bersifat wasting asset alias dapat berkurang nilainya.44
Pada tahun 2013, pajak yang dibayarkan Gazprom dari hasil ekspor energi
mampu menyumbangkan 50% pendapatan anggaran negara dan berkontribusi
pada subsidi harga gas alam di pasar domestik Rusia, pembangunan proyek
infrastruktur dan investasi.45 Alokasi pendapatan ekspor tersebut ditujukan
untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan sektor gas alam Rusia. Tahun
2009 pendapatan ekspor gas alam Rusia dari Pasar Eropa adalah sebesar $44
Milyar jumlah ini menurun sebesar $26 Milyar dari tahun sebelumnya.46 Hal
ini menunjukkan pentingnya ekspor energi bagi perekonomian Rusia.
Pencurian gas alam oleh Ukraina telah menyebabkan kerugian sebesar
total $2 Milyar akibat berkurangnya jumlah gas alam ke negara-negara Uni
Eropa.47 Gazprom tentu memiliki kepentingan komersial untuk segera
menuntaskan masalah gangguan penghentian suplai gas alam oleh Ukraina ini
dikarenakan Rusia sebagai negara pengekspor yang taat pada kontrak yang
berlaku menjadi terkena imbas atas tindakan Ukraina yang merugikan ini, yaitu
biaya tambahan untuk mendukung kegiatan produksi dan sistem cadangan gas
alam Rusia.48 Ditambah dengan menurunnya pendapatan ekspor gas alam dari
pasar Eropa memberikan dampak pada alokasi ke sektor gas alam Rusia.
Gazprom menyatakan bahwa diperlukan sekitar $20 milyar per tahunnya untuk
42

43
44
45

46

47

48

Tichý Lukáš. (2012). Controversial Issues in the EU-Russia Energy Relations. Diunduh dari
CENAA:
http://cenaa.org/analysis/controversial-issues-in-the-eu-russia-energy-relations/
(Diunduh pada tanggal 13 Juni 2014)
Aljazeera. (08 Mei 2009). (Akses 9 Juni 2014)
Mason Willrich (1975). Hal. 95
EIA. (2014). Oil and natural gas sales accounted for 68% of Russia’s total export revenues in
2013.
Diakses
dari:
EIA
U.S.
Energy
Information
Administration:
http://www.eia.gov/todayinenergy/detail.cfm?id=17231(Akses 15 Desember 2014)
Energy Policy Research Foundation. (Maret 2009). Low Oil Prices, Low Gas Prices. Gazprom,
Is It Time to Hit the Reset Button? , 6-10. Washington, DC.
Sebastian Schäffer, Dominik Tolksdorf (eds.). (2009). The EU member states and the Eastern
Neighbourhood – From composite to consistent EU foreign policy? . Centrum für angewandte
Politikforschung. Hal. 23
Gazprom Ukraine Facts. (2009). Fact sheet on the Ukrainian Gas Dispute . Diakses dari:
http://www.gazpromukrainefacts.com/ukraine-natural-gas-facts/fact-sheet-ukrainian-gasdispute. (Akses 14 Januari 2015)

