Arti Penting Regalia Kesultanan Jambi

juga penempatan koleksi didasarkan atas jenis koleksinya. Akibatnya terjadi lompatan alur cerita, yaitu dari masa Islam langsung masuk masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Seharusnya pada masa Islam inilah muncul KerajaanKesultanan Jambi yang diperkirakan tahun 1500, seiring perkembangan Islam di Nusantara.

3.6. Arti Penting Regalia Kesultanan Jambi

Regalia yang berupa pusaka Kesultanan Jambi mempunyai arti penting bagi masyarakat Jambi dan pemerintah Hindia Belanda yang saat itu berupaya menundukkan Jambi yang saat itu diperintah oleh Sultan Taha Saifuddin. Elsbeth Locher-Sholten 2008: 135 memaparkan: “Pada Oktober 1855 seorang Sultan baru bernama Taha Saifuddin menerima otoritas atas Jambi, menyusul mangkatnya Nazaruddin pada tanggal 18 Agustus tahun itu. Maka, bertahtalah seorang penguasa yang ternyata menjadi musuh utama pemerintah kolonial di Jambi selama hampir empat puluh tahun. Sebuah ekspedisi militer mengakhiri secara formal kekuasaannya pada 1858, tetapi di balik layar dia terus bertindak sebagai dalang kehidupan politik”. Bagi masyarakat Jambi pusaka kerajaan ini selain sebagai simbol perjuangan, juga simbol daerah otonom yang berdasarkan atas cermin gedang nan tak kabur, lantak dalam nan tak goyah, titian teras bertangga batu, tidak lapuk dihujan, tidak lekang dipanas “cermin besar yang tidak buram, kayu penahan tidak goyah, jembatan utama bertangga batu, tidak lapuk dihujan, tidak retak dipanas”. Artinya didasarkan kaidah agama Islam yang meliputi Al-Quran, hadits, dan hukum adat yang adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah “adat bersendi syariat, syariat bersendi Kitab Allah” wawancara dengan H. Hasan dan Rd. Marjoyo Pamuk. G.J.Velds 1909: 149 memaparkan bahwa penyerahan regalia Kesultanan Jambi yang berupa keris Si Ginjei dan Senja Merjaya oleh Pangeran Prabu Negara dan Pangeran Ratu dianggap sebagai suatu peristiwa politik yang berarti besar. Penyerahan regalia pada tanggal 26 Maret 1904 kepada Residen O.L. Petri menunjukkan bahwa para pembesar Jambi mengakui secara resmi kekuasaan tertinggi dan langsung atas Jambi telah berpindah kepada pemerintah Hindia Belanda Jadi regalia yang berupa pusaka Kesultanan Jambi merupakan atribut penting bagi masyarakat Jambi, karena regalia ini melegitimasi seseorang sebagai sultan atau putra mahkota. Penyerahan regalia Kesultanan Jambi pada pemerintah Hindia Belanda merupakan simbol penyerahan Jambi pada pemerintah Hindia Belanda.

3.7. Deskripsi Koleksi Regalia Kesultanan Jambi