Learning outcomes Prodi S2 PTK yang selaras dengan KKNI

38 Pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan proses pemecahan masalah yang sudah dipaparkan sebelumnya yaitu dimulai dari tahapan memahami permasalahan lalu menentukan solusi yang tepat hingga mengaplikasikannya, menurut McGregor 2007: 240-242 dinyatakan bahwa terdapat beberapa tahapan berfikir yang dikembangkan untuk mencapai beberapa tahapan proses pemecahan masalah, seperti berikut ini: 1 clarification of the task or problem holistic; 2 dentification wof important factor; 3 considering possible solutions to the problem; 4 identifying different strategies to reach solutions; 5 prioritize and reason possibilities to inform decision making; 6 applying and trialing the selected method; 7 part way through the process; 8 describing the solution; 9 evaluate the quality of the resolution developed; dan 10 transferring bridging the thinking processes and outcomes. Diketahui bahwa secara prisip proses pemecahan masalah dari berbagai paparan sebelumnya adalah sama. Dari beberapa paparan tersebut, indikator-indikator pemecahan masalah yang peneliti simpulkan terdiri dari: 1 identify; 2 define; 3 explore; dan 4 apply and evaluate. Tindakan pemecahan masalah diperlukan penentuan tema yang diangkat menjadi sebuah penelitian tesis.

E. Learning outcomes Prodi S2 PTK yang selaras dengan KKNI

Derajat magister dalam KKNI setara dengan level 8. Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang di dalam deskripsi KKNI adalah capaian pembelajaran learning outcomes. Dibutuhkan rumusan learning outcomes lulusan prodi S2 PTK yang sesuai dengan level 8 KKNI. Rumusan tersebut merupakan pernyataan kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh setiap lulusan prosi S2 PTK. Oleh karena itu perlu dilakukan penyelarasan capaian pembelajaran learning outcomes lulusan antara prodi S2 PTK dengan KKNI. Dalam penyelarasan tersebut diperlukan pembeda antara kemampuan lulusan S1, S2, dan S3 secara umum. Adapun perbedaannya seperti tabel berikut. 39 Tabel 2. Perbedaan kemampuan lulusan S1, S2 dan S3 Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang kemampuan contoh di bidang arsitektur S1 S2 S3 Mampu merancang Mampu merancang dan merencanakan meneliti. Mampu mengembangkan teori arsitektur Proses desain tertentu, dengan CAD, obyek arsitektur fiktif Penelitian dan metode desain pilihan, obyek arsitektur nyata. Penelitian multi disiplin, obyek arsitektur nyata Kreatif Kreatif dan kontekstual Inovatif, original, teruji Lingkup lingkungan terbatas Lingkup lingkungan tertentu yang kontekstual Arsitektur yang terkait dengan bidang keilmuan yang lebih luas Prinsip dan teknik perancangan arsitektur Teori perancangan atau perencanaan, dan teori arsitektur Teori arsitektur dan teori lain yang terkait Merancang, mengkomunikasikan rancangan lewat bahasa arsitektural Memberi usulan solusi rancangan kontekstual atau usulan teoritis berdasarkan penelitian Menghasilkanpengembang an teori arsitektur lewat penelitian mandiri yang komprehensi Mempertanggung jawabkan secara akademik dan mandiri serta dapat bekerja dalam kelompok kecil bidang perancangan dengan bimbingan Memutuskan hal-hal strategis di bidang arsitektur dan dapat Mengelolakelompok studi secara mandiri Mengelola programpenelitian dan strategi pengembangannya dan Bertanggung jawab secara mandiri Komunikatif, estetis, etis, apresiatif, partisipatif Komunikatif, estetis, etis, apresiatif, partisipatif Komunikatif, estetis, etis, apresiatif, partisipatif Dari tabel 2 dapat dilihat terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kemampuan lulusan S1, S2 dan S3. Dari tabel tersebut dapat dirumuskan unsur-unsur deskripsi dari learning outcomes Prodi S2 PTK. Jika dicermati unsur-unsur deskripsi tersebut memberikan gambaran mengenai capaian hasil penelitian tesis dan capaian kemampuan personal. Unsur-unsur deskripsi tersebut selanjutnya dijadikan alat pembanding untuk menilai capaian pembelajaran dalam hal ini mengenai capaian hasil penelitian tesis. Adapun 40 unsur-unsur deskripsi tersebut adalah: 1 tesis sebagai hasil penelitian; 2 obyek dalam tesis adalah nyata; 3 lingkup lingkungan tertentu yang kontekstual; 4 menggunakan teori-teori seputar lingkup Pendidikan Teknologi dan Kejuruan; dan 5 memberi usulan solusi rancangan kontekstual atau usulan teoritis. Evaluasi kemampuan mahasiswa S2 PTK dalam penyelesaian tesis dalam kaitannya dengan learning outcomes sesuai level 8 KKNI yang perlu dicermati adalah adanya tuntutan menghasilkan karya yang inovatif. Inovatif bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru. Dari uraian-uraian sebelumnya maka untuk menilai tesis sebagai salah satu capaian pembelajaran keselarasan dengan level 8 KKNI, maka berikut ini adalah kriterianya: 1. tesis sebagai hasil penelitian; 2. obyek dalam tesis adalah nyata; 3. kreatif memperkenalkan sesuatu yang baru; 4. lingkup lingkungan tertentu yang kontekstual; 5. menggunakan teori-teori seputar lingkup Pendidikan Teknologi dan Kejuruan; 6. memberi usulan solusi rancangan kontekstual atau usulan teoritis.

F. Kerangka Pikir