Parameter Kinerja Topologi Jaringan

Skenario yang terakhir menambah kecepatan menjadi 5 mps dan koneksi UDP menjadi 3 koneksi UDP. Tabel 3.5 Skenario dengan pertambahan kecepatan 5mps dan 3 koneksi UDP OLSR dan DSR Luas Area m 2 Node Kecepatan mps Koneksi UDP a 1000x1000 30 5 3 b 1000x1000 40 5 3 c 1000x1000 50 5 3 Setiap skenario pengujian akan diulangi sebanyak 2 kali. Hasil dari pengujian tersebut akan diambil rata-ratanya dan ditampilkan ke dalam sebuah tabel dan grafik.

3.3 Parameter Kinerja

Tiga parameter yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah: a. Throughput jaringan Throughput adalah jumlah bit data yang diterima oleh node tujuan per satuan waktu biasanya detik. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth [4]. Karena throughput memang bisa disebut sebagai bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat tetap, sementara throughput sifatnya dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Throughput mempunyai satuan bps bit per second. Throughput akan semakin baik jika nilainya semakin besar. Besarnya throughput akan memperlihatkan kualitas dari kinerja protokol routing tersebut. Karena itu throughput dijadikan sebagai indikator untuk mengukur performansi dari sebuah protokol. Rumus untuk menghitung throughput adalah : Throughput= r w y r w r b. Delay jaringan Delay yang dimaksud adalah end to end delay. End to end delay adalah waktu yang dibutuhkan paket dalam jaringan dari saat paket dikirim sampai diterima oleh node tujuan. Delay merupakan suatu indikator yang cukup penting untuk perbandingan protokol routing, karena besarnya sebuah delay dapat memperlambat kinerja dari protokol routing tersebut. [11] Rumus untuk menghitung delay : Delay = � y r c. Overhead Ratio Overhead ratio adalah ratio antara banyaknya jumlah control message oleh protokol routing dibagi dengan jumlah paket bit yang diterima. Jika nilai overhead ratio rendah maka dapat dikatakan bahwa protokol routing tersebut memiliki kinerja yang cukup baik dalam hal pengiriman paket. Rumus untuk menghitung overhead ratio : Overhead Ratio = ℎ � r r

3.4 Topologi Jaringan

Bentuk topologi dari jaringan ad hoc tidak dapat diramalkan karena itu topologi jaringan ini dibuat secara random. Hasil dari simulasi baik itu posisi node, pergerakan node dan juga koneksi yang terjadi tentunya tidak akan sama dengan topologi yang sudah direncanakan [3]. Berikut adalah bentuk snapshoot jaringan yang akan dibuat dengan node 30, terlihat perbedaan letak node pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2. Gambar 3.1 Snapshoot Jaringan 30 Node yang pada t = n Gambar 3.2 Snapshoot Jaringan 30 Node yang pada t= n +1 34

4. BAB IV