Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN
4 Estimator OLS dan standard error menjadi sensitif terhadap
perubahan kecil pada data. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF Variance
Inflation Factor. Untuk bebas dari masalah multikolinieritas, nilai tolerance harus 0,1 dan nilai VIF 10 Ghozali, 2009:95.
c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan salah satu penyimpangan asumsi
klasik, yang menunjukkan bahwa varian dari residual tidak konstan. Adanya heteroskedatisitas akan sangat menggangu model, hal ini
dikarenakan estimator tidak lagi memiliki varian yang minimum. Konsekuensi dari adanya gangguan ini adalah estimator tidak lagi Best
Linier Unbiased Estimator, melainkan hanya Linier Unbiased Estimator. Gangguan ini menyebabkan uji hipotesis yang didasarkan pada
distribusi t maupun F tidak dapat dipercaya untuk evaluasi hasil regresi Widarjono, 2009:117. Dalam penelitian ini digunakan metode uji
Glejser untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas. Dalam uji Glejser, dilakukan regresi dengan variabel dependen nilai
absolut dari residual model regresi dan variabel variabel independen yang digunakan dalam penelitian, dalam hal ini yaitu kebijakan dividen, volume
perdagangan saham dan leverage. Kriteria yang digunakan untuk menentukan
ada tidaknya
heteroskedastisitas yaitu;
jika uji-t
masing-masing variabel independen tidak signifikan pada 0,05 atau p
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi dikarenakan adanya korelasi antara satu
variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain, sedangkan salah satu asumsi OLS adalah tidak adanya hubungan antar variabel gangguan
satu dengan variabel gangguan lain. Konsekuensi dari adanya gangguan ini adalah estimator tidak lagi Best Linier Unbiased Estimator, melainkan
hanya Linier Unbiased Estimator. Gangguan ini menyebabkan uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun F tidak dapat dipercaya
untuk evaluasi hasil regresi Widarjono, 2009: 144. Dalam penelitian ini digunakan metode uji Durbin-Watson untuk
mengidentifikasi ada tidaknya masalah autokorelasi. Langkah-langkah dalam melakukan uji autokorelasi adalah:
1 Melakukan regresi metode OLS dan menghitung nilai d dari
persamaan regresi tersebut. 2
Dengan jumlah observasi n dan jumlah variabel independen tertentu tidak termasuk konstanta k, dapat dicari nilai kritis
dl dan du di statistic Durbin Watson. 3
Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada tabel berikut: