49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta terletak di jalan
Gadean no. 5, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Sekolah menengah ini memiliki jumlah siswa sebanyak 487 siswa. Terdapat 15
kelas, terdiri dari kelas XA, XB, XC, XD, XE, XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPS 1, XI IPS 2, XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA3, XII IPS 1 dan XII
IPS 2. Di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta telah ada fasilitas-
fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar, sehingga memungkinkan siswa melakukan proses belajar dengan baik. Fasilitas-fasilitas itu antara
lain laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium komputerTI, laboratorium IPS, ruang audio visual,
laboratorium MIPA, hotspot area, gedung serba gunaAula, sarana olah raga, perpustakaan, ruang kesehatanUKS, masjid, ruang OSIS, kantin,
koperasi, serta taman, dan gazebo. Dalam segi pembelajaran, siswa mendapatkan arahan dari guru yang
sesuai dengan bidangnya. Untuk Bimbingan dan Konseling sendiri memiliki 3 guru yang membantu siswa dalam menangani permasalahan atau
hambatan yang dialami dalam pembelajaran di sekolah tersebut. Semua guru BK di SMA N 10 Yogyakarta berlatar belakang dari pendidikan BK.
50 2. Deskripsi Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 September sampai 26 September 2012.
a. Pembagian skala uji coba : 6 September 2012
b. Pembagian skala penelitian : 24 dan 26 September 2012 3. Deskripsi Populasi Penelitian
Data responden penelitian ini diperoleh dari siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta yang berjumlah 164 siswa . Dalam
penelitian ini, sampel yang digunakan berjumlah 115 siswa dari 164 siswa. Terdiri dari 65 siswa perempuan dan 50 siswa laki-laki, dalam pengambilan
sampel menggunakan undian. 4. Deskripsi Data Kematangan Karir
Pada pembahasan berikut disajikan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi yang disajikan merupakan data
secara umum dari kematangan karir yang meliputi : nilai minimal, nilai maksimal, mean, rentang, dan standar deviasi. Hasil perhitungan data
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Deskripsi Data Kematangan Karir
Variabel Hipotetik
Empirik Min
Maks Rentang
Rerata SD
Min Maks
Rentang Rerata
SD KK
54 216
162 135
27 129
213 84
165,14 13
KK = Kematangan Karir Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa data kematangan
karir yang diperoleh memiliki nilai maksimum empirik sebesar 213 dan nilai minimum sebesar 129, rentang data menurut Sudjana 2005: 91 dicari
51 dengan rumus data terbesar dikurangi data terkecil yaitu 213 – 129 = 84,
rerata empirik sebesar 165,14 dan standar deviasi sebesar 13. Posisi subjek dalam deret kontinum kematangan karir, diperoleh dari
54 item yang memiliki skor 1, 2, 3, dan 4 pada setiap itemnya. Perhitungan skor minimal secara hipotetik dicari dengan mengalikan skor terendah item
dengan jumlah item lainnya, sehingga diperoleh 1 x 54 = 54, sedangkan skor maksimal hipotetik dicari dengan mengalikan skor tertinggi dengan
jumlah itemnya, sehingga diperoleh 4 x 54 = 216, mean hipotetik dicari dengan skor tertinggi hipotetik ditambah skor terendah dibagi dua, sehingga
diperoleh mean hipotetik sebesar 54 + 216 : 2 = 135 dan standar deviasi hipotetik diperoleh dari rentang yaitu nilai maksimal dikurangi nilai
minimal yaitu 216 - 54 = 162, selanjutnya dibagi dengan 6, maka standar deviasinya yaitu 27.
Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk mengelompokkan kategorisasi kematangan karir pada siswa kelas XI
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta. Kategorisasi kematangan karir dilakukan dengan tiga kategori interval yaitu: tinggi, sedang, dan
rendah. Menurut pendapat dari Sudjana 2005: 47 yang menyatakan bahwa kategorisasi banyaknya kelas interval dipilih menurut kebutuhan dan
keinginan dari peneliti. Kategorisasi data kematangan karir siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 7. Kategorisasi Kematangan Karir
Interval
164 – 218 109 - 163
54 – 108 Kategorisasi
Sekolah Menengah grafik histogram berikut ini
Gambar 1 5. Deskripsi Data Pola As
Pada pembahasan yang diperoleh dalam
secara umum dari maksimal, mean, rentang,
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: a. Pola asuh orang tua otoriter
Tabel 8. Deskripsi Data Pola Asuh
Variabel Min
Maks PAOT
Otoriter 15
PAOT = Pola asuh orang tua
20 40
60
F
52 Kategorisasi Kematangan Karir
Kategori F
Persentase
Tinggi 58
50,43 Sedang
57 49,57
Rendah Kategorisasi variabel kematangan karir pada siswa kelas
Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta dapat digambarkan grafik histogram berikut ini :
Gambar 1. Histogram Kematangan Karir ta Pola Asuh Orang Tua
pembahasan berikut disajikan hasil penelitian berdasarkan h dalam penelitian. Deskripsi yang disajikan merupakan
umum dari pola asuh orang tua yang meliputi : nilai minimal, mean, rentang, dan standar deviasi. Hasil perhitungan
t dapat dilihat pada tabel berikut ini: Pola asuh orang tua otoriter
Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua Otoriter
Hipotetik Empirik
Maks Rentang Rerata
SD Min
Maks Rentang
Rerata 60
45 37,5
7,5 143
174 31
160,56
PAOT = Pola asuh orang tua
164 – 218 109 - 163
54 – 108 58
57
Interval
kelas XI di digambarkan dalam
berdasarkan data merupakan data
nilai minimal, nilai perhitungan data
Rerata SD
160,56 7,21
53 Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa data pola asuh
orang tua otoriter yang diperoleh memiliki nilai maksimum empirik sebesar 174 dan nilai minimum sebesar 143, rentang data menurut
Sudjana 2005: 91 dicari dengan rumus data terbesar dikurangi data terkecil yaitu 174 – 143 = 31, rerata empirik sebesar 160,56 dan standar
deviasi sebesar 7,21. Posisi subjek dalam deret kontinum pola asuh orang tua otoriter,
diperoleh dari 15 item yang memiliki skor 1, 2, 3, dan 4 pada setiap itemnya. Perhitungan skor minimal secara hipotetik dicari dengan
mengalikan skor terendah item dengan jumlah item lainnya, sehingga diperoleh 1 x 15 = 15, sedangkan skor maksimal hipotetik dicari dengan
mengalikan skor tertinggi dengan jumlah itemnya, sehingga diperoleh 4 x 15 = 60, mean hipotetik dicari dengan skor tertinggi hipotetik ditambah
skor terendah dibagi dua, sehingga diperoleh mean hipotetik sebesar 60 + 15 : 2 = 37,5 dan standar deviasi hipotetik diperoleh dari rentang yaitu
nilai maksimal dikurangi nilai minimal yaitu 60 - 15 = 45, selanjutnya dibagi dengan 6, maka standar deviasinya yaitu 7,5.
Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk mengelompokkan kategorisasi pola asuh orang tua otoriter pada siswa
kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta. Kategorisasi pola asuh orang tua otoriter dilakukan dengan tiga kategori interval yaitu:
tinggi, sedang, dan rendah. Menurut pendapat dari Sudjana 2005: 47 yang menyatakan bahwa kategorisasi banyaknya kelas interval dipilih
menurut kebutuhan asuh orang tua otoriter
Yogyakarta dapat dilihat pada ta Tabel 9. Kategorisasi
Interval
47 – 62 31 – 46
15 – 30 Kategorisasi
XI di Sekolah Menengah dalam grafik histogram berikut ini :
Gambar 2 b. Pola asuh orang tua demokratis
Tabel 10. Deskripsi D
Variabel Min
PAOT Demokratis
20
PAOT = Pola a Berdasarkan
orang tua demokratis sebesar 213 dan
5 10
F
54 kebutuhan dan keinginan dari peneliti. Kategorisasi
orang tua otoriter siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Ne pat dilihat pada tabel berikut ini:
. Kategorisasi Pola Asuh Orang Tua Otoriter
Kategori F
Persentase
Tinggi 7
44 Sedang
9 56
Rendah Kategorisasi variabel pola asuh orang tua otoriter pada siswa
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta dapat digambarkan dalam grafik histogram berikut ini :
Gambar 2. Histogram Pola Asuh Orang Tua Otoriter Pola asuh orang tua demokratis
. Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua Demokratis
Hipotetik Empirik
Maks Rentang Rerata
SD Min
Maks Rentang Rerata
80 60
50 10
145 213
68 169,30
PAOT = Pola asuh orang tua Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa data pola
demokratis yang diperoleh memiliki nilai maksimum 213 dan nilai minimum sebesar 145, rentang data
47 – 62 31 – 46
15 – 30 7
9
Interval
Kategorisasi data pola Menengah Atas Negeri 10
pada siswa kelas dapat digambarkan
Rerata SD
169,30 13,10
bahwa data pola asuh maksimum empirik
rentang data menurut
55 Sudjana 2005: 91 dicari dengan rumus data terbesar dikurangi data
terkecil yaitu 213 – 145 = 468, rerata empirik sebesar 169,30 dan standar deviasi sebesar 13,10.
