digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini penulis susun dengan secara sistematis dari bab ke bab yang terdiri dari lima bab dan antara bab
satu dengan yang bab yang lainnya merupakan integritas atau kesatuan yang tak terpisahkan serta memberikan atau menggambarkan secara lengkap dan
jelas tentang penelitian dan hasil-hasilnya. Adapun sistematika pembahasan selengkapnya adalah sebagai
berikut : BAB I
: Pendahuluan, meliputi: a Latar Belakang masalah, b Rumusan masalah, c Tujuan penelitian, d Manfaat penelitian, e Definisi
operasional, f Sistematika pembahasan. BAB II
: Kajian teori, meliputi : a Hakikat IPA, b Proses pembelajaran IPA, c Kemampuan mengidentifikasi sumber energy, d Pengertian sumber
energy, e Media pembelajaran, f Media realia. BAB III : Prosedur penelitian tindakan kelas, meliputi: a Metode
penelitian, b Setting penelitian dan karakteristik subyek penelitian, c Variabel yang diselidiki, d Rencana tindakan, e Data dan cara
pengumpulannya. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi: a Hasil penelitian, 1.
Hasil penelitian siklus I, 2. Hasil penleitian siklus II, b Dsikripsi temuan dan refleksi, c Pembahasan
BAB V : Penutup, meliputi: a Kesimpulan, b Saran
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat IPA
IPA didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta,
tetapi juga oleh adanya metode ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA.
Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman adalah sebagai berikut
5
: 1.
Kualitas, pada dasarnya konsep-konsep IPA selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
2. Observasi dan eksperimen, merupakan salah satu cara untuk dapat
memahami konsep-konsep IPA secara tepat dan dapat diuji kebenarannya. 3.
Ramalan prediksi; merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan.
Dengan asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam yag akan terjadi dapat diprediksi secara tepat.
4. Progresif dan komutatif; artinya IPA itu selalu berkembang kea rah yang
lebih sempurna dari penemuan sebelumnya. Proses; tahapan-tahapan yang dilalui dan dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dalam rangka
menemukan suatu kebenaran. 5.
Universalitas; kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum.
5
Lestari, 2002 : 7