10

meningkatkan pengembangan produksi gas alam Rusia sebagai pemenuhan
suplai pasar domestik dan kewajiban ekspor.49
Dengan adanya gangguan distribusi pada tahun 2009 menyebabkan
penundaan beberapa proyek pembangunan pipa gas, seperti proyek Yaman dan
Stockman. Bahkan pembangunan Proyek Pipa Nord Stream yang dijadwalkan
pada tahun 2009 menjadi dijadwal ulang yaitu pada tahun 2010 hal ini menjadi
ketidakamanan bagi Rusia sebagai negara pengekspor.
STRATEGI RUSIA DALAM MENJAMIN KEAMANAN ENERGI PASCA
GANGGUAN DISTRIBUSI GAS ALAM KE UNI EROPA MELALUI
UKRAINA TAHUN 2009
1. Membuat Ukraina dan Uni Eropa Bergantung secara Fundamental pada
Gas Alam Rusia dengan Pembangunan Pipa Alternatif
Pembangunan pipa alternatif sebagai fasilitas infrastruktur pada kegiatan
ekspor-impor gas alam memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin
keamanan energi, baik menjamin keamanan suplai bagi negara pengimpor dan
keamanan permintaan bagi negara pengimpor. Respon Uni Eropa dalam
membangun Pipa Nabucco melemahkan akses gas alam Rusia ke Uni Eropa,
karena pembangunan pipa tersebut tidak melibatkan Rusia baik dalam suplai
gas alam maupun distribusi menuju ke Uni Eropa.
Dalam tulisan Willrich pada World and Energy Politics tindakan yang
dapat ditempuh Rusia sebagai negara pengekspor dalam membuat negara
pengimpor yakni Uni Eropa adalah dengan berada pada posisi yang unusual
strength dan memanfaatkan posisi atas energi yang dimiliki sebagai sumber
kekuatan politik Rusia.50 Sesuai dengan yang tercantum pada Strategi Energi
Rusia hingga Periode Tahun 2030, untuk menguatkan posisi atas gas alamnya
dapat ditempuh Rusia dengan pembangunan pipa alternatif terdapat dua proyek
pipa gas alam yang diinisiasi, yaitu Nord Stream dan South Stream.51
1.1 Pemanfaatan Pipa Nord Stream untuk Mengurangi Ketergantungan
Transit pada Pipa Ukraina
Pipa Nord Stream merupakan pipa ekspor gas alam alternative Rusia
yang ditujukan untuk menyediakan suplai gas alam ke Jerman, Inggris,
Belanda, Prancis, Denmark dan negara-negara Uni Eropa lainnya.52 Pipa
Nord Stream ini menghubungkan pantai Laut Baltik wilayah Rusia
dengan pantai Laut Baltik Greifswald, Jerman dengan panjang 1,224 km.53

49
50
51
52

53

Mert Bilgin. (2011). Hal. 122
Mason Willrich (1975). Hal. 96
Ministry of Energy of The Russian Federation. (2010). Hal. 75
Nord Stream AG. (2015) Nord Stream Pipeline Inaugurated – Major Milestone for European
Energy Security" . Diakses dari:
http://www.nord_stream.com/press_info/press_releases/nord_stream_pipeline_inaugurated_m
ajor_milestone_for_european_energy_security_388/. (Akses 2 April 2015)
Nord Stream AG. (2015). Operations. Diakses dari: http://www.nord-stream.com/operations/
(Akses 2 April 2015)