Posisi subjek dalam deret kontinum pola asuh orang tua demokratis, diperoleh dari 54 item yang memiliki skor 1, 2, 3, dan 4 pada
setiap itemnya. Perhitungan skor minimal secara hipotetik dicari dengan mengalikan skor terendah item dengan jumlah item lainnya, sehingga
diperoleh 1 x 20 = 20, sedangkan skor maksimal hipotetik dicari dengan mengalikan skor tertinggi dengan jumlah itemnya, sehingga diperoleh 4 x
20 = 80, mean hipotetik dicari dengan skor tertinggi hipotetik ditambah skor terendah dibagi dua, sehingga diperoleh mean hipotetik sebesar 80
+ 20 : 2 = 50 dan standar deviasi hipotetik diperoleh dari rentang yaitu nilai maksimal dikurangi nilai minimal yaitu 80 – 20 = 60, selanjutnya
dibagi dengan 6, maka standar deviasinya yaitu 10. Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk
mengelompokkan kategorisasi pola asuh orang tua demokratis pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta.
Kategorisasi pola asuh orang tua demokratis dilakukan dengan tiga kategori interval yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Menurut pendapat dari
Sudjana 2005: 47 yang menyatakan bahwa kategorisasi banyaknya kelas interval dipilih menurut kebutuhan dan keinginan dari peneliti.
Kategorisasi data pola asuh orang tua demokratis siswa kelas XI Sekolah
Menengah Atas ini:
Tabel 11. Kategorisasi
Interval
62 – 82 41 – 61
20 – 40 Kategorisasi
kelas XI di Sekolah digambarkan dalam grafik histogram berikut ini :
Gambar 3. Histogram c. Pola asuh orang tua permisif tidak peduli
Tabel 12. Deskripsi D
Variabel Min
PAOT Permisif
tidak peduli 14
PAOT = Pola asuh orang tua Berdasarkan
orang tua permisif empirik sebesar
20 40
60
62
F
56 Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta dapat dilihat pada tabel
. Kategorisasi Pola Asuh Orang Tua Demokratis
Kategori F
Persentase
Tinggi 55
79 Sedang
15 21
Rendah Kategorisasi variabel pola asuh orang tua demokratis pada
di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta digambarkan dalam grafik histogram berikut ini :
Histogram Pola Asuh Orang Tua Demokratis Pola asuh orang tua permisif tidak peduli
. Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua Permisif Tidak Peduli
Hipotetik Empirik
Maks Rentang Rerata
SD Min
Maks Rentang
56 42
35 7
129 170
41
PAOT = Pola asuh orang tua Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa data pola
permisif tidak peduli yang diperoleh memiliki nilai maksimum sebesar 170 dan nilai minimum sebesar 129, rentang
62 – 82 41 – 61
20 – 40 55
15
Interval
pada tabel berikut
pada siswa Yogyakarta dapat
Permisif Tidak Peduli
Rerata SD
157,40 10,17
bahwa data pola asuh nilai maksimum
129, rentang data
57 menurut Sudjana 2005: 91 dicari dengan rumus data terbesar dikurangi
data terkecil yaitu 170 – 129 = 41, rerata empirik sebesar 157,40 dan standar deviasi sebesar 10,17.
Posisi subjek dalam deret kontinum pola asuh orang tua permisif tidak peduli, diperoleh dari 14 item yang memiliki skor 1, 2, 3, dan 4
pada setiap itemnya. Perhitungan skor minimal secara hipotetik dicari dengan mengalikan skor terendah item dengan jumlah item lainnya,
sehingga diperoleh 1 x 14 = 14, sedangkan skor maksimal hipotetik dicari dengan mengalikan skor tertinggi dengan jumlah itemnya,
sehingga diperoleh 4 x 14 = 56, mean hipotetik dicari dengan skor tertinggi hipotetik ditambah skor terendah dibagi dua, sehingga diperoleh
mean hipotetik sebesar 56 + 14 : 2 = 35 dan standar deviasi hipotetik diperoleh dari rentang yaitu nilai maksimal dikurangi nilai minimal yaitu
56 - 14 = 42, selanjutnya dibagi dengan 6, maka standar deviasinya yaitu 7.
Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk mengelompokkan kategorisasi pola asuh orang tua permisif tidak peduli
pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta. Kategorisasi pola asuh orang tua permisif tidak peduli dilakukan dengan
tiga kategori interval yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Menurut pendapat dari Sudjana 2005: 47 yang menyatakan bahwa kategorisasi banyaknya
kelas interval dipilih menurut kebutuhan dan keinginan dari peneliti. Kategorisasi data pola asuh orang tua permisif tidak peduli siswa kelas
XI Sekolah Menengah tabel berikut ini:
Tabel 13. Kategorisasi
Interval
44 – 58 29 – 43
14 – 28 Kategorisasi
pada siswa kelas dapat digambarkan dalam grafik histogram
Gambar 4. Histogram d. Pola asuh orang tua permisif memanjakan
Tabel 14. Deskripsi D
Variabel Min
PAOT Permisif
Memanjakan 14
PAOT = Pola asuh orang tua Berdasarkan
orang tua permisif me empirik sebesar
5 10
44
F
58 Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta dapat dilihat
tabel berikut ini: . Kategorisasi Pola Asuh Orang Tua Permisif Tidak Peduli
Kategori F
Persentase
Tinggi 10
67 Sedang
5 33
Rendah Kategorisasi variabel pola asuh orang tua permisif tidak
siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogy dapat digambarkan dalam grafik histogram berikut ini :
Histogram Pola Asuh Orang Tua Permisif Tidak Peduli Pola asuh orang tua permisif memanjakan
. Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua Permisif Memanjakan
Hipotetik Empirik
Min Maks
Rentang Rerata
SD Min Maks Rentang Rerata
14 56
42 35
7 129
213 84
157,93
PAOT = Pola asuh orang tua Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa data pola
orang tua permisif memanjakan yang diperoleh memiliki nilai maksimum sebesar 213 dan nilai minimum sebesar 129, rentang
44 – 58 29 – 43
14 – 28 10
5
Interval
dapat dilihat pada
rang Tua Permisif Tidak Peduli
permisif tidak peduli 10 Yogyakarta
Permisif Tidak Peduli
Permisif Memanjakan
Rerata SD
157,93 12,65
bahwa data pola asuh memiliki nilai maksimum
129, rentang data
59 menurut Sudjana 2005: 91 dicari dengan rumus data terbesar dikurangi
data terkecil yaitu 213 – 129 = 84, rerata empirik sebesar 157,93 dan standar deviasi sebesar 12,65.
Posisi subjek dalam deret kontinum pola asuh orang tua permisif memanjakan, diperoleh dari 14 item yang memiliki skor 1, 2, 3, dan 4
pada setiap itemnya. Perhitungan skor minimal secara hipotetik dicari dengan mengalikan skor terendah item dengan jumlah item lainnya,
sehingga diperoleh 1 x 14 = 14, sedangkan skor maksimal hipotetik dicari dengan mengalikan skor tertinggi dengan jumlah itemnya,
sehingga diperoleh 4 x 14 = 56, mean hipotetik dicari dengan skor tertinggi hipotetik ditambah skor terendah dibagi dua, sehingga diperoleh
mean hipotetik sebesar 56 + 14 : 2 = 35 dan standar deviasi hipotetik diperoleh dari rentang yaitu nilai maksimal dikurangi nilai minimal yaitu
56 - 14 = 42, selanjutnya dibagi dengan 6, maka standar deviasinya yaitu 7.
Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk mengelompokkan kategorisasi pola asuh orang tua permisif memanjakan
pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Yogyakarta. Kategorisasi pola asuh orang tua permisif memanjakan dilakukan dengan
tiga kategori interval yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Menurut pendapat dari Sudjana 2005: 47 yang menyatakan bahwa kategorisasi banyaknya
kelas interval dipilih menurut kebutuhan dan keinginan dari peneliti. Kategorisasi data pola asuh orang tua permisif memanjakan siswa kelas
XI Sekolah Menengah tabel berikut ini:
Tabel 15. Kategorisasi
Interval
44 – 58 29 – 43
14 – 28 Kategorisasi
pada siswa kelas dapat digambarkan dalam grafik histogram
Gambar 5. Histogram
B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis