Ukuran Perusahaan Kajian Teoritis
digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio DAR. Debt to Asset Ratio merupakan rasio antara total utang dengan total
aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka panjang perusahaan tersebut. Suatu perusahaan dikatakan solvabel berarti perusahaan tersebut memiliki aktiva dan kekayaan
yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya. Debt to Asset Ratio merupakan alat ukur Leverage yang dapat
memengaruhi prediksi peringkat obligasi. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan dihadapkan pada risiko gagal bayar
yang tinggi. Hal ini mengindikasikan perusahaan dengan tingkat Leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah
dalam memenuhi kewajibannya. Keadaan tersebut mengakibatkan kualitas obligasi menjadi rendah karena tingginya risiko gagal bayar.
Kualitas obligasi yang rendah menyebabkan peringkat obligasi perusahaan menurun. Berdasarkan penjelasan logis tersebut, maka
variabel Leverage yang diproksikan dengan Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif terhadap prediksi Peringkat Obligasi, sehingga
semakin tinggi Debt to Asset Ratio semakin rendah Peringkat Obligasinya.
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Prediksi Peringkat Obligasi Profitabilitas
merupakan kemampuan
perusahaan dalam
memperoleh laba. Rasio Profitabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets. Return on Assets merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian total aset. Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam
mengelola setiap nilai aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Semakin tinggi nilai ROA sebuah perusahaan
maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya.
Return on Assets merupakan alat ukur profitabilitas yang dapat memengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi. Pemilihan rasio ini
disebabkan dengan menggunakan Return on Asset dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya
untuk menghasilkan laba. Jika laba bersih meningkat maka menyebabkan Return on Assets meningkat, sehingga perusahaan
mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang obligasi. Keadaan tersebut mengakibatkan kualitas obligasi perusahaan menjadi lebih
baik. Kualitas obligasi yang baik menyebabkan peringkat obligasi meningkat. Berdasarkan penjelasan logis tersebut, maka variabel
Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets berpengaruh