digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d. Tafsir al- Mishbah, Pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an karya
M. Quraish Shihab Sedangkan sumber sekunder sebagai rujukan pelengkap bagi penelitian ini,
antara lain: 1.
Tafsir al-Kashshaf karya al-Zamakhshari 2.
Tafsir al-Qur’an al-‘Az}im karya Abi al-Fida’ Isma‘il bin ‘Umar bin Kathir al-Qurshiyy al-Dimashqi
3. Al-Kashfu wa al-Bayan fi Tafsir al-Qur’ani al-Karim karya al-
Tha’labi
H. Sistematika Pembahasan
Penulis menyusun sistematika pembahasan dalam skripsi ini menjadi lima bab, yakni sebagai berikut :
Bab I berisi pendahuluan yang meliputi; latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian,
lalu kemudian dilanjutkan dengan sistematika pembahasan. Bab II menjelaskan definisi korupsi dan unsur-unsurnya, sejarah korupsi,
penyebab korupsi dan dampak yang diakibatkannya. Bab III berisi pemaparan tentang penafsiran ulama mengenai ayat-ayat
yang berhubungan dengan perilaku korupsi. Bab IV merupakan analisa terhadap upaya prevensi korupsi dalam tafsir
al- Qur’an.
Bab V merupakan penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II DEFINISI, UNSUR, SEJARAH, FAKTOR DAN DAMPAK KORUPSI
A. Definisi Korupsi
Istilah korupsi berasal dari satu kata bahasa latin, yakni corruption atau corruptus yang kemudian disalin dalam bahasa Inggris menjadi corruption atau
corrupt, dalam bahasa Perancis menjadi corruption dan dalam bahasa Belanda disalin menjadi corruptie korruptie. Asumsi kuat menyatakan bahwa dari bahasa
Belanda inilah kata tersebut turun ke dalam Bahasa Indonesia, yaitu korupsi.
1
Secara etimologi korupsi berarti kebusukan, kebejatan, tidak jujur, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata yang menghina atau
memfitnah
.
Robert Klitgaard mendefinisikan kata korupsi secara terminologi, yaitu
“corruption is the abuse of public power for private benefit” penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi.
2
Andi Hamzah, dalam kamus hukumnya mendefinisikan korupsi sebagai suatu perbuatan buruk, busuk, bejat, suka disuap, perbuatan yang menghina atau
memfitnah, menyimpang dari kesucian dan tidak bermoral.
3
Sedangkan menurut J.C.T Simorangkir dalam kamus hukumnya memberikan pengertian bahwa
korup berarti busuk, palsu, suap, buruk, rusak, suka menerima uang sogok, menyelewengkan uangbarang milik perusahaan atau negara, menerima uang
1
Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Nasional dan Internasional Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, 4.
2
Robert Klitgaard dkk, Penuntun Pemberantasan Korupsi dalam Pemerintahan Daerah, terj. Hermoyo Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002, 3.
3
Andi Hamzah, Kamus Hukum Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986, 339. 16
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Korupsi juga berarti memungut uang bagi layanan yang sudah seharusnya diberikan, atau
mengguanakan wewenang untuk mencapai tujuan yang tidak sah.
4
Di dunia internasional pengertian korupsi berdasarkan Black Law Dictionary, yaitu:
Corruption an act done with an intent to give some advantage inconsistence with official duty and the rights of others. The act of an official or fiduciary person who
unlawfully and wrongfully uses his station or character to procure some benefit for himself or for another person, contrary to duty and the rights of others.
5
Sedangkan menurut perspektif hukum di Indonesia, definisi korupsi secara gamblang dijelaskan dalam UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan
UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di dalamnya dijelaskan bahwa korupsi adalah usaha memperkaya diri atau orang lain
atau suatu korporasi dengan cara melawan hukum. Ada 13 pasal dalam UU tersebut yang menjelaskan bentuk-bentuk pidana korupsi. Berdasarkan pasal-pasal
tersebut, ada 30 bentukjenis tindak pidana korupsi yangdapat dikenakan sanksi hukum. Ketigapuluh bentukjenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya
dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1 Suap-menyuap, 2 Penggelapan dalam jabatan, 3 Pemerasan, 4 Perbuatan curang, 5 Benturan kepentingan dalam
4
J.C.T Simorangkir, Kamus Hukum Jakarta:Sinar Grafika, 2006, 89.
5
Korupsi adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sebuah maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan yang bertentangan dengan tugas resmi dan kebenaran-
kebenaran lainnya. Suatu perbuatan dari sesuatu yang resmi atau kepercayaan seseorang yang mana dengan melanggar hukum dan penuh kesalahan memakai sejumlah
keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan tugas dan kebenaran-kebenaran lainnya. Bryan A. Garner,
Black’s Law Dictionary USA: Thomson West, 2004, 371.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pengadaan, dan 6 Gratifikasi.
6
Dalam bahasa Arab, salah satu istilah korupsi juga disebut sebagai rishwah
yang berarti penyuapan. Rishwah juga diartikan sebagai uang suap. Selain dinilai
sebagai tindakan merusak dan khianat, korupsi juga disebut fasad ifsad dan
ghulul.
7
Dari uraian mengenai pengertian korupsi di atas, dapat diketahui bahwa arti dan kandungan makna korupsi sangat luas, tergantung dari bidang perspektif
yang dilakukan. Dari semua arti, baik yang secara etimologis maupun terminologis, korupsi mempunyai arti yang semuanya mengarah kepada
keburukan, kecurangan, kezaliman, yang akibatnya akan merusak dan menghancurkan tata kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan bahkan negara
pun bisa bangkrut disebabkan korupsi. Istilah korupsi ini telah menjadi sebuah istilah yang sangat akrab di telinga
masyarakat, baik dalam kehidupan sebagai umat, sebagai bangsa maupun sebagai negara. Bahkan saking akrabnya istilah ini, pekerjaan korupsi sudah menjadi suatu
yang lumrah dan biasa dalam perilaku sehari-hari, akibatnya, yang melakukan korupsi dianggap biasa-biasa saja apalagi uang yang dikorupsi itu disumbangkan
untuk kepentingan sosial, baik sosial keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Padahal telah diketahui dan disadari bahwa yang menyebabkan keterpurukan
bangsa dan negara ini ke jurang kehancuran adalah disebabkan praktik korupsi
6
M. Syamsa Ardisasmita, Definisi Korupsi Menurut Perspektif Hukum dan E- Announcement untuk Tata Kelola Pemerintahan yang lebih Terbuka, Transparan dan
Akuntabel Jakarta,: KPK, 2006, 4.
7
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Yogyakarta: Ponpes Krapyak al-Munawwir, 1884, 537, 1089, 1134. Kata
fasadIfsad dalam kamus ini diartikan mengambil harta secara zalim.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi, baik secara perorangan maupun secara
berjamaah. Masyarakatpun tidak pernah menolak sumbangan orang untuk kegiatan sosial yang bersumber dari korupsi.
B. Unsur-Unsur Korupsi