11

Pembangunan Pipa Nord Stream dilakukan pada bulan April tahun
2010 dengan cabang pertama berkapasitas 27,5 bcm dan cabang kedua
pada april 2012 dengan kapasitas yang sama, sehingga Rusia melalui Pipa
Nord Stream ini Rusia dapat mengekspor gas alam sebanyak 55 juta bcm
per tahunnya. 55
Dengan membangun Pipa Nord Stream yang bersifat off-shore atau
lepas pantai dengan melewati Laut Baltik ini, pipa Nord Stream terhubung
negara transit. Seperti yang telah dipaparkan
tanpa melibatkan
sebelumnya bahwa ketidakamanan energi Rusia dalam mengekspor gas
alam ke Uni Eropa adalah permasalahan kontrak transit dan hambatan
akses ke pasar gas alam Uni Eropa. Sehingga dengan Pipa Nord Stream ini
Rusia dapat mengatasi dua permasalahan tersebut sekaligus. Yang
pertama, dengan pipa Nord Stream yang tanpa melibatkan Ukraina,
menjadikan Rusia tidak perlu khawatir akan permasalahan kontrak
transit dengan Ukraina. Keuntungan lain juga diperoleh lain oleh Rusia
yakni Rusia tidak perlu membayar biaya transit sebagaimana yang selama
ini dipermasalahkan oleh Ukraina.
Yang kedua, dengan Pipa Nord Stream ini dipastikan tidak ada
hambatan akses yang disebabkan oleh Ukraina, karena Pipa Nord Stream
tidak melewati wilayah Ukraina sama sekali. Pipa Nord Stream
dibangun sebagai pemenuhan suplai gas alam Uni Eropa sebagai negara
pengimpor dan pemenuhan permintaan gas alam Rusia sebagai negara
pengekspor, yang berarti sesuai dengan kepentingan negara-negara
pemangku kepentingan. Oleh karenanya Uni Eropa dan Rusia secara
bersama-sama bertanggung jawab atas keamanan Pipa Nord Stream.
Dengan mulai beroperasi pada akhir tahun 2011, maka ekspor gas
alam dari Pipa Nord Stream ini baru dapat terlihat hasilnya pada tahun
2012, dan yang berarti masih pada jumlah 27,5 bcm. Hingga cabang kedua
telah selesai pun, melihat jumlah kapasitas pipa Nord Stream dengan
jumlah total 55 bcm ini belum setara dengan kapasitas ekspor yang
dimiliki oleh Pipa Ukraina yang sebesar 142 bcm.56. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Pipa Nord Stream masih berkontribusi kecil dalam
mengurangi ekspor gas alam Rusia ke Uni Eropa melalui pipa Ukraina.
Disini penulis melihat hal tersebut lantaran tujuan ekspor gas alam
Rusia ke pasar Uni Eropa masih terbatas pada negara-negara Uni Eropa
bagian utara yang merupakan negara-negara pemegang saham Pipa Nord
Stream ini, yakni Jerman, Prancis dan Belanda. Oleh karenanya masalah
transit dan akses ekspor gas alam ke Uni Eropa masih dapat mungkin
terjadi. Namun setidaknya pembangunan Pipa Nord Stream ini dapat
menjadi upaya bagi Rusia untuk mengurangi ketergantungan tinggi pada
pipa gas alam Ukraina dan dapat membuat Uni Eropa bergantung secara
54

54

55

56

The Moscow Times. (2015). Nord Stream is Giving Europe Gas. Diakses dari:
http://www.themoscowtimes.com/business/article/nord-stream-is-giving-europegas/447364.html (Akses 3 April 2015)
RT Business. (11 Maret 2014). 2 Big Pipeline Projects on Hold, as EU-Russia Relations Sour
over Ukraine”. Diakses dari: http://rt.com/business/south-nord-stream-eu-046/ (Akses 2
November 2014)
EEGA. (2015). Major Gas Pipelines of the Former Soviet Union and Capacity of Export
Pipelines. Diakses dari: http://www.eegas.com/fsu.htm (Akses 3 April 2015)

12

fundamental pada gas alam dengan pemanfaatan pipa Nord Stream ini
adalah yang menggunakan sistem kontrak jangka panjang dengan
negara pengimpor Uni Eropa. Sistem kontrak jangka panjang yang
dimplementasikan Rusia ini menjadi landasan utama yang diterapkan oleh
Rusia dan Gazprom dalam menjamin kestabilan permintaan.57 Hal ini
sesuai dengan pemaparan Willrich yakni negara pengekspor dapat
menjamin akses ke pasar luar negeri dengan satu atau lebih perjanjian
yang saling bergantung satu sama lain, hal tersebut seperti yang
diungkapkan oleh Willrich;“ an exporter may seek to guarantee its access
to foreign market through any one or more of the interdependent
arrangements.. long-term supply contracts may be negotiated..”58
Dalam menerapkan sistem kontrak jangka panjang, Rusia
mendapatkan keuntungan lain yang bersifat jangka panjang, yaitu
terjaminnya permintaan suplai gas alam dari negara-negara pengimpor
tersebut. Hal ini dikarenakan jumlah gas alam yang didistribusikan melalui
Pipa Nord Stream yang mulai beroperasi pada tahun 2011 telah dikontrak
selama 20-25 tahun.59
Selain itu, dengan Pipa Nord Stream ini, Rusia dapat membuat
Prancis bergantung pada gas alamnya yang dapat dilihat dengan
bergabungnya GDF Suez yang merupakan perusahaan gas alam terbesar
Prancis pada 1 Maret 2010 60 Selain itu dengan Pipa Nord Stream ini
hampir dapat membuat negara-negara Uni Eropa lainya untuk bergabung,
seperti Inggris dan Finlandia namun hal ini terkendala oleh Estonia yang
menolak hal tersebut karena permasalahan dampak pada lingkungan.61
Meskipun demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi berupa
dibangunnya Pipa Nord Stream ini dapat membuat negara-negara Uni
Eropa untuk tetap mengekspor gas alam dari Rusia.
1.2 Pembangunan Pipa Alternative South Stream untuk Melemahkan
Prospek Pipa Nabucco
Pembangunan pipa alternative South Stream jika dilihat dari
penamaan pipa ini , menunjukkan bahwa Proyek Pipa South Stream
berlokasikan diwilayah selatan Rusia serta menghubungkan negara-negara
Uni Eropa bagian selatan pula. South Stream merupakan sebuah proyek
pipa gas untuk mendistribusikan gas alam Rusia melalui Laut Hitam ke
negara EU yaitu Bulgaria untuk di teruskan ke Yunani, Italia dan Austria
yang dimulai pembangunannya pada tanggal 28 desember 2011 yang

57
58
59

60

61

Stergos Carl Thomton Kaloudis. (2009). Hal. 6
Mason Willrich (1975). . Hal. 101
Alexey Luvsan Ochiriyn. (2011). Nord Stream. Economical and Geopolitical Aspects of The
Project. Hal. 11
NESF. (2015). GDF Suez Joins Nord Stream”. Diakses dari:
http://www.energystate.ru/eng/news/321.html (Akses 3 April 2015)
Strategic Culture Foundation. (2013). Europe Embraces Nord Stream Expansion. Diakses dari:
http://www.strategic-culture.org/pview/2013/04/18/europe-embraces-nord-streamexpansion.html (Akses 3 April 2015)

13

melibatkan Negara Rusia, Bulgaria, Serbia, Hungaria, Slovenia dan Italia
dan rencananya akan dioperasikan pada tahun 2015.62
Dengan adanya pencurian gas alam oleh Ukraina ini, menunjukkan
tidak amannya distribusi gas alam Rusia ke Uni Eropa yang melalui
Ukraina. oleh karenanya Rusia menegaskan betapa pentingnya untuk
membangun pipa gas alam yang tidak transit melalui Ukraina dan
ditujukan kepada negara-negara Balkan, yaitu Pipa South Stream.
Pembangunan pipa South Stream ini ditujukan untuk mengatasi
ketidakamanan energi Rusia pada akses ekspor gas alam ke Uni Eropa
yaitu terhambatnya gas alam ke Uni Eropa akibat transit melalui Ukrana
dan diversifikasi suplai gas alam yang diinisiasi Uni Eropa yaitu, Pipa
Nabucco.63 Pipa Nabucco adalah sebuah proyek pipa gas alam Uni Eropa
yang mendistribusikan gas alam dari Austria melalui Bulgaria, Romania
dan Hungaria untuk membawa gas dari Turki sepanjang 3.300 km yang
dijadwalkan dibangun pada tahun 2011 dengan kapasitas 31 bcm per tahun
melihat tersebut Rusia mengadakan kesepakatan kontrak gas alam
dengan Azerbaijan, sehingga Uni Eropa dengan Pipa Nabucco semakin
kekurangan suplai gas alam, dikarenakan negara penghasil gas terbesar
lainnya di Asia Tengah lainnya yakni Turkmenistan, telah menandatangani
perjanjian untuk menyuplai gas alam ke Cina selama 30 tahun.64
Tindakan yang Rusia lakukan adalah Dengan masih tidak pastinya
darimana suplai yang akan didapat untuk Pipa Nabucco menyebabkan
proyek ini ditunda hingga tahun 2013.65 Dengan demikian prospek pipa
South Stream menjadi lebih terjamin.
Dengan pemaparan diatas menunjukkan semakin banyak megaranegara Uni Eropa yang bergabung dalam Proyek South Stream rusia, maka
semakin menjamin kestabilan permintaan gas alam dikarenakan pipa South
Stream juga tidak melewati Ukraina yang merupakan penyebab masalah
agngguan distribusi gas alam ke Uni Eropa tahun 2009 sekaligus membuat
negara-negara Uni Eropa tersebut bergantung secara fundamental pada
suplai dari gas alam Rusia yang mengimplementasikan kontrak jangka
panjang.
2.

62

63

64
65

Menyeimbangkan Interdependensi Ekspor – Impor Gas Alam Rusia
dengan Ukraina dan Uni Eropa
2.1 Pembangunan Pipa Nord Stream untuk Melemahkan Prospek
Modernisasi Pipa Gas Alam Ukraina
Agresifitas Rusia dalam membangun pipa Nord Stream ini
mendapat dukungan dari negara-negara Uni Eropa. Dengan
beroperasinya Pipa Nord Stream untuk pertama kalinya pada tahun 2011
menyebabkan modernisasi jaringan pipa gas alam Ukraina menjadi tidak
South Stream.info. (2015). Gas Pipeline Route. Diakses dari: http://www.southstream.info/route/ (Akses 13 Januari 2015)
NPR. (7 Januari 2009). Europe Feels Pain Of Russia-Ukraine Gas Spat. Diakses dari:
http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=99090774 (Akses 3 April 2015)
Carlo Gallo. (Maret 2012). Hal. 11
NYTimes.com. (2015). Europe’s Nabucco Pipeline Delayed Again. Diakses dari:
http://www.nytimes.com/2011/05/10/business/global/10nabucco.html?_r=0 (Akses 5 April
2015)

14

lagi menarik. Hal ini dapat dilihat pada jumlah investasi Jerman untuk
melakukan upgrading sebesar. 400 juta Euro tidak cukup untuk
membiayai modernisasi jaringan pipa gas alam Ukraina yang
membutuhkan biaya sekitar $5-$7 milyar untuk 5-7 tahun kedepan.66
Strategi Rusia dalam membangun pipa Nord Stream ini tidak hanya
menjadi solusi terjaminnya suplai gas alam Rusia ke Uni Eropa, namun
juga memberikan Rusia kekuatan tawar-menawar yang kuat dalam
mengontrol pipa gas alam Ukraina. pada bulan Juli 2010 Ukraina dengan
badan legislative pada pemerintahan baru mengizinkan adanya
restrukturasi Naftohaz Ukrainy yang merupakan perusahaan gas Ukraina
melakukan pembagian saham antara jaringan pipa gas Ukraina (GTS)
dengan wilayah pemyimpanan gas kepada investor asing, termasuk
dengan Gazprom.67
Selain itu terdapat pengajuan inisiatif dan pembentukan mekanisme
jaminan resiko transit ini secara umum bertujuan untuk mengatasi
permasalahan utama dalam ekspor gas alam ke Uni Eropa, yaitu
permasalahan transit gas alam yang melalui Ukraina. Dengan pemaparan
strategi pertama sebelumnya menunjukkan bahwa pembangunan pipa gas
alternative membutuhkan serangkaian proses dan waktu yang lama,
dengan kata lain buka merupakan strategi untuk mengatasi jangka waktu
pendek. Sepeti yang dipaparkan pada strategi pertama bahwa Pipa Nord
Stream baru selesai dibangun pada tanggal 8 November 2011. Sehingga,
terdapat rentang waktu pasca gangguan distribusi gas alam tahun 2009
hingga selesainya pembangunan Pipa Nord Stream.
Oleh karenanya, pada strategi kedua ini berkontribusi sebagai
strategi untuk mengatasi ketidakamanan energi dalam jangka pendek.
Sesuai dengan yang tercantum pada Strategi Energi Rusia hingga Periode
Tahun 2030, maka untuk menyeimbangkan ketergantungan Rusia pada
transit gas alam melalui Ukraina adalah dengan mengelaborasi inisiasi
proposal untuk memperbaharui dokumen legal interrnasional pada sektor
energi yang berbasis peraturan internasional dan pembentukan
mekanisme jaminan resiko transit.68
Pada tanggal 27 Maret 2009 dalam menanggapi dampak akibat
gangguan distribusi gas alam di Ukraina pada bulan januari 2009, Rusia
mencanangkan beberapa inisiasi yang bertujuan untuk membahas
mengenai keamanan permintaan gas alam Rusia yang berkenaan dengan
negara transit dalam forum energi dengan Jerman untuk mengkritisi
mengenai protocol transit yang diterapkan dalam kebijakan energi Uni
Eropa dalam Third Energy Package dan pengajuan proposal tersebut
dapat membuat dirundingkannya kembali protocol tersebut dengan
negara-negara pengimpor gas alam Rusia pada tanggal 21-22 Mei dalam
Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa dan Rusia. 69

