Profil Game Dora The Explorer

51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Game Dora The Explorer

Pada mulanya Dora the Explorer merupakan film seri animasi yang tayangannya berdurasi 30 menit. Kreator dari film ini terdiri dari tiga orang yaitu Chris Gifford, Valerie Walsh, dan Eric Weiner. Dora the Explorer ialah serial televisi animasi bagi anak-anak usia pra-sekolah yang disiarkan oleh Nickelodeon di USA. Episode pertamanya ditayangkan pada tahun 1999 dan menjadi film seriregular sejak tahun 2000, kemudian ditayangkan oleh CBS sejak bulan September 2006. Sedangkan di United Kingdom UK ditayangkan oleh CITV dan Nick Jr. Di Indonesia sendiri awalnya film ini ditayangkan oleh Lativi pada program acara anak Nickelodeon tahun 2004, kemudian beralih ke Global TV sejak tahun 2006. Dan tak lama sosok Dora kian populer dan menjadi idola bagi anak- anak. Sosok Dora menjadi sosok kartun yang lebih akrab dibanding sosok kartun seperti Tom and Jerry, ataupun Scooby Doo. Maka tak heran, tak lama segala yang berhubungan dengan anak-anak baik benda ataupun permainan selalu terkait dengan sosok Dora. Di mata anak-anak sosok Dora begitu kids-friendly. Dan tak lama kemudian, permainan terutama video games menggunakan Dora sebagai tokoh utama. Game Dora The Explorer pun muncul. Game ini merupakan kategori Game Edukasi karena di dalam 52 game ini terdapat tujuan yang spesifik yakni adanya permainan yang mencoba mengenalkan huruf dan angka, matematika, sampai belajar mencocokan gambar dan mengenal benda. Game dengan Dora sebagai tokoh utama ini memang di desain untuk anak-anak usia pra-sekolah. Game ini menyajikan permainan dengan konsep adventure dimana di setiap bagian terdapat misi atau tugas tertentu yang harus di selesaikan oleh pemain. Jika pemain berhasil menyelesaikan misi yang satu maka ia akan maju ke misi selanjutnya. Di setiap misi memiliki tantangan yang berbeda dimana di setiap misi terdapat tantangan edukatif yang berbeda pula. Dan game ini merupakan kombinasi dari berbagai skill. Di setiap bagian atau misi memerlukan kemampuan yang berbeda-berbeda dalam menyelesaikan tantangan yang harus dimiliki pemain. Ada bagian misi yang sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing yang tepat. Dan ada pula yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berfikir pemain dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan berbagai peristiwa. Game ini mencoba menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Dan game ini merupakan adaptasi dari kenyataan, sehingga membutuhkan kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Game ini menggunakan sistem yang membimbing pemain dalam pencapaian misi atau tatangan, dan tantangan itu meruapakan tujuan pembelajaran itu sendiri. Karena game ini ditujukan untuk anak-anak maka desain 53 antarmuka sudah sesuai dengan nuansa anak-anak, yaitu menampilkan warna- warna yang ceria. Gambar 1. Game Dora The Explorer Game ini juga menyediakan feedback yakni dengan sajian animasi dan efek suara yang mengindikasikan kesuksesan atau kegagalan permainan. Efek suara feedback menggunakan suara Dora, dimana saat pemain berhasil menyelsaikan misi dengan baik maka akan muncul suara Good … dan apabila pemain gagal melakukan misi maka akan muncul suara No.. Try again…. Dan jika pemain sukses menyelesaikan misi secara keseluruhan maka akan muncul animasi sebagai indikasi penghargaan kepada pemain. Animasi ini berbentuk munculnya kemeriahan dan efek-efek suara yang menggembirakan. Model feedback semacam ini menggunakan pendekatan reinforcement behavior , dimana respon atau tingkah laku yang benar akan diberikan penguatan positif dengan tujuan agar tingkah laku itu bisa bertahan lama dan ajeg dalam tempo yang diinginkan. Memang dalam 54 pendekatan tersebut, hal semacam ini diduga sebagai strategi visualisasi yang memelihara siswa agar mampu melakukan pemecahan masalah secara kreatif dan pengambilan keputusan secara tepat. Sehingga hal ini merupakan sebuah perangsang agar pemain lebih termotivasi untuk bermain game, terutama untuk menyelsaikan misi yang memuat tujuan pembelajaran. Format game semacam ini juga menggunakan pola drill and practice , dimana ia dimaksudkan untuk melatih pemain sehingga memiliki kemahiran dalam suatu ketrampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep tertentu.

B. Game Dora The Explorer Sebagai Media Pembelajaran