Pemahaman Keagamaan yang Salah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. 20 M. Quraish Shihab menuturkan bahwa shalat adalah salah satu cara untuk memperoleh potensi keterhindaran dari keburukan. Salat yang dimaksud adalah pelaksanaan salat yang sempurna sesuai dengan syarat rukunnya, khushu‘ serta menghayati arti dan tujuan hakiki dari ibadah tersebut. Jika demikian, orang yang salat dapat terhindar dari segala macam potensi atau bisikan buruk yang mengundang dia melakukan tindakan yang keji dan munkar. 21

2. Pemahaman Keagamaan yang Salah

Pemahaman keagamaan yang salah yang dimaksudkan di sini adalah adanya satu pemahaman bahwa setiap berbuat satu kebaikan akan diberikan pahalanya tujuh ratus kali lipat pada satu pihak, sebagaimana tercermin dalam Firman Allah SWT:                            Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di Jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas kurniaNya lagi Maha Mengetahui. 22 20 Al-Qur ’an dan Terjemahnya, 29:45. 21 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al- Qur’an Jakarta: Lentera Hati, 2002, Vol. 10, 95. 22 Al- Qur’an dan terjemahnya, 2:261. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dan adanya pemahaman bahwa berbuat satu kejahatan akan diberikan satu ganjaranbalasan pada pihak yang lain. Kedua pemahaman ini digabungkan menjadi satu dalam hal kejahatan. Akibatnya seseorang berpikir bahwa kalau ia melakukan korupsi Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah akan diberikan dosa sebanyak seratus juta dosa, untuk itu maka ia berpikir alangkah baiknya uang yang dikorupsi itu disedekahkan sebanyak Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah dan akan mendapatkan pahala sebanyak 700.000.000 tujuh ratus juta kebaikan. Dan masih untung sebanyak 600.000.000 enam ratus juta kebaikan. Padahal ia tidak sadar bahwa uang yang disedekahkan itu harus bersumber dari yang halal, bukan dari yang haram. Sebagaimana sabda Rasululullah SAW: Tidak diterima salat tanpa bersuci dan sedekah dari ghulul. 23 Hal ini menunjukkan bahwa adanya pemahaman yang keliru tentang pahala dan dosa yang dipahami oleh seseorang, akibatnya seseorang rajin korupsi dan rajin pula memberikan infaqs}adaqah. 24

3. Budaya yang Buruk