66
67
68
69

Gallo, Carlo. Maret 2012. Hal. 4
Carlo, Gallo. Maret 2012. Hal. 6
Ministry of Energy of The Russian Federation. (2010). Hal. 165
Stefan Meister. (2009). Hal. 21

15

2.2 Pembentukan Kerjasama Energi Rusia dengan Negara Asia Pasifik
untuk Mengurangi Ketergantungan Jaminan Investasi Gas Alam
Rusia pada Pendapatan Ekspor Gas Alam Dari Uni Eropa
Pembentukan kerjasama energi baru dengan negara Asia Pasifik
ditujukan untuk mengurangi ketergantungan investasi gas alam Rusia
pada pendapatan yang diperoleh dari ekspor gas alam Uni Eropa. Hal ini
dikarenakan sebagaimana pada sub-bab sebelumnya menjelaskan bahwa
ketidakamanan energi gas alam Rusia dikarenakan tingginya
ketergantungan ekspor gas alam Rusia pada transit melalui Ukraina dan
akses ke pasar energi di Uni Eropa yang merupakan sumber pendapatan
utama Rusia.Sesuai dengan Strategi Energi Rusia Hingga Tahun 2030,
Rusia melakukan diversifikasi tujuan ekspor gas alam ke Pasar Energi
Timur, yang terdiri dari Cina, Jepang, Korea Selatan dan negara Asia
Pasifik lainnya.70
Pertimbangan untuk mendiversifikasi tujuan ekspor gas alam
Rusia ke Pasar Energi Timur ini dikarenakan konsumsi energi negaranegara di dalamnya yang semakin meningkat.71 Oleh karenanya, dalam
dokumen strategi yang sama, Rusia menargetkan ekspor gas alam di
wilayah ini memiliki kontribusi sebesar 16-17% dari total jumlah ekspor
gas alam Rusia. dan meningkatkan ekspor gas alam dalam bentuk cair
(LNG) dan dapat mencapai target dalam mengekspor LNG ke pasar Asia
Pasifik pada fase pertama pencapaian strategi adalah 6-7% 72 Sehingga
target ini menjadi bagian dari trategi Rusia untuk mengurangi
ketergantungan Rusia pada ekspor gas alam dengan tujuan pasar Uni
Eropa.
Diagram 5. 1 Jumlah Ekspor LNG Gazprom ke Pasar Asia Pasifik, (bcm)
35,000,000
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
2009
2010
2011
2012
2013

