Simpulan SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dalam Bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Struktur yang tercipta dalam novel Opera Jakarta bagus, sehingga pembaca mudah untuk memahaminya. Hubungan antartokoh yang tercipta dalam novel Opera Jakarta terdiri dari: persaingan, persahabatan, perselingkuhan, kepatuhan palsu, dendam, rindu, cemburu, simpati, antipati, fitnah dan cinta tercipta dalam hubungan tokoh-tokohnya. Joko, Demas, Santosa, dan Frans sama-sama mencintai Rum. Betsi bersaing dengan Rum. Paman Jangkung mencintai Tante Jangkung, namun juga memuja dan meremehkan Tante Muda. Papi sangat membenci Joko. Himan menyayangi Rum dan menaruh dendam pada Papi dan Eka. Mami menyayangi anak-anaknya. Joko sangat menyayangi neneknya. Paman Yas dengan setia mencintai dan menjaga Mami meski Mami telah menjadi seorang istri dan ibu orang lain. Ibu Santosa selalu meremehkan Suaminya. Merry yang selalu dianggap bodoh oleh orang-orang yang ada disekelilingnya. Joko yang memiliki pengaruh besar terhadap remaja yang memujanya. Hubungan Joko dengan status sosial dan latar belakang kemiskinannya tak terpisahkan. Hubungan Rum dengan kemacetan kota Jakarta. Joko dengan perjalanan kariernya, dan Sitem dengan sistem sosial yang mengajaknya berdamai dengan hidup. 2. Pandangan dunia pengarang terhadap novel Opera Jakarta ada dua, yakni tentang dunia dan cinta yang berkaitan erat dengan substansi cerita. Pandangan dunia tersebut adalah humanisme kejawen. Humanisme kejawen yang dianut pengarangnya adalah adanya penghargaan terhadap kemanusiaan. Tokoh Yoko dan Sitem adalah tokoh yang dijadikan pengarang untuk menyampaikan pandangan dunianya. Sedangkan pandangan dunia pengarang mengenai cinta, oleh pengarang disampaikan melalui hubungan Yoko dengan Rum, hubungan Paman Yas dengan Mami, hubungan Demas dengan Rum, bahwa cinta sejati hanya satu kali kita alami, dan kita hanya mengetahui sesaat sebelum mati. 3. Novel Opera Jakarta menurut pembagian jenis novel Lucien Goldmann, tergolong ke dalam novel jenis ketiga yaitu novel pendidikan. Sang hero di satu fihak mempunyai interioritas, tetapi di lain fihak juga ingin bersatu dengan dunia sehingga hero itu mengalami kegagalan. Joko sebagai seorang tokoh utamanya sangat mencintai Rum dan ingin membahagiakannya, tetapi ia juga sepenuhnya menyadari bahwa masa depannya nanti tak bisa menjanjikan kebahagiaan untuk Rum. Joko merasa kurang pantas menjadi suami Rum sehingga lebih merelakan Rum menikah dengan orang yang dianggapnya pantas, meskipun keinginan dari hati kecilnya tak merelakan Rum untuk dimiliki orang lain. Hal tersebut menyebabkan kegagalannya, kegagalan yang secara tidak sadar telah diciptakannya sendiri.

B. Implikasi