Nomor: 01PTBANG80 menyumbangkan tanah hibah Persatuan Pamong MargaDesa PPMD seluas 13.320 m2 tersebut untuk membangun gedung Museum
Negeri Jambi. Peletakan batu pertama pembangunan gedung museum dilakukan oleh
Gubernur Jambi Maschun Sofwan, SH. tanggal 18 Februari 1981 dan diresmikan penggunaannya tanggal 6 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad
Hasan. Peletakan batu pertama dan peresmian gedung museum selain dihadiri pejabat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, juga para tuo tengganai, alim ulama,
cerdik pandai, dan para tokoh adat Melayu Jambi.
3.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Museum Negeri Jambi terdiri dari seorang Kepala Museum, seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan tiga seksi, yaitu Seksi
Pengelolaan Koleksi, Seksi KonservasiPreparasi, dan Seksi Bimbingan Edukatif Kultural.
Seorang Kepala museum bertugas memimpin dan melaksanakan sebagian kewenangan dan tugas teknis yang diberikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dalam bidang pengumpulan, penyimpanan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi, dan penerbitan hasil penelitian. Juga memberikan bimbingan
edukatif kultural benda-benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah yang bersifat lokal maupun regional propinsi.
Sub Bagian Tata Usaha melaksanakan kegiatan ketatausahaan yang meliputi urusan rumah tangga, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat,
kebersihan, dan keamanan. Seksi Pengelolaan Koleksi melaksanakan kegiatan pengelolaan koleksi,
meliputi survei pengadaan koleksi, pengadaan koleksi, penelitian koleksi, inventarisasi dan reinventarisasi koleksi, katalogisasi dan rekatalogisasi, penyusunan
sumber data koleksi, dokumentasi koleksi tulisan, audio, visual, dan audio-visual, menyusun naskah buku tentang koleksi, dan studi perbandingan koleksi.
Seksi KonservasiPreparasi melaksanakan kegiatan perawatan, pelestarian, dan penyajian pameran, meliputi konservasi koleksi, fumigasi koleksi, restorasi
koleksi, pengendalian kelembaban udara di lingkungan tempat koleksi, membuat reproduksi koleksi, perawatan dan pelestarian tata ruang serta perlengkapan pameran
tetap, melaksanakan pameran tetap, penyempurnaan tata pameran tetap, renovasi tata pameran tetap, melaksanakan pameran khusus dan keliling.
Seksi Bimbingan Edukatif Kultural melaksanakan kegiatan bimbingan edukatif kultural untuk setiap jenjang pendidikan, membuat alat peraga ceramah dan
menyelenggarakan ceramah permuseuman, membimbing karya tulis untuk siswa dan mahasiswa, melaksanakan peragaan untuk siswa, menyelenggarakan lomba untuk
siswa, menyelenggarakan pergelaran seni tradisional, menyelenggarakan museum keliling, menyusun skenario video program tentang koleksi dan museum, menyusun
paket narasi slide program, membuat teaching kid, melaksanakan publikasi museum
melalui media cetak dan elektronik, serta menyelenggarakan seminar dan diskusi dalam upaya meningkatkan fungsionalisasi museum.
Secara singkat struktur organisasi Museum Negeri Jambi digambarkan dalam bagan di bawah ini.
Bagan 5. Struktur organisasi Museum Negeri Jambi
Sumber: Museum Negeri Jambi
Dalam bagan struktur organisasi di atas menjelaskan bahwa adanya peran, aktivitas, dan bentuk hubungan formal dalam organisasi Museum. Struktur ini dibuat
untuk menghilangkan duplikasi organisasi, menyederhanakan lapisan manajemen di dalam organisasi, meningkatkan saluran komunikasi channel of communication, dan
memberikan peran, tanggung jawab yang jelas, serta memiliki akuntabilitas Shahindra, 2007: 2. Peran, aktivitas, dan bentuk hubungan tersebut meliputi teknis
dan administratif. Peran teknis menangani koleksi, penataan koleksi, dan
Kepala Museum Kepala Sub Bagian
Tata Usaha
Seksi Pengelolaan
Koleksi Seksi
Konservasi Preparasi
Seksi Bimbingan
Edukatif Urusan
Rumah Tangga
Urusan Kepe-
gawaian Urusan
Keuang- an
menyebarluaskan informasi koleksi ke masyarakat, sedangkan peran administratif mendukung kegiatan teknis, seperti menyiapkan sarana dan prasarana museum,
mengurus kepegawaian staf museum, menyalurkan gaji staf museum, dan lain-lain. Struktur organisasi ini disusun sesuai visi dan misi museum, yaitu
mewujudkan Museum Negeri Jambi sebagai cermin budaya dan sejarah Jambi, pusat pendidikan non formal, pengkajian benda-benda budaya, sejarah dan alam, serta
tempat rekreasi edukatif kultural
1
. Oleh karena tesis ini menekankan pada koleksi, penulis hanya menguraikan
peran staf pengelola koleksi Museum Negeri Jambi yang berdasarkan latar belakang pendidikan dan koleksi yang dikelolanya.
3.3. Pengelola Koleksi