Mencari Harta Duniawi Menjerumuskan orang ke dalam neraka

Buku Si swa Kela s X I I 158 bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir QS. Al­Taubah9:49 Fitnah juga dapat berarti kufur. Hal ini terdapat dalam firman Allah Swt : ُۢرۡفُكَو ِ َلٱ ِليِبَس نَع ٌد َصَو ۚٞرِب َك ِهيِف ٞلاَتِق ۡلُق ِۖهيِف ٖلاَتِق ِماَرَۡلٱ ِرۡهَشلٱ ِنَع َكَنوُلَٔ ۡسَي ِۗلۡتَق ۡلٱ َنِم ُ َبۡكَأ ُةَنۡتِفۡلٱَو ِۚ َلٱ َدنِع ُ َبۡكَأ ُهۡنِم ۦِهِلۡهَأ ُجاَرۡخِ ِماَرَۡلٱ ِدِجۡسَمۡلٱَو ۦِهِب ۡمُكنِم ۡدِدَتۡرَي نَمَو ۚ ْاوُعٰ َطَتۡسٱ ِنِإ ۡمُكِنيِد نَع ۡمُكوُدُرَي ٰ َتَح ۡمُكَنوُلِتَٰقُي َنوُلاَزَي َلَو َكِئٓ َلْوُأَو ِۖةَرِخٓٱَو اَيۡنُدٱ ِف ۡمُهُلَٰمۡعَأ ۡتَطِبَح َكِئٓ َلْوُأَف ٞرِفَك َوُهَو ۡتُمَيَف ۦِهِنيِد نَع ٧ َنوُ ِلٰ َخ اَهيِف ۡمُه ِۖراَنٱ ُبٰ َح ۡص َ أ “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi manusia dari jalan Allah, kafir kepada Allah, menghalangi masuk Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar dosanya di sisi Allah. dan berbuat fitnah lebih besar dosanya daripada membunuh. mereka tidak henti­hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu kepada kekafiran, seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”QS. Al­ Baqarah 2:217 Sementara dalam kamus bahasa Indonesia adalah perkataan yang bermaksud menjelekkan orang lain. Kata fitnah yang dimaksudkan di sini tentu saja maksudnya adalah perkataan tanpa dasar yang dilancarkan untuk menjatuhkan atau merendahkan martabat seseorang. Fitnah berintikan kebohongan yang diciptakan untuk membunuh karakter character assassination seseorang karena ada sebab-sebab tertentu. Dalam pandangan Yusuf al Qaradhawi pelaku fitnah adalah orang-orang yang menyiksa umat Islam serta menyakiti para dainya. Pelaku fitnah juga adalah orang- orang yang menyusupkan keyakinan-keyakinan yang sesat, prinsip-prinsip yang merusak kepada agama.

B. Motivasi Melakukan Fitnah

1. Mencari Harta Duniawi

Motivasi seseorang melakukan perbuatan fitnah di antaranya karena dengan memfitnah ia berharap mendapatkan uang. Jadi imbalan harta itulah yang menjadikan seseorang melakukan perbuatan fitnah. Di unduh dari : Bukupaket.com 159 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 Rasulullah Saw tidak menyukai perbuatan fitnah yang memiliki motivasi harta dan mengancam pelakunya. Dari Hudzaifah R.A. berkata: Rasulullah Saw bersabda: ”Bergegaslah menghindariperbuatan-perbuatan fitnah seperti memutus malam yang gelap. Di pagi hari seseorang beriman dan di sore hari menjadi kafir atau di sore hari beriman dan di pagi hari menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan harta dunia”HR. Bukhari-Muslim

2. Menjerumuskan orang ke dalam neraka

Seseorang termotivasi melakukan fitnah karena ia ingin banyak orang tersesat dan terperangkap ke dalam pusaran fitnah dan pada akhirnya akan masuk ke dalam neraka. Dahulu Rasulullah Saw memiliki spionase yang bernama Hudzaifah bin al- Yaman yang diberikan tugas untuk mengawasi perbuatan fitnah yang dilakukan oleh orang-orang munafik. Suatu hari Hudzaifah berkata: “Banyak sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw mengenai hal­hal yang baik, sementara aku bertanya mengenai hal­hal yang buruk karena aku takut akan menjumpai hal­hal tersebut. Ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw: Sesungguhnya kita sdang berada di masa jahiliyah yang identik dengan keburukan. Allah Swt telah mendatangkan kebaikan kepada kita, maka apakah setelah kebaikan ini datang lalu muncul keburukan? Rasulullah Saw berkata: Yah Aku berkata: Apakah setelah keburukan itu muncul lalu datang kebaikan kembali ? Rasulullah Saw menjawab:Yah dan di dalamnya terdapat keburukan. Aku bertanya: Apakah bentuk keburukan tersebut? Rasulullah Saw menjawab: Suatu kaum menjalankan sesuatu bukan dari sunahku dan mencari petunjuk bukan berdasarkan petunjuk dariku kenali mereka dan ingkari. Aku bertanya kembali lalu apakah setelah datangnya kebaikan ini akan datang keburukan lainnya? Rasulullah Saw bersabda: Para penyeru kepada neraka Jahanam dan barang siapa yang mengikutinya, maka ia akan terlempar ke dalamnya. Aku berkata : Wahai Rasulullah Saw beritahukan kami sifat mereka. Rasulullah Saw bersabda : Mereka memiliki kulit seperti kita dan berbicara sama dengan lisan kita”.HR. Bukhar-Muslim.

3. Mencari jabatan atau posisi tertentu