Cina
3,308,861
19,647,793
28,336,547
19,674,917
0

Jepang
21,918,550
29,597,630
19,534,192
18,386,878
28,957,880

Korea Selatan
9,819,581
19,434,387
16,248,511
9,383,613
25,230,593

Sumber: Factbook.Gazprom in Figures 2009-2013. Hal. 68

Rusia mengekspor LNG ke Pasar Asia Pasifik sejak tahun 2009.
Hingga tahun 2013, jumlah ekspor LNG Rusia ke Asia Pasifik adalah
sebesar 0.9672 bcm, sehingga presentase ekspor LNG ke Asia Pasifik
berbanding dengan target yang ditetapkan pada Strategi Energi Rusia
70
71

72

Ministry of Energy of The Russian Federation. (2010). Hal. 23
Gazprom Today. (2015). Gas marketing in Europe. Diakses dari:
http://www.gazprom.com/about/marketing/usa-apr/ (Akses 2 April 2015)
Ministry of Energy of The Russian Federation. (2010). Hal. 140-141

16

hingga Tahun 2030 adalah sebesar 2,36%73 hal ini berarti masih jauh dari
target yang ditetapkan yaitu 6-7%. Namun Rusia masih memiliki waktu
hingga tahun 2015 nanti.
Dengan jumlah kontribusi impor gas alam yang tidak terlalu
banyak dari Pasar Asia Pasifik ini, maka jumlah impor pasar Asia Pasifik
ini belum menjanjikan pendapatan sebesar dari ekspor gas alam Pasar
Uni Eropa Oleh karenanya pemerintah Rusia juga menetapkan strategi
lain yaitu dengan meningkatkan jumlah volume ekspor gas alam ke Pasar
Eropa. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Willrich bahwa negara
pengekspor akan tetap bergantung pada pendapatan ekspor dari negara
pengimpor hingga modernisasi komplit dan perekonomian yang telah
didiversifikasi.74
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan pemaparan dua strategi Rusia dalam menjamin keamanan energi
pasca gangguan distribusi gas alam ke Uni Eropa Melalui Ukraina dapat
disimpulkan bahwa strategi-strategi yang diterapkan bersifat strategis, dimana satu
strategi dapat mengatasi lebih dari satu permasalahan, sehingga Rusia dapat
menjamin keamanan pada lebih dari satu aspek. Strategi membuat Uni Eropa
bergantung secara fundamental pada gas alam Rusia, yakni pembangunan pipa gas
alam dapat melemahkan posisi Ukraina sebagai negara transit.
Strategi menyeimbangkan interdependensi ekspor-impor gas alam Rusia
dengan negara-negara Asia Pasifik juga merupakan langkah yang tepat melihat
perkembangan konsumsi negara tersebut, walau hanya ada beberapa negara
namun memiliki perekonomian yang kuat sehingga mampu menjamin kestabilan
permintaan gas alam Rusia. Walau hingga kini belum bisa memenuhi target
seperti yang dicantumkan dalam Strategi Energi Rusia hingga tahun 2030, namun
melihat awal mula kerjasama dengan negara-negara wilayah ini yang masih baru,
memungkinkan prospek tersebut dapat berkembang sehingga Rusia tidak hanya
bergantung pada satu sumber pendapatan saja, yaitu pendapatan ekspor gas alam
dari Uni Eropa.

73
74

Kalkulasi penulis dari Gazprom in Figures 2009-2013 Factbook.. Hal. 68
Mason Willrich (1975). Hal.102

17

DAFTAR PUSTAKA
2 big pipeline projects on hold, as EU-Russia relations sour over Ukraine . (11, Maret 2014).
Retrieved November 2014, 21, from RT Business: http://rt.com/business/south-nordstrea