Pengertian Belajar Hasil Belajar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kemampuan analitis sintesis fakta-fakta konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerakjasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatis gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komperenhensif. 53 Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. 54 Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni a ketrampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima katergori hasil 53 Ibid, h. 7. 10 54 Nana Sudjana, PenilaianHasil Proses BelajarMengajar Bandung: RemajaRosdakarya, 2011, 22 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id belajar, yakni a informasi verbal, b keterampilan intelektual, c strategi belajar, d sikap, dan keterampilan motoris. 55 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 56 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaiaan, organisasi dan internalisasi. 57 Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotori, yakni a gerakan reflek, b keterampilan gerakan dasar, c kemaampuan perseptual, d keharmonisan, e gerakan keterampilan kompleks dan f gerakan ekspresif dan interpretatif. 58 Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. 59 Dari proses belajar diharapkan siswa memperoleh hasil belajar yang baik sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang ditetapkan sebelum proses belajar berlangsung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Dimana hasil tes nanti di gambarkan dalam bentuk angka. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut: 60 a. Faktor internal siswa, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri, meliputi: 55 Ibid. 56 Ibid. 57 Ibid. 58 Ibid, h. 23. 59 Ibid. 60 MuhibbinSyah ,Op. Cit., hal 130-136. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 Aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apabila disertai pusing-pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajari pun kurang atau tidak berbekas. 2 Aspek psikologis yang bersifat rohaniah Banyak faktor yang termasuk faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran peserta didik. Namun diantara faktor- faktor rohaniah peserta didik pada umumnya dipandang lebih esensial itu sebagai berikut: a Intelegensi peserta didik Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. b Sikap peserta didik Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons responsetendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. c Bakat peserta didik Secara umum, bakat aptitude adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. d Minat peserta didik Minat interest berarti kecenderungan dan kegairahanyang tinggi atau besar terhadap sesuatu. e Motivasi peserta didik Motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah. b. Faktor eksternal siswa, yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik sendiri, meliputi:

Dokumen yang terkait

Pengaruh self esteem dan dukungan sosial terhadap optimisme hidup orang dengan HIV/AIDS

3 20 149

Hubungan self esteem dengan optimisme meraih kesuksesan karir pada mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10 63 129

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN SELF ESTEEM DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan Self Esteem Dengan Kemandirian.

0 5 15

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN SELF ESTEEM DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan Self Esteem Dengan Kemandirian.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN SUBJECTIVE WELL Hubungan antara self esteem dengan subjective well being pada siswa SMK.

1 2 20

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA SISWA SMK Hubungan antara self esteem dengan subjective well being pada siswa SMK.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN SELF ESTEEM Hubungan Antara Persahabatan Dengan Self Esteem.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN SELF ESTEEM Hubungan Antara Persahabatan Dengan Self Esteem.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL- Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten

0